ここにいるよ (Season 2)

Author: Wind-Sky (Do Yoora)

Main Cast:-Do Kyungsoo,

-Kim Jongin(Kai)

Other Cast:-Byun Baekhyun

-Park Chanyeol

-Other

Genre: Romance, Crime, Drama, Angst, Hurt/Comfort, Sad, School-Life

Rating: T

Length: Multi-Chapter

Disclaimer: Semua cast punya Tuhan dan keluarganya, fanfic ini punya author!

Warning: Yaoi, BoyxBoy, OOC, Blood Scene, Chara Death, Typo(s), etc.

A/N: annyeong~ akhirnya selamat juga dari lautan ujian(?) jadi bisa bikin ff, dan yeah ini Kaisoo, gak papa kan? Author masih utang Hunhan sama Baekyeol yah? Yaudah bakal secepetnya dibuat, moga suka sama ff ini, ini dibuat pas author lagi galau SMTOWN Jakarta T.T

Kalau banyak yang suka, bakal secepetnya diupdate deh~

Lets go!

.

.

Wahai kamu yang disitu

Jangan terlalu bersikap acuh tak acuh

Lihatlah, disini aku memerhatikanmu

Menginginkanmu menjadi pasangan hidupku

Walaupun itu hanya didalam mimpiku

(Dear You, dengan dimodifikasi)

.

.

~Kyungsoo POV~

Kusenderkan badanku ke kursi yang ada di kantin, sambil menunggu pesananku datang, kuputuskan untuk memejamkan mataku sejenak, melepas segala beban yang berkeliaran dikepalaku.

Baru beberapa detik aku memejamkan mata, suara-suara bising mulai menyapa gendang telingaku. Ah, dengan terpaksa kubuka mataku dan dapat kulihat yeoja-yeoja berteriak histeris melihat kedatangan pangeran sekolah.

"Hhhh..."

Lagi-lagi aku harus menghela nafas berat disaat melihat Kai si pangeran sekolah yang dielu-elukan itu tengah berjalan berdua dengan Yejin, salah satu model di Art and Music University ini. Baru seminggu lalu ia bersama dengan Sulli, yeoja terpopuler disekolahku, dan dua minggu yang lalu ia bersama dengan Krystal, salah satu anggota klub memasak yang terkenal cantik dan seksi itu.

Tapi asal kalian tahu, semua yeoja yang pernah menjadi mantan Kai tidak pernah lagi muncul disekolah, dan alasanya selalu bunuh diri karena frustasi diputuskan Kai. Dan anehnya juga, sekitar seminggu kemudian, para mantan Kai ditemukan jasadnya yang membusuk ditempat yang sama, yaitu gang kecil yang berada dibelakang sekolah dengan bekas sayatan pisau di bagian nadinya ataupun peluru pistol di jantungnya. Itu memberikan misteri tersendiri namun sepertinya para yeoja tidak memikirkan soal hal itu jika sudah melihat pesona seorang Kai.

Kai, tak tahu kah kau, disini, ditempat ini, aku selalu memperhatikanmu, memperhatikan segala tingkahmu yang terkesan terlalu tertutup itu, wajah dingin nan tampan milikmu selalu menghipnotis kedua mataku untuk tidak melepas pandanganku dari wajahmu. Tatapanmu yang setajam elang itu benar-benar menusuk. Dan asal kau tahu, aku selalu menahan rasa sesak yang meluap-luap di dadaku dan air mata yang selalu mendesak ingin keluar disaat melihatmu bersama orang lain, Ya, aku mencintaimu Kai, aku tahu ini menyimpang dan aku juga tahu kau masih menyukai yeoja, tapi tolong biarkan aku menyimpan rasa ini Kai, karena ini semua bukanlah kemauanku, tapi mungkin ini sudah takdir bagiku untuk mencintai seorang namja, yaitu kau, Kim Jongin.

"Kyungsoo-ya!"

Sebuah suara yang memanggil namaku membuatku memutar bola mataku bosan, suara ini pastinya suara Baekhyun Hyung. Dan benar saja, dengan secepat kilat, ia sudah duduk didepanku dengan namjachingunya yang setinggi tiang listrik yaitu Park Chanyeol.

"Kau sudah memesan makanan Kyungsoo-ya?" tanya Baekhyun Hyung dengan raut wajah penuh semangat. Akupun hanya mengangguk malas dan mengalihkan pandanganku keseliling kantin dan tidak menemukan batang hidung Kai dimanapun. Yah, aku kehilangan dia lagi.

"Baiklah, ayo Yeollie, kita memesan makanan." Ucap Baekhyun Hyung sambil menarik –lebih tepatnya menyeret- namjachingunya kesalah satu kedai makanan. Beberapa menit kemudian, Jjangmyeon pesananku pun datang, dengan sigap, aku mengambilnya dan membawanya pergi menuju atap sekolah tempatku biasa merenung ataupun tidur jika moodku sedang jelek.

Jika kalian tanya kenapa aku bisa membawa makanan itu karena, disekolah ini setiap makanan disediakan di sebuah kotak bekal dan minumnya digelas plastik yang mempunyai tutup jadi bisa dibawa kemana saja.

Kubuka pintu atap dengan keras dan kembali kututup dengan keras juga. Aku tak percaya dengan apa yang kulihat tadi, Kai... Kai berciuman dengan Yejin.

Brukk

Seketika tubuhku ambruk berbarengan dengan jatuhnya kotak bekal yang kubawa tadi. Moodku benar-benar buruk saat ini, bahkan tanpa kusadari, air mataku lolos begitu saja dari kedua mata bulat milikku. Segera kuusap air mata yang mengalir dipipiku dengan kasar dan berlari keluar sekolah, dan kakiku berhenti pada sebuah padang rumput yang belum pernah sama sekali aku datangi. Kualihkan wajahku keseliling dan yang kutemukan hanyalah hamparan rumput hijau yang melambai-lambai karena tertiup angin.

Kududukan tubuh mungilku di hamparan rumput itu, angin sepoi menyapa surai hitam legam milikku, kupejamkan mataku dan tanpa kusadari, air mataku mulai mengalir dengan perlahan.

~Kyungsoo POV End~

~Author POV~

Kyungsoo menekuk kedua kakinya dan dipeluknya dengan perlahan, segera ditenggelamkan wajahnya dilututnya, dan air matanya kembali menetes membasahi celana jeansnya bahkan ada juga yang menetes mengenai rumput. Entah sudah keberapa kali namja itu menangis hanya karena Kai, teman-temannya sudah menyuruhnya untuk melupakan Kai, tapi ia tetap saja tidak bisa, hatinya sudah terlanjur terjerat dengan namja berkulit tan itu.

Seakan langit ikut bersedih seperti Kyungsoo, tetes-tetes air hujan pun mulai turun, membasahi hamparan rumput beserta tubuh mungil Kyungsoo. Tapi kyungsoo sama sekali tidak bergeming dari posisinya, ia membiarkan tetesan hujan membasahi tubuhnya dan angin kencang mengenai kulitnya membuatnya sedikit menggigil.

Entah sudah berapa lama Kyungsoo berada ditempat itu, terlihat bibirnya sudah pucat, bahkan wajahnya pun sudah sangat pucat. Matanya terlihat bengkak karena terlalu lama menangis. Kyungsoo mengangkat wajahnya dan terlihat bibirnya bergetar karena udara dingin yang terus menusuk-nusuk kulitnya membuat ia kedinginan.

Tiba-tiba, ada seseorang yang menepuk pundak Kyungsoo membuat namja manis itu menoleh kebelakang, dan yang ia lihat adalah kakak sepupunya, Lu Han.

"Aigoo, Kyungie, kau tidak apa-apa?" tanya Luhan khawatir yang dibalas gelengan pelan oleh Kyungsoo. Namja itu terlalu lelah untuk mengucapkan sepatah katapun. Luhan menatapnya dengan ekspresi sangat khawatir sambil tangannya memegang kening Kyungsoo.

"Aigoo, Kyungie! Kau sangat panas! Ayo kita pulang!" ucap Luhan sambil berusaha mengangkat tubuh mungil Kyungsoo.

"Luhan gege." Lirih Kyungsoo sebelum ia jatuh pingsan dipelukan Luhan.

"Kyungsoo-ya~ Irreona! Kyungsoo-ya!" teriak Luhan sambil membawa Kyungsoo kerumah mereka.

Other side...

Sosok Sehun yang sedang mengantuk ditengah pelajaran Fisika terkaget karena i-Phonenya yang bergetar didalam kantung celananya. Segera dirogoh i-Phonenya dan ia tersenyum melihat 1 message dari namjachingunya, Lu Han. Namun senyumannya luntur begitu saja disaat ia membaca isi message dari Luhan. Satu tangannya yang tidak memegang handphone terkepal kuat dan tatapan matanya berubah tajam setajam mata serigala, ia mengangkat kepalanya dan menatap sahabatnya yang duduk didepan dengan pandangan tidak suka dan kecewa.

Sehun sudah berkali-kali memperingatkan Kai untuk menjaga sikapnya, tapi namja itu tetap saja mengulangi kesalahannya. Karena Kai adalah sahabatnya, jadi Luhan seakan menyalahkan Sehun yang tidak bisa mengontrol tingkah Kai. Kai memang suka seenaknya karena ia dilahirkan dari kalangan keluarga konglomerat dan sejak kecil ia kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya sehingga beginilah saat ia besar, sifatnya yang seenaknya dan sama sekali tidak bisa dikontrol oleh siapapun sekalipun orang yang dekat dengannya.

Sehun mengacak-acak rambutnya frustasi sambil terus memikirkan cara apa lagi yang harus dilakukannya agar meyakinkan Luhan bahwa ia sering sekali memperingatkan Kai untuk menjaga sikapnya itu, karena bukan hanya Kyungsoo yang tersakiti, tapi berbagai yeoja maupun namja yang menyukai Kai pun merasakan hal yang sama seperti Kyungsoo.

"Kalau ini sedang jam istirahat, mungkin akan segera kuhajar anak satu itu." gerutu Sehun sambil memainkan pensilnya.

Back to Kyungsoo side...

"Kai... Ngghh, Kai..." Luhan menatap Kyungsoo lirih sambil terus mengompres kening Kyungsoo. Hatinya merasa tertohok melihat Kyungsoo yang sedaritadi menyebut-nyebut nama Kai, ingin sekali Luhan menghajar namja bernama Kai itu, namun ia takut Kyungsoo akan marah padanya jika ia melakukan itu.

Luhan mengelus surai Kyungsoo dengan sayang, berusaha menenangkan sosok namja didepannya ini. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Kyungsoo menjadi sosok yang pendiam dan sesekali ia melihat Kyungsoo menangis dikamarnya sambil memeluk pigura foto kedua orang tuanya ataupun pigura foto Kai.

Jujur saja, sebenarnya ada satu hal yang dirahasiakan Luhan dari Kyungsoo, rahasia yang berhubungan dengan kehidupannya sekarang. Rahasia itu sudah ia tutup rapat-rapat setelah tahu Kyungsoo mengalami amnesia. Jujur saja, ia bahkan kaget disaat Kyungsoo mengatakan bahwa ia jatuh cinta pada Kai, karena sosok Kai ini berhubungan dengan masa lalu Kyungsoo.

Tok.. Tok.. Tok..

Bunyi ketukan pintu menyadarkan Luhan dari lamunannya. Ia pun beranjak menuju pintu depan, dengan segera dibukanya pintu itu namun dengan cepat ia tutup kembali disaat tahu seseorang yang sangat dibencinya-lah yang datang. Namun sosok itu dengan sigap menahan pintu itu agar tidak tertutup.

Dengan terpaksa, Luhan membuka pintu itu dan memandang namja didepannya dengan tatapan benci.

"Mau apa kau kesini lagi hah? Belum cukup kau menyakiti Kyungsoo hah?" semprot Luhan membuat namja didepannya membatu.

"A-aku hanya ingin menjenguk Soo Baby saja ge." Ucap namja itu sambil berusaha menutupi ketakutannya.

"Apa? Soo Baby? Masih pantaskah kau memanggilnya Soo Baby setelah apa yang kau lakukan padanya?" bentak Luhan lagi.

"Aku minta maaf gege, aku tidak sengaja waktu itu, aku menyesal ge, izinkan aku bertemu dengan Kyungsoo." pinta namja itu.

"Cih, jangan harap dengan kedatanganmu Kyungsoo akan senang, sadarlah, Kyungsoo sudah mempunyai orang lain yang lebih pantas dicintai daripada kau, dasar orang tak tau diri!" teriak Luhan sebelum ia menutup pintu mansion mereka –Luhan dan Kyugsoo- dengan kencang.

Seketika, tubuh Luhan langsung merosot ke lantai, ia marah dan kecewa, kenapa orang yang dulu membuat masa lalu Kyungsoo menjadi kelam datang lagi kekehidupan ia dan Kyungsoo lagi. Orang itu banyak menyakiti hati Kyungsoo dan terlalu menyia-nyiakan cinta yang tulus yang dulu sempat diberikan oelh Kyungsoo.

Dan soal kata-kata terakhirnya tadi, sebenarnya Kai tidak jauh beda dari namja tadi, mereka sama-sama menyia-nyiakan cinta yang tulus dari sosok polos yang selama ini selalu ia jaga. Dan untuk kali ini saja, Luhan ingin sekali berharap, bahwa Kai bisa segera sadar dan menerima cinta Kyungsoo, ia merasa kasihan melihat Kyungsoo yang sering sekali disia-siakan orang, yang layaknya seperti sebuah sampah. Dan untuk kali ini, Luhan bertekad, jika Kai tidak mau menerima cinta Kyungsoo, sosok namja itu akan segera mati ditangannya.

TBC~

Hoaahm~ ini kenapa ffnya jadi udah kayak sinetron begini, udah kayak aku-cinta-kamu-plis-cintai-aku-juga -_-a. Gak tau deh, ini emang lagi niat2nya, kalo misalnya responnya bagus, bakal author cepet2 update sebelum author kehilangan idenya oke?