Saya benar – benar masih baru dif fn, dan masih harus belajar banyak. Ini pertama kalinya saya membuat ff dramione yang masih sangaaat jauh dari kata bagus apalagi sempurna. Oh iya salam kenal semuanya..

Aku nggak tahu ada yang mau baca ff aku atau enggak tapi yang terpenting aku udah berusaha \o/…di sini gak ada voldemort, gak ada perang , dan terpenting Dumbledore masih hidup.

Harry potter milik j.k rowling dan fic ini milikku

Selamat membaca…

I Need you , girl

Ruangan ketua murid ini terasa panas, bukan dalam artian yang sebenarnya tapi panas karena pertengkaran 2 ketua murid yang amat sangat berbeda , bagai anjing dan kucing, langit dan bumi , air dan api , singa dan ular.

Sang ketua murid putrid mencak – mencak tak karuan melihat partnernya malas luar biasa, hanya duduk di sofa hijau slytherinnya tanpa melakukan hal apapun , oke secarah harfiah sang ketua murid putra sedang membaca daily prophet.

"Tak bisakah kau diam, Granger? Suaramu itu membuat telingaku bermasalah" kata sang ketua murid putra sambil sok mengorek kuping. Yah ketua murid putrid kita 'HERMIONE GRANGER' hanya mendengus menanggapi ucapan ular licik slytherin 'DRACO MALFOY' itu. Hermione masih meneruskan pidato panjangnya untuk menyadarkan Draco Malfoy, namun Draco hanya menanggapinya tanpa minat .

" Simpan pidatomu untuk acara pidato di rapat prefek saja, Granger " . Draco berdiri dan meninggalkan Hermione yang berdiri mematung, mulutnya menganga.

' Sial ' rutuk Hermione dalam hati.

Ini sudah ke- 17 kalinya Hermione bilang 'sial' hari ini dan 12 dari keseluruhannya untuk Draco Malfoy. Demi janggut Merlin yang tak pernah dicukur, apa salahnya? Hingga dia harus di pasangkan dengan Draco 'ferret' Malfoy. Ia tahu bahwa tahun ini dia akan terpilih jadi ketua murid perempuan tapi kalau harus dengan Draco, maaf – maaf saja , Hermione bahkan rela jika posisi itu di serahkan pada Pansy Parkinson atau bahkan Millicent Bulstrode.

Partnernya itu tidak mau di ajak kerjasama, tidak mau patroli, tidak mau rapat, melanggar peraturan , dan masih banyak lagi. Apa Hermione harus menyalahkan Dumledore atau Mcgonagal atas bencana yang super besar ini? Ia rasa tidak, mulai sekarang ia akan membuat Malfoy bertransformasi jadi orang baik, patuh , manis. Merlin, pasti Salazar Slytherin sedang tertawa terbahak – bahak di alam kubur mendengar keinginannya. Dan saat itu juga Hermione menepuk dahinya sendiri.

" Malfoy… nanti malam kita harus rapat …. Kau dengar aku..? " suara itu sayup - sayup terdengar seperti Hermione. Draco tengah berjalan menuju asrama ketua murid dan ia mendengar Hermione memanggilnya, Draco berbalik dan mendelik.

" Ck. Granger. Tak bisakah 1 hari saja kau diam? Aku tidak tuli sehingga kau harus berteriak dan aku juga tidak pikun sehingga kau harus mengingatkanku soal rapat itu " ucap Draco. Ia melotot kearah Hermione

' aku sebenarnya juga tidak sudi ' batin Hermione

Hermione mengerutkan dahi dan mengerucutkan bibir. Ia memandang Draco sejenak dan menghela nafas " Aku hanya ingin membantu " Hermione melangkah, ganti meninggalkan Draco.

Hell, ada apa ini? Hermione Granger? Ingin membantu? Draco rasa dia benar – benar gila dan harus memerikakan diri ke St. Mungo. Ini keajaiban. Draco masih terbengong – bengong sampai sebuah tepukan menyadarkannya.

" Hey mate, sedang apa kau disini? Kau terkena kutukan 'petricus totalus' ya? " Tanya Blaise Zabini.

" emm.. apa? Ah tidak " jawab Draco sekenanya , dia tersenyum sinis dan berlalu pergi. Ia punya ide brilian.

Pagi hari di musim semi memanglah sangat indah bunga – bunga bermekaran, burung – burug bersenandung riang, intinya semua indah. Gadis bermata hazel itu sedang menikmati cemilan paginya , susu hangat dan biskuit. Dan lihat sekarang ia sudah rapi , sudah mandi dan terlihat cantik, siap berangkat tepat waktu. Matanya memandang kamar dengan panji – panji hijau dan lambing ular itu. Ia tersenyum.

HERMIONE POV

' Lihat! Ketua murid yang buruk sekali, sudah jam 7 tapi belum juga bangun ' batinku

Aku menyesali keputusan Dumbledore yang ingin menyatukan semua asrama dan memasangkanku dengan ferret itu. Aku harus bilang bahwa itu tidak akan berhasil dan aku yakin sebentar lagi kami akan bertengkar, saling melempar mantra dan kemungkinan akan ada yang mati. Tanpa kusadari Draco sudah melangkah kearahku dengan bertelanjang dada, oh dia seksi sekali. ' Kurasa aku harus menggosok lidahku karena mengucapkan kata menjijikan tadi '.Malfoy terlihat menyipitka mata.

" Jangan melihatku seolah kau lapar, Granger "suara itu menyadarkanku.

" Apa? Aku …aku…tidak.. ah sudahlah ". Aku gugup sekali, tuduhan macam apa itu? Aku tidak peduli dan kembali memakan cemilanku.

Malfoy duduk di sebelahu, tanganku tak sengaja menyentuh kulit telanjangnya , rasanya hangat dan bagai tersengat listrik. Buru – buru aku menarik tangan. Bagaimana bisa kulit pucat seperti vampir itu begitu hangat? Dan apa ini, perutku serasa tergelitik, aku meringis menahan sensasinya.

HERMIONE POV END

DRACO POV

Sial. Tak sengaja aku menyentuh kulit Granger, terasa halus, hangat dan kenapa dia buru – buru menariknya? Oke , dia hanya seorang darah lumpur, kenapa aku sedih?

Aku menyeringai dan meminum susu buatannya , kulihat dia melotot kearahkan, oh aku suka sekali matanya, besar , coklat , dan menggoda. Aku mencoba menyangkal rasa ini tapi kurasa Granger memang menarik. Tak heran banyak pemuda yang mengincarnya.

" Malfoy , itu kan susuku " katanya kepadaku dengan wajah sok marah

" Lalu ? " tanyaku tak peduli

" Kenapa kau meminumnya? " bentaknya kepadaku

" Apa itu maksudnya aku harus meminum susumu … yang lain ? " aku mendekat dan memandang dadanya yang punya ukuran ' yah sedang'.

Heramione terlihat cengo , dan tiba – tiba memukul lenganku, ia mendorongku menjauh. Wajahnya merah padam dan ia kikuk.

" Dasar ferret mesum " katanya dengan wajah merona. Dia berdiri dan meninggalkanku

" Kau harus menyihirnya agar sedikit besar, Granger, dan kujamin kau akan seksi." Aku berteriak sambil terkikik.

" Malfooooy " teriaknya dari kamarnya sendiri.

Aku tertawa terbahak – bahak , aku bahkan sudah bergulung – gulung dilantai. Ini akan seru.

DRACO POV END

To be continued…..

# udah gak kuat ngetik, suhu ruangan sangat panas dan itu sangat tidak mendukung.

Aku masih nggak percaya mau publish fic ini, aku Cuma berharap reader suka

PLIIISSSS REVIEW! Aku butuh saran # maksa sambil bawa pentungan.

Salam hormat

Cygnus jennesia