Why Me? The Silly Boy's My
Disclaimer : Masahi Kishimoto
Pair : NaruHina & SasuHina
Warn : AU, OOC, Typo,penggunaan bahasa yg… sedikit gaul… dll
Summary : Kisah dua orang idiot yang tergila-gila dengan gadis jelita. yang berpacaran dengan Hinata, harus diusik oleh Sasuke yang juga menyukai Hinata. tidak terima dan terjadilah perang dunia ketiga abad megalitikum(?). Bagaimana kelanjutan ceritanya?
Pagi yang cerah di Negeri Konoha yang kini tengah dipenuhi oleh manusia yang berlalu lalang di setiap jalan. Menjajakan barang yang mereka dagangkan. Anak kecil berlari kesana kemari. Para ibu-ibu yang tengah membereskan rumah mereka. Sungguh sebuah kegiatan yang biasa dan umum dilakukan.
Tapi tidak dengan sosok satu itu. Dengan gagahnya ia berjalan dengan cengiran bodohnya, jangan lupakan wajahnya yang tampan. Tapi kenapa ia malah terlihat seperti orang dungu. Oke, ada yang protes? Pakaian ala bangsawan yang berkibar-kibar terkibas angin. Layaknya model, ia hanya membirakan itu terjadi tanpa tau bahwa garasi celananya sedikit longgar dan nyaris terjatuh.
Dan,
"Maaf, Naruto-sama! Celana anda sedikit longgar, sebaiknya jangan biarkan angin mengibas pakaian atas anda atau semua orang melihat 'terung lemas' di dalam celana anda Tuan Muda Namikaze-sama,"tegur seseorang dibelakang pemuda itu.
"Chk, pliss deh Iruka-san, jujur aje yee, gue ini udah bilang sama mami gue, waktu ngukur baju gue. Ibunda Ratu gue itu selalu bilang 'kau masih dalam masa pertumbuhan, jadi jangan biarkan burungmu yang masih dalam perkembangan tercepit oleh celanamu dan itu mengganggu perkembangan burungmu itu' gue harus bilang apa lagi kalo ibunda gue ngomongnya sefrontal itu ke gue?"
Pemuda yang diketahui bernama Iruka atau lebih tepatnya Umino Iruka yang mendengar celotehan aneh tuan mudanya hampir ayan di tempat. Bisa-bisanya ngomong begitu di tempat umum yang banyak orang dan pliss deh, malah nyaring bener itu tuan mudanya ngomong.
Plakkk
Iruka hanya bisa menampar jidatnya sendiri melihat betapa bodohnya tuan mudanya itu.
"Tapi itu sudah keinginan Ibunda Kushina-san, apa boleh buat? Dan loe denger yee, sumpeh! Demi apa coba loe ngomong pake bahasa gaul gitu di era kerajaan begini, suwer dehh, loe gk nyambung banget,"
Dan gue sebagai author hanya bisa bilang "pliss dehh, tangan gue tadi kepleset waktu ngetik ini FIC!"
Orang-orang yang ngeliat duo manusia yang entah darimana kok omongannya serasa kaya alien yang habis terjun bebas dari planet Icha-Icha. Dan mereka ini ngomongin soal burung sih? Ini cerita apa? #ngais_sampah.
Dan mulailah kehidupan blangsak pemuda itu. Walaupun status bangsawan tapi kelakuannya sama sekali gak bisa dibilang bangsawan. Salah satu sifatnya yang merepotkan adalah…
"Gue beli itu! Bungkus itu juga!"
"Yang ini tuan?"
"Semua! SEMUA! Itu juga, ini juga! Heyy kau yang punya mata, gue beli topi unik loe!"tunjuk pemuda itu pada seorang yang pakaiannya robek sana-sini lalu memakai topi jerami mirip salah satu tokoh utama anime One Piece. Iruka nyarismencekik itu orang di depannya kalau saja dia bukan tuan mudanya.
"Naruto-sama, sebaiknya jangan membeli semua, siapa yang akan membawa semua belanjaan anda, Naruto-sama?"tegur Iruka sopan. Pemuda, hahhh gue capek harus bilang pemuda melulu, oke, pemuda tampangnya cakep, kelakuannya awut-awutan itu bernama Namikaze Naruto. Si pirang berisik yang unik itu adalah anak dari pasangan serasi abad kini, Minato Namikaze dan Uzumaki Kushina.
Naruto melirik Iruka yang ada di sampingnya.
"Hahh… pliss deh Iruka-san. Elo kan tau my hobi is what? My kelakuan is what? So, loe gk usah repot-repot ngebacot panjang lebar, atas kali tinggi bagi dua. Toh, yang biasa bawa belanjaan gue juga para selir!"
Sumpeh dahh, tangan gue beneran kepleset. #gk_mau_ngaku.
Tarik nafas…
Buang…
Tarik nafas…
Tarik, tarik…
"Haahhh… TAPI ELO JANGAN SURUH GUE YANG BAYAR BELANJAAN LOE! LU PIKIR GUE JURAGAN DUIT APE? GUE JUGA PUNYA HATI, GUE JUGA PUNYA KEBUTUHAN MAKAN GUE DENGAN DUIT INI! ELO PUNYA OTAK APE KAGAK SIHHH?!"
Hahhh… habis sudah kesabaran Iruka. Dengan nafas yang pendek-pendek. Iruka megap-megap kaya ikan buntal lagi bunting. Dan Naruto yang conge sesaat itu pun ngorek-ngorek sedikit telinganya yang berdenging-denging denger teriakan maut paman, sekaligus orang kepercayaan ibunda Kushina untuk menjaga tuan muda alias anaknya itu.
"Ehehehe. Sory, sory, uang jajan gue ditahan sama ibunda selama seminggu, and ayahanda gue juga gak mau kasih gue duit gara-gara diancam sama ibunda Kushina-sama. Heehhh… kau harus bersabar Iruka-san,"kata sambil nepuk-nepuk pundak Iruka. Gayanya udah kaya bapak-bapak yang mencoba menenangkan seorang om-om yang dimabuk cinta and cintanye baru ditolak. Hahhh… gue harus apa?#bingung_kuadrat.
Yah, namanya juga manusia, pasti punya kekurangannya. Dan Iruka memaklumi itu, tapi entah kenapa ia malah tidak bisa terima kenyataan laknat itu jika berada didekat Naruto . Hahh, nyebut bang, nyebut.
Tapi sebodoh apapun , seceroboh apapun , serakus apapun dia makan, dan segila apapun kelakuannya, ia tetaplah Naruto. Seorang bangsawan yang ramah terhadap semua orang. Tak pernah pandang bulu kepada semua orang, ia selalu bersikap ramah terhadap semua warga desa. Terutama pada sosok lemah lembut seperti wanita.
Itulah kelemahannya, ia tak berani jika sudah berurusan dengan wanita. Karena menganggap bahwa wanita adalah makhluk lemah lembut yang wajib untuk dilindungi dengan kasih sayang. Jadi seperti inilah Naruto. Membeli semua kebutuhan wanita dan membagikannya satu persatu kepada setiap wanita yang ia temui. Enak bener yee, jadi wanita. Sayangnya gue perempuan bukan wanita. Hahhh… #abaikan.
Dan itulah yang disukai oleh sosok wanita yang sangat misterius keberadaannya. Sosok putri bangsawan yang sosoknya saja tidak boleh dilihat oleh siapa pun. Wajahnya yang selalu tertutupi oleh kain hitam dan kalo sekilas mirip ninja hatori. Dan keberadaannya yang misterius itu selalu menjadi buruan bagi para bangsawan lain karena sekedar ingin melihat wajah sang putri sendiri.
Ia adalah putri Hyuga Hinata. Seorang putri yang sangat pemalu dan takut pada dunia luar. Dan merupakan kekasih dari pemuda bodoh dan ceria a.k.a Naruto. Entah memang wanita itu matanya rusak atau otaknya agak lepas lem-nya, ia menganggap bahwa si pirang berisik alias Naruto alias Namikaze alias, wesss turunin yaahh goloknya turunin yahh…
Ekhem…menyukai Naruto yang orangnya luar binasa berisik, dan cerianya bukan main. Entah ngidam apa si mami Kushina kok Naruto kelakuannya kaya orang kena epilepsy, autis banget. Tapi, itulah keunikan si pirang berisik satu ini. Mungkin hanya tuhan dan bang Kishimoto sendiri yang tau. #ngelirik_bang_kishi.
"Apakah hari ini Naruto-sama akan menemui putri Hyuga?"Tanya Iruka.
"Yo'I bray! Cewe gue si unyu-unyu kaya penyu itu, hahh… ntar gue gak bisa bobo siang kalo gak liat mukanya dalam sehari,"kata Naruto yang masih belum hilang bahasa gaolnya. Iruka geleng-geleng kepala lagi.
"Hahhh… INI LAGI SYUTING GOBLOK! LOE KAGAK BISA SERIUS DIKIT APE?".
Dan mulailah lagi bacotan gak penting.
"Hahh… oke-oke! Jangan teriak oke? Gak lama gue conge permanen kalo gini caranya,"kata Naruto sambil ngorek-ngorek telinganya pake linggis. Wedeww… Iruka geleng-geleng disko. Lehernya serasa patah gara-gara geleng-geleng mulu.
"Baiklah! Ekhem… jadi, kapan Naruto-sama akan menemui gadis itu?"Tanya Iruka dengan kondisi dan suasana pas untuk melanjutkan syuting ini.
"Hah? Gadis? Gadis siapa? Mungkin yang loe maksud artis kali. Gadis martin! Bener gak?"
Pletaakk
"ITTEEEEEEEE!?"
"Itu Gading Martin! Gue bunuh aje loe sekalian,"
"Chk! Mana gue tau, namanya juga tipi gue masih di servis. Gak nonton gossip gue jadinya,"
"Eloe juga sih. Beli tipi kredit. Coba kaya gue dong, tipi gue cash belinye!"pamer Iruka. Dan hanya manyun-manyun gaje.
"Tapi kan kalo beli tipi kredit, duit yang lain kan bisa buat beli alat elektronik yang lain. Ingat paman Iruka, ingat! Jaman sekarang, apa-apa itu kredit,"
Hedehh… plis deh! Jaman sekarang itu serba mahal. Air putih aja bayar, masa iya mau kredit. Buang air kecil aje bayar, masa iya loe mau kredit? Kaya mana jadinya tuh? Masa iya loe mau kredit pipis loe sendiri?
Iruka yang tersadar dari kerasukannya pun tersentak layaknya kakek-kakek yang terkena serangan jantung mendadak, Iruka mengelus dadanya.
'Sabar, sabar, Iruka… ini namanya cobaan hidup. Coba aja gue gak tandatanganin itu surat utang, gak bakal gue mau kerja dimari!'batin Iruka.
Sumpeh loe, gue harus betapa di sungai nil terus masuk ke piramida sambil bilang AJIBBB, geto?
"Yasudahlah. Dari tadi ngomong tak jelas disini, kapan mau ke rumah putri Hyuga?"kini Naruto mulai berakting yang sesungguhnya. Iruka tersenyum bahagia. Lebay luu…
"Sekarang atau tidak sama sekali Naruto-sama,"
"Hahhh..,"Naruto pun berjalan diikuti oleh Iruka yang mengekor di belakang . Layaknya anak anjing yang ngekor induknya. Sumpeh deh, eloe gak banget Iruka. #dibuang_ke_laut_merah.
Dalam perjalanan~
"Suit suittt…"
"Paman, loe denger suara gak?"Tanya Naruto was was. Iruka mengerutkan dahi dan mempertajam telinganya.
"Suara ap-"
"Suit suiittt..,"
"Denger! Kayanya ada yang naksir same loe tuh,"Iruka pun nengok kanan, nengok kiri. Kaya orang mau nyebrang jalan besar aje. Naruto yang denger ada yang naksir dia pun mukanya langsung sok-sok ganteng.
"Yang bener? Berarti muke gue ini memang ganteng dari sononye dong?"kata Naruto polos. Dengan gayanya yang sumpeh gak banget, si pirang berisik a.k.a Naruto berjalan kembali dengan gagah perkasanya ia berjalan sampe matanye sendiri kagak liat kalo ada ee' kucing di depannya dan-
"Kok, gue serasa nginjek lembek-lembek ya?"Naruto heran.
"Ada apa, Naruto-sama? Kenapa berhenti?"Tanya Iruka ikutan heran liat mukanya Naruto yang aneh begitu.
"Ne, paman Iruka. Perasaan gue gak enak. Gue ini nginjek apaan sih?"dengan kurang ajarnya Naruto mengangkat kakinya dan disaksikan oleh Iruka dan Naruto sendiri. Terlihatlah benda unik tersebut sodara-sodara bisa kita lihat sendiri Andik Firmansyah menggocek bola dengan lihaynya dan dapat kita lihat pemain Malaysia menghadang dan Andik mengoper bola ke-
"HUUUAAAAAAAAAAAA?!"teriak Naruto menggelegar. Dan Iruka pun menutup mulutnya hendak menahan sarapan tadi pagi yang mendesak keluar dari mulutnya.
"AAAAAA?! PAMAN IRUKAAAA?! BENDA APA ITTUUUUUUU?! HAAAAAAA?! JAUHKAN! JAUHHKAAAAAAANNN?!"teriak Naruto edan.
Perasaan gue aje ato ceritanya mulai ngawur?
Ekhemm… back to story…
Abaikan ee' itu. Dan dapat kita lihat jika sang pangeran muda Uchiha. Alias Uchiha Sasuke yang merasa terusik dengan bakti social, alias bagi-bagi rejeki buat kaum miskin terganggu dengan suara bagai terompet tahun baru itu.
"BERISIK?!"bentak Sasuke sambil berkacak pinggang.
Naruto mendelik saat dirinya mendengar suara yang tak asing lagi.
"Chk! Paman Iruka. Ayo pergi! Ada 'pangeran muda Uchiha' disini,"kata menekan kalimat terakhirnya sambil melotot untung aja matanya gak sampe keluar. Iruka yang ngerti dengan suasana yang serasa ada di jaman perang dunia ke 2 Iruka yang tadi pengen muntah jadi terpaksa menelan muntahnya kembali karena sayang dengan sarapan tadi pagi. Hueekkss…
"Baiklah, permisi tuan,"Iruka pun ngelengos ninggalin Sasuke yang masih masang muka angkuhnya yang sumpeh, KEREEEEEEN BANGEEEEEETT!.
Ehemm… Sasuke pun menatap tajam punggung yang barusan lewat disampingnya. Gak hormat dulu, gak ijin dulu, gak permisi dulu, maen nyelonong aja. Gak liat ape loe? Gue ini calon raja! Gue bikin miskin baru tau loe!. Batin Sasuke yang kembali ke aktifitasnya kembali. Yaitu, bagi-bagi sembako.
Baek bener loe sas?
Naruto yang lagi gedek banget habis liat mukanya Sasuke barusan itu ngomel mulu kerjanya. Iruka dibelakangnya aja Cuma geleng-geleng dengerin omongan Naruto.
"Dasar beruk!"
"Dasar chicken butt!"
"Dasar kamseupay!"
"Dasar gak jaman! Rambut koq modelnya kaya bebek mau nelor!"
"Dasar! Pokoknya dasar aja! Chk! Mulut gue cape!"
Akhirnya, mulut Naruto pun berhenti dengan sendirinya. Dan Iruka bernafas lega.
"suit… suiitt…"
Naruto berhenti lagi.
"Paman! Siapa sih yang dari tadi siulin kita?"Naruto yang lagi dalam mood kesel bin gondok bin dongkol itu pun mulai mencari dengan serius siapa yang nyiulin dia.
Dan saat mata tertuju pada sosok itu. Sosok yang sedang tersenyum kepadanya sambil membawa samurai.
"…o'ow…"
"Kita berjumpa lagi, Naruto-kun,"kata orang itu sambil menyeret samurai itu ke arah Naruto.
TBC
Mau review?
