PAIR: AKASHIXKUROKO
KUROKO NO BASKET
-SELAMAT MENIKMATI-
(Reader: Lu pikir ini makanan?)
(author: Iya, makanan buat fujodanshi :v)
This fanfiction presented for Ramadhan coming
Suatu hari Tetsuya, seorang lelaki imut berusia 17 tahun duduk cantik didepan meja ruang tamu. Ia membolak-balik buku yang baru dibacanya, sebuah novel yang berjudul 'Cinta Tak Bersyarat'. Sekian lama ia membaca ia merasa semakin mengantuk dan mencoba mencari hiburan lain diteras rumah.
Tanpa disangka pacarnya memberi kejutan dengan menunggunya didepan pintu sembari membawa Vannilashake kesukaan Tetsuya.
"Assalamualaikum cantik"
"Wa-walaikumsalam" Tetsuya kaget dan berjalan mundur dari pintu untuk mempersilahkan sang pacar masuk kerumah.
"Oh tidak usah, duduk diluar saja Tetsuya" ujar Akashi, nama pacar Tetsuya sambil tersenyum.
"Eh, tapi kata mama ku enggak baik kalau biarin tamu diluar loh Akashi-kun" Celoteh tetsuya.
"Tapi kata nenekku seorang cowok cantik enggak boleh membawa sembarang laki-laki masuk kerumahnya(?)" Akashi menyerahkan vannila shake yang bawa nya dimeja yang menghubungkannya dengan Tetsuya yang duduk diseberang.
" Kamu kan pacar aku, kenapa tidak?" Sela Tetsuya.
"Iya pacar—" Akashi menggaruk tengkuk belakangnya, "—Tapi aku masih lelaki asing sebelum berstatus sebagai suamimu" Akashi tersenyum, sedangkan wajah Tetsuya muncul semburat merah yang samar dibalik senyum manisnya.
"Kau gombal seperti biasa Akashi-kun. Oh ya menurutmu apa itu cinta tak bersyarat?" Pertanyaan Tetsuya yang tiba-tiba membuat dahi Akashi mengkerut.
"Kenapa Tetsuya tiba-tiba tanya itu?" Balas Akashi.
"Ah, jawab saja." Balas Tetsuya geram.
"Hmm baiklah, sebelumnya aku mau tanya. Berapa uang yang Tetsuya dan keluarga mu berikan untuk membeli nafas pada Allah swt? " Akashi balik bertanya. Sekarang tetsuya yang binggung, tapi ia menurutnya saja untuk menjawab tanpa banyak tanya.
"Tentu saja tak sepeserpun, jika harus membayar mungkin uang untuk makan saja orangtua ku tak sanggup mendapatkannya. Lagi pula Allah swt telah memberikan kenikmatan pada mahkluknya berupa nafas yang berfungsi sebagai alat agar mahluk ciptaannya tersebut bisa hidup melalui oksigen yang masuk" Jawab Tetsuya mantap, Akashi hanya menganggukan kepalanya.
"Begitulah cinta tak bersyarat itu, Allah SWT mencintai seluruh mahluk ciptaannya bahkan memberi kita nafas untuk hidup tanpa harus membayar. Bahkan Allah hanya ingin kita untuk setia dan selalu taat beribadah padanya agar mahluk ciptaannya tak terjerumus pada lubang neraka." Tetsuya sedikit terdiam mendengar penjelasan Akashi, jawabannya sangat berbeda dengan novel yang dibaca Tetsuya.
"Dan bahkan begitulah juga cintaku padamu Tetsuya, aku tak butuh balasan apapun darimu asal kau setia dan selalu beriman kepada Allah ta'ala aku tak kan pernah melepaskan mu hingga kita sampai pada waktu Ijab Qobul , insyaallah. " Akashi tersenyum, dan apa yang terjadi?
"Gombalan mu menyejukan hatiku, tapi kalau begitu terus kau bisa-bisa membuat ku berdosa karena membayangkan wajahmu setiap saat." Tetsuya balas menggombal, dan di balas tertawa renyah milik Akashi. Percakapan ini terputus setelah Tetsuya pergi untuk membawakan jamuan untuk sang calon suami dimasa depan.
Hubungan dalam cinta itu tak perlu harus dibuktikan dengan material bahkan sampai menyerahkan jiwa raga, cinta tanpa syarat adalah cinta yang indah. Cinta yang dilandasi karena Allah ta'ala insyaallah akan bertahan hingga maut memisahkan.
OMAKE
"Akashi-kun?" Sahut Tetsuya.
"Hm?" Akashi berdehem, ia baru saja menghirup teh hangatnya.
"Ada apa Tetsuya?"
"Ano—Kapan kita akan menikah?"
OMARI
