BANG YONGGUK
Adalah president council Toho High School. Pemuda berperawakan dingin ini mempunyai tinggi 190 cm dengan suara bassnya yang khas. Ekspresinya yang selalu cool dan datar ini berbanding terbalik dengan sifatnya yang mesum. Kembaran dari Bang Yongnam ini memiliki kulit tan eksotis dan rambut merah. Ditunjang dengan tatapan matanya yang tajam membuat semua orang sangat menyeganinya.
KRIS WU a.k.a WU YI FAN
Adalah seorang pemuda yang sebenarnya sangat can – tampan. Tapi, karena sifatnya yang tidak suka menarik perhatian, disekolah dia selalu berpakaian ala nerdy boy. Kacamata bulat yang tebal, tatanan rambut pirangnya yang kelewat rapi dan seragam kedodoran. Walaupun begitu, dia adalah kekasih dari president council. Pemuda berkulit pucat ini sangat pendiam dan memilih menyendiri di markas student council daripada bergaul dengan teman sekelasnya. Well, kebetulan dia juga adalah wakil president council. Dan terakhir satu hal yang dirahasiakannya dari semua orang adalah dia pewaris tunggal Mafia Wu.
Me MOTHER
Pair : BangKris and… other
Warning : BOYSLOVE MPREG other
Disclaimer : you know that's isn't mine. The idea just mine
DON'T LIKE DON'T READ
ENJOY~
Dan cerita dimulai dari hari yang sama monotonnya bagi seorang Kris Wu. Pemuda imut itu menguap bosan sembari terus mengerjakan dokumen yang berserakan di mejanya. Yongguk yang menatap itu dari pintu masuk tersenyum kecil. Betapa ia sangat menyayangi pemuda nerd itu.
"Chagiya, sudah satu jam kau bermain disana. Apa pagi ini kau tidak belajar?"
"aniyo Yongguk – ah. Sebenarnya untuk 2 hari ke depan kelasku kosong. Entah apa yang dipikirkan para instruktur itu" jawab Kris sembari mendekati Yongguk yang mengisyaratkannya untuk duduk di sofa besar itu.
"hm"angguk Yongguk sembari mendekap erat tubuh kekasihnya. Kris refleks menyamankan dirinya di dada bidang Yongguk. Dengan santai Yongguk memainkan rambut pirang setengkuk Kris.
"yongguk – ah, waeyo?" Tanya Kris mendongak, mentap mata kelam Yongguk. Kekasihnya itu tersentak lalu menatap mata Kris. Wajah Kris yang khawatir membuatnya tersenyum lembut menenangkan.
"apa maksudmu chagiya? Aku baik – baik saja" jawab Yongguk mengelus pipi Kris.
"ANI! Kau tidak baik – baik saja Yongguk – ah! Katakan padaku apa terjadi sesuatu?" Tanya Kris melotot.
Yongguk tersenyum, inilah yang membuatnya tak bisa berpaling dari pemuda yang diketahuinya sangat menawan itu. Sifat Kris yang sangat perhatian dan peka dengan keadaan sekelilingnya, hal sekecil apapun itu membuat Yongguk semakin jatuh dalam pesona seorang Kris Wu. "aniyo chagiya. Kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun kok. Ini hanya hal yang biasa terjadi"
Kris menggembungkan pipinya "bumonimmu diserang lagi?" Tanya Kris sembari kembali menyamankan dirinya dalam dekapan Yongguk. Anggukan yang dirasakannya membuat Kris menghela nafas maklum. "kenapa tak dibalas?"
"mafia Lau bukanlah lawan yang bisa dianggap remeh. Dan tak mudah untuk membalasnya chagi. Semua rekan appa dibuat kewalahan oleh mafia itu" jawab Yongguk sembari menghirup aroma khas Kris yang selalu membuatnya tenang.
"kalau begitu aku saja yang menyelesaikan mereka" ucapan tegas Kris membuat Yongguk menaikkan sebelah alisnya.
"kau punya kenalan mafia?" Tanya Yongguk heran.
"damn!" umpat Kris dalam hatinya. Hampir saja dia membocorkan rahasianya pada Yongguk. Bukannya berniat membohongi Yongguk, tapi Kris masih menanti waktu yang tepat untuk jujur. "ne… orantuaku punya teman mafia. Seorang mafia dari Moskow"
"hum? Mafia moskow? Siapa?"
"…Jung. Apa kau mengenalnya?"
"ah! Ne. semua orang pasti mengenal nama itu. Mafia mengerikan yang punya banyak anak buah yang seperti monster. Sepertinya bukan ide yang buruk" jawab Yongguk setuju.
Kris tersenyum lalu mengotak – atik ponsel pintarnya. "yeoboseo Hyung" seru Kris dengan nada ceria.
"Kris? Tumben kau menghubungiku?" suara serak di line seberang membuat Kris mendengus keras.
"Yya Hyung! Kau baru bangun eoh?"
"huaaah ne. ada masalah di Tokyo yang baru saja kuselesaikan. Waeyo?"
"um… Yongguk – ah. Kau mengenalnya?"
"ah! Putra bungsu Direktur Bang yang merupakan kekasihmu itu? memang?"
"bisakah kau membantunya?"
"huh? Membantu si rambut landak itu? Ogah!"
"yya Hyung! Tega sekali kau! Ya sudah kalo gitu aku minta bantuan Yunho Hyung saja"
"Andwae! Aku bisa dibunuh kalau kau menghubunginya. Ya sudah , apa yang harus kulakukan untuk landak merah itu?"
"Yya! Kau menyebalkan food monster. Berhenti menyebut kekasihku Landak!"
"ne. ne. jadi siapa?"
"…Lau, kau tau kan?"
"ah! Kebetulan, kami juga punya masalah dengan mafia itu. Tapi mereka bukan musuh biasa. Apa kau turut serta?"
"masalah itu tenang saja. Yang penting kalian bisa menyelesaikan mereka"
"arraseo"
"jinjja? Gomawoyo Hyungie~" ucap Kris dengan nada manja. Lalu memutuskan sambungan sebelum mendengar balasan dari line seberang. Dia tersenyum lebar dan menenggelamkan kepalanya di lekukan leher Yongguk.
"… aku tak menyangka kau dekat dengan Jung Changmin" gumam Yongguk.
"um… appa pernah mengajakku bertemu dengan keluarga Jung dulu. Karena kami hampir sebaya, kami berteman." Jawab Kris sembari berdo'a dalam hati Yongguk tak mencurigainya.
"hm" Yongguk bergumam. Asyik dengan kegiatan barunya memainkan rambut lembut Kris. Sedetik kemudian seringai mesum terpampang indah di wajahnya. Tangannya yang sedari tadi di rambut Kris memutar haluan menuju bokong sintal Kris dan meremasnya gemas.
Mata Kris membola dan langsung menepuk tangan Yongguk gusar. "yya! Pervert, jangan cari kesempatan!" bentak Kris dengan pose menggemaskan.
Cup! Yongguk mengecup singkat bibir Kris. "apa salahnya chagiya? Bukankah sekarang tak ada siapapun disini?" ucap Yongguk menaik turunkan alisnya.
Ctak! Sesuatu tepat mengenai bagian belakang kepala Yongguk sebelum Kris membuka mulutnya. Sedikit mengaduh Yongguk menatap ke belakang dan mendengus kala mendapati Yongnam, kembarannya berdiri berkacak pinggang dengan tampang kesal.
"kalau mau bermesraan kunci pintunya bodoh" rutuk Yongnam lalu kembali menganiaya kepala Yongguk dengan dokumen yang dibawanya.
"Nam Hyung…"panggilan Kris menghentikan aksi brutal Yongnam. Dia menataplembut pada calon adik iparnya itu.
"nde waeyo Kris-ah?"
"tumben sekali hyung cepat dating. Ada sesuatu?"
"ah ne, mengenai rencana festivalbulan depan hyung belum menyelesaikan proposalnya"
"arra. Apa hyung perlu bantuan?"
"tidak baik kau tenangkan landak itu sebelum dia menerkammu" goda Yongnam sembari mengelus lembut rambut Kris.
"yya Hyung!" 2 suara memprotes kesal, namun dalam arti yang berbeda. Yongguk jelas – jelas kesal karena ucapan kembarannya yang jelas saja menghinanya. Sementara Kris kesal karena Yongnam berucap vulgar dengan begitu santainya,well lebih pada malu sebenarnya.
0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0
Kris melempaskan semua atributnya di kamar dan dengan cepat berganti pakaiannya. Pakaian yang dipakainya terlihat sangat cool sesuai dengan wajahnya yang telah kembali seperti semula. Jas hitam yang dipakainya kontras dengan kulitnya yang pucat. Tak lupa kalung berbentuk ukiran naga telah terpasang indah di lehernya.
"appa eodiga?" Tanya Kris pada anak buahnya yang telah menanti di luar ruangan.
"mereka baru saja berangkat ke Hongkong tuan muda"
"arra. Kalo gitu setengah dari kalian bantu Mafia Jung dan yang lainikut aku"
"ye" mereka mengangguk patuh dan langsung mengikuti perintah tuan muda mereka. Kris mengendarai mobil aventadornya menuju kediaman kekasihnya.
"Yongguk – ah…"
"yeoboseo Chagi?"
"ne. kau di rumah?"
"ne waeyo?"
"orangtuamu?"
"ne"
"hm. Sampaikan pada mereka kalau putra tunggal Mafia Wu ingin bertemu" ucap Kris dan langsung mematikan teleponnya tanpa menunggu jawaban dari kekasihnya itu. Kris mengoper gigi lalu menekan gas, melajukan mobilnya membelah malam kota Seoul. Tak peduli dengan berapa banyak mobil patroli yang mengejarnya karena telah menyalahi aturan kecepatan standar. Kris menghidupkan ponselnya yang terhubung langsung dengan salah seorang Mafia Exo.
"anyeong Hyungie~" sapa kris sebelum orang yang ditujunya mengucapkan salam.
"yeoboseo Yifan – ssi" suara itu membalas dengan nada dingin. Yang ditanggapi dengan kekehan ringan dari Kris. Wajahnya terlihat ceria menanggapi rutukan yang dilontarkan pemuda tampan di layar video callnya.
"ayolah hyungie~ kau seolah tak mengenalku saja. Ne Chanyeol hyung aku butuh bantuan EXO dalam menyelesaikan sedikit masalah di sini"
"tsk. Apa kau tak bisa berhenti membuat masalah huh?"
"bukan aku" Kris mempoutkan bibirnya tak terima. "Yonnguk – ah dapat masalah dengan mafia Lau"
"hum? Apalagi yang dilakukan landak mesum itu?"
"yya hyung! Enak saja kau memanggilnya begitu. Mau membantu dongsaengmu ini tidak sih?"
"arra. Tenang saja aku takkan bembiarkanmu bersenang – senang sendirian"
"hah anyeong hyung" tutup Kris. Dia menghentikan laju mobilnya begitu memasuki kediaman Bang. Dengan cuek dia masuk ke dalam dan disambut dengan ekspresi pangling semua orang.
"anyeong Eommonim,Aboeji" salam Kris dengan senyum sopan.
"Kris – ah?"
" ne. Atau kalian bisa memanggilku Wu Yifan"
"putra tunggal Mafia Wu?"
" akan menjelaskannya nanti. Lagipula aku datang menawarkan sebuah kerjasama. Kita punya musuh yang sama Aboeji" ucap Kris langsung tanpa basa =- basi.
"tuan muda kita harus bergerak sekarang. Mereka sudah mulai melakukan perlawanan" ucapan salah satu nak buahnya membuat Kris menghela nafas.
"kita pergi sekarang saja Aboeji. Yongguk – ah, kalian lindungi Eommonim di sini dengan bantuan anak buahku. Arrachi?" ucap Kris lalu mengecup kilat bibir Yongguk dan berlari menujuu arena pertempuran.
0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0
Kris menghajar semualawannya dengan wajah penuh emosi. Mereka telah melukai orang – orang yang disayanginya. Tatapanmata itu berubah dingin dengan hawa membunuh yang sangat besar saat hamper terkena tembakan.
"jangan ampuni mereka Changmin hyung, Chanyeol hyung" ucap Kris datar melalui ponselnya dan menendang semua lawannya yang coba mengeroyoknya.
"jangan jadi pengecut Soo Man – ssi" umpat Kris dingin saat berhadapan dengan seorang pria botak tambun. Yang diketahuinya sebagai tangan kanan Mafia Lau.
"oh anak rubah sudah mulai garang huh?"
"anak rubah? Kau salah dari awal aku bukanlah rubah. Aku adalah naga Lee Soo Man – ssi" balas Kris sembari menghindari arah tembakan pria itu. Dia menembakkan pistolnya tepat sedetik setelah berhasil menghindari tembakan beruntun Soo Man.
"mana yang lain?" Tanya Kris pada anak buahnya yang menghampirinya.
"mereka masih sibuk tuan Muda. Sepertinya Mafia Lau melakukan kecurangan dibawah sana"
Kris mendecih dan beranjak kembali ke lantai bawah. Tiba – tiba sekelompok orang menyerangnya dan membuat Kris terpisah dari kelompoknya. Kris menghela nafas lalu menodongkan pistolnya pada seorang pemuda tampan yang berwajah datar. "berhenti bermain – main brengsek" umpat Kris penuh emosi.
"huh? Kau naïf Dragon. Akan kubuat kaumenyesali semua ini" ucap pemuda itu. Dengan cepat dia menendang pistol Kris dan memukul tengkuk Kris begitu ada kesempatan.
"si…sial" lirih Kris sebelum kegelapan merenggut kesadarannya sepenuhnya.
0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0
Kris mengerjapkan matanya "umh sial" gumamnya lirih saat merasakan nyeri di belakang kepalnya.
"jadi sang Sleeping Beauty sudah bangun huh?"
"lepaskan aku brengsek"
"huh? Mana bisa begitu? Aku sudah susah payah menangkapmu lho. Tak mungkin kau kulepaskan begitu saja"
"brengsek! Apa maumu sebenarnya hah?"
"hummm" pemuda tampan itu meletakkan tangannya di dagu. Memasn\ang pose berpikir yang menyebalkan di mata Kris. "coba tebak" ucapnya dengan wajah meremehkan. Kris mengepalkan tangannya dan tersentak begitu menyadari tangan dan kakinya di rantai.
"ah. Sepertinya aku tak perlu bersusah payahmencari kelinci percobaan sekarang" ucap pemuda itu sembari memainkan sebuah pil biru di tangannya.
Kris menaikkan sebelah alisnya "apa itu?" batinnya heran.
Pemuda tampan itu menaikkan dagu Kris dengan seringai penuh kemenangan. "kau bisa jadi kelinci percobaanku untuk obat ini Wu Yifan"
"apa maumu sebenarnya?"
"sudah kubilang kan? Kau. Jadi. Kelinci. Percobaanku. Wu. Yifan" jawab pemuda itu sembari memasukkan paksa pil itu ke mulut kRis yang terbuka.
Kris bungkam dan memejamkan matanya erat, menolak. Bruagh! Tanpa segan – segan mafia kejam itu memukul pipi Kris keras hinggan darah mengalir dari sudut bibir Kris.
Uhuk! Kris terbatuk dan kesempatan itu tak disia – siakan oleh sang Mafia. Dia langsung membuat Kris menelan pil aneh tersebut. Mata Kris membola kesakitan dengan wajah yang penuh keringat. "u…uwaaaa!" Kris berteriak keras saat merasakan perutnya seperti terbakar dan kakinya yang terasa lumpuh tiba – tiba.
"AAKHH!"
"hyiptorexcyin Pregnante adalah obat yang di racik dari bahan – bahan kesehatan Barzilia. Pil ini adal obat yang menjadi perbincangan dunia kesehatan karena dapat membentuk sebuah rahim dan indung telur di tubuh seorang pria, yeah sepertimu. Dengan kata lain, itu bisa membuatmu hamil Kris"
"ukh uwaaaaa"
"sekali pil itu masuk dalam tubuhmu dan membentuk rahim, maka takkan bisa dihilangkan. Dengan kata lain kau akan seperti seorang wanita dewasa"
"kau…hhh… brengsek!"
Pemuda itu menyeringai, "tapi tenang saja. Kau hanya akan melahirkan minimal 2 kali. Yeah teragantung siapa yang membuahimu nantinya"
Kris mencoba tetap membuka matanya menahan rasa pusing yang menderanya. Wajahnya terlihat pucat pasi dengan salive yang berceceran. Tubuhnya terasa lumpuh penuh keringat tanpa kekuatan sedikitpun. Wajah pemuda yang menyekapnya itu semakin terlihat kabur. Dan hilang sepenuhnya tertelan kegelapan.
Wajah pemuda itu menjadi datar dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia membuka borgol Kris dan menyambut tubuh rapuh itu sebelum menyentuh tanah. "mianhae …..Kris" bisiknya lirih lalu memindahkan tubuh Kris ke ranjang.
Brak! Pintu didobrak dengan paksa "LAU SIALAN! Lepaskan kekasihku brengsek!" teriak Yongguk penuh emosi sembari menodongkan pistolnya pada pamuda yang dengan cueknya membersihkan meja.
"di luar dugaan. Kupikir kau akan dating lebih cepat. Tapi sayang, kau terlambat Yongguk – ssi" ucap Lau dengan nada sinis sembari mengerling pada tubuh Kris yang terlihat sangat berantakan.
"KAU! Apa yang kau lakukan pada Kris, makhluk sialan?" bentak Yongguk sembari maju mendekat.
"hal yang pastinya takkan membuatmu menyesal" balas Mafia Lau santai.
"KAU MAKHLUK BRENGSEK" bentak Yongguk sembari melayangkan tinjunya pada Mafia Lau. Perkelahian seru tak terelakkan. Yongguk terus menyerang sementara Lau hanya mengelak dan sesekali menangkis serangan itu.
"kau lemah" ucap Lau dingin, dia menodongkan pistolnya tepat di kening Yongguk.
"oh ya?" Yongguk bertanya dengan nada mesterius. Mata Lau membola saat sebuah peluru tepat bersarang di jantungnya. "pistol di buat bukan hanya untuk mengancam orang dasar Brengsek!" umpat Yongguk lalu kembali melepaskan tembakan di kening Mafia Lau.
"Kris…good bye" batin Lau dengan senyum miris lalu menutup mata.
Yongguk terduduk lemah,perutnya yang terluka karena perkelahian dengan anak buah Lau di depan tadi kembali terluka. Darah mengucur dari luka itu. Dengan gemetar, Yongguk menghubungi seseorang.
"L…ini aku"
"Yongguk – ah? Waeyo? Suaramu terdengar sangat…"
"aku butuh bantuanmu…hhh"
"ne?"
"jemput kami di Bang Corp lantai dasar… gudang bawah tanah… ppali"
"a…arra" ucap lelaki yang merupakan artis terkenal itu. Dengan tergesa dia keluar dari gedungnya.
"Myungsoo? Kau mau kemana?"
"Manager Hyung aku segera kembali" pamit Myungsoo. Dia berlari menuju mobilnya sambil menghubungi seseorang.
"Minho… beritahu yang lain untuk segera menuju Bang Corp. 10 menit"
"Yya Michingoya! Mana bisa dari sini ke tempat itu dalam waktu 10 menit? 1 jam saja belum tentu bisa Myungie!"
" .it" ucap Myungsoo dingin lalu melajukan aventador LA-nya dengan kecepatan di atas rata – rata.
10 menit kemudian, dia sampai di Bang Corp. setengah berlari dia menuju ke ruangan bawah tanah perusahaan besar itu. Begitu sampai, dia disambut dengan turunnya 5 orang berbaju trendy dari sebuah helicopter dengan wajah kesal.
"kau menyebalkan Hyung!"
"yah aku tau. Selamat dating Jinki,Jong Hyun, Taemin dan Key" sapa Myungsoo sembari berhi-five dengan 5 orang itu.
"jadi?"
"Kita harus menyelamatkan Yongguk dan Yifan"
"Bang dan Kris? Apa yang terjadi?" Tanya Lee Taemin sembari mengikuti langkah Myungsoo.
"Lau menghancurkan semuanya. Bukan hanya Bang, Wu dan yang lain. Exo's dan Jung juga turut serta. Tapi ternyata dia berhasil menawan Kris dan menghabisi banyak anggota mafia Wu"
"dasar kejam. Lalu sekarang?"
"yongguk berhasil menemukan Kris tapi dia terluka. Ah ini tempatnya" Myungsoo berhenti di sebuah ruangan dan memasuki ruangan gelap itu.
"hyung Kris disini!" seru Key pada Myungsoo. Myungsoo menyuruh Jinki untuk membawanya ke mobil ambulance yang sudah dihubunginya.
"hyung sini" panggil Taemin. Dia menunjuk Yongguk yang terbaring di samping mayat Lau. Dengan cepat Myungsoo dan 2 lainnya segera mengangkat Yongguk.
Jong Hyun menghela nafas dan mengamati sekeliling gudang. "ada banyak senjata dan obat – obatan disini. Pantas saja" gumamnya sembari mencatat ini itu di note yang selalu dibawanya.
"Jong Hyun ada apa? Nanti kami tinggal lho!"
Jong Hyun mengangguk lalu segera berlari menyusul yang lain. Tapi kemudian dia terhenti. "Jong Hyun?"
Dengan cepat Jong Hyun kembali ke gudang "ini… akan jadi kuburanmu Lau" gumamnya lirih dan segera berlari menuju mobil. Mereka melaju meninggalkan gudang, sedetik kemudian terdengar bunyi ledakan. Semua orang hanya menghela nafas cuek, tanpa berbalik.
0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0o0
Yongguk menghela nafasnya saat mendegar laporan dari anak buah bumonimnya. Dia menatap Kris yang masih tertidur sejak seminggu lalu. Tak laam terdengar suara berisik dari luar.
"ada apa L?"
"aku sudah dapat informasi mengenai Mafia Lau, Yongguk – ah"
"katakan!"
"Mafia Lau, putra tunggal dari keluarga Lau. Dia merupakan seorang Bos dari Organisasi Bawah Tanah Makau. Selama 5 tahun terakhir diketahui dia pernah tinggal di Kanada. Namanya… Henry Lau"
Deg!
Mata Kris yang semula terpejam langsung terbuka lebar, penuh keterkejutan.
"Henry? Lalu ada hubungan apa dia dengan Mafia Wu?"
"tak dapat kami temukan. Oh bagaimana keadaan istrimu itu?"
"masih sama sejak seminggu yang lalu. Apa ada informasi lain?"
"ani"
"hm. Gomawo L" ucap Yongguk dengan senyum tulus. Myungsoo tersenyum lalu mengerling Kris yang masih tertidur.
"ne. Jaga Istrimu itu baik – baik" godanya lalu segera pergi. Yongguk hanya berdecak lalu kembali menatap Kris yang memejamkan matanya.
"mau sampai kapan kau tertidur Chagiya?" gumamnya lalu mencium kening Kris dan keluar meninggalkan ruangan mencari makanan.
Kris membuka matanya "Henry? Exactly what was happened to you?" batinnya sendu. Ya, dia sangat mengenal Henry mengingat selama di Kanada, mereka berteman akrab. Tapi… hah, Kris menghela nafas lelah.
"Kris? Seru Yongguk gembira saat membuka pintu
Kris tersenyum "anyeong Yongguk – ah" sapa Kris santai seakan tak terjadi apa – apa. Senyum lebar terpasang di wajah Yongguk yang langsung mendekap Kris erat seakan takut kehilangan. Kris tersenyum lembut penuh arti.
"kau tau aku sangat ketakutan chagiya"
"mianhae"
Yongguk melepaskan pelukannya dan menatap mata Kris tajam. Entah siapa yang memulai, mereka telah terlibat ciuman panas.
TO BE CONTINUED
