Count down

Summary:5…4…3…2…1…. Dan semua berubah merah.

5

"Selamat Pagi," Juvia tersenyum "Pagi," semua menyapanya balik, gadis itu kemudian duduk disebelah Lucy "Juvia-san, kamu sudah mengerjakan tugas ?" tanya Lucy "Sudah, Juvia mengerjakannya kemarin," kata Juvia tersenyum.

Tak lama, guru mereka masuk, lalu terdengar teriakan dari luar, murid-murid yang kaget langsung keluar, mereka tak menyangka menemukan Mirajane Strauss, primadona sekolah mereka, tergeletak tidak berdaya di lantai UKS sekolah, tubuhnya penuh goresan luka, Lisanna dan Elfman tercengang, menangis.

Di tengah kepanikkan itu, seseorang menyeringai seram.

"…Empat…,"

4

Dua bulan tanpa pembunuhan, semua tenang, setelah peristiwa Mirajane, pembunuhnya tak ditemukan, apapun, hanya saja ditangannya tergores angka '5' dengan noda darah, entah siapa yang melakukannya.

Sekarang menjelang festival Hanami, semua sibuk membicarakannya "Ne~ Juvia-chan~! Ayo kita pergi ke festival!" Lucy tersenyum "Tentu," Lucy juga mengajak Natsu, Lisanna, Wendy, Romeo, Gray dan Lyon.

"…Malam ini, akan menjadi tiga…,"

Festival Hanami berlangsung seru, kembang api, bunga sakura.

Dan disaat itulah.

Jeritan terdengar dari arah pohon besar, Lucy Heartfilia, tergantung disana dengan posisi yang sadis, seseorang menggantungnya dengan menancapkan paku dibajunya dan darah mengalir di lehernya, di baju yukatanya tertulis angka.

'4'

"…tiga target lagi…,"

3

Terbunuhnya Lucy Heartfilia mengakibatkan semua sedih, berharap takkan terjadi festival lagi, musim panas sudah dekat.

Festival musim panas berlangsung ramai, beberapa pergi ke kuil utama untuk berdo'a.

Semua kembali untuk menyaksikan kembang api namun…

"Hey, dimana Gray?" Natsu, dengan mulut penuh makanan bertanya dimana gerangan lelaki bermata onyx itu berada "….G-Gray-san..,"

"Seseorang memenggal kepalanya…!"

Dan di lehernya tertulis

'3'

"….Ini semakin menyenangkan…,"

2

"Siapa selanjutnya!?" Natsu menggebrak meja, tak tahan dengan kelakuan pembunuh tak dikenal.

"Natsu… tenanglah,"

"Hey semuanya, hitung mundur dari lima!" seseorang menyeru "Eh?" "Baiklah!"

"Lima…,"

Dia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya

"Empat…,"

Ia tertawa histeris

"Tiga…,"

Semua membelalakkan matanya

"Dua…,"

"Satu,"

Natsu tak lagi memiliki mata, Lisanna tak lagi dapat berbicara

"Kenapa kau melakukan ini!?" Bentak Lyon

"Ini menyenangkan Lyon-sama…,"

"JUVIA-CHAN!"
"0"

So… Semua tau siapa pembunuhnya?