That Blazing Wind

.

.

.

Disclaimer : Cast doesn't belong to me

Warning: Rated T for some erotic humour and explicit scene, OOC, Boys Love,

Main Cast: Sehun,Lay,Kai,Suho,Chanyeol & Baekhyun

.

.

.

Hey all EXO-L. New author here*barunulislagimaksudnya*

Aku banyak menonton drama gangster akhir-akhir ini and came up with this

Hope you enjoy this story

xoxo

...

Sinar matahari sore itu menembus kaca bening kereta yang melaju tersebut. Masih terlihat rintik-rintik hujan di pinggir jendela sehabis hujan siang tadi. Seorang namja berkulit putih pucat menyandarkan kepalanya ke sambil memandangi pemandangan di luar. Yang terlihat hanya padang ilalang di sepanjang rel. Membosankan,ucapnya.

"Dia akan menjemputmu di stasiun besok sore",seru seorang wanita

"Apa Eomma benar-benar membuangku? Kau bahkan membiarkanku tinggal di rumah seseorang yang tidak pernah kulihat wajahnya sejak aku lahir ",ujar seorang anak laki-laki.

"Aku tidak membuangmu. Junmyeon bukan orang asing. Dia ayahmu sendiri. Dan dia pasti bisa menjagamu dengan baik"

Namja itu sedikit tertawa kecil. Bukan tertawa yang tulus sebenarnya.

"Lagipula ayahmu benar-benar ingin merawatmu. Ini untuk yang terbaik."

"Ah maksudmu untuk kebaikan dirimu sendiri?",nada suara namja berkulit putih pucat itu mulai meninggi

"Aku sedang tidak ingin bertengkar dengan dirimu sekarang,Oh Sehun.",ucap wanita yang sekarang sedang mengetikkan sesuatu di telepon genggamnya

Sehun, namja tersebut, sedikit berdecih. Dia bisa merasakan wajahnya sedikit panas. Tentu saja dia marah. Apalagi dia mengetahui alasan sebenarnya dirinya 'dibuang'.

"Wae? Apa karena diriku hanya akan menjadi penghalang dirimu untuk bersenang-senang bersama pria berwajah seperti monyet itu,eomma?"

Plakk

Tamparan itu tidak begitu kuat,namun cukup membuat merah pipi Sehun yang berkulit pucat tersebut.

"Cepat kemasi barangmu",ucap wanita tersebut

Sehun bangun dari tempat duduknya dan membanting keras pintu tersebut saat keluar. Dinyalakan sepeda motor berwarna merah tersebut tanpa mempedulikan teriakan wanita dari dalam rumah tersebut. Dirasakan kalau kecepatannya sudah semakin tinggi ,namun dia tidak peduli. Angin yang berhembus itu sedikit menenangkannya.

"Sesaat lagi kita akan tiba di Stasiun Seoul . Penumpang yang akan turun di stasiun ini harap bersiap-siap..."

Suara dari speaker itu membuyarkan lamunan namja berkulit pucat itu.

"Ah sudah sampai,ya?",ucapnya setelah merasakan kereta tersebut berhenti berjalan.

Namja itu sedikit meregangkan tubuhnya sebelum berdiri dan mengambil ransel dan kopernya dari bagasi di atas tempat duduknya sebelum akhir keluar melalui gerbong kecil itu.

Dingin.

Begitu kesan pertamanya sesaat keluar dari gerbong kereta tersebut. Dia sedikit menaikkan kerah jaketnya sebelum akhirnya menarik kembali kopernya.

Suasana stasiun tersebut cukup ramai. "Wah jadi ini ramainya Seoul. As expected",ucapnya sebelum kembali berjalan.

Sehun baru saja akan berjalan ketika mendengar seseorang memanggil namanya.

"Sehun...Oh Sehun"

Merasa namanya dipanggil,Sehun berhenti dan berbalik untuk melihat seorang pria muda yang memakai turtleneck biru tua dengan kacamata yang menghiasi wajahnya. Pria itu benar-benar tampan . Seperti idol yang dilihatnya di televisi atau majalah.

"Ah iya?",balas Sehun

"Ah syukurlah ternyata benar.",pria itu berkata sambil tersenyum lega.

"Maaf tapi,anda siapa?",tanya Sehun sedikit heran

"Namaku Kim Junmyeon. Aku umm.."

Ada jeda diantara pembicaraan mereka

"Aku ayahmu",pria tersebut akhirnya berkata sambil sedikit menggaruk lehernya.

Sehun sedikit terkejut melihat pria dihadapannya. Pria yang mungkin lebih pantas dipanggil hyung olehnya. Sangat berbeda dengan " ayah" yang dibayangkannya.

Sehun kembali menatap pria dihadapannya. Pria ini tidak terlalu tinggi. Kulitnya putih bersih dan bibirnya merah merekah. Ibunya berkata jika ayahnya sekarang berusia sekitar 34 tahun. Namun, pria dihadapannya benar-benar terlihat beberapa tahun lebih muda dari seharusnya.

Sehun sendiri merupakan " korban dari kejahatan hormon remaja naif tergoda wajah malaikat Seoul sialan saat study tour". Sang wajah malaikat yang sangat berbisa . Begitu kata ibunya tiap kali dia menanyakan tentang ayahnya.

Ibunya sendiri melahirkannya saat usia ibunya 18 tahun. Sehun sendiri dirawat kakek dan neneknya sampai usianya 14 tahun .Namun,karena kakek dan neneknya sudah terlalu tua sehingga dia kembali tinggal bersama ibunya. Singkat cerita, Ibunya kemudian bertemu lagi dengan seorang pria luar negeri yang berwajah seperti monyet-menurut Sehun- dan memutuskan untuk pindah bersama pria tersebut. Demi awal hidup yang baru, ibunya memutuskan untuk 'membuang' Sehun. Dan sekarang, disinilah dia. Di kota yang asing baginya bersama seseorang yang asing baginya.

"Ah maaf, aku tidak mengingatmu",ucap Sehun setelah terdiam cukup lama

"Tentu saja. Terakhir kali kita bertemu saat kau baru lahir. Dan sekarang kau sudah sebesar dan setampan dan kau juga tinggi..",ucapnya. Sehun bisa merasakan ada sedikit rasa bangga dari nada pria di hadapannya itu.

"Ah..."

"Ayo kau pasti lelah. Mari kubawakan tasmu",tawar Junmyeon.

"Ah..ini baik-baik saja. Aku bisa membawanya sendiri"

"Ah baiklah"

Keduanya kemudian berjalan menuju keluar stasiun dan menuju ke sebuah mobil berwarna hitam. Range Rover tahun 2012. Cih, sepertinya dia punya ayah yang kaya.

"Aku harap kau tidak akan bosan disini. Aku juga sudah mengurus sekolahmu. Kau bisa mulai bersekolah mulai awal minggu ini",ucap Junmyeon berkata itu sambil menjalankan mobil tersebut

"Ah terima kasih"

"Jujur aku senang. Akhirnya bisa bertemu denganmu. Aku minta maaf selama ini tidak menghubungi dan memperhatikanmu . Sedikit sulit bertemu denganmu saat kecil. Kau tahu kakekmu sedikit...membenciku..haha. Tapi, aku akan melakukan yang terbaik. Aku akan menjadi ayah yang terbaik untukmu sekaligus menjagamu"

"Humm..Terserah..Aku tidak begitu tahu tentang dirimu. Aku juga tidak peduli alasanmu karena tidak memperhatikanku selama ini. Aku juga tidak siap memanggilmu dengan sebutan ayah atau semacamnya",ucap Sehun dingin.

Sebenarnya dia tidak tahu ingin mengatakan apa tetapi dia sekarang bingung. Hidupnya awalnya biasa-biasa saja. Dan sekarang harus dihadapkan pada situasi seperti ini. Dia merasa sedikit bersalah melihat perubahan raut wajah pria di kursi pengemudi tersebut yang terlihat sedikit kecewa.

"Cara bicaramu persis seperti ibumu. Kita akan cepat akrab. Aku punya perasaan begitu.",Junmyeon sedikit tersenyum.

"Ah dan aku tahu memanggil ayah akan sedikit aneh dengan perbedaan usia kita yang seperti ini jadi kau bisa memanggilku dengan hyung atau ahjussi. Memanggil dengan nama pun tidak apa-apa. Aku tidak akan memaksa dirimu. Kau bahkan bisa berbicara tidak formal padaku",tambahnya

Sesaat ada senyuman muncul di pinggir bibir Sehun. Okay, pria ini cukup keren. Dia benci mengakuinya tetapi sepertinya benar perkataan Junmyeon sebelumnya. Mereka berdua akan cepat akrab.

Mobil hitam itu terus melaju dan berhenti di depan gerbang yang dicat dengan kuning tua. Terlihat sebuah rumah dicat dengan warna krem. Rumah itu tidak begitu besar,namun halamannya cukup luas.

"Sudah sampai"

Keduanya pun membuka pintu mobil tersebut dan berjalan. Junmyeon kemudian membantu Sehun dengan kopernya walaupun masih ditolak Sehun yang bersikeras membawa kopernya sendiri.

Keadaan di dalam rumahnya pun terkesan biasa saja ditambah catnya berwarna putih pucat sehingga membuat semakin biasa. Ada sofa panjang berwarna coklat tua yang menghadap televisi di ruang tengah. Perabotannya juga minim. Hanya ada sebuah meja di depan sofa tersebut dan lemari hias di samping televisi yang berisi kerajinan kecil dari keramik,piala dan bingkai foto di dalamnya yang Sehun yakin 100 persen adalah foto ayahnya bersama teman-temannya . Tipikal rumah para lajang.

Tetapi, ada satu yang menarik perhatiannya. Sebuah lukisan di belakang sofa tersebut. Lukisan dua orang pria yang sedang tertawa. Satunya berambut hitam dan satunya berambut pirang. Dia menebak pria berambut hitam itu adalah ayahnya. Tetapi siapa pria pirang disampingnya? Sekalipun itu hanya lukisan,pria pirang itu kelihatan tampan. Dan mereka kelihatan dekat. Apa itu kekasihnya?

"Mari kuantar ke kamarmu",ucap Junmyeon membuyarkan lamunan Sehun.

Keduanya kemudian menaiki tangga dan berhenti di depan pintu sebuah kamar. Sehun mengedarkan pandangannya. Rumah ini tidak luas. Namun ada banyak kamar di atasnya.

Krekk...pintu itu dibuka

"Ini kamarmu. Bagaimana?",ucap Junmyeon sedikit cemas menanti respon namja disampingnya.

Kamar itu cukup luas. Sudah terdapat meja belajar dan lemari. Masih terlihat baru dibeli.

"Ini lebih besar dari kamarku dulu. Ah, dindingnya...",ucap Sehun baru menyadari dinding kamarnya yang dilukis dengan pemandangan matahari terbenam di pantai.

"Maafkan aku. Seseorang bersikeras untuk mencat ini. Kita bisa mencat ulang jika kau tidak suka"

"Menurutku ini tidak apa-apa dan cukup indah. Sedikit mengingatkanku pada Yeosu"

"Ah baiklah kalau begitu. Mandi dan beristirahatlah. Aku akan menyiapkan makan malam. Ah kamar mandinya ada di ujung koridor ini. "

"Baiklah. Terima kasih"

"Kalau begitu aku permisi dulu. Kalau ada yang ingin kau tanyakan aku ada di bawah"

Sehun tersenyum kecil kepada pria yang menutup pintu tersebut .Sedikit canggung awalnya, namun Junmyeon merupakan pria yang baik dan sopan. Ini tidak buruk juga.

Dia melihat kembali sekeliling kamarnya sebelum akhirnya merebahkan diri di atas kasur. Dia masih bisa mencium aroma lembut mawar dari seprai biru tersebut. Sepertinya baru habis dari laundry. Ditatap kembali dinding yang dilukis tersebut. Terlihat indah. Heol, Sehun berani bertaruh jika yang melukisnya merupakan seniman hebat. Tetapi,entah kenapa lukisan itu sedikit kesepian.

Beep beep...Sehun merasakan handphonenya bergetar dari atas meja.

Dilihatnya beberapa pesan masuk dari teman-temannya dan dengan cepat membalasnya. Pesan yang masuk kebanyakan menanyakan apa dia sudah sampai di Seoul? Bagaimana Seoul?

Beberapa bahkan mengucapkan selamat padanya dan tidak sedikit pula yang iri padanya karena pindah ke kota metropolitan tersebut.

Yeosu bukanlah kota yang buruk. Kota pelabuhan di semenanjung pantai Selatan Korea tersebut merupakan kota paling indah dan tenang menurut Sehun. Tempat dimana kau bisa melihat pemandangan pantai yang indah serta taman bunga camellia yang tersebar menambah corak keeksotisan Yeosu. Serta,Yeosu mempunyai jalan berbukit-bukit yang menantang. Cocok untuk arena balapan. Sehun sedikit terkenal karena kemampuan balapannya di asalnya . Entah itu harus dibanggakan atau tidak. Dengan membalap dia bisa berpacu dengan angin. Entah kenapa, Hembusan angin sedikit menenangkannya.

Dia bukannya homesick, tetapi Seoul bukankah sedikit menakutkan?

Sepanjang perjalanan tadi yang dilihatnya hanya gedung-gedung tinggi saja. Seperti sesuatu yang begitu introvert dan penuh rahasia.

Brakk

Baru saja dia akan menutup mata kalau saja suara seperti benda yang dipukul itu tidak terdengar.

Sehun terlonjak kaget. Suara apa itu? Diambilnya pisau lipat dari saku celananya. Pisau lipat dari kakeknya. Untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu. Well, waspada itu perlu bukan?

Perlahan dia berjalan menuju ke tangga. Hanya untuk melihat ayahnya sedang memarahi seorang pria yang dengan santainya memakan ttebokki di bawah tangga tersebut. Seperti acuh tak acuh. Mulut pria sedikit belepotan terkena saus tteobokki tersebut. Terdapat perban putih yang mengelilingi lengannya. Matanya juga sedikit lebam. Seperti habis berkelahi.

"DASAR BODOH..APA KAU TIDAK BISA SEHARI SAJA TIDAK MEMBUAT MASALAH?",teriak Junmyeon

"Nom..nom"

"APA MUSIM DINGIN INI TERLALU DINGIN SEHINGGA MEMBEKUKAN OTAK UDANGMU ITU?

"Nom..nom"

"YAK!APA KAU MENDENGARKANKU?"

"Haish...Jun-Chan terlalu berisik. ",pria tersebut akhirnya berkata.

"Mwo?yak!Aku memberitahu yang benar "

Grep

Pria itu menarik dagu Junmyeon sampai hanya tersisa beberapa inchi dari wajah pria dihadapannya

"Kalau kau tidak berhenti mengomel, aku akan menciummu loh..dengan gaya Perancis",ucapnya sambil tersenyum nakal

Dari atas tangga Sehun bisa melihat ayahnya seperti frustrasi dengan tingkah pria dihadapannya.

Apa hubungan mereka?Siapa pria itu?

Pandangannya kemudian dialihkan ke arah pria lainnya tinggi yang bersandar di dinding matanya terlihat bosan melihat pertengkaran itu. Terlihat bekas lebam juga di pinggir bibirnya. Sepertinya dia juga habis berkelahi bersama pria yang diperban itu.

Zing

Orbs hitam itu menatap Sehun seketika. Sehun sedikit terkejut melihatnya.

"Oy...hyung",ucapnya

Pria tinggi itu berkata sambil menunjuk ke arah Sehun di atas tangga

Junmyeon yang baru saja ingin memukul pria didepannya kemudian berhenti.

"Umm Sehuna. Maaf,kalau istirahatmu terganggu tapi apa kau bisa turun kesini sebentar?"

Sehun yang sedikit bingung dengan apa yang terjadi mengikuti Junmyeon untuk turun. Dan satu lagi, apa maksudnya Sehuna itu?

"Ah jadi ini Oh Sehun yang terkenal itu? Wah, kau benar-benar mendapatkan gen tampan dari My Jun"

Pria yang tangannya dibalut perban itu berkata sambil tersenyum kepada Sehun. Dia punya lesung pipit. Matanya coklat sayu. Pria ini mengingatkan Sehun pada pemandangan malam dari Dolsan Bridge saat musim gugur yang tenang namun membawa perasaan melankolis yang begitu dalam.

Ah tunggu...My Jun? Apa orang ini kekasih ayahnya? Dia memang mirip dengan pria di lukisan tersebut hanya berbeda warna rambut. Tetapi pria didepannya ini terlihat lebih muda . Heol, mungkin hanya sedikit lebih tua dari Sehun. Apa ayahnya Lolicon? OMO...

"My Jun pantatmu. Abaikan saja dia,Sehun. Perkenalkan pria tinggi ini Park Chanyeol"

"Yo",ucapnya singkat

Sehun mengamati pria yang dipanggil Chanyeol itu .Tingginya mungkin di atas 185 cm. Matanya terlihat lembut namun menampakkan suatu ketegasan. Rambutnya sedikit berombak. Telinganya mengingatkan Sehun pada film fantasi yang pernah ditontonnya. Jika pria yang tangannya diperban itu seperti pemandangan malam dari Dolsan Bridge saat musim gugur ,maka pria ini seperti pemandangan Dolsan Bridge saat musim panas di Yeosu. Hangat tetapi ada sesuatu yang begitu menyeramkan seperti siap untuk meledak-ledak.

"Tetapi hyung..Apa dia benar anakmu? kenapa dia begitu tinggi sedangkan dirimu seperti kurcaci?"

"Kalian semua yang terlalu tinggi bodoh",ucap Junmyeon dengan kesal karena ketiga pria di ruangan tersebut rata-rata memiliki tinggi di atas 180 cm

"Aku menyukai dirimu yang apa adanya seperti ini"

"Berhenti berbicara yang tidak-tidak, ...Perkenalkan orang gila satu ini...

"Namaku Zhang Yixing. Tetapi kau bisa memanggilku dengan Yixing. Ah atau kau bisa mulai dari sekarang latihan memanggilku dengan sebutan Ayah atau Papa atau Daddy. Senang bertemu denganmu...ouch"

Pria itu sedikit meringis saat kepalanya dipukul oleh Junmyeon disampingnya.

"Sudah kubilang jangan mengatakan hal sembarangan kepadanya"

"Aku hanya ingin membuat situasi ini tidak menjadi canggung dari sekarang antara aku,kau dan Sehun ketika kita menikah",jelasnya kepada Junmyeon

"MEMANGNYA SIAPA YANG AKAN MENIKAHIMU,KUDA RABIES?"

Brakk

" ..bisakah kalian tidak berisik satu hari pun? Demi Tuhan,aku akan benar-benar akan menyilet tenggorakan kalian sekali lagi aku dengar kalian mengucapkan SATU KATA PUN",ucap pria bernama Chanyeol tersebut. Wow, tidak salah Sehun membandingkannya dengan musim panas. Bicara tentang temper.

"Huwaa Chan-chan benar-benar menyeramkan",pria yang bernama Yixing tersebut berkata dengan nada ketakutan yang dibuat-buat

"Dan Junmyeon hyung, berhenti bertindak seperti anak perempuan berusia 13 tahun yang sedang puber. Usiamu bahkan dua kali lipat dari kami dan kelakuanmu benar-benar menjijikkan. Bahkan di depan anakmu sendiri."

"Benar..benar..Junmyeon hyung harus lebih tenang"

"SALAH SIAPA AKU SEPERTI INI,BODOH"

Sehun melihat pria bernama Park Chanyeol itu sedikit facepalm melihat tingkah ayah dan pria yang dipanggil Yixing itu

Cabut kata-katanya tentang ayahnya yang sepertinya keren.

"Mereka memang selalu berisik,bukan?",ucap seseorang disampingnya

"Ah iya",ucap Sehun kepada wanita disampingnya. Wanita itu memiliki rambut yang dicat merah muda terang dan juga tidak memakai apapun di tubuhnya.

Eh tunggu?

Payudara besar. Tidak memakai apa-apa...

" Huwaaaaaa" ,teriak Sehun

"PAKAI PAKAIANMU KALAU KELUAR KAMAR,BODOH",ucap Chanyeol yang langsung membuang jaketnya ke arah wanita tersebut

Sehun hanya terpaku menatap interaksi keempat orang di ruangan itu.

"Apa yang sebenarnya kulakukan disini?",ucapnya

...

Suasana di restaurant itu tidak begitu ramai. Hanya ada beberapa orang saja didalamnya.

"Humm..burger EXO memang yang terbaik. Extraordinary delicious"

"Kenapa harus aku yang membayar semua ini?",ucap Junmyeon sambil melihat kartu kreditnya

"Kau kaya dan secara hukum kau berkewajiban untuk membayar kesejahteraan anak-anak masa depan bangsa ini. Children is our future ",ucap pria yang dipanggil Chanyeol itu

" Dan aku akan menjadi seseorang yang akan mengakhiri masa depan kalian sekarang ini",ucap Junmyeon kesal

"Maafkan aku.",ucap seorang wanita.

"Ah, tidak apa-apa,noona. Aku hanya sedikit kaget saja tadi",ucap Sehun.

Wanita tersebut bernama Kim Minseok. Dia lebih senang dipanggil dengan nama chinanya yaitu Xiumin,karena ibunya orang China. Usianya sama dengan ayahnya. Dia juga bekerja sebagai dokter di SM Hospital seperti ayahnya. Wajahnya sedikit chubby. Lucu sekali . Abaikan,mengenai bagaimana dia tidak memakai apa-apa tadi. Orangnya cukup ramah dan hangat. Dan setidaknya,dia satu-satunya wanita yang dikenalnya di Seoul. Sekalipun dia sering tidur di rumah Junmyeon, tetapi dia tidak ada hubungan khusus dengan ayahnya tersebut. Mereka hanya begitu dekat sehingga hal seperti itu tidak menjadi tabu. Begitu katanya. No hard feelings attached.

Wow, orang Seoul benar-benar berbeda.

"Syukurlah. Aku mabuk semalam dan itu kebiasaanku untuk membuka bajuku ,mianhae kalau kau tidak nyaman . ",ucap wanita berwajah baby face tersebut.

"Ah sungguh itu tidak apa-apa"

"Nee Sehun,apfuaa hobhimu?",Yixing bertanya dengan mulut yang masih penuh dengan makanan

"Kunyah dulu bodoh baru berbicara, awas nanti tersedak"

"Tidak apa..uhuk..uhuk"",Yixing tersedak dan mulai batuk

"Sudah kubilang, bukan? Aish jjinja...",Junmyeon kemudian bangun dan menuju ke kasir untuk membeli minuman sebelum akhirnya memberikan minuman tersebut kepada Yixing

"Tough love memang mengerikan bukan? Terkadang mereka seperti akan membunuh , tetapi terkadang mereka lebih memuakkan dari Titanic" ,ucap Xiumin

"Umm,maaf tetapi aku penasaran dengan hubungan ayahku dan Yixing itu? Aku mulai berpikir Yixing merupakan boytoynya" ,tanya Sehun pelan kepada kedua orang didepannya

Xiumin mulai tertawa mendengar ini. Sementara Chanyeol hampir tersedak minumannya tersebut.

"Ya Tuhan,selera humormu benar-benar mirip ayahmu. Umm, Bukankah sebaiknya kau tanyakan sendiri kepada ayahmu,Sehun?" ,ucap Xiumin

"Eh?"

"Setahuku sejak pertama kali aku mengenal Yixing saat SMP,dia sudah seperti ini kepada Junmyeon hyung .Yixing pernah bilang, Junmyeon hyung itu orang yang berharga untuknya dan akan melakukan apapun untuknya. Walaupun Yixing bertingkah seperti frustrasi seksual kepada Junmyeon hyung ,tetapi Junmyeon hyung seperti tidak keberatan. Memang akhir-akhir ini, Yixing menjadi sedikit vulgar. Tetapi seperti dua sisi koin, berbeda tetapi tidak bisa dipisahkan",ucap Chanyeol sebelum akhirnya menyeruput kembali Yogurt smoothies itu.

Sehun sedikit tidak puas dengan jawabannya. Kalau dilihat-lihat,hubungan mereka memang sedikit tidak lazim. Tetapi ada sesuatu yang mengganjal,mata Yixing hyung saat melihat ayahnya. Seperti berisi penyesalan.

Entahlah. Mungkin dia harus menanyakan pada ayahnya nanti.

"Wae Sehun? Kenapa kau menatapku seperti itu ? Jangan-jangan... Apa kau mulai jatuh cinta padaku? OMO..jangan biarkan aku memilih diantara kau dan Jun-chan...walaupun aku tidak keberatan kita melakukan threesome. Ouch"

Bughhh...

Pukulan di kepala itu cukup keras sehingga membuat pria berlesung pipit itu terdiam dan sedikit meringis kesakitan. Chanyeol dan Xiumin sepertinya juga cukup kaget dengan pukulan itu.

Wah, ayahnya benar-benar mempunyai tangan yang keras.

Tetapi yang menakjubkan adalah perubahan ayahnya dari kepribadian yang kalem ke kepribadian yang berisik dan sekarang kepribadian yang sedikit menyeramkan. Ini seperti Fifty Shades Of My Father . Okay ini mulai terdengar absurd

Kriett...

Suara deritan pintu kaca itu menghentikan pembicaraan itu. Sepertinya ada pelanggan yang datang. Pelanggan yang baru masuk itu berkulit sedikit gelap dan memakai seragam olahraga SMU. Headphone biru itu menggantung di bagian lehernya. Ransel hitamnya digantung di bahunya.

"Yo Kai...",tegur Yixing kepada pria yang baru masuk itu. Pria tersebut hanya melirik sekilas kepada Yixing sebelum akhirnya berjalan ke meja kasir.

"Dingin seperti biasanya .".ucap Yixing sambil mempoutkan bibirnya

"Memangnya siapa yang masih mau berbaik hati kepada orang jahat sepertimu?",ucap Chanyeol santai

"Ah benar juga nee"

Sehun menatap pria yang baru masuk itu. Dan sekilas melihat kepada Yixing. Apa mereka tidak akur? Dari perkataan,Chanyeol sepertinya memang terjadi sesuatu antara Yixing hyung dengan pria tersebut.

"Pria yang baru masuk itu, Kim Jongin atau biasa dipanggil dengan Kai. Dulu dia cukup dekat Chanyeol dan Yixing ,tetapi sesuatu terjadi..Ah tunggu..Jun,dimana kau akan menyekolahkan Sehun?",tanya Xiumin

"SMU Phoenix"

"Ah, SMU Phoenix..berarti kau akan satu sekolah dengan Kim Jongin itu dan juga dengan Yixing dan Chanyeol"

"Eh?"

"Nee. Kami berdua adalah sunbaemu. Tenang saja, kami akan menjagamu dengan baik di sekolah. Nee,Chan-chan?"

"Terserah kau saja"

"Terima kasih"

"Tetapi Sehun-ah ada sesuatu yang lupa kukatakan tadi",ucap Yixing tiba-tiba. Yixing berkata sambil tersenyum.Smirk lebih tepatnya. Namun entah kenapa Sehun punya firasat buruk dengan senyumannya kali ini.

"Nee?"

"Sekalipun nantinya aku akan menikahi Jun-chan dan menjadi ayahmu juga jangan harap kau bisa memonopoli kasih sayang Jun-chan. Bintangku libra dan aku bisa benar-benar sangat cemburu, jadi ingat kata-kataku atau aku akan mencincangmu dan mencampurnya dengan adonan burger ini..Aracchi?"

Sehun sedikit terkejut. Yixing hyung mengatakannya dengan nada bercanda dan ringan,namun entah kenapa sedikit mengerikan. Instingnya tiba-tiba mengatakan kalau pria didepannya ini tidak seperti kelihatannya.

"Hoy hoy Yixing..Kau memperlihatkan warna aslimu",Chanyeol berkata

"Kau benar-benar kekanak-kanakkan Zhang",ucap Xiumin

"Memangnya siapa yang akan menikahimu? dan Yak! berhenti mencuri minumanku"

"Yatta. Ciuman tidak langsung dengan Jun-chan",Yixing masih berkata dengan gembira

Beep beep..baru saja Junmyeon akan membalas perkataan pria di hadapannya ,handphonenya bergetar

"Aish...yo aku duluan. ",ucap Junmyeon setelah membaca pesan di handphonenya

"Ada apa?",tanya Xiumin

"Aku harus melakukan operasi secepatnya. Pasienku memburuk. Yosha, ini kunci rumahnya, Sehun. Pulanglah dengan Xiumin",ucapnya sambil memberikan kunci rumah tersebut kepada Sehun.

"Apa aku harus mengantarmu? Aku bisa meminjam sepeda motor Chanyeol",tawar Yixing

"Tanganmu masih sakit,bodoh. Jangan sampai aku harus mengamputasinya lain kali. Aku berangkat duluan. Xiumin masih akan menginap di rumah jadi kau bisa menanyakan kepadanya bila ada yang tidak kau ketahui",ucap Junmyeon kepada Sehun.

"Dan kalian berdua".ucap Junmyeon sambil menunjuk kepada kedua pria didepannya

"Jauhi masalah,okay? " ,tambahnya

Chanyeol tertawa renyah.

"Bagaimana bisa? Masalah bahkan berteman dari lahir dengan si bodoh disampingmu itu hyung"

"Jangan berkata begitu Chanyeol. Demi Jun-chan, aku akan berusaha. World peace..world peace",ucap Yixing

"Bohong",ucap Chanyeol

"Aku benar-benar tidak ingin mengangkat peti dimana isinya adalah tubuh salah satu di antara kalian berdua ",ucap Junmyeon tiba-tiba. Nadanya terdengar sedih

Sesaat Sehun bisa merasakan atmosfer di ruangan itu terasa berat. Ada hawa kesedihan yang begitu mendalam yang muncul tiba-tiba. Ada apa ini?

"Sudahlah. Aku berangkat dahulu"

Junmyeon kemudian mengundurkan diri sebelum keluar dari tempat tersebut.

"Sepertinya aku akan memesan burger lagi",ucap Yixing setelah terdiam cukup lama

"Pesankan aku keripik kentang lagi",ucap Chanyeol

"Hah? Apa perut kalian terbuat dari karet?"

"Kami masih dalam masa pertumbuhan,Xiu-noona"

Prangg

Pembicaraan mereka terhenti seketika ketika mereka mendengar bunyi jatuhan tersebut.

"HOY,BRENGSEK!APA KAU TIDAK PUNYA MATA?",seorang pria botak dengan jaket kulit bergambar Capung merah di belakangnya memarahi pria dengan seragam SMU itu. Pria yang diceritakan Xiumin noona sebelumnya . Kim Jongin

"Ah..makan malamku. Ya sudah akan kubeli lagi",ucap Jongin melihat makanannya yang berserakan

"Apa kau tidak akan minta maaf?",ucap pria botak tersebut.

Jongin melihat sinis kepada pria botak didepannya

"Maafkan aku. Kau puas?",ucapnya malas

"Kau pikir akan semudah itu? "

"Aku sudah minta maaf. Apa kau gila hormat? Memangnya siapa dirimu sehingga aku harus berlutut memohon maaf padamu?",ucap Jongin

Sehun menebak bahwa Jongin itu benar-benar ingin cari mati. Pria botak itu tidak hanya besar,namun berotot. Jika dibandingkan dengan Jongin yang kelihatan begitu kurus,Sehun berani bertaruh Jongin akan berakhir di rumah sakit dengan beberapa tulang yang patah.

"Kau benar-benar harus diajari pelajaran ",pria botak itu mulai terpancing emosi

"Oh terima kasih. Tetapi, aku sudah cukup mendapat belajar di sekolah",ucap Jongin membuat pria botak tersebut menarik kerah seragamnya . Wajah Jongin terlihat tenang. Dia tersenyum meremehkan kepada pria botak tersebut.

"Hoy, sepertinya situasinya tidak baik",ucap Xiumin kepada kedua pria didepannya

"Tenang saja. Ini Kai yang kita bicarakan. "

"Aku tidak begitu yakin. Red dragonfly yah? ",ucap Yixing sambil melihat lambang di jaket pria botak tersebut.

Chanyeol yang melihat itu sedikit menghela nafasnya.

"Aku baru saja berpikir ini akan menjadi salah satu sore yang damai diantara 365 hariku yang membosankan",ucapnya

"Jun-chan mungkin akan membunuhku setelah ini. Mianhae,Jun-chan. Sepertinya aku melanggar janjiku lagi. Tetapi yah mau bagaimana lagi, everything was meant to be broken "

Sesaat pandangan matanya berubah seketika. Seperti sesuatu yang menyeramkan akan muncul.

"Aku akan kesana sebentar",ucap Yixing yang kemudian bangun dan menuju ke tempat pria botak itu dan Jongin

"Jangan terlalu keras pada mereka",teriak Xiumin kepada Yixing

"Anu, apa yang akan mereka lakukan?",tanya Sehun

"Memberi sedikit hiburan kepada mereka",ucap Chanyeol. Dia menggerak-gerakkan pergelangan tangannya. Seperti sedang menyiapkan pukulan.

"Maksudmu?Berkelahi dengan mereka?"

"Tenang saja. All is well",ucap Xiumin dengan santai

Mereka kemudian mengalihkan pandangan kepada Yixing yang mendekati kedua pria yang berseteru itu

"Hey hey..",sapa Yixing

"Siapa lagi kau huh?",ucap pria botak itu emosi

"Siapa diriku tidaklah penting. Tetapi,mengganggu orang itu tidak baik. Ditambah lagi kau mengganggu temanku",ucapnya sambil memeluk bahu Jongin yang langsung menghempaskan tangan Yixing

"Aku bukan temanmu. Aku bisa mengatasinya sendiri dan aku tidak butuh bantuanmu",ucap Jongin dingin.

"Heol kejam sekali... Well..Langsung saja ke intinya. Jadi botak..."

Sehun melihat Yixing mengambil sesuatu dari kantung hoodienya dan menunjukkan kepada pria botak didepannya. Entah apa itu.

"Bagaimana?",ucapnya setelahnya

"Cih, Bukit sekitar Namsan. 2 jam lagi.",ucap pria botak itu sebelum akhirnya keluar dari tempat itu

"See? All problem..solved"

"Tidak usah membantuku"

"Jangan terlalu keras pada dirimu sendiri,Kai"

Grep

Jongin menarik kerah baju Yixing .

"Aku sungguh-sungguh berharap kau membusuk di neraka",ujar Jongin

"Terima kasih atas doamu"

"Hentikan",ucap Chanyeol yang sudah berada di dekat mereka berdua.

Kai kemudian melepaskan cengkraman dari kerah baju Yixing sebelum akhirnya keluar dari tempat itu

"Pheww..Ayo kembali",ucap Yixing kepada Chanyeol

Chanyeol dan Yixing kemudian kembali ke tempat duduk.

"Itu cukup intens,Zhang"

"Jadi bagaimana?",tanya Chanyeol

"Bukit di sekitar Namsan jam 9. Kuserahkan padamu Chan-chan"

"Hanya jika kau membayar yogurt smoothiesku kali ini"

"Deal"

"Maaf,tetapi apa yang terjadi?" ,ucap Sehun bingung. Bukankah mereka akan berkelahi? Tetapi bukit Namsan jam 9? Apa maksudnya?

"Ah..bagaimana kalau kau juga ikut melihat malam ini?",ucap Yixing kepada Sehun

"Apa tidak apa-apa? Junmyeon pasti memarahiku. Dia bilang Sehun harus pulang secepatnya",ujar Xiumin

"Aku akan bertanggung jawab,noona. Sehun-ah,apa kau ingin ikut dengan kami?"

"Oh,dia mulai lagi ",ucap Chanyeol

"Eh?"

"Kau akan kuajak melihat sisi lain dari Seoul. Bagaimana? Apa kau ingin melihatnya"

"Aku..."

Glup..dia menelan ludahnya. Pertanyaan Yixing terkesan biasa saja,tetapi entah kenapa seperti dia harus memikirkannya matang-matang.

Sisi lain dari Seoul? Apa maksudnya? Boleh juga ,lagipula dia juga ingin melihat-lihat Seoul.

"Oke kedengaran menarik",ucap Sehun yakin

"Seperti yang kuduga",ucap Yixing sambil tersenyum.

Dan saat Yixing tersenyum,Sehun menyadari bahwa dirinya akan benar-benar menyesali keputusannya kali ini

Terserah. Whatever it will be just let it be. Kau hanya hidup satu kali saja,

Benarkan?

...

Bersambunggggg?

Hope you can show me some l-o-ve love XD

Umm, so what do you think about this story?

Mianhae sedikit kepanjangan buat chapter 1

Aneh yah..OOC Banget yang semuanya ahaha

Cast lainnya ditunggu chapter depan

Ditunggu reviewnya x

Your review made my day

*Ketjupbasah