Judul: Waiting For You
Pairing: NaruHina
Disclaimer: © Masashi Kishimoto

" I was always waiting for you "

Kalimat sederhana penuh arti yang mengambil diriku dan perasaanku. Air mata yang tak berdosa dan terus berjatuhan. Harapan, dimana dia kembali.

" Hyuuga! Sampai kapan kau akan terus disana! "
Sebuah suara mengejutkanku. Aku dengan cepat berdiri dari kursiku
" ah, ah i-iya! Sensei " ujarku sambil berjalan keluar kelas.
Sekali lagi aku menatap meja itu dan berjalan pergi menjauh.
Ku langkah kan kaki ku menjauh dari kelasnya, menunduk sedih. Bahwa hari ini aku sengaja mengindar, dan membuat hatiku hancur.
Perlahan aku mengangkat kepalaku, dan melihat sesosok tubuh tinggi, dan aku mengenalinya. Aku terdiam, bagaikan patung. Air mataku menetes. Jatuh dari mataku.
" sial.. "
Aku menggerutu kesal, disaat seperti ini, aku harusnya lari bukan diam seperti patung.
" hm.. Apa yang kau lakukan disini "
Aku tidak percaya, dia menyapaku setelah 3 tahun kami tidak bersapaan.
" tinggal kan aku! "
Ujarku kasar, aku mengusap kedua mataku menghapus air mataku yang terjatuh.
" baiklah, kalau itu mau mu.. "
Dia berjalan menjauh.
" baka! Baka-payah! Naruto-kun payah! "
Aku berlari menuruni tangga dan membuka pintu yang ada disana. Dan aku duduk ditengah lapangan.

" apa yang dilakukan nya? Disana? "

Aku duduk diam disana,terasa hampa. Dia sama sekali tidak mengerti perasaanku. Harus dengan apa aku mengatakan nya. Aku tahu kekuranganku, makanya aku mencoba berhenti dan menghindar. Tapi malah membuatku makin hancur.

Uzumaki Naruto, seorang cowok yang ku sukai. Aku mulai akrab dengannya ketika kelas 4 SD. Yah, aku sudah menyukai lelaki itu mulai kelas 1 SD. Ketika SMP aku mencoba melupakan segalanya, termasuk dia. Tetapi, aku malah satu sekolah dengan nya dan ku putuskan untuk tetap pada perasaanku. Dan ketika SMA aku sengaja mencoba menjauh, tapi lagi-lagi aku satu sekolah dengannya. Perasaan ini semakin hari semakin kuat, yang membuatku heran. Kenapa secara tiba-tiba dia tidak pernah berbicara apapun padaku. Walaupun cuma HAI ada apa? Kenapa?

" ah, itukan Hyuuga-senpai. Apa yang dia lakukan? "
Suara itu. Aku terkejut, tapi aku tidak menghiraukannya dan tidak menoleh kesumber suara.
" Hyuuga-senpai apa yang kau lakukan disini? " tanyanya lembut padaku.
Aku menoleh kesumber suara tepatnya dia berada dibelakangku. Aku menatap nya sedih. Lagi-lagi dia bersama perempuan itu. Aku pun berdiri.
" ah, gomen. Aku mengganggu yah! "
Aku menggaruk bagian kepalaku yang tidak gatal sama sekali, sambil tertawa kecil.
" hehe, silahkan lanjutkan! "
Aku membungkuk sambil berlari meninggalkan mereka, dia sama sekali tidak melihatku. Sekilas pun. Dia kenapa?

Banyak pertanyaan yang membingungkanku

" Tadaima.. "
Aku mengucap pelan, aku terlalu capek, menangisi hidupku.
" Hinata! Wajahmu pucat! Sudah ibu bilang jangan kena hujankan. " ujar Ibu berteriak sambil menarik tanganku.
Aku menepis tangan itu, berjalan terhuyung huyung
" sudahlah abaikan saja aku. Aku tidak akan mati cuma karena hujan "
Aku berjalan pelan menuju kamarku dilantai 2.

" Hyuuga! Fokus! Sampai kapan kau akan terus melamun? "
" gomen, sensei. Aku agak pusing. Aku mau izin ke UKS "
Kataku sambil berdiri.
" baiklah "
Dia menatapku cemas

Aku berjalan pelan dikoridor, kakiku sebelah rasanya kaku, jadi aku menyeretnya. Sambil berpegangan didinding sekitar koridor. Kelemahan ku ada saat hujan. Aku anti hujan. Kenapa? Sepertinya hujan membenciku, padahal aku menyukainya. Pandanganku mulai kabur, kepalaku pusing, dadaku sesak.

'bruuk'

Selamat tinggal dunia...

Secara perlahan mataku terbuka, aku mencium bau obat yang menusuk di indra penciumanku.
" dimana aku? "
" uks "
Dengan cepat aku langsung duduk.
" Na-Naruto-kun! Apa yang kau lakukan disini!? "
Aku terkejut, tiba-tiba dia ada disini. Berduaan dengan Naruto-kun di ruang uks. Mimpi!
" ketika aku melewati koridor, aku melihat kau tergeletak tak berdaya dikoridor. Jadi aku menolongmu dan membawamu ke sini "
Jawabnya santai, tanpa ada ekspresi apapun
" nande? Nande? "
" sebenarnya aku ingin membiarkanmu tergeletak tak berdaya di koridor "
" itu memang lebih baik! Karena aku tidak butuh bantuan mu! "
Ujarku kasar, sambil mengalihkan pandanganku darinya, aku sudah tidak tahan, air mataku akan jatuh.
" karena aku wakil ketua osis. Jadi aku bertanggung jawab "
" tinggalkan aku. Pergi dari sini payah! "

TBC

Huft, capek mikirin nya, walaupun bisa dibilang agak mirip sama kehidupanku. Hinata sama naruto maaf deh kalau OOC, jangan marah sama saya yah :v Yosh! Siapa yang mau lanjut chap 2 ? REVIEW MINNA! ^w^