Title : Mirrored Love
Author : Cho Leelee
Main Cast :
Lee Hyukjae
Lee Donghae
Genre : Angst, Romance. Twincest. Character-death dan dengan keanehan lainnya
Rating :Semi M
Judul terinspirasi dari fanvid Rosenana
Mirrored Love
prolog
Terkadang sesuatu hal yang tabu terjadi begitu saja tanpa disadari, ketika kepolosan menjadi awal hubungan rumit yang terjalin, membawa keduanya ke dalam kesesatan yang tidak mungkin menemukan jalan kembali, hubungan rumit yang terlalu tabu untuk sekedar dibayangkan. Masih nampak jelas ketika kaki-kaki mungil tanpa dosa berpijak pada hamparan rumput hijau, tertawa tanpa beban sambil mengaitkan tangan polos nan lembut milik keduanya. Dalam setiap lengkung senyuman dan gema suara terpaut segala rahasia yang akan terbuka nanti, belum tahu ketika dua anak berumur enam tahun itu duduk pada hamparan kepalsuan yang nyata. Saling menatap dan tersenyum, mengumbar kasih sayang nan murni dari dua anak kembar tidak identik ini.
Sang pirang yang lebih dahulu membuka mata ke dunia memunguti kerikil kerikil sambil mencabut beberapa rumput liar yang ada di depannya, dia melempar kerikil ke sembarang arah sambil tersenyum polos ketika tanpa sengaja membubarkan burung burung yang sedang berkumpul. Dia sama sekali tidak memperhatikan sang brunete yang entah sedang melakukan apa dengan bunga-bunga di tangannya.
"Hyukkie, untukmu."sebuah suara menginterupsi kegiatan si pirang, mata bulatnya mengerjap menatap kembarannya yang memberikan sesuatu padanya.
Sebuah cincin dari bunga membuat sang pirang menjatuhkan kerikil di tangan, mata jernih itu kembali membuka menutup, berbagai spekulasi polos merayap di kepala. Dengan lengkungan tipis yang terukir, anak itu memiringkan kepala sambil menyangga dengan kedua tangan. Matanya berbinar menatap apa yang akan diterima.
"Ini untuk Hyukkie, Hae-hae!"
Mengangguk, sang anak yang lebih muda meraih tangan si pirang.
"Kalau Hae-Hae besal nanti, Hae akan menikahi Hyukkie. Hyukki akan menjadi pengantin Hae, Hyukkie halus janji tidak boleh menikahi olang lain selain Hae."
Pikiran polos mulai berkembang, tanpa tahu bahwa semuanya akan menjadi cambuk dalam kehidupan mereka nanti-nya. Sang pirang mengangguk membuat sang brunette tersenyum senang.
"Hyukkie akan menjadi pengantin Hae."
Dan sebah cincin mungil bersemayan pada jari manis si pirang, tersenyum tanpa tahu bahwa ikatan mereka akan berlanjut . bukan sebuah ikatan biasa yang berakhir dengan bahagia. Ikatan terlarang yang akan membawa malapetaka bagi keduanya dan seseorang.
0000XXXX0000
Mereka berdua genap berumur sepuluh tahun, tidak ada yang istimewa. Belum terliat sebuh takdir yang menuntunnya pada sebuah kisah yang tidak wajar. Kedua anak itu berlari sambil menenteng tas mungil menuju rumah sederhana milik mereka, tidak peduli cemoohan orang dewasa yang tanpa sengaja tertabrak oleh si pirang dan si brunette.
Mereka berlari sambil tertawa ketika salah satu dari dua anak itu saling menyusul. Masih belum nampak badai yang akan mengubah semuanya, badai yang berasal dari pintu sederhana rumahnya. Pelan kaki mungil itu menampaki kerikil kerikil yang berhamburan di halaman rumahnya, berjalan sambil mendendangkan lagu anak anak yang diajarkan oleh umma mereka.
Suara decitan pintu terdengar manakala sang pirang membuka pintu rumah.
"Kami pulang!"
Tidak ada jawaban sama sekali, mereka saling memandang memasuki rumah sederhana tempat mereka bernaung.
Suasana sepi tanpa ada suara sang Umma yang biasa menyambut kedatangan mereka. Mereka melangkah dan tatkala mereka memasuki ruang keluarga,semuanya terbuka dengan jelas. Mata mereka berdua membulat sempurna ketika mereka melihat tetesan darah yang memenuhi lantai keramik tanpa corak itu. Kedua mata berubah menjadi warna merah, bibir pucat dalam kegelapan. Keduanya membeku dan tidak tahu harus melakukan apa.
Mereka melihatnya dengan jelas
Tubuh tidak bernyawa kedua orang tuanya tergeletak berlumuran darah dengan luka tusuk yang cukup dalam, di depannya pria misterius menatap lapar kedua anak malang itu dengan mengacungkan pisau tajamnya. Pria itu hanya menyeringai, melepas topinya sehingga wajahnya terekspos. Kedua anak itu terkesiap, dan tubuh mereka mulai bergetar.
"Donghae lari…,"
Suara si pirang berhasil menyadarkan sang adik, keduanya berlari mencoba mencari pertolongan. Sang kakak yang berada di depan melirik ke arah si adik yang berada dibelakangnya, memastikan jika Donghae masih berada dibelakangnya. Ketika tangannya sampai pada gagang pintu, terdengar suara Dongae yang menjerit .
Hyukkie membeku di tempat
Dia berbalik mendapati pria itu mendapatkan sang adik, dengan tergesa-gesa Hyukkie mencoba menolongnya. Cengkeraman tangan pemuda itu pada leher Donghae membuat nafas Donghae terengah-engah. Hyukkie menendang pria itu, tidak berhasil bahkan Donghae merasa matanya sudah buram. Dan tendangan terakhir Hyukkie pada titik sensitif pria itu berhasil membuat cengkeraman pria itu terlepas.
Hyukkie membantu Donghae berdiri ketika sang pria masih merasa kesakitan. Hyukkie gemetar ketakutan, dan dengan insting dia mengambil langkah mundur.
Mereka berlari, namun kali ini sebelum ia sempat bereaksi, lengan hyukkie telah ditarik oleh pria itu, Donghae membeku ditempat ketika melihat tubuh mungil milik Hyukkie terjatuh di atas lantai yang licin. Pria itu menyeringai, dia menarik kerah si pirang membuat tubuh mungilnya mendongak.
"Hae lari…!"
Suara Hyukkie lirih, dia berada di cengkeraman pria itu. dia mencoba melepaskan diri, ekspresi wajah hyukkie itu terlalu menyakitkan seolah-olah ia akan menyusul kedua orang tuanya . Hyukkie membeku di tempat ketika pria itu menyunggingkan senyum misterius yang membuatnya tidak mampu bergerak. Meronta dan mencoba memberi perlawanan.
"Hae lari…!"
Lagi suara Hyukkie terdengar. Donghae meraih gagang pintu dan keluar mencari pertolongan. Sementara Hyukkie yang masih berada dalam kekuasaan pria itu kembali melawan. Dia menendang kakinya hingga dia berhasil meloloskan diri.
Berlari dia mencoba meraih gagang pintu, naas sebelum dia berhasil menggapainya, pria itu mengarahkan pisau panjang ke arah punggungnya.
Tubuh Hyukkie terkapar dilantai dengan luka sayatan panjang di punggungnya, darah mulai merembas dari luka yang dia dapatkan. Suara langkah kaki membuat tubuh mungil itu terdiam, kepalanya mulai berat menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuh, matanya bahkan tidak mampu lagi melihat dengan jelas apa yang terjadi, hanya suara bisik bisik dan suara nyaring sirine yang terakhir dia dengar.
Dan Lee Eunhyuk kehilangan kesadaran setelah ini.
0000XXX000
Semuanya telah terjadi, kini mereka hanyalah anak tanpa keluarga. Berada di rumah sakit setelah apa yang terjadi, polisi datang tepat waktu sebelum nyawa si pirang terampas. Penjahat itu telah tertangkap penjahat yang tega membantai keluarganya demi uang, perampokan yang membuatnya harus kehilangan kedua orang tuanya. Hyukkie bersandar pada ranjang rumah sakit sambil menahan rasa perih yang membakar punggung-nya. Perban putih membalut dengan rapi luka yang terukir di tubuh mungil itu.
Diam
Dia tahu dia sudah tidak memiliki keluarga lagi dan apakah dirinya dan saudaranya akan berakhir di panti Asuhan? Tidak ingin, dia tidak ingin berpisah dengan Donghae.
"Hyukkie…,"suara Donghae membuyarkan lamunan si pirang.
Eunhyuk menunduk tidak mampu menatap saudaranya, dia terlalu takut menerima kenyataan yang terjadi. Merasa diacuhan saudaranya, Donghae merangkak ke atas ranjang saudaranya, meremas tangan si pirang. Donghae ingin memeluknya, memberi sedikit kekuatan pada Eunhyuk, namun dia tau jika hyukkie terluka.
Donghae menatap saudara di hadapannya, jari-jarinya bergerak untuk membelai pipi mulus pucat milik Hyukkie. pipinya yang biasanya cerah dengan warna merah muda tampak begitu pucat. berbeda dari apa yang dilihatnya sekarang, dan Donghae tidak bisa merasakan apa-apa lagi kecuali penyesalan.
"Mianhe, Hae tidak bisa melindungi Hyukkie. Hae berjanji akan melindungi Hyukkie dan tidak akan membiarkan siapapun melukai Hyukkie"
Dan setelah itu, terdengar isakan yang keluar dari mulut si pirang. Runtuh sudah pertahanan anak itu, meraung raung Eunhyuk menangis, Donghae membawa tubuh saudarnya ke dalam pelukan miliknya. Namun mereka hanyalah anak berumur sepuluhtahun, bagaimanapun meski mencoba menahan rasa sakit dan kekhawatiran akhirnya runtuh juga. Donghae ikut menangis saling berpelukan meluapkan perasaan yang menimpa mereka. perasaan takut, kehilangan dan khawatir bercampur membuat keduanya mengangis.
Detik itu pula keduanya mengikrarkan diri dalam diam bahwa tidak ada yang bisa memisahkan keduanya. Saling melindungi, saling memiliki dan tidak bisa lepas satu sama lain. Pola pikir mereka berkembang tidak wajar ketika sang takdir menuntut, psikologis yang terolah tanpa arah menimbulkan pikiran pikiran tidak wajar yang berkembang.
Yah bagaimanapun mereka hanyalah seorang anak yang baru saja kehilangan panutan, membuat mereka saling tergantung dengan ketergantungan yang tidak wajar, memang belum nampak tapi semuanya akan terungkap saat dewasa nanti.
Pada saat keduanya masih dalam keadaan seperti itu, pintu rumah sakit terbuka. Mereka terisak melihat seorang pria dengan seragam polisi disusul dengan dua orang dewasa dan anak seumuran dengannya. Hyukjae duduk,melepaskan diri dari pelukan Donghae. Rambut pirangnya tampak kusut, matanya sembab dan hidungnya merah.
Pria dengan seragam polisi itu tersenyum kemudian menepuk kepala keduanya.
"Donghae, Hyukkie. Bagaimana kabar kalian?"
"Baik,"jawab mereka lemah.
"perkenalkan mereka keluarga Choi, mereka adalah sahabat umma dan appa kalian. Umma dan appa menitipkan kalian pada mereka,"
Hyukkie dan Donghae menatap mereka, keluarga Choi tersenyum. Nyonya Choi mendekati mereka, tanpa aba-aba Nyonya Choi memeluk keduanya, terisak dengan lembut membelai rambut mereka.
"Hyukkie dan Donghae akan tinggal bersama kami, jangan menangis lagi ne, umma dan appa akan sedih jika melihat Hyukkie dan Hae menangis."ujar Nyonya Choi.
"Ne, Ahjuman."ucap Donghae.
"Siwon kemarilah, mereka akan menjadi saudaramu."Nyonya Choi melambai kepada anaknya, anak bernama Siwon itu berjalan mendekat. Tersenyum, Siwon duduk di tepi ranjang pasien, mengulurkan tangan hendak bersalaman.
"Namaku Choi Siwon, kita akan menjadi saudara Ne."
"Namaku Donghae, dan dia Hyukkie."
"Baiklah, ayo kita pulang anak-anak."Nyonya Choi tersenyum kepada ketiga anaknya. Penyambutan dari keluarga Choi yang menyenangkan dan sepertinya mereka tidak tahu bahwa takdir akan berkata lain, takdir yang akan mengikat ketiga anak manusia itu.
000tbc000
Cho Leelee kembali dengan fic Leelee Yeoja loh#siapa yang Tanya.
Fic ini hasil dari rasa frustasi author karena salah satu fanfic author ( COSTA CONCORDIA) diplagiat orang. Sebenarnya saya tidak marah jika karya saya diplagiat, namun saya kecewa karena karakter-nya diganti. Karakter Haehyuk dan Kyumin yang sudah saya pikirkan harus diganti dengan main cast lain yang pasti memiliki karakter yang berbeda. Sebenarnya jika karakter-nya tetap dibiarkan Haehyuk dan Kyumin saya masih terima. Karena saya terlalu mencintai karakter itu.
Huuuufffff,
Daripada mendengar ocehan author yang tidak jelas, bolehkah author meminta review dari pembaca.
