f e l l

{ we both fell for each other }

.

.

Shizaya (ShizuoxIzaya) drabble fic

Durarara! © Narita Ryohgo

this fic © Kazue Ichimaru

.

.

Enjoy!


Izaya telah terjatuh.

Ia merasa badannya berada dalam tarikan gravitasi terkuat yang pernah ia rasakan di hidupnya. Jaket parka hitam kebanggaannya berkibar-kibar dengan berisik melawan arus gravitasi. Jantungnya terasa memompa semakin cepat saat mengingat di mana tubuh kurusnya ini akan berakhir.

'Ah, inilah akhirku. Pada akhirnya ia yang berhasil mengakhiri hidupku.' Izaya membantin. Perasaannya terasa kacau. Antara senang karena tahu bahwa hanya sang monster Ikebukuro lah yang berhasil membunuhnya atau kesal karena ia kalah dari permainan anjing-kucing yang selalu mereka mainkan.

Atau mungkin sedih karena pada akhirnya Izaya tidak bisa bersama sang monster Ikebukuro itu walaupun ia telah terjatuh ke dalam hatinya?

Tepat pada saat Izaya akan menutup mata, iris ruby-nya menangkap siluet pria berpakaian bartender ikut meloncat dari atas gedung; tempat asal ia terjatuh tadi. Jantung Izaya seakan kehilangan daya untuk berdetak saat pria itu terus semakin mendekati dirinya.

'Apa yang dia lakukan?! Kenapa dia bisa melesat lebih cepat dariku?!' Izaya tak habis pikir. Secara hukum fisika, pria itu tidak akan mungkin bisa menyusul dirinya dalam waktu sepuluh detik padahal ia terlempar dari atas gedung lebih awal enampuluh detik. Kecuali ia punya semacam mesin jet di sepatunya, tapi pria itu mustahil punya karena ia bukan superhero.

Izaya lupa memperhitungkan bahwa pria itu adalah monster yang bahkan bisa mematahkan teori hukum fisika dan juga mematahkan rambu lalu lintas. Sang monster Ikebukuro, Shizuo Heiwajima.

Shizuo kini telah melayang tepat di atas Izaya. Iris cokelatnya menatap iris ruby geram. Namun pria bermarga Orihara ini tahu jika ada sinar kekhawatiran yang memancar dari tatapan si monster.

Jujur, Izaya bahkan tidak memperhitungkan bahwa reaksi Shizuo akan seperti ini.

"Izaya sialan. Aku tidak akan pernah membiarkanmu terjatuh. Tidak akan pernah." Setelah itu, yang seluruh indera Izaya rasakan adalah kehangatan. Shizuo memeluknya erat. Kontras dengan udara malam Ikebukuro yang sekarang anginnya terasa menghantam seluruh tulang.

Izaya membalas pelukan Shizuo. Tangan dan bahunya gemetaran, matanya pun terasa memanas. Mendadak emosi campuraduk tadi berubah menjadi perasaan senang. Sekarang ia tahu, bukan hanya hati ia saja yang telah terjatuh pada sang monster, tapi hati sang monster juga telah terjatuh pada dirinya.

"Shizu-chan bodoh. Kalau Shizu-chan ikut terjatuh, lalu siapa yang akan menangkapku?"

Dan Izaya semakin mengeratkan pelukannya saat merasa jarak antara permukaan bumi dan mereka berdua telah menipis.

.

.

.

end

[ 369 words story only ]


bacotan author : Halo~ saya author baru di fandom ini. Salam kenal, ya! Semoga kita dapat berteman baik dan bisa fangirlingan bareng over Shizaya. /tebar bunga/ /hush/

Jadi, mind to RnR? :D