The Successor Of Miracles
AN: JANGAN NANYA KENAPA COWOK BISA HAMIL. Author juga bingung, tapi banyak fanart dan penpik yaoi ada anaknya, jadi author pengen bikin juga. Kalau ada OC design yang tidak sesuai harapan kalian, author mohon maaf. Ohiya, author sudah googling, albino itu matanya TIDAK PASTI merah. Malah biasanya warna mata orang-orang albino itu indah-indah, seperti pink, kelabu, ungu, dll. Dan soal rambut yang bening, author rasa itu mungkin karena rasanya variasi warna rambut mamalia itu sama *author digampar guru biologi* . Author ingatkan , ini cuma fanfic, bukan cerita canon, apalagi kisah nyata. Terimakasih.
"Ah, sebentar lagi waktunya cemilan. Daiya.. " Gumam seorang cowok tinggi berambut ungu panjang, dengan mata heterochromia merah dan kuning. Cowok kecil dengan rambut merah gelap dan mata biru terang pun mengangguk.
"Aku tahu, Mikado-kun. Sebentar lagi jam 3. Permisi sebentar." Dan Daiya pun meninggalkan kelas. Sosok Mikado pun terpantul pada sepasang mata kelabu yang menatapnya sinis.
"Sopan sekali kau, Akashi. Kau belum mengalahkanku dalam permainan shogi kali ini, dan kau sudah memerintahkan Kagami untuk membuatkan cemilan soremu. "
Yang disindir hanya tersenyum penuh makna dan menggerakkan salah satu pion shoginya.
"Tenang saja, Fuyu. Sebelum jam berdentang kau pasti sudah kalah. " lanjut Mikado lagi.
Tak lama kemudian, sesosok yang berambut biru gelap dan bermata emas menerjang masuk ruang kelas dan langsung memeluk sosok yang bermata kelabu. Kulit gelap yang memeluk nampak begitu kontras dengan kulit albino yang dipeluk.
"Neee, Nijimura-cchi bermain shogi melawan Mikado-cchi lagi? Sebegitu asyiknyakah sampai Nijimura-cchi lupa dirinya duduk di dekat jendela sehingga rambut beningmu membiaskan warna pelangi? Daiya-cchi mana? Biasanya dia selalu bersiaga disisi Mikado-cchi"
"Aku disini, Hyo-kun." Ujar Daiya, muncul sambil membawa seloyang besar cake karamel dan secangkir teh . Disaat yang sama, Fuyu terperangah, dan Mikado benar-Dia sudah kalah sebelum jam berdentang.
Mikado pun mulai menyantap cakenya. Bolehlah kapasitas lambungnya jauh melebihi rata-rata, tetapi gaya makannya tetap penuh sopan santun dan keeleganan. Fuyu pun mulai emosi dan menarik kerah Hyo.
"LO! NGAPAIN SIH DATANG TIBA-TIBA BEGITU!? GUE JADI KALAH, KAN!? " bentak si pria albino, sementara yang berkulit gelap hanya membuat ekspresi ini (=3=) dan menjawab.
"Eeeeeehh?~ itu bukan salah gue ssu~. Semua juga tahu kalau tidak ada yang bisa mengalahkan Mikado-cchi, ssu~."
Tetapi ucapan Hyo malah membuat Fuyu makin kalap.
"Hyo, kali ini lo bener-bener bakal gue..
"Cukup, Fuyu. Lepaskan Hyo. Bukankah aku sudah bilang bahwa aku akan mengalahkanmu sebelum jam berdentang? Bukannya Hyo yang mengganggu atau kau yang payah, akunya saja yang terlalu hebat. " Ujar Mikado.
Fuyu pun hanya berdecak kesal dan melepaskan Hyo. Hyo, menyadari bahwa cake Mikado hanya tersisa 1/16 bagian pun langsung memintanya. Mikado menatapnya heran.
"Bukannya tidak boleh sih, tapi kukira, selebritis sepertimu harus memperhatikan kalori dari makanannya. "
"Kalau gue sih gapapa ssu, karena gue kan atlet jadi perlu banyak asupan energi ssu! "
"Huh... Kalau begitu baiklah. Potongan ini jadi milikmu. Kalau manajer atau atasanmu marah karena berat badanmu, tanggung sendiri akibatnya, ya. "
Mikado pun menyodorkan sisa kuenya, dan Hyo dengan senang hati pun melahapnya.
"Nggg~ ! Enak ssu ! Masakan Daiya-cchi memang selalu enak... Rasanya gue mengerti kenapa lo selalu nyuruh Daiya-cchi buat bikin cemilan lo, karena buatannyalah yang terbaik! "
Mikado tersenyum seperti yang biasa dia lakukan. Senyum penuh makna orang yang sudah terbiasa menguasai orang lain... Fuyu juga sering terlihat tersenyum seperti ini, tapi entah kenapa, senyum Mikado lebih mengerikan.
"Tentu saja, Hyo. Aku hanya akan memberikan suatu perintah kepada orang yang dapat melakukannya dengan sangat baik, terbaik diantara yang lain. Nah, kau baru saja mengingatkanku... Rapikan rambutku. Sekarang. "
Daiya mengulurkan rambutnya, tetapi Mikado melarangnya. "Maaf, Daiya. Tapi kau tahu sendiri, Hyo dapat melakukan ini lebih baik daripadamu . Jangan khawatir, kau tetap butler kebanggaanku. "
"Mikado-cchi! Berhentilah memperlakukan Daiya-cchi seperti pelayanmu, dia adalah titipan orangtuanya kepada orangtuamu ssu!"
"Omong-omong, tidakkah kalian rasa ada seseorang yang kurang disini? " Celetuk Fuyu, iris kelabunya terpaku pada pintu.
"Midorima-cchi? Lho, dia kan ada konsultasi dengan Otoha-sensei. Permainan sulingnya memang luar biasa, ssu." Jawab Hyo.
"Sudah kuduga, bakat musik Fukuro memang menarik perhatian. Aku takkan kaget kalau dia menerima beasiswa masuk ke sekolah musik. Tetapi itu takkan mengubah kenyataan kalau dia sudah telat 638 detik-"
Sebelum Mikado menyelesaikan kalimatnya, seorang cowok kecil berambut hijau dengan mata oranye membanting pintu kelas dan berteriak riang .
"Hai semuanyaaaa~~! Maaf aku telat! Otoha sensei bilang aku dapat kesempatan untuk manggung bersama Ayana Yumekiji itu! Fuu-chan, kangen aku nggak~? "
"Nggak tuh. Kamu manggung sama Ayana Yumekiji yang ngiklanin Loreal itu? Selamet aja, deh."
Jawab Fuyu singkat. Bibirnya mengatakan tidak, wajahnya memang masih sepucat biasanya, tapi telinganya itu lho... Mulai memerah.
"Ah! Fuu-chan blushing lho! Telingamu saja sih, tapi cukup untuk mengetahui kalau kau sebenarnya tsundere! Pasti kau menganggap diriku berarti ya ? " Seru Fukuro riang, sambil melingkarkan kedua lengannya di lengan kiri Fuyu.
"Melingkarkan lenganmu di lengan Fuyu seperti itu, artinya kau juga mencintai Fuyu, ya? " Goda Mikado. Yang ditanya blushing parah, seluruh wajah termasuk telinganya memerah, nyaris menyaingi warna mata kanan Mikado.
"Nggak kok nodayo, aku cuma pengen Fuu-chan menganggapku sebagai sahabat setiaku aja nodayo!" Jawab Fukuro sambil memalingkan wajahnya dari Mikado dan Fuyu. Mikado facepalm, Hyo menghela nafas, dan Daiya menggelengkan kepalanya.
"Kami-sama, berikanlah wangsit, eh, hidayah, kepada para makhluk munafik, eh tsundere ini..." Batin Mikado, Hyo, dan Daiya serempak. Kemudian Hyo pun merangkul Fuyu dari belakang dengan manja seperti yang dia lakukan saat dia baru masuk kelas lagi tadi.
"Kalau Midorima-cchi gak mau jadi pacar Nijimura-cchi, gue aja ya, yang jadian dengannya? " Ujar Hyo dengan nada menggoda. Kemudian tanda perempatan muncul semakin banyak di kulit Fuyu, lalu Fuyu tiba-tiba menahan Hyo dan Fukuro di dinding. Tangan kanannya menahan kedua tangan Hyo, sementara tangan kirinya menahan kedua tangan Fukuro.
"Dari tadi aku menahan diri, tapi kalian malah ngelunjak. Kalau kalian begitu menginginkan aku, kusodok kalian disini, sekarang juga. Siapa duluan, hah!? " bentak Fuyu. Hyo dan Fukuro pun menelan ludah.
"Fuu-chan... Nggak soal berantem, nggak soal kekuasaan, nggak soal yang berbau sexual, ganas banget... "
"Nijimura-cchi, jangan di tempat umum seperti ini... Kokoroku belum siap.."
"Nijimura-kun, kalau mau nyodok jangan disini, kasian OB ossan-tachi.."
"Fuyu, tak kusangka kau punya impian untuk menjadi bintang film biru.."
"Kalian-"
Kemudian Mikado berdiri, dan menepuk kedua tangannya. Duduk saja tingginya melebihi Daiya, apalagi saat berdiri? Tinggi menjulang. " Baiklah, para rakyat jelata, cukup main-mainnya. 367 detik lagi jam 4. Pak kepsek memanggil kita ke ruangannya."
"Penghargaan lagi? Udah kebanyakan di rumah, ssu. Kalau aku, kulelang di fanbase, loh. Untung-untung bisa nganu sama tante2 bohay awet muda, tapi tajir, hehe. " timpal Hyo.
"Formalitas itu kadang emang nyebelin, tapi justru, formalitas itulah yang membuat manusia jadi manusia. Kalau mau hidup tanpa formalitas, jadi monyet sana! Banyak noh, di saruyama!" Celetuk Fuyu lagi.
Ketika mereka berjalan di koridor, hampir semua mata memandang. Karena tinggi Mikado? Ceklis. Karena kulit Fuyu? Ceklis. Karena ada Hyo yang aktor ? Ceklis. Karena ada Fukuro yang merilis album sendiri di usia segitu? Ceklis. Karena moenya Daiya? Contreng. Boro-boro, ini mah keliatan aja kagak. Tapi kalau bisa lihat, dia memang sangat moe, unyu, shota, pokoknya rawan dijamah para cewek yang lebih tua *author dihajar*.
Selain masing-masingnya sangat menarik perhatian karena punya reputasi tersendiri, sebagai tim, mereka dikenal sebagai Successor Of Miracles, penerus Generation of Miracles. Mereka sudah terkenal sejak tahun pertama mereka di Teiko, dan ini adalah tahun kedua mereka disana. Tidaklah aneh kalau mereka begitu kuat dan diakui sebagai penerus Generation of Miracles, karena mereka memang anak-anak dari pasangan-pasangan Generation Of Miracles. Mereka bahkan punya persentase kekuatan yang jauh melebihi Kiseki No Sedai. Berikut informasi tentang mereka.
Dimulai dari wakil kapten SoM
1: Nijimura Fuyu.
Position: Power Forward + Vice-Captain
Hair color: Aslinya bening, tapi biasanya kelihatan putih.
Eye color: Kelabu
Tanggal lahir: 29 Februari (Aquarius)
Nomor Punggung: 9
Tinggi badan: 198 cm
Power increase rate: 250%
Peliharaan: Serigala Kelabu (Fujin)
Quote: "Daydream in the midst of a harsh winter, and expect everything to be devastated by the blizzard when you're awake."
Gen Shuuzou dalam dirinya dominan, dan dia juga adalah power forward SoM sebagaimana dulu Shuuzou adalah power forward GoM. Walaupun begitu, dia juga mewarisi Skill Steal Shougo, dan dia dapat "mencuri" Emperor Eyes Mikado, sesuatu yang dulu Shougo tidak bisa lakukan, walaupun hanya untuk 20 detik, karena Emperor Eyes memang kemampuan yang terlalu hebat. Kekuatan Shuuzou digabung dengan Skill Steal Shougo menjadikan Fuyu sangat kuat, bahkan dia bisa mencuri 2 kemampuan satu saat yang sama, namun dia juga punya kelemahan. Kelemahannya adalah kulitnya. Sebagai albino, photophobia yang dimilikinya cukup parah, sehingga ia hanya bisa bermain selama 10 menit di pertandingan formal.
Informasi pribadi lain tentang Fuyu adalah bahwa hanya dia yang warna mata dan rambutnya mirip di SoM, walaupun warna asli rambutnya bukan putih, tetapi bening seperti kaca, karenanya dengan pencahayaan yang berbeda, kadang rambutnya nampak hijau, kuning, merah, ungu , biru, jingga, bahkan pelangi. Entah darimana gen albinonya ini. Dia dekat dengan Fukuro, karena sejak kecil Shuuzou selalu membawanya ke rumah Midorima untuk check-up rutin (oke, KKN sekali, saya tahu. ) Seperti halnya Mikado, Fuyu berasal dari keluarga strata atas, dimana mengendalikan bawahan adalah rutinitas dan itu menjelaskan kearoaganannya. Kalau Mikado itu Emperor, setidaknya Fuyu itu setingkat duke. kulitnya, dan staminanya yang terbatas adalah alasan kenapa Mikado menjulukinya "The Shattering Ice Blade." Fuyu juga benci dengan warna kulit dan rambutnya yang terlalu tidak normal, walaupun Hyo selalu bilang dia seperti ukiran es yang sempurna. Hyo juga mau menunggu sampai hari gelap untuk one on one melawan Fuyu, untuk meminimalisir kerusakan pada kulitnya, dan tentunya, itu membuat Fuyu tersentuh, walaupun dia tidak mau mengakuinya, dasar tsundere...
2: Midorima Fukuro
Position: Shooting Guard
Hair color: Hijau
Eye color: Jingga
Tanggal lahir: 31 Desember (Sagitarius)
Nomor Punggung : 10
Tinggi badan: 170 cm
Power increase rate: 180%
Quote: "When both of brain and muscle cannot be used to acheive victory, what will you do?"
Peliharaan: Snow Owl (Yukiko)
Shooting Guard SoM, Midorima Fukuro. Seperti namanya, dia adalah anak dari Midorima Shintarou dan Takao Kazunari. Dengan gabungan akurasi Shintarou dan Hawk Eye Kazunari, kemampuan matanya tak perlu diragukan. Dirinya memang tak semenarik perhatian Mikado , Fuyu, atau Hyo dalam keadaan biasa, tetapi dalam pertandingan, dia juga adalah salah satu karakter yang patut diwaspadai. Anehnya, Hawk Eye miliknya bekerja lebih baik dalam gelap sehingga Hyo bilang kemampuannya lebih cocok disebut Owl Eye daripada Hawk eye.
Informasi pribadi tentang dirinya adalah selain dalam basket, bakatnya adalah musik, terutama seruling. Walaupun begitu, dia tidaklah sesibuk Hyo. Merasa bakat akurasinya itu mubazir , ibunya membanjirinya dengan berbagai macam pistol, walaupun ayahnya menentang. Awalnya koleksinya hanya pistol berpeluru BB, namun kelamaan dia mulai mengoleksi peluru asli, ketika Shintarou, yang dengan tsunderenya melarangnya, mengizinkannya setelah mengurusi surat izin disana-sini. Biasanya, sehari-hari ia seperiang ibunya, namun ketika sudah menyangkut dirinya sendiri , dia jadi tsundere seperti bapaknya. Walau begitu, soal kecerdasan, dia mewarisi otak Shintarou. Cukup untuk membuatnya meraih nilai diatas rata-rata, tetapi tidak cukup untuk menjadikannya juara parallel seperti Mikado atau Fuyu. Yah, daripada nilainya rata-rata seperti Daiya. Atau lebih parah lagi, menjadi "juara terbalik" parallel seperti Hyo. Seperti bapaknya , dia juga sangat percaya ramalan. Sekelas dengan Mikado (Kelas 2-2)
3: Aomine Hyo
Position: Small Forward
Hair Color: Biru gelap
Eye color: Kuning
Tanggal lahir: 13 September (Leo)
Nomor Punggung : 8
Tinggi badan: 187 cm
Power increase rate: 160%
Quote: "Prey that acts and dresses like a predator to avoid problems shall be devoured by the true apex predator"
Peliharaan: Panther (Yoru)
Small Forward SoM ini sebenarnya mewarisi kekuatan Daiki sebagai power forward, namun kekuatan Fuyu diatasnya. Tetapi itu bukan masalah besar baginya karena ia masih punya perfect copy yang diwarisinya dari Ryouta. Karena stamina Fuyu yang terbatas (sangat terbatas) , maka dia menjadi ace bayangan sampai tiba waktunya untuk menurunkan Fuyu dalam pertandingan. Namun seperti halnya Fukuro, kemampuan optimalnya hanya muncul pada saat malam saja. Apa karena namanya berarti sejenis makhluk nokturnal? Entahlah.
Hyo tidak hanya menerima Perfect Copy dari gen Ryouta, tapi juga kecantikan dan bakat selebritisnya. Dia sudah menjadi aktor terkenal sejak TK. Sayangnya, ia juga semesum Daiki. Setiap kali Satsuki datang mengunjungi keluarganya, dia akan minta disusui -_- Dia juga sering mengajak SoM lainnya untuk goukon, tapi Mikado menolaknya mentah-mentah. Memang dia dan Fuyu sama-sama mesum, tapi bentuknya beda. Bisa dicontohkan, Hyo itu tipe yang tontonannya American Pie, sedangkan Fuyu bacaannya Fifty Shades Of Grey. Hyo punya naluri bersaing yang tinggi dengan Fuyu, walaupun Fuyu sendiri sebenarnya tidak terlalu peduli, tapi tetap menanggapinya karena tertegun atas kebulatan tekad Hyo yang benar-benar ingin one-one melawan Fuyu. Hyo , berdua dengan Fukuro, sangatlah rusuh, sehingga setiap kali training camp, maka Mikado akan menyuruh mereka berdua tidur di , berdua dengan Fukuro, Fuyu menyebut mereka "Night Hunter Duo." Dia juga punya kakak bernama Raiten yang sudah menjadi model profesional di Paris sana. Disisi lain, dia punya sisi mandiri tersendiri. Dia memang masih tinggal bersama orangtuanya, tapi dia membiayai sendiri pengeluarannya, karena dia tidak ingin dianggap manja, tapi juga tidak mau kesepian. Juga sekelas dengan Daiya dan Fuyu (kelas 2-4)
4: Akashi* Mikado
Position: Center Guard + Captain
Hair color: Ungu
Eye color: Heterochromic, kiri emas kanan merah
Tanggal lahir: 12 Desember (Ophiuchus)
Nomor Punggung : 4
Tinggi badan: 210 cm
Power Increase rate: 140%
Pet: King Cobra (Miya)
Quote: "Even the Gods despise boredom, that's why they created humans' life as a game to kill their boredom. Or was it a farce? Whatever, both are nothing but a thing to eradicate boredom. Since I have the same thought, let's start this game already, shall we? "
Sang kapten SoM ini, mewarisi Zone Atsushi dan juga Emperor Eyes Seijuurou, namun SANGAT JARANG memakai kemampuan yang kedua karena ia rasa TAK PERLU, karena hanya menggunakan yang diterimanya dari sang ayah, timnya sudah menang telak sebelum ia serius, bahkan merasa tertarik dengan pertandingan, juga toh karena Fuyu dan Hyo dapat mengopi kemampuan itu dengan baik (BAIK, bukan SEMPURNA) walaupun dalam batas waktu tertentu, karenanya untuk apa menggunakan kemampuan yang "asli" kalau kopian saja sudah cukup untuk membuat mereka menang telak. Hyo bilang penolakannya untuk menggunakan Emperor Eyes dalam pertandingan adalah suatu bentuk kekurang-ajaran, dan Mikado membalas, bahwa memberinya pertandingan yang tidak dapat menghapus kebosanannya adalah kekurang-ajaran yang sama. Tidak ada yang bisa menembus pertahanannya, Fuyu, Hyo, atau Fukuro sekalipun. Power increase rate-nya terendah di antara SoM, tapi karena sejak awal kedua orangtuanya adalah anggota terkuat GoM, itu sudah lebih dari cukup.
Kalau hanya melihat sekilas dari belakang, orang mungkin akan berpikir gen ayahnya dominan . Tetapi kalau sudah mengenalnya dalam waktu lama, gen sang ibulah yang sebenarnya dominan, sebagaimana nampak dari tingkah laku dan kemampuannya. Fuyu mengatakan bahwa Mikado adalah orang yang seperti King Cobra; besar dan punya kekuatan melilit sekaligus racun mematikan. Mikado sendiri lalu menambahkan "Tapi aku bukanlah pengecut yang menggunakan racunnya untuk lari dari masalah" . Bolehlah kapasitas lambungnya seperti ayahnya, tetapi ia tetap punya sopan santun dan keeleganan ibunya. Seperti Seijuurou, Mikado memanggil teman-teman setimnya dengan nama pribadi mereka, bahkan menyebut mereka "rakyat jelata", namun kadang memanggil mereka dengan imbuhan "chin" dengan nada menggoda untuk mengerjai mereka. Baik itu makan, mengerjai seseorang, maupun mengerjakan suatu proyek, ada satu hal yang bisa menghentikan dirinya melakukan semua itu, satu hal yang paling dibencinya-Kebosanan, karena sejak kecil, ia selalu menang dan mendapatkan apa yang diinginkannya. Mikado sangat membenci kebosanan, di indera manapun dia merasakannya. Dia akan melakukan apa saja untuk membunuh kebosanannya, selama itu tidak memperburuk namanya. Kalau sudah bosan dengan sesuatu, dia akan menjauhkannya dari inderanya selama seminggu. Dengan kepribadian yang mengerikan ditambah dengan kekuatan yang mengerikan pula, tidak ada yang berani menentangnya, ataupun mengingatkannya, bahwa ia benar- benar terlihat seperti wanita dengan rambut ungu panjangnya yang disangga sebuah tusuk rambut merah. (tahu Fujiko Tsubomi dari Zettai Karen Childre? Gaya rambutnya kurang lebih seperti itu). Sebagai kapten SoM, dia memiliki masalah sendiri karena sebagian besar anggota SoM memiliki kemampuan optimal pada saat gelap, dan dia harus mengatur jam latihan yang tepat bagi mereka. Kemampuannya menghitung waktu dengan akurat, membuatnya dijuluki "Emperor's Clocktower" oleh Fukuro. Pada suatu waktu, Mikado pernah bilang akan menjadi psikolog, karena kepribadian manusia itu menarik. Dia bahkan sempat mengikuti kuliah online tentang behavioral design. Kalau character item Seijuurou adalah gunting, maka milik Mikado adalah cutter. Astaga.
5: Kagami Daiya
Position: Point Guard
Hair color: Merah gelap
Eye color: Ice blue
Tanggal lahir: 26 Juni (Gemini)
Nomor Punggung: 15
Tinggi badan: 165 cm
Power increase rate: 500%.
Quote " When you neglect your shadow, to whom will you show honesty?"
Peliharaan: Burung Kolibri berkepala biru (Daiya #2 )
Bayangan dari SoM ini hanya mewarisi misdirection Tetsuya dalam basket. Persentase kemampuan yang diwarisinya tidak sebanding dengan persentase kemampuan yang diterimanya dari ibunya. Badannya memang dasarnya kecil, jadi jarang ada yang menyadarinya, kecuali SoM lainnya, atau ketika misdirection-nya memang sedang "dicuri" oleh Fuyu. Anehnya, misdirection-nya bertahan lebih lama daripada Tetsuya, bahkan ketika ia sedang digendong oleh Hyo (yang harusnya sangat mengundang skandal) , tidak ada yang melihatnya. Ketika orang-orang menyadari dia ada dalam tim, semuanya sudah terlambat. Pertandingan sudah selesai. Biarpun begitu, dia adalah anggota SoM dengan pertambahan kekuatan terdrastis . Tidak seperti yang lain yang Power Increase rate-nya sudah termasuk gabungan kedua orangtua, 500% itu adalah kelipatan kemampuan ibunya saja. Kalau dilihat dengan matanya Riko, statnya Daiya kira-kira 80% dari statnya Taiga. Tetsuya sendiri dengan stat yang dibawah rata-rata saja sudah bisa memberikan impact besar kepada pertandingan, bagaimana dengan Daiya yang dapat menggunakan misdirection SELAMA pertandingan ditambah dengan statnya yang tinggi?
Kemiripannya dengan Taiga nampak dalam jumlah makanannya, (yang tentu saja, tidak sebanyak Mikado) dan kadang, kenekatan dan ke-nyolot-annya. Daiya juga pandai dalam memasak, seperti Taiga. Ketika Satsuki mengunjunginya dan bingung harus memanggillnya apa karena kalau dipanggil "Dai-chan" maka akan sama seperti Satsuki memanggil Daiki. Daiya sendiri menjawab panggil saja "Dia" toh itu masih berarti berlian, benda yang dimaksudkan namanya. Karena Tetsuya dan Taiga pergi ke Amerika untuk bekerja, sementara Daiya sendiri bersikeras untuk tinggal di Jepang, jadilah Daiya dititipkan pada Seijuurou. Kenapa Seijuurou? Ryouta memang bisa memanjakan dan menyayangi Daiya, tapi juga, Daiya diajari hentai oleh Daiki. Ke Shintarou? Tetsuya sendiri tidak dekat dengannya. Ke Shuuzou? Dia terlalu sibuk, takutnya Daiya jadi tidak terurus dan kurang kasih sayang. Karena merasa tidak enak hati, Daiya menjadikan dirinya butler Mikado. Entah memang keenakan atau capek mengingatkan Daiya, Mikado pun menerima saja . Dia juga takut anjing dan hantu seperti Taiga, dan kalau sudah begitu, jangankan Hyo. Fuyu saja bisa luluh melihatnya. Dan lagi, tidak seperti yang lain yang mendapatkan peliharaanya dengan uang sendiri, Nigou Daiya adalah hadiah ulang tahunnya yang keduabelas dari Mikado. Masternya itu bilang burung tersebut mirip dengannya : Kecil, namun berani ddan setia.
Di ruang kepsek, seperti biasa, pak kepsek memberikan pidato selamatan kepada SoM. Kalau kakinya tidak diinjak Fuyu, mungkin Hyo sudah tidur berdiri saking bosannya. Kemudian mereka pun melanjutkan latihan, dan akhirnya baru pulang setelah jam 7 malam.
"Akhirnya latihan hari ini selesai juga, ssu . Nee, Nijimura-cchi, lo mau one on one sama gue?
"Tapi Aomine, gue..."
"Tapi gue udah nungguin lo sampai semalam ini, kalau sudah semalam ini , harusnya gapapa kan?"
Hening bentar. Gak lama kemudian, Fuyu langsung tertawa sejadi-jadinya.
"HA...AHAHAHAHA! AHAHAHAHA! Haha.. Aduh.. Kalau lo bilang gitu, gue jadi gak ada pilihan, kan? "
"Jadi..." wajah Hyo langsung berbinar , sementara Fuyu masih menahan tawa.
"Kecuali kalo lo emang setolol itu, yang barusan artinya "ya". Tapi 30 menit saja , ya. "
Fuyu dan Hyo pun langsung bermain one on one, sementara Mikado, Daiya, dan Fukuro, duduk di sisi lapangan itu. Sementara Fuyu dan Hyo bermain, Mikado mendudukkan Daiya di pangkuannya , dan menaruh dagunya di atas kepala Daiya.
"Daiya"
"Ya, Mikado-kun? "
"Bolehkah aku memanggilmu "Dai-chin"? "
"Aku adalah butler Mikado-kun, jadi terserah Mikado-kun saja "
"Fufu, kau memang seperti itu ya. Nyaris tanpa emosi...Tidakkah kau pikir aku ini egois? "
"Ya."
"Tapi tidakkah kau sendiri menyadari, bahwa keputusanmu untuk menjadi butlerku, walaupun ibu kita menentangnya, adalah suatu bentuk keegoisan juga? "
"Aku menyadarinya . "
"Tidakkah terbersit di benakmu kalau kau memberikan kesetiaanmu pada orang yang salah? "
"Tidak."
"Kalau aku memerintahkanmu untuk berhenti melayaniku, apakah kau akan mematuhinya? "
"Tidak"
"Kau memang punya loyalitas yang tinggi, Daiya. " Kemudian Mikado tangan Mikado mulai bergerak iseng. Tangan kirinya mulai masuk ke baju Daiya, sementara yang kanan memaksa pria yang lebih kecil untuk menengadah.
"Kalau aku lakukan hal seperti ini , apakah kesetiaanmu akan memudar? "
"Ti-
"KYAAAAA! DAIYA-CCHI! MIKADO-CCHI NGAPAIN PEGANG-PEGANG DAIYA-CCHI!? LAPORIN EMAK LO BEDUA NIH!" Pekik Hyo panik, sementara Mikado hanya tertawa kecil seperti biasa, dan melepaskan Daiya.
"Ahahaha, aku hanya bercanda , Hyo . Tak usah dianggap serius. Dan Daiya... Itu barusan membosankan. Aku mengharapkan sedikit penolakan , tetapi kau memiliki terlalu sedikit emosi dan terlalu banyak kesetiaan untuk melakukannya..."
"Mikado-cchi-"
"Tenanglah, Hyo-kun. Mikado-kun tidak pernah melakukan apa yang menurutnya tidak menarik... Dia sudah bilang ini membosankan, dia tidak akan melakukannya untuk yang kedua kalinya. "
"Tapi Daiya-cchi-"
Tiba-tiba, sebuah tangan yang sangat putih melingkari leher Hyo yang gelap, dan memitingnya.
"Lo yang ngajak gue one on one, habis itu lo juga yang nyuekin gue? Sopan banget, ya."
"Fu.. Fuyu-cchi..Le...Lepasin gue.."
"Kayaknya ada yang ngomong ya... Siapa ya?"
"Ni.. Nijimura-cchi.. Tolong lepaskan aku.."
"Nah, gitu dong." Ujar Fuyu sambil melepaskan Hyo. Fukuro, melihatnya, malah pouting.
"Ih, Hyo enak ya, diperhatikan Fuu-chan. AKu juga mau, dong." Ujar Fukuro menimpali, memeluk Fuyu dari belakang.
"APAAN SIH KALIAN!? KENAPA GUE MULU !? MASIH ADA DAIYA SAMA MIKADO KAN!? " Raung Fuyu marah.
"Habis, Daiya-cchi/Dia-chan kan milik Mikado-cchi/Mika-chan , dan semua tahu Mikado-cchi/Murasakibara itu kepribadian maupun kekuatannya serem ssu/nodayo" Jawab Hyo dan Fukuro kompak. Fuyu bukannya memaklumi, yang ada makin marah.
"OH, JADI MENURUT KALIAN GUE GAK SEREM, GITU!?"
"Serem sih, tapi kalo sama lo, palingan cuma bonyok. Kalau sama Mika-chan/Mikado-cchi, bonyok iya mati iya nodayo/ssu"
"UDAH GUE PUSING DENGER LO BEDUA ANJIR."
"Omong-omong, aku lapar... " Celetuk Daiya tiba-tiba. Trio peronda itu pun menoleh dan menatap sang bayangan SoM.
"Ah, iya. Aku juga, Daiya. Kebetulan aku juga lapar, dan tahu restoran sushi yang bagus dekat sini. Kalian juga lapar, kan?" Tanya Mikado sengan senyum mengerikan yang biasa. Sebenarnya trio jaga malam itu sudah hilang laparnya karena kelamaan telat makan, tapi menolak tawaran Mikado sama saja mati, jadi mereka tidak punya pilihan selain ikut.
Begitu sampai, mereka langsung memesan makanan. Mikado duduk disisi Daiya, lalu Fuyu duduk berhadapan dengan Mikado, di kirinya ada Fukuro dan di kanannya ada Hyo. Mikado memesan ikizukuri* tuna, Hyo memesan matsurizushi, Fuyu memesan fuguchiri*, Fukuro memesan pizza sushi*, sementara Daiya memesan 3 porsi narezushi*, 4 porsi temarizushi*, dan 2 futomaki*. Trio jaga malam cengo. Jelas kalau Mikado yang badannya tinggi besar makannya banyak, tapi Daiya yang sekecil itu... Gizinya lari kemana? Asal lewat? Sepertinya.
"Eh? Ikizukuri? Paan tuh? Gue baru denger , ssu? "
"Lihat saja nanti, Hyo."
"Terus kok Fuyucchi berani makan fugu, ssu? Itu bukannya beracun? "
"Gue sih dari kecil suka dikasih itu sama bokap gue, jadi gue udah kebal."
Sambil menunggu pesanan mereka datang, Hyo pun berdendang
"Dan demi waktu... Yang bergulir disampingmu..."
"Bisa nyanyi lagu yang lebih jadul lagi gak?" Sindir Fuyu.
"Bisa ssu! Manu'e , manu'e cucakrowo... Digoyang ser,ser, aduh enak'e!"
Fuyu makin jengkel, dan dia memaki-maki, tapi hanya menggerakkan bibirnya tanpa suara, yang direspon dengan cara yang sama oleh lainnya.
[Anjrit! Ditanggepin serius! Sumpah, lo gobloknya ga nanggung!]
Daiya: [ Selamat, Nijimura-kun. Anda dapat zonk, dapat uke bego.]
Mikado: [ Tabahlah, Fuyu. Sabar itu baik untuk peredaran darah]
Fukuro: [ Oha-Asa bilang, hari ini Aquarius punya masalah mental. Fuu-chan gapercaya aku sih! Aku masih bawa lucky item Aquarius hari ini , cake Tango! Gede sih, tapi rela bagi-bagi? ]
"BANGSAT LO SEMUA !" Teriak Fuyu sambil menggebrak meja. Semua mata pun langsung menuju cowok albino itu. Hyo pun menoel punggung Fuyu.
"Nijimura-cchi marah kenapa?"
"Nggak kenapa-napa. Lo terlalu bego buat gue amukin." Ujar Fuyu, dahinya bertemu dengan hanya menatapnya bingung.
Satu demi satu, pesanan mereka pun datang. Dimulai dari pesanan Daiya , lalu Hyo, lalu Fuyu, lalu Fukuro. Ketika pesanan Mikado datang, Hyo membelalakkan matanya. Tunanya memang lumayan besar, tapi Mikado makan banyak itu sudah biasa. Masalahnya, IKANNYA MASIH HIDUP. Masih klepek-klepek diatas es.
"Mikado-cchi.. Itu.. "
"Apa, Hyo? Aku bisa menghabiskan ini, kau tidak yakin padaku?" Ujar Mikado, membuka sumpitnya.
"Bukan itu... Itu.. Ikannya masih hidup? Mikado-cchi nggak kasian, ssu?" ujar Hyo sambil menunjuk ikan yang akan dimakan Mikado.
"Kasihan? Tatapan sekaratnya malah menambah nafsu makanku. Seandainya aku punya kemampuan psikometri dan mengetahui betapa dendamnya ikan ini ketika dipotong, maka itu akan menjadi bumbu yang sempurna. Itadakimasu."
Hening. Tidak lama kemudian, mereka menyelesaikan makanan masing-masing. Fuyu heran, Mikado orang yang taat soal set makanan. Harus lengkap ada appetizer, main course, sama dessert. Mikado belum menyantap apa yang bisa dianggap dessert, pasti ada apa-apa.
"Sepertinya semua sudah selesai makan makanan utama, ya. Nah, sekarang aku akan memberikan suatu tantangan kepada kalian. Ada yang mau terima? Ini tidak wajib."
Nah kan.
"Huh... Tentu terima ,Akashi. Kamu pikir aku pengecut?"
"Terima-ssu!"
"Terima nodayo!"
...
Mikado pun menatap ke salah satu pelayan dan menepuk tangannya. Pelayan itu pun mengangguk , dan segera pergi ke dapur. Tidak lama kemudian, si pelayan kembali dengan 5 gelas minuman. Cairan di dalamnya nampak sangat merah, lebih merah dari mata kanan Mikado, bahkan rambut Daiya. Kental pula.
"Ung... Mika-chan.. Ini .. Pasti darah ya nodayo ? Soalnya aku sering lihat di baju operasi bokap ." Tanya Fukuro. Mikado menggangguk, lalu dengan sekali teguk, menghabiskan darah tersebut. Hyo dan Fukuro langsung menutup mulut mereka, mual. Fuyu hanya memalingkan wajah.
"Benar, ini darah kakap merah yang difermentasikan . Belum terlalu lama, jadi belum ada alkoholnya. Enak kok. Mengandung lebih banyak vitamin daripada dagingnya "
"Beneran darah enak, ssu?"
"Beneran, Hyo-kun. Lihat, aku juga bisa menenggaknya" ujar Daiya. Dan Daiya benar-benar menenggak segelas darah tersebut.
"Ugh... Daiya-cchi saja bisa kenapa aku tidak, ssu? Yang bisa mematahkan tekadku... Hanya aku sendiri, ssu!" Dan Hyo pun mencoba menenggak cairan itu. Yang ada, baru sekali sesap dia langsung mual dan kabur ke toilet. Fukuro juga sama saja. Fuyu? Sang Power Forward meremas gelasnya, tapi belum sampai retak.
"Kau pikir kau sudah berhasil mengerjaiku, Murasakibara? Sayangnya..." Dan dia meminta satu gelas BESAR, menuangkan jatah Hyo , Fukuro, dan jatahnya sendiri kedalamnya, lalu menenggak cairan itu sampai habis. Menggebrakkan gelasnya ke meja dan melap bibirnya, dia melanjutkan kalimatnya "BELUM."
Anehnya, bibir Mikado bergerak, mengatakan kata "Kena" dan Fuyu meilihat ke Night Hunter duo yang melihatnya dengan mata bling-bling.
"NIJIMURA CCHI/FUU-CHAN KEREN BANGET SSU/NODAYO! JATAH 3 ORANG HABIS SENDIRI DALAM SEKALI TENGGAK !"
Sial. Jadi ini yang sebenarnya diincar Mikado. Semantara sang wakil kapten hanya bisa tertunduk jengkel, kenapa bisa dia stuck dengan anak-anak rusuh ini. Sementara sang kapten hanya dengan santai melahap ice cream sambil menatapnya dengan tatapan menyindir. Sebal.
Setelah selesai makan, karena memang sudah dijemput, Mikado dan Daiya pulang duluan. Trio jaga malam pulang jalan kaki. Mereka anak tajir, kenapa jalan kaki? Biar bisa ngobrol lebih lama. Cailah, kalian cowok kan, bukan cewek? Ah, namanya juga anak-anak homo *author dibacok*
"Hmmm... Aneh. Harusnya menurut ramalan Oha-Asa hari ini, Leo punya masalah finansial, nodayo" celetuk Fukuro tiba-tiba.
"Ah! Gaakan terjadi ssu! Yang bisa membawa diriku kepada masalah hanya diriku sendiri ssu!"
"Terus lu bangga gitu? Bodo ah. Gue pulang duluan. Rumah kita udah beda arah dari sini. "
Belum lama Fuyu berbalik , tiba-tiba terdengar suatu jeritan.
"KYAAAAAA! COPEEEEEETT!"
Fuyu berbalik, ternyata jeritan itu... Berasal dari Hyo. Yaelah, banci bener panther satu ini. Sayangnya, si copet berlari ke arah yang salah, yaitu ke arahnya. Fuyu pun langsung mengeluarkan pistol dari saku bajunya, menjambak si copet yang malang dengan tangan kirinya, kaki kanan di sisi kepala si copet, sementara tangan kanannya memasukkan pistol ke mulut si copet ngenes. Persis banget mafia. Maklum, dia MEMANG anak yakuza.
"Sayang ya, lo ngerampok orang yang salah di tempat yang salah di depan orang yang salah. Gue saranin sih, lo balikin dopet cowok gosong yang disana sebelum anak manis ini meraung" Senyum Fuyu licik. Si copet pun langsung mengembalikan dompet Hyo , dan si empunya dompet langsung mencium-cium dompet itu lalu memeluk si cowok albino. Antara yang kelebihan melanin sama yang kekurangan, cocok memang. Okesip.
"MAKASIH BANGET NIJIMURA-CCHI, KALO GAADA INI GUE BINGUNG MAU GIMANAAAA~ KARTU PELAJAR, DOMPET, SURAT PERJANJIAN, KONDOM, SEMUA ADA DISINIIII SSU`"
"Elunya payah, sama copet begitu doang takut. Kalo gue gak disini, elu mau gimana? Ngegembel tunggu dompet lu dibalikin? Tapi masih mending sih, daripada elu diculik terus minta tebusan ke ortu lu, kalo gitu kan kasian ortu lu. Untung ada gue, kalo gak ada gue gimana?"
"Gue pasti tetep gapapa. Soalnya ada Nijimura-cchi yang keren dan selalu siap nolongin gue. Tadi itu bukan pistol asli, kan ssu?
"Goblok! Maksud gue bukan itu-"
"Waaaah! Ini kan Colt Custom! Fuu-chan keren banget, berani ngeluarin di jalan begini. Gang sempit sih. Kalo tahu Om Shuuzou nanti marah gak ya? Hehehe. " ujar Fukuro sambil mengecek pistol di tangan Fuyu.
"Heh? Ini pistol asli-ssu? Kok Midorima-cchi tahu ini pistol asli, ssu? "
"Tahulah. Kan aku yang ngasih buat hadiah ultah dia yang ke-13. Terus kan disini begini, disana begitu.. Aku seneng lho, Fuu-chan sayang sama aku jadi pake hadiah dari aku nodayo ". Kata Fukuro sambil makin nyosor ke Fuyu. Sementara itu, Hyo pingsan dengan bunyi bruk kencang, dengan pose yang seperti kodok penyet.
"Bego! Bukan itu ! Ini pistol enak dipake, itu aja! Gaada hubungannya sama ini hadiah darimu!"
"Aaaahh.. Fuu-chan tsundere nih...Waduh! Ini Hyo-chan kenapa lagi !? Ini panther apa kodok penyet nodayo ?!
Trrr Trrr . Ponsel Fukuro berbunyi. Panggilan masuk. Fukuro sangat mengenal nomor ini. Iyalah, nomor bokapnya. Langsung diangkat, dong.
"Ya, bokap? "
"Kamu ini sudah dibilangin panggilnya Otou-san! Kamu dimana, jam segini belum pulang !? Otou-san segera kesana nodayo! "
"Loh! Daripada Hyo-chan yang manggil bokapnya pa bro , aku masih mending nodayo! Di jalan xxxxx nodayo! "
"Kamu kalau ngeliat kebawah terus gaakan maju nodayo!"
"Biarin! Oha-Asa aja bilang Sagitarius lagi beruntung hari ini nodayo!"
"Ya hari ini. Gimana kalau besok nodayo !? "
"Ohiya, soal ramalan Oha-Asa, hari ini juga tepat banget loh kap! Hyo-chan kena copet, terus pingsan! Makanya pas banget nih Bokap nelepon, sekalian periksa dia nodayo!"
"...Keluarga itu mah emang geblek semua... Coba lihat ke arah kanan ."
Fukuro menengok dan ia melihat Jaguar XJ hijau milik sang ayah. Ketika shooting guard SoM ini menengok untuk minta bantuan sang power forward, cowok berambut sewarna kaca itu sudah raib entah kemana.
"Fukuro!"
"Iya kap. Aomine berat nih kap, bantuin bawa dong. BTW, Bokap khawatir yaaa sama aku nodayo?"
"Iyadeh... Nggak! Cuma bakal rempong aja kalau adek kamu di rumah nangis karena kangen kamu ! Kamu sebenernya udah gede, gak usah diurus nodayo!"
"Ih! Bokap kok sama anak sendiri tsundere..."
"Bawel! Cepet bawa! ?"
"Iyaaa, iyaaa. Aku kan anak yang berbaktiii nodayoo"
Dengam masuknya Hyo ke mobil Shintarou, berakhirlah chapter pertama tentang keseharian Successor Of Miracles ini :D
Sneak Peek chapter 2:
Shuuzou: Fuyu!? Kamu ngapain disini !?
Fuyu: Papa? Kok bisa ada disini?
Shuuzou: Harusnya Papa yang nanya! Ini kasino punya Papa!
Hyo: *bisik-bisik ke Fukuro* Mampus! Ini ternyata kasino punya Om Shuuzou! Gilak, sampe punya cabang di amrik segala ssu! Bisa rest in peace nih! BTW, waitress-nya bohai semua, Amerika emang mantab ssu!
Fukuro: Bukan rest in peace lagi, rest in pieces nodayo! Tau ya? Amrik emang top banget. Pistol sekuritinya juga beda.
Hyo: Tapi kayaknya dihajar Om Shuuzou masih mending daripada disiksa Tante Seijuurou, ssu.
Fukuro: Loh, bukannya kita tau itu dari dulu makanya suka nempel ke Fuu-chan tapi gaberani sama Mika-chan? Sama aja, nodayo.
Hyo: Iya ya ssu?
Shuuzou: KALIAN! KESINI! AKU BUTUH PENJELASAN DARI KALIAN, HEI ANAK-ANAK INGUSAN!
Hyo: Ampun om, Hyo belum mau mati. Belum senggama sama 1000 cewek ssu.
Fukuro: Hah!? Emangnya kamu Anarchy Panty nodayo?!
Dih, akhirnya selesai juga nih chapter 1, setelah umbar-umbar di twitter. Panjang di bagian deskripsi, hehehe. Ummm, kalau kalian ada request, tolong dikatakan dalam review, ya. Ugh, udah lama ga bikin FF, kayaknya typo sana-sini, nih. Jujur author galau, takut penpiknya ga diterima, hehe *paan sih drace, lo kan bukan newbie lagi* *lo udah 6 tahun di dunia perpenpikkan*
Dan lagi, Doc manager, I hate you. Kok dokumen asli sama yang diaplod ke elu banyak bedanya -_- *bilang aja males ngecek lagi*
Ah! Lupa sama footnotenya.
Ikuzukuri: sashimi hidup, disediakan dengan daging ditata rapi diatas ikannya . watch?v=_fZbKIsJioo
Matsurizushi: Sushi gulung besar yang disusun agar hasil potongannya membentuk sesuatu yang indah . .jp/english/outline/img/cul_
Fuguchiri: Sashimi tipiiiiiis ikan fugu (buntal).
Pizza Sushi: Bentunya seperti pizza, tapi dasarnya nasi yang dibentuk, bukan roti. Lalu toppingnya pun jelas ikan, ditambah beberapa jenis buah atau sayur lalu dipanggang dan dipotong seperti pizza.
Narezushi: Sushi yang diferementasikan.
Temarizushi: Nigiri yang dibuat jadi bulat dengan dimasukkan kantong plastik : . /2297/2396375185_
Futomaki: Sushi gulung . .
Ohiya, sumber nama mereka..
Mikado: Sebutan lain buat Kaisar selain Houou di jepang. Jelas yang ngasih nama emaknya, kan. Ohiya, dan kenapa marganya "Akashi", karena kalau di jepang, ketika di keluarga pihak wanita tidak ada anak laki-laki, maka yang ganti marga adalah pihak prianya . Ini lebih sering lagi terjadi ketika pihak wanitanya berasal dari kerluarga yang stratanya lebih tinggi . Karena Akashi anak tunggal , sementara Mukkun masih punya 3 kakak cowok lagi, maka yang ganti marga adalah Mukkun. Tenang, semenya tetap Mukkun.
Fuyu: Secara literal artinya Musim Dingin. Karena di Kutub yang merupakan lokasi dengan Musim Dingin Abadi, aurora yang berwarna pelangi nampak, juga karena pohon-pohon berubah menjadi kelabu pada saat musim dingin.
Fukuro: Secara literal artinya burung hantu. Karena burung hantu sering dikaitkan dengan dewi ilmu Yunani, Minerva, dan kacamata identik dengan kecerdasan. Juga karena burung hantu matanya bisa melihat dengan jelas di malam hari.
Hyo: Secara literal artinya panther. Panther adalah hewan yang buas, namun kelihatan indah dan elegan , justru karena hitamnya.
Daiya: Diambil dari kata Daiyamondo (diamond : berlian, ) menunjukkan kekuatan tekadnya, dan juga, "Kagami" artinya cermin. Bila digabungkan, maka namanya akan berarti cermin berlian, suatu benda yang sangat menunjukkan keangkuhan. Bisa dibilang kuasa Mikado atas Daiya adalah cerminan keangkuhannya.
Sekian dan kalau ada kurang dimaafkan dan kalau ada lebih dipuji *author digampar massa* , Drace pamit. See you next time!
