Fell in Love at First Side, Please be My Mate!
Disclaimer :
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Fell in Love at First Side, Please be My Mate!
© Ryuukaze Hikari & Hyorikazu
Genre :
Romance, Hurt/comfort, Fantasy
Rated :
T
Pair(s) :
Main Pair : Kagami x Kuroko
Slight pairs : AoKi, MidoTaka, MuraHimu, AkaFuri
.
Chapter 1 : Begining
"Otsukare sama" kataku saat latihan klub basket yang aku ikuti telah usai. Dengan segera aku menuju keruang ganti dan menggangti baju dan sepatuku. Lalu aku berencana untuk mencari beberapa jenis jamur yang sangat ingin aku dapatkan.
Namaku, Kagami Taiga. Aku memiliki tinggi 190cm, berambut merah gelap dengan aksen hitam diujungnya, mataku juga tak kalah merahnya dengan rambutku atau bisa dibilang crimson. Baiklah cukup itu saja. Setelah selesai berganti baju, aku tak langsung pulang kerumah. Kaki miliku aku tuntun menuju ke sebuah hutan didaerah barat untuk mengambil apa yang aku inginkan. Hutan ini memang sangat dilarang untuk dimasuki karena adanya Vampire dan Werewolf yang tinggal didalamnya. Tetapi, persetan dengan itu semua. Aku sama sekali tidak percaya dengan mahkluk fantasy seperti mereka itu.
Tanpa mengidahkan larangan itu aku mulai menelusuri hutan itu. Setelah mendapatkan apa yang aku inginkan, aku segera keluar dari hutan. Tetapi, sekelompok orang datang mengepungku. Ada yang aneh dengan mereka. Berkulit pucat, berkuku tajam dan panjang, bermata merah dan seakan haus akan sesuatu, dan . . . bertaring panjang?
Aku sempat berpikir sejenak. Dari semua keanehan itu, bisa dipastikan bahwa mereka adalah Vampire. Tanpa sadar aku menampar pipiku sendiri. Oh ayolah mereka itu tidak ada. Mereka hanya ada dalam cerita saja. Kalau memang begitu, tetapi kenapa mereka . . . .
Salah satu dari mereka menyerangku pada saat aku sedang melamun tadi. Untungnya aku sempat menghindar dan lari dari mereka ketika ada celah yang terbuka. Dengan segera aku mencari jalan keluar dengan bantuan cahaya bulan purnama saja.
Brak!
"Ittai!" kataku ketika aku tersandung akar pohon
Aku melihat kakiku. Astaga. Lutut kananku terluka dan mengeluarkan darah, sepertinya pergelangan kaki kiriku terkilir karena susah untuk digerakan. Bagaimana ini? Bersembunyipun juga tercuma. Lalu aku merasakan para Vampire itu datang ketempatku. Dan sekarang aku sudah terkepung oleh mereka semua. Aku tidak tahu harus berbuat apa.
Pada waktu itu kau menolongku dari kejaran para Vampire liar yang berusaha membunuhku. Tubuh itu tak seberapa besar, namun akan berubah menjadi besar ketika dia menegakkan bulunya. Kau menggeram dan menegakkan setiap helai bulu biru muda yang kau miliki. Aku melihat para Vampire liar itu menjauh darimu karena takut denganmu. Lalu aku bangkit berdiri, namun aku tak mampu melakukannya. Lutut kananku berdarah akibat aku jatuh tersandung akar pohon yang cukup besar, dan pergelangan kaki sebelah kiriku terkilir akibat menahan berat tubuhku.
Aku terus menatap tubuh serigala biru mudah itu. Sungguh, aku benar-benar takjub melihatnya. Dia bisa melindungiku yang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar darinya. Aku sungguh malu ketika membandingkannya. Serigala itu membalikan tubuhnya. Astaga. Betapa indahnya kedua bola mata biru muda itu, bagaikan langit tak berawan di musim panas. Tanpa aku sadari, serigala itu menjilati darah yang mengalir dari luka di lutut kananku.
"Itte!" teriaku tanpa sadar.
Setelah itu, serigala itu berhenti melakukannya lalu dia seperti melakukan gerakan yang menimbulkan suara yang mengerikan bagi siapa saja yang mendengarnya, suara pergeseran tulang. Tak lama, yang awalnya wujudnya adalah seekor serigala berwarna biru muda, kini menjelma menjadi seorang pemuda bersurai biru muda dan mata sebiru langit musim panas yang cerah. Aku kagum melihatnya.
"Maukah kau ikut denganku?" kata pemuda didepanku
"Hah?" tanyaku bingung
"Luka itu harus segera diobati, atau akan infeksi nantinya. Terlalu lama disini dengan luka yang baru akan mengudang sekelompok Vampire lainnya." Jelasnya
"Demo, aku tidak bisa berjalan jauh dengan kondisi seperti ini." Kataku ragu
"Tenang saja. Rumahku dekat dari sini." Katanya
Aku berpikir sejenak atas tawarannya. Dari sekilas, pemuda dihadapanku sama sekali tidak berbahaya. Tetapi kan, dia tetaplah orang asing yang patut diwaspadai apalagi setelah melihat perubahan wujudnya.
"Anata no namae wa dare desuka?" tanya pemuda itu
"Ka-Kagami Taiga." Jawabku
"Kuroko Tetsuya desu. Yoroshiku, Kagami-kun." balasnya dengan senyum menawan diwajah temboknya
"Lebih baik kita segera pergi dari sini. Aku bisa merasakan sekelompok Vampire lainnya segera menuju tempat ini karena bau darah Kagami-kun." Lanjutnya dengan raut muka waspada
"Ta-Tapikan.."
"Pegang tanganku" katanya.
Tanpa sempat aku berbicara pemuda yang bernama Kuroko ini menarik tanganku dan melompati dahan-dahan pohon dihutan ini yang tidak bisa dibilang setinggi pohon-pohon yang berada di kota. Aku menyempatkan diri menoleh kebelakang. Dan benar saja sekelopok Vampire liar lainnya datang ditempat itu. Tak terasa kami berdua sampai disebuah apartemen yang bisa dibilang sederhana disudut kota. Dia mengajakku masuk kedalam ruang apartemennya yang bernomor 110 terletak dilantai 3.
"Kagami-kun, tolong duduk disofa. Aku akan segera kembali dengan kotak P3K untuk mengobati lukamu." Setelah mengatakan itu, Kuroko masuk ke salah satu ruangan yang ada didalam sini dan aku memutuskan untuk rebahan disofa panjang.
"Kamar yang cukup rapi untuk ukuran leleki." Komentarku
"Omataseshimashita, Kagami-kun" kata Kuroko yang datang keruang tamu dengan kotak P3K ditangannya.
"Hai. Daijyoubu." Balasku
Dengan segera, pemuda itu membersihkan luka dilutut kananku. Mulai dari membersihkan darah yang keluar, memberikan obat merah, sampai membalut luka itu dengan perban. Setelah itu, Kuroko memberikan salep –yang entah apa itu- diluka memar di pergelangan kakiku lalu membungkusnya dengan perban dan memberikan kompres berupa kain yang membuskus beberapa es batu didalamnya. Aku hanya terdiam dan menutup mata. Jujur saja aku sangat kelelahan berlari menjauhi para Vampire itu hingga aku tersesat dihutan dan bertemu dengan Kuroko. Darimana aku tau kalau itu Vampire liar? Pertama, mereka memiliki taring yang lebih panjang dari manusia normal. Dan yang kedua, mereka biasanya tinggal didalam hutan.
Alasan kenapa aku bisa nyasar sampai dihutan karena aku ingin mengambil beberapa jenis Jamur yang aku butuhkan untuk memasak dan Jamur itu hanya bisa diambil dihutan. Jarang ada orang yang menjual jamur itu di pasar maupun supermarket. Karena letaknya yang cukup sulit dijangkau dan belum lagi adanya Vampire liar itu. Yah setidaknya aku sudah membawa cukup banyak Jamur itu ditasku untuk persediaan beberapa kali masaklah.
.
Ketika aku selesai membalut luka dari pemuda yang bernama Kagami Taiga-kun ini, aku merapihkan kotak P3Knya kembali lalu aku terkejut ketika mendongakan kepala melihat Kagami-kun sudah tertidur dengan pulas. Tanpa sadar aku tersenyum melihatnya. Aku meletakan kotak P3K itu kembali ketempatnya lalu menghampiri Kagami-kun. Tanpa sadar aku mengelus helaian merah-hitamnya itu. Astaga, lebih lembut dari kelihatannya.
DegDeg.. DegDeg..
Ukh! Aku merasakan ada yang sesak didadaku. Tiba-tiba aku teringat akan suatu hal yang dikatakan oleh Akashi-kun mengenai hal ini.
Akashi-kun mengatakan bahwa ketika kita melihat atau memperhatikan seseorang lalu jantung kita berdebar sangat kencang hingga membuat dada terasa sangat sesak, itu tandanya kita telah menemukan Mate atau kata lainnya adalah pasangan hidup. Setelah itu semakin lama, kau akan semakin menginginkan orang tersebut hingga kau melakukan cara apapun hingga kau bisa mendapatkannya.
Ja-jadi apakah Kagami-kun ini adalah Mate-ku?
Dari apa yang dikatakan oleh Akashi-kun memang benar. Semua ciri-ciri yang dikatakannya benar. Semakin lama aku menatap pemuda ini, semakin aku menginginkannya menjadi milikku saja. Tetapi, dia seorang manusia. Tidak seperti Kise-kun dan Aomine-kun yang sesama Werewolf. Apakah dia akan menerima keadaanku? Tunggu dulu, bukankah dia sudah melihat perubahan wujudku? Baiklah, sepertinya aku harus bertanya kepada Akashi-kun nanti. Aku mulai beranjak kedapur. Sesampainya disana, aku mulai memikirkan makanan apa yang akan aku buat untuk Kagami-kun dan aku. Nasi Kare? Omelete? Porridge? Onigiri?
Sniff.. Sniff.. Sniff
Hmm? Bau apa ini? Tercium sangat enak. Aku mulai mengikuti bau sadap itu dan mengarah pada tas yang dibawa oleh Kagami-kun yang terletak diatas meja. Aku segera membua isi tas itu. Isi tas itu adalah Jamur jenis Red Scarlet Mashroom, Blue Night Mashroom dan White Diamond Mashroom. Ketiga jenis jamur ini adalah jamur yang paling langka di kota. Karena jamur ini hanya bisa diambil dijantung hutan barat dimana disana adalah tempat yang paling banyak ditumbuhi oleh pohon yang tinggi dan dihuni oleh para Vampire liar ditambah lagi tidak sembarang orang bisa mengolahnya.
Red Scarlet Mashroom adalah jenis jamur yang hanya tumbuh akar pohon pinus. Jamur ini berbentuk tidak beda jauh dari Jamur Shiintake, dimana jamur ini hidup berkelompok. Jamur Red Scarlet adalah parasit, dimana dia akan menyerap nutrisi yang dibutuhkannya dari akar pohon pinus yang membuat pohon yang ditumbuhi oleh jamur jenis ini memiliki daun yang berwarna kuning dan tidak akan bisa berbuah. Jamur jenis ini akan tumbuh subur selama musim semi dan diluar itu, hanya bisa ditemukan dijantung hutan barat saja. Bentuk atasnya mirip dengan permata. Bila digunakan untuk memasak, maka jamur ini akan mengeluarkan aroma yang akan membuat siapa saja akan mencoba masakan itu.
Blue Night Mashroom adalah jenis jamur yang berwarna biru tua dan bentuknya sama seperti jamur pada umumnya. Jamur ini tumbuh disekitar pohon yang tumbuh didekat danau. Jamur ini bukanlah parasit bagi tanaman yang ditumpanginya justru akan membantu tanaman itu untuk mengikat air. Jamur Blue Night ini hanya akan tumbuh ketika malam hari. Bila digunakan untuk memasak, maka jamur ini akan membuat bumbu dasar dari masakan itu akan sangat terasa.
Sedangkan jamur jenis White Diamond adalah jenis jamur yang hidup didasar danau. Warna jamur ini sama seperti warna air didanau tempat dia tumbuh, maka untuk mencarinya dibutuhkan cahaya dari bulan dan matahari untuk membuatnya berkilauan seperti permata. Bentuk atasnya mirip dengan permata. Bila digunakan untuk memasak, maka jamur ini akan mengeluarkan aroma yang akan membuat siapa saja akan mencoba masakan itu. Bila digunakan untuk memasak, maka jamur ini akan membuat masakan itu akan sangat menarik walaupun sederhana.
Akhirnya mengambil beberapa jamur-jamur tersebut lalu mengolahnya menjadi Nasi Kare. Setelah selesai membuat Kare sepanci dan mematikan kompor, aku memustuskan untuk mengambilkan seporsi besar Nasi Kare buatanku untuk Kagami-kun Dan seporsi ukuran sedang nasi Kare untukku.
Aku meletakan dua piring berisi Nasi Kare ke ruang tamu yang tak jauh dari dapur. Aku duduk disamping sofa itu dan mulai mengelus rambut dan pipi Kagami-kun. Aku benar-benar ingin memilikinya.
.
"Kagami-kun."
Aku mendengar suara Kuroko. Ketika aku membuka mataku, aku melihat Kuroko sedang memegang kedua sisi wajahku dan sambil tersenyum dia menatapku dengan lembut. Tanpa sadar wajahku memerah sempurna karenanya.
.
Aku menjauhkan kedua tanganku dari wajah Kagami-kun. Entah kenapa wajahnya memerah seperti itu.
"Kagami-kun, makanlah. Aku sudah buatkan kau Nasi Kare. Aku harap kau menyukainya." Kataku
Dengan perlahan dan dengan bantuanku, Kagami-kun duduk disofa dengan kaki kiri yang diluruskan. Aku mengambilkan piring Kagami-kun lalu memberikan kepadanya.
"Ittadakimasu~" kataku lalu mulai melahap nasi kare ditanganku
"Ittadakimasu" disusul oleh Kagami-kun
Kami berdua makan dengan tenang namun kadang kami berdua bercanda bersama. Dan selalu berakhir dengan adu mulut kami yang membuat Kagami-kun emosi. Aku sangat menikmati masa seperti ini. Nyaman. Teramat sangat nyaman malah. Kau harus menjadi milikku, Kagami-kun. Setelah selesai makan, aku membawa piring kotor kedapur lalu mencucinya hingga bersih dan meletakannya dirak piring. Aku membawakan dua kotak jus Jeruk yang cukup besar untuk kami berdua. Aku senang tampaknya Kagami-kun menyukai rasa jusnya.
"Kuroko, apakah kau memakai jamur yang ada ditas ini?" tanya Kagami-kun tiba-tiba
"Hai. Aku menggunakan beberapa buah saja untuk membuat Nasi Karenya. Ada apa?"
"Ka-Kau bisa... mengolahnya?!" kataya terkejut
"Tentu saja, itu bukanlah hal yang sulit bagiku." Balasku
"Kuroko, kau ini.. sebenarnya apa?" tanyanya
Aku terkejut ketika Kagami-kun menyanyakan hal itu kepadaku. Bu-bukankah dia sudah melihat perubahan wujudku? Tapi kenapa dia menannyakan hal ini? Ataukan dia terbentuk sesuatu ketika menuju kesini? Ataukah ada hal lain?
"Bukankah, Kagami-kun sudah mengetahuinya?" tanyaku balik
"Hah?" katanya bingung
"Hah.. Kagami-kun hontou ni baka hito desu." Kataku yang sedikit menyindirnya
"Hoi!" balasnya tidak terima
"Aku adalah.. seorang Werewolf."
"Were..wolf?" tanyanya bingung
"Manusia yang memiliki kemampuan berubah wujud serigala dan merupakan musuh bebuyutan dari para Vampire." Jelasku
"Tidak aku sangka aku bisa bertemu dengan mahkluk sejenis dirimu" katanya
"Kagami-kun, apakah kau tidak takut terhadapku?" tanyaku dengan kepala menunduk. Siap tidak siap kemungkinan aku akan kehilangan calon Mate-ku.
"Se-Sebenarnya aku sempat ragu dan memutuskan untuk menganggap semua yang aku lihat hanyalah islusi belaka karena aku memang tidak percaya terhadap Vampire, Werewolf dan mahkluk Fantasy lainnya."
Aku merasa sesak. Sakit. Sangat sakit.
"Tetapi aku senang aku bisa bertemu dengan bangsa kalian. Yah setidaknya aku bisa sedikit percaya akan eksistensi kalian." Tambahnya
Aku mulai menatapnya dengan pandangan tak percaya dan melompat memeluknya erat. Bahkan terkesan tak mau melepaskannya.
"Arigatou. Arigatou Kagami-kun" kataku senang dan tak kuasa menahan air mata
"O-Ou. Kanapa kau seperti ini sih?" katanya sambil membalas pelukanku.
"A-Aku.. Aku ingin Kagami-kun menjadi Mate-ku." Jawabku
"Mate? Maksudmu pasangan hidupmu?" tanyanya menatap mataku tak percaya.
"Hai." Jawabku
"Tapi, aku kan manusia." Katanya ragu
"Daijyoubu desu. Kami punya cara untuk itu." Balasku meyakinannya
"Ugh apa itu?" tanyanya
"Sebuah ritual The Bloody Moon yang akan terjadi setiap setahun sekali dan itu aka terjadi sepuluh hari lagi." Jelasku
"Ugh kenapa harus ritual The Bloody Moon?" tanyanya lagi
"Karena pada saat itulah kekuatan para Werewolf akan naik dengan pesat sedangkan para Vampire tidak bisa berbuat apa-apa dan memilih untuk bersembunyi. Bisa dipastikan ritual itu akan berjalan dengan lancar tanpa gangguan" jawabku
"Sou. Lalu apakah kalian akan melakukan ritual itu setiap tahun?"
"Tidak. Ritual The Bloody Moon itu hanya bisa dilakukan untuk mengubah manusia atau mahkluk apapun yang akan menjadi Mate para Werewolf."
"Jadi Vampire sekalipun?" tanya Kagami
"Hai. Tetapi itu akan menjadi kendala tersendiri. Bila ritual itu berhasil maka dia akan menjadi Werewolf tetapi bila dia gagal maka dia akan mati."
"Ja-Jadi begitu ya.."
"Hai. Kalau Kagami-kun yakin, maka Kagami-kun harus menemui Akashi-kun yang merupakan Alfa atau pimpinan kami. Putuskanlah. Tetapi tolong pertimbangkan dan pikirkanlah matang-matang."
.
To be Continue –
.
Yo Minna-san~
Berjumpa lagi dengan Ryuukaze Hikari ^o^ #apaLoe
Saya kembali dengan fict Fantasy saya ini~
Ini sebagian kecil dari RolePlay saya dengan Okaa-sama, Hyorikazu-Okaasan
Karena adanya dorongan yang berupa mempubliskan keseluruhan RolePlay kami tetapi karena banyak dan sudah ada beberapa yang kehapus ditempat saya jadinya aku ambil sebagian yang aku ingat.
See you in next chapter~
