Drabble atau Ficlet (terserah mau sebut yang mana xp) tentang AominexKuroko; slight KagamixKuroko. Jumlah chapter entah berapa, tergantung ide. Hehe. Beberapa chapter diambil dari sudut pandang Aomine dan beberapa sudut pandang author. Mohon maaf jika gaje dan OOC m(_ _)m

Siapa tau ada yang ga ngeh, cerita ini shonen-ai aka boyxboy. Jadi yang tidak suka, sebaiknya jangan dibaca. Meski kadarnya rendah dan ga ada yang berbahaya sih. Still, daripada misuh-misuh ga jelas, mending cari fic lain. Kurasa masih banyak kok yang bukan fujoshi sepertiku. Hehe.

Some scene and words based on true story. Timeline random XP

Aomine, Kuroko, Kagami, Momoi dan semua karakter juga setting di Kuroko no Basket adalah milik Fujimaki Tadatoshi-sensei. Saya hanya memiliki cerita gaje di sini aja. Lirik lagu dan kalimat yang dikutip milik penyanyi dan produsernya dengan credit dicantumkan di setiap chapter.

Chapter 1/?

.

.

New Light

.

Aku tak percaya waktu kudengar kabar bahwa kau memiliki cahaya baru. Tak pernah ada cahaya lain bagimu. Tak boleh ada! Hanya aku yg bisa jadi cahayamu. Berita itu hanya kuanggap gosip kosong hingga Momoi menyeretku untuk melihat langsung 'cahaya baru' itu.

Seorang pemuda bersurai merah yang selalu kau ikuti kemanapun ia pergi.

Aku memicingkan mataku dan mengeratkan rahang seiring kristalku mengikuti pergerakan kalian. Kau tak menyadari keberadaanku dan Momoi di seberang jalan. Kau memfokuskan seluruh perhatianmu pada pria itu. Menanggapi seruannya yang berisik dengan raut tanpa emosimu.

Tak beranjak dari tempatku berdiri, sebuah ingatan menghampiriku. Dulu, kita juga sering berselisih. Karena sifat kita yg berbeda, tak jarang kita bertengkar karena tak sepaham. Kupikir kali ini kau menjauh dariku hanya salah satu dari bentuk kekesalanmu yang tak akan berlangsung lama. Seperti biasanya saat SMP dulu. Bila kau marah padaku, kau akan menolak bermain denganku dan mendiamkanku. Tak mempedulikan perkataanku dan aku hanya perlu diam dan membiarkanmu. Aku hanya perlu menunggu hingga kau menyapaku terlebih dahulu dan kita akan kembali bermain seperti biasa. Kau akan bersikap seolah pertengkaran itu tak pernah ada dan kau akan kembali mengikuti kemanapun aku pergi.

Selama ini, aku menganggap pilihanmu memasuki SMA yang berbeda denganku pun tak jauh berbeda dengan sikap marahmu dulu. Hanya tindakan sementara dan aku hanya perlu menunggu hingga kau kembali ke sisiku. Tak pernah kusangka kau benar-benar meninggalkanku dan tak memiliki niatan sedikitpun untuk kembali padaku.

Tak pernah kusangka kau akan membuangku dan memiliki cahaya yang baru...