Title : When Sungmin Lies To Kyuhyun
Author : SexyMing137 a.k.a Mittaeverlasttingfriiend Sparkyupumpkinnerskyumin
Cast :
- Cho Kyuhyun (20th)
- Lee Sungmin (22th)
- Lee Chengmin (22th)
Genre : Romance & Drama
Rate : T
Length : Chaptered
Disclaimer : KyuMin milik Tuhan. Kyuhyun dan Sungmin saling memiliki. FF gaje ini murni milik saya dan atas ide gile saya :D
Warning : GS | Girls!Min | Typo(s) | Cerita Pasaran | Cerita Membosankan | Cerita Aneh | DLDR | Plagiat?Out!
Summary : Sungmin yang menggantikan posisi Chengmin,kembarannya untuk menemui Kyuhyun. Berpura-pura menjadi Chengmin dan berpura-pura mencintai Kyuhyun hingga ia benar-benar jatuh dalam pesona seorang Cho Kyuhyun.
.
.
*Anda boleh membashing saya. Tapi jangan bash Cast dan FF nya yaa *
.
.
Happy reading )/
.
.
Author PoV
.
.
Japan 05:00 PM at Sungmin Room's
Perempuan berwajah cantik itu sedang gelisah sekarang ini. Ia berjalan mondar-mandir di kamar bernuansa pink milik kakaknya. Ia menggigit-gigit kecil kuku dijempol tangannya, kebiasaan kecilnya saat ia sedang gelisah. Ia menghentikan langkahnya dan menoleh saat seseorang yang ditunggunya dating dan seseorang itu langsung merebahkan tubuh mungilnya ke ranjang Queen Size yang berada didalam kamar tersebut. Chengmin atau Lee Chengmin, perempuan bermata bulat itu menghentikan aksi mondar-mandirnya beberapa saat lalu kemudian mendekati sosok yang tengah berbaring itu kemudian duduk disampingnya.
"Eon,mau ya?" Chengmin menggenggam pelan tangan orang itu, membuat orang itu yang semula memejamkan mata sedikit terkejut dan langsung bangun dari tidurnya.
"Mau apa?" Tanya balik orang itu, baiklah panggil dia Lee Sungmin. Mata bulatnya mengerjab-ngerjab imut menatap adik yang tidak kalah imut darinya itu.
Lee Sungmin dan Lee perempuan kembar berusia 22th itu terlahir dengan memiliki wajah yang –bahkan sangat- mirip. Lahir 10 menit lebih awal dari Chengmin membuat Sungmin menjadi sosok kakak bagi Chengmin. Lahir di Korea dari pasangan Lee Youngwon dan Park Jungsoo. Lee Youngwoon yang merupakan seorang kepala rumah sakit terbesar di Korea. Setelah 8th kelahiran putrid kembar mereka, Youngwoon kemudian membuka cabang rumah sakit nya didaerah Yokohama,Jepang. Mengharuskan keluarga Lee itu pindah ke Jepang karna Youngwoon memutuskan untuk memimpin sendiri rumah sakit yang baru didirikan itu dan meneyerahkan kepemimpinannya di RS Korea kepada orang kepercayaannya,Bang Yongguk.
Walaupun mereka pindah ke Jepang, tetapi pengecualian untuk Chengmin. Putri bungsu keluarga itu tetap tinggal di Korea karena permintaan Cho Heechul,sahabat dekat Park Jungsoo atau yang melarang membawa pergi Chengmin kemudian dia bahkan akan merawat Chengmin dengan alas an bahwa putra tunggalnya tidak ingin jauh dengan Chengmin. Ya, putra tunggal keluarga Cho itu memang sangat dekat dengan Chengmin. Dengan Sungmin juga dekat, tapi kedekatan mereka tidak seperti kedekatan antara Kyuhyun –putra tunggal keluarga Cho- dengan Chengmin. Baru setelah Chengmin akan memasuki jenjang kuliah, Youngwoon memanggil Chengmin untuk ikut dengannya di Jepang.
"Kau tidak membaca SMS yang ku kirim padamu?" Aku mengirimimu SMS lebih dari satu tadi!"
Sungmin mengkerutkan kedua alisnya bingung mendengarkan pernyataan Chengmin. Ia kemudian menepuk jidatnya pelan seolah baru menyadari suatu hal.
"Astaga! Ponselku tidak ada. Aku lupa menaruhnya dimana dan aku malas mencarinya. " Jawab Sungmin dengan santainya. Ia kemudian beranjak dari ranjangnya dan berjalan keluar kamar. Mengabaikan wajah cengo Chengmin mendengar jawaban kakaknya itu. Chengmin yang seolah sadar dari menampilkan wajah cengo-nya segera beranjak mengikuti Sungmin saat dilihatnya Sungmin sudah tidak berada di dekatnya.
Ia kemudian turun menuruni tangga lantai rumahnya dan menuju dapur. Ia tahu Sungmin ada disana, karena kembarannya itu jika sudah pulang dari bekerja, pasti akan langsungmenuju dapur. Kecuali untuk hari ini. Karena setelah tiba di rumah tadi ia (Sungmin) memilih menuju kamarnya terlebih dahulu.
Chengmin mendekati Sungmin yang duduk dikursi meja makan dengan gelas besar berisi minuman berwarna oranye -yang diyakini Chengmin itu adalah jus jeruk- yang tinggal sedikit.
"Kenapa kau mengikutiku?" Sungmin melirik sekilas Chengmin yang sudah duduk di kursi sampingnya.
"Eonnie, apa kau tidak bias berhenti bekerja sementara waktu?"
Sungmin kemvali mengkerutkan keningnya mendengar pertanyaan Chengmin. Ia menghadapkan tubuhnya menatap Chengmin.
"Tentu saja tidak. Dengar ya, kau menyuruhku berhenti bekerja sama saja kau akan menambah beban eomma!" Sungut Sungmin. Perempuan berusia 22th itu memang sudah selesai dengan kuliahnya 2 bulan yang lalu. Ia termasuk seorang yang pintar. Bayangkan saja ia mampu menyelesaikan kuliahnya hanya dengan 6 Semester dan meraih IP yang hamper mendekati sempurna! Perempuan yang snagat digilai oleh kaum adam itu memang sungguh luar biasa. Selain memiliki otak yang encer ia juga terkenal dengan martial arts-nya. Sungmin yang meurpakan saudara kembar Chengmin itu juga memiliki sifat yang berbanding terbalik dengan Chengmin. Tidak perlu kujelaskan apakah perbedaan sifat mereka karna kalian akan melihat sendiri perbedaan sifat keduanya di chapter-chapter selanjutnya. #abaikan
Sungmin, sekarang membantu ibunya di toko roti miliknya. Ia melakukannya karena jujur saja ia merasa kasihan dengan ibunya yang harus bekerja walaupun sebenarnya keluarga mereka termasuk keluarga yang cukup –bahkan- berada. Sudah dijelaskan bukan, bahwa ayah Sungmin adalah kepala RS terbesar di Korea dan Jepang. Bertanya mengapa Sungmin tidak bekerja di RS saja daripada membantu ibunya di toko? Ya ya selain alasannya karna 'merasa kasihan dengan ibunya' itu karena saat kuliah dulu Sungmin mengambil jurusan Seni. Tidak lucu jika seorang sarjana Seni ikut andil dan berperan dalam mengurus rumah sakit.
Sementara Chengmin sebagai adik Sungmin saat ini sedang menempuh pendidikan di Yokohama National University. Sebuah universitas yang lumayan ternama di Jepang. Ia baru saja menduduki Semester 7 dalam Fakultas Kedokteran. Otaknya memang tidak sepintar Sungmin, tapi dia tidak kalah pintar dengan Sungmin. #eh?
#Back to Chengmin
Chengmin memutar kedua bola matanya malas. Ia sudah menebak apa jawaban Sungmin saat ia menyuruh Sungmin berhenti dari pekerjaannya. Perempuan yang lebih tua darinya beberapa menit itu pasti akan selalu (sedikit) emosi apabila ada yang menyinggung soal pekerjannya.
"Tapi eon, aku membutuhkan bantuanmu."
"Eh? Bantuan?" Sungmin menyerngitkan kedua alisnya bingung. Ini jarang terjadi selama ini. Adik imutnya itu meminta bantuan padanya? Biasanya justru Sungmin lah yang sering meminta bantuan pada adiknya.
"Aku membutuhkan bantuanmu eon!"
"Oke-oke. Bantuan apa eum?" Tanya Sungmin lembut.
Chengmin menghirup oksigen dalam-dalam kemudian mengeluarkannya pelan-pelan dari kedua lubang hidung mancungnya.
"Kau tahu Kyuhyun?"
"Kyuhyun? Cho Kyuhyun kekasihmu? Putra dari Heechul ahjumma itu?" Chengminmengangguk cepat.
"Dia menyuruhku kembali ke Korea lusa nanti." Sungmin menaikkan kedua alisnya mendengar cerita Chengmin.
"Kau tahu kan aku dan dia tidak bertemu semenjak aku melanjutkan kuliahku disini. Kami hanya berkomunikasi menggunakan alat elektronik."
"Lalu?"
"Maka dari itu, dia menginginkan aku kembali ke Korea lusa nanti." Chengmin tiba-tiba menunduk sedih. Perasaannya benar-benar kalut saat ini.
"Kalau begitu kenapa kau tidak kembali ke Korea saja jika ia merindukanmu?"
"Itu dia! Masalahnya, aku tidak bias menemuinya karena aku tidak bias meninggalkan kuliahku begitu saja." Jawab Chengmin.
"Kalau begitu tidak usah menurutu keinginannya!" Ucap Sungmin ketus. Ia tidak begitu tertarik sebenarnya mendengarkan verita Chengmin. Tapi demi mengetahui adiknya ingin meminta bantuan apa, ia menahan semuanya dan memilih member tanggapan sekenanya.
"Ya! Aku tidak mungkin menolak keinginannya! Aku mencintainya!" Chengmin kesal. Ia menggembungkan kedua pipi tembamnya pertanda ia sedang kesal. Sungmin yang ingin menguap karena mengantuk tiba-tiba terkekeh dan mengulurkan tangannya mencubit pipi kanan adiknya itu. (posisi duduk sungmin menghadap ke Chengmin yang berada di samping kirinya)
"Baiklah-baiklah. Katakan langsung saja apa yang kau inginkan dariku." Ujar Sungmin kemudian Ia tidak kuat (?) melihat adiknya yang sedang memasang wajah yang menurutnya kekanakan itu.
"Gantikan posisiku! Pulanglah ke Korea dan jadilah Chengmin, lalu temui Kyuhyun!"
Sungmin membulatkan kedua matanya. Ia kemudian menatap horror Chengmin yang menatapnya dengan tatapan polos.
"Apa maksudmu eh? Aku tidak mau!" Sungmin langsung menolaknya cepat. Ia menggerutu dan mengumpat pelan beberapa kalimat yang tidak terdengar jelas oleh Chengmin.
"Ayolah eon. Hanya sementara saja. Aku janji jika kuliahku bias ku tinggal sebentar aku akan kembali ke Korea."
"Tidak!"
"Ayolah, minimal 2-3 minggu saja." Bujuk Chengmin.
"No way!"
"Eonnieeee…" Chengmin melakukan puppy eyes yang ia yakin bias meluluhkan hati Sungmin.
"Hahhhh~" Sungmin menghela nafas frustasi. Ia tidak mengira Chengmin akan memintanya melakukan hal terkonyol yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
"Kau memintaku menjadi dirimu, itu semua tidak masuk akal! Bagaimana jika Kyuhyun mengetahui bahwa yang menemuinya itu Sungmin bukan Chengmin?"
Chengmin tersenyum lembut. Ia sudah menebak jika Sungmin akan menanyakan ini. "Eonnie tenang saja. Tidak aka nada yang mengenali kita. Apa eonnie lupa bahwa wajah kita sangat mirip. Bahkan appa dan eomma saja sulit untuk membedakan kita."
"Lalu?"
"Ish! Kenapa eonnie tidak mengerti-ngerti eh? Aku jadi meragukan kepintaran eonnie sekarang!"
"Yak! Kau meragukanku eh? Aku Lee Sungmin seorang perempuan yang meraih IP dengan hamper sempurna bahkan aku menduduki juara 2 di fakultasku!" Sungmin menyombongkan dirinya. Enak saja jika adiknya itu meragukan kepintarannya!
"Kkkk~ baiklah aku hanya bercanda." Chengmin tertawa pelan melihat wajah kesal Sungmin.
"Ekhem~" Ia berdehem sebentar dan merubah wajahnya menjadi serius. "Ini tidak aka nada yang tau termasuk Kyuhyun. Kau akan menjalaninya dengan mudah. Kau hanya perlu menjadi aku dan berpura-pura berpacaran dengan Kyuhyun. Jika tiba saatnya nanti aku akan kembali ke Korea dan menyudahi semua peranmu menjadi aku."
"Itu akan sulit."
"Tidak akan. Meskipun aku tidak tau kapan aku bias meninggalkan kuliahku sementara, tapi aku berjanji ini tidak akan lama."
Sungmin membuang muka ke arah lain. Jujur saja sebenarnya ini sangat menyulitkan dirinya. Berperan menjadi orang lain dan terlebih berpura-pura menjadi kekasih orang lain. Demi Tuhan, Sungmin bahkan tidak mau melakukan hal ini sebenarnya! Tapi mengingat wajah Chengmin yang memelas membuatnya tidak tega. Terlebih ia sendiri juga sadar bahwa selama ini Sungmin sudah meminta banyak bantuan pada Chengmin. Dan Chengmin tidak pernah meminta bantuan padanya. Baru pertama kali Chengmin meminta tolong padanya, haruskah ia mengabulkannya?
"Aku sudah sering membantumu eon. Aku meminta bantuanmu kali ini saja. Ayolahh. Aku jamin semuanya aman." Lagi-lagi Chengmin berusaha meyakinkan kakaknya.
Sungmin memejamkan matanya pelan dan kemudian membukanya dengan pelan-pelan juga. Ia menghembuskan nafasnya secara kasar dan meyakinkan hatinya bahwa jika ia mengambil keputusan ini semuanya akan baik-baik saja. Ini hanya membalas semua kebaikan Chengmin. Ya, hanya membalas balas budi kepada Chengmin.
"Baiklah aku bersedia."
.
.
Author PoV End
.
.
A/N : Hai.. aku author baru disini yang mencoba memposting cerita gaje akibat imajinasiku yang sudah tak dapat ditahan algi. Sedikit minder memang, mengingat cerita yang saya bawa terkesan sangat pasaran dan aneh. Tapi berkat motifasi dari Hideyatsu Minami a.k.a Tini yang menyemangati saya akhirnya saya berani memposting ff ini. Saya sangat menerima kritik dan saran..yah mengingat saya baru dan belum berpengalaman dari kalian^^ .Jadi mohon beri kritik dan sarannya agar saya bisa memperbaiki cerita saya ini lebih baik lagi. Sekali lagi mohon bimbingannya *bow*
.
.
Akhir kata, *TBC or Delete?
