Mr. Lucky

Author : ByunKaNish

Main cast : -Do KyungSoo

-Kim Jong In

Other cast : gak tahu

Genre : romance, etc

Rating : T menuju M *smirk

Warning : ini Yaoi (boyxboy), jika tidak ada yang suka mohon menjauh. Ini fanfic menganut OOC (maybe). Dan banyak kemungkinan akan menggunakan kata-kata yang vulgar dan saya tidak yakin jika ratingnya akan terus T *nyengir.

Disc : cerita milik saya dan dari otak gaje saya. Para chara disini bukan milik saya, saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan imajinasi saya (tapi bisa dipastikan Kyungsoo dan Luhan milik saya *Ketawa epil)

Hanya cerita lain dari 'HunHan : ComeBack to My Live again, please!'

.

.

.

.

.

Kyungsoo sedang bersenang-senang dengan tabletnya di meja kantor miliknya. Tidak ada yang menegurnya karena mereka tahu Kyungsoo telah menyelesaikan pekerjaannya pagi ini.

Ini hanya salah satu keistimewaan dari namja bermarga Do itu. orang yang ramah dan banyak yang menyukainya, ia anak berprestasi dengan IQ 144. Bukankah itu menandakan jika Kyungsoo anak yang pintar?

"Mohon perhatiannya semua!" sebuah suara yang begitu tegas mengalihkan perhatian semua orang yang berada dilantai tiga itu. mereka tahu siapa orang yang bersuara setegas itu. Tidak lain dan tidak bukan adalah CEO perusahaan itu. tapi, sebenarnya bukan itu yang menarik dari ahjussi tua nan gendut, tapi seseorang namja yang kiranya masih muda yang berada di sebelah tuan Kim.

"Perkenalkan, dia Kim Jong In, keponakanku. Ia akan menjadi Direktur utama, dan kemungkinan akan menjadi CEO menggantikan diriku," ujar tuan Kim. Tidak ada yang terkejut mendengar penuturan sang CEO.

Seisi kantor juga tahu jika CEO mereka itu adalah bujang lapuk, ia tidak terlalu tertarik dengan namanya percintaan. Ia terlalu hanyut dengan pekerjaan yang membuatnya sukses hingga melupakan urusan cinta.

"Mulai hari ini ia akan bekerja." Tuan Kim memandang keseluruh orang yang menatap Jongin dengan pandangan yang begitu sulit diartikan, tapi sepertinya itu tidak bagi seorang Do Kyungsoo yang hanya menatapnya dengan pandangan biasa saja.

"Do Kyungsoo!" panggilan itu membuat Kyungsoo terkejut dan spontan berdiri, dengan ragu ia menjawab perkataan atasannya. Entah kenapa Jongin terkejut saat Kyungsoo menampakan tubuh mungilnya diantara padatnya komputer. Dan tiba-tiba direktur muda itu menyeringai.

"Aku minta tolong bantuanmu, tolong bantu pekerjaan Jongin. Ia masih harus beradaptasi dengan pekerjaannya." Kyungsoo melongo, entah kenapa ia merasa ada firasat buruk yang akan terjadi padanya jika berurusan dengan atasan barunya ini. "Dan mulai sekarang kau akan menjadi sekretaris sementara Kim Jongin."

'Haa'

Semua orang memandangnya dengan iri apalagi sekumpulan yoeja yang mulai tertarik dengan sesosok Kim Jongin yang berkulit eksotis ini.

"Oke Kyungsoo rapikan perlengkapanmu dan pindahlah keruangan barumu," perintah Tuan Kim dan berlalu pergi. Ia kesal. karena belum sempat mengeluarkan protesnya dengan keputusan mendadak atasannya yang terkenal begitu diktator ini.

Jongin mendekati Kyungsoo yang sedang ogah-ogahan merapikan mejanya. Setelah tiba disana ia mengulurkan tangannya didepan wajah Kyungsoo yang lebih pendek darinya, Kyungsoo memandang tangan itu dengan tidak mengerti. "Senang berkenalan denganmu, semoga kita bisa bekerja sama dengan baik."

Kyungsoo tersenyum dan membalas uluran tangan milik Jongin. Hal itu membuat Jongin terdiam sesaat, ia bisa merasakan dinginnya tangan Kyungsoo karena air conditioner ruangan, tapi disaat bersamaan ia bisa merasakan begitu lembut tangan yang sedang digenggamnya.

"Semoga kita bisa menjadi partner yang baik, Kim sajangnim."

"Oh, iya! Panggil aku Kai."

.

.

.

.

"AKU PULANG!"

Teriakan Kyungsoo membuat seisi rumah menoleh kearahnya. Semua orang disana menatap aneh Kyungsoo yang langsung pergi kekamar. Padahal jam baru saja menunjukan pukul delapan malam. Kyungsoo terlalu lelah.

'sialan' makinya.

Ia kira seorang Kim Jongin itu orang baik-baik. Nyatanya… cih! Kyungsoo ingin muntah mendengar pendapatnya yang beberapa waktu lalu bersarang dipikirannya. Ia menyesal sekali dengan keputusan mendadak pria gendut itu. ingin sekali ia menggetok kepala sajangnimnya itu.

Pasalnya, seorang Kim Jongin itu adalah namja dingin dan punya sifat pemaksa yang sangat menyebalkan. Sebagai contohnya, jam kepulangannya tiga jam lebih lama. Peraturan baru dari 'Kim Jong In'

Apa-apaan itu!

Malam hari adalah waktu bersantai milik Kyungsoo. Dan sekarang waktunya habis digunakan seharian untuk dikantor bersama dengan Kim Jongin.

Mimpi apa semalam Kyungsoo hingga bertemu dengan sesosok Jongin, atau ia sekarang memanggilnya Kai.

Entah kenapa ia selalu merasa bahwa Kai mengingatkannya pada seseorang yang ia kenal, atau itu hanya perasaannya?

Molla!

Dengan segera ia menenggelamkan kepalanya dibantal 'pororo' kesayangannya, bahkan ia lupa melepaskan pakaian kerjanya. Kyungsoo sepertinya akan membenci orang bermarga Kim itu.

'drrt~ drrt~ drrt~'

Smartphone itu berbunyi dengan nyaring dari saku celana miliknya. Hal itu membuat Kyungsoo terganggu. Dengan ogah-ogahan.

"Yeoboseyo!" suara lembut itu membuat Kyungsoo tersentak. Ia tahu siapa orang yang sedang menelfonnya ini. pasti Luhan hyung!

"Eh, hyung! Ada apa menelfon?" tanya Kyungsoo yang merubah posisi tidurnya menjadi terlentang.

"Emm, Bisakah aku meminta bantuanmu?" tanya orang di seberang sana yang terdengar ragu-ragu.

"Oh, minta bantuan apa hyung?"

"Ya, hanya masalah sepele. Bisakah kau kemari besok?"

"Eh, gila kau hyung! Masa kau menyuruhku ke Goyang besok. Maaf ya sepertinya tidak bisa," tolak Kyungsoo mentah-mentah. Mana mungkin ia pergi ke kota hyungnya berada. Maaf ya, besok Kyungsoo sibuk!

"Bu-bukan di Goyang Kyungie, aku berada di Seoul sekarang. Nanti ku kirimkan alamat tempat tinggalku sekarang," jelas Luhan. "Dan tidak usah bertanya perluku apa kepadamu. Pokoknya datang pukul tujuh tepat, awas kalau terlambat!" ancam Luhan. Langsung saja ia mematikan ponselnya.

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya. Padahal ia baru saja mengeluarkan beberapa pertanyaan kepada Luhan. Dan sungguh ia sangat kesal karena Luhan mematikan telepon secara sepihak. Apa bantuan hyungnya itu yang bisa dikatakan mendadak!

.

.

.

.

Pagi ini jam baru saja menunjukan pukul 06.40, dan Kyungsoo sudah ada di depan apartement milik Xi Luhan, namja keturunan China yang disebutnya sebagai hyung (walau dia sebenarnya tidak setuju dengan panggilan 'kakak' kepada Luhan). Ia terus mengamati pintu bercat putih itu dengan pandangan ragu.

Diketuknya perlahan pintu itu, berharap sang pemilik segera membukakannya. Hari ini ia dikejar waktu. Banyak agenda yang akan dihabiskannya seharian ini, tentu saja bersama namja bernama Kim Jong In itu.

TOK~ TOK~ TOK~

Pintu belum terbuka juga, hampir lima menit ia menunggu empunya punya rumah untuk membuka rumah. Aissh, Kyungsoo! Apa kau tidak tahu bahwa ada bel disebelah pintu? Kenapa repot-repot mengetuk pintu yang hanya membuat tanganmu sakit saja!

"Luhan hyung! Kau ada di dalam? HEI! APAKAH DI DALAM ADA ORANG? JIKA ADA TOLONG JAWAB AKU!" teriak Kyungsoo tak tahu diri.

"Hai, Do Kyung Soo!" Terlihat di depannya seorang namja manis (yang wajahnya sangat menipu) yang sedang nyengir. Seakan lupa dengan sopan santun, Kyungsoo masuk ke dalam apartement milik Luhan sebelum 'pemiliknya' memberi izin. "Yak, Do Kyung Soo! Dasar tidak sopan." Dumel Luhan kesal.

Kyungsoo langsung duduk di sofa berwarna white soft itu. "Ada apa hyung?" tanya Kyungsoo langsung pada pokok permasalahannya. Dia tak ingin berlama-lama. Sudah dibilangkan tadi alasannya.

"Oemma! Aku ingin…" ucapan gadis kecil itu terputus seketika melihat namja yang sangat asing baginya ada di sofa ruang tamu rumahnya. "Nugu?" tanya Jira polos sambil menunjuk Kyungsoo yang sedang bingung.

"Siapa anak kecil itu hyung?" bisik Kyungsoo penasaran, ketika ia bertemu pandang dengan yoeja kecil itu.

"Dia… anakku!" aku Luhan pelan.

"MWO! Wah, daebak. Sehun harus tahu ini," ucap Kyungsoo bersemangat. Luhan langsung melotot mendengar namja manis ini menyebutkan nama Sehun. Dengan satu jitakan mengenai kepala Kyungsoo. "Yak, APPO HYUNG!" jerit Kyungsoo.

"Dasar doengseng tidak tahu diri kau! Untuk apa melaporkan Jira ke namja kurang ajar itu. kubunuh kau jika berani mengatakan kalau aku di Seoul kepada Sehun!" Luhan sekarang panas kepalanya.

Kyungsoo tidak pernah mengerti alasan Luhan membenci Sehun, yang sebagaimana sebagai suaminya.

"oh, jadi namanya Jira," seru Kyungsoo tanpa peduli kemarahan Luhan, yang sebenarnya hanya sebagai peralihan dari perkataannya. Kyungsoo mendekati Jira yang sedang bingung setengah mati melihat dua orang namja dewasa sedang beradu argumentasi. Dengan sedikit mengelus pucuk kepala Jira, Kyungsoo sudah menyukai tatapan polos anak kecil umur tiga tahun ini.

"Nuguya?" tanya Jira mengulang pertanyaan yang masih belum ditanggapi.

Kyungsoo sedikit tersenyum. Sifat keibuannya mulai nampak. "Namaku Kyungsoo. Waah… kau terlihat cantik seperti oemmamu, ya!" puji Kyungsoo. Anak kecil itu hanya tersenyum polos menanggapi pujian Kyungsoo. Ia sangat senang saat dikatakan sama cantiknya dengan Luhan 'oemma'.

"Hei, Do Kyungsoo aku namja!" protes Luhan tidak terima.

"Gomawo Kyungie," ucap Jira sambil membungkukan badan kecilnya. Kyungsoo terlihat senang dengan panggilan 'Kyungie'. Terdengar sangat akrab. Luhan menghela nafas leganya.

"Kyung, tolong jaga Jira selama aku bekerja, ya!" pinta Luhan. Tanpa menoleh kearah Luhan, Kyungsoo mengangguk. Dia mungkin menyukai Xi Jira, bahkan melupakan pekerjaan yang sedang menggentayanginya.

Dengan langkah pasti, Kyungsoo mengajak Jira menuju parkiran mobilnya. Kyungsoo memang tipe orang yang mudah teralihkan oleh sesuatu. Lihatlah ia, yang tadinya terlihat begitu lemas, lesu… dan sekarang malah punya energi lebih.

Kyungsoo sangat menyukai anak kecil.

.

.

.

.

Dengan kosentrasi penuh, Kyungsoo menyetir mobilnya sambil sesekali melirik Xi Jira yang terus mengutak-atik rubiknya. Wajahnya yang masih sangat polos terliat kebingungan karena dari tadi rubiknya tidak selesai-selesai. Tidak seperti Luhan yang hanya memerlukan beberapa detik untuk menyeselaikan rubik itu.

Drrt… Drrt…

Ponsel Kyungsoo berbunyi, menandakan ada yang sedang menghubunginya. Tanpa mengalihkan perhatiannya, Kyungsoo mengambil ponselnya. Ditekan tombol 'angkat' tanpa mengetahui siapa yang sedang menelfon. "Yeoboseyo."

"DO KYUNGSOO, KAU DIMANA?" suara arogan itu begitu memekakan telinga namja bermata bulat itu. Ia menjauhkan ponselnya dari telinga. Bisa-bisa tuli dirinya.

"Eh, tuan muda Kim! I-iya. Saya tidak lupa. Sedang dalam perjalanan. Tolong tunggu saya sebentar lagi," pinta Kyungsoo melas. Oh, rupanya Jongin toh!

Ia melirik Jira kembali. Gara-gara yoeja kecil yang sangat menarik perhatiannya itu, ia melupakan pekerjaannya. Mungkin ia akan menitipkan Jira kepada orang tuanya. Dengan segera ia melesat ke rumahnya untuk menitip Jira.

.

.

.

.

Seorang yoeja paruh baya sedang bengong menatap anaknya ini membawa seorang anak kecil yang begitu lucu.

"Kyungie, anak siapa ini?" tanya nyonya Do yang begitu penasaran. Kyungsoo nyengir.

"Anak Luhan gege." Jawaban frontal Kyungsoo membuat nyonya Do tersentak.

"Apa maksudmu Kyungie?"

"Maksud dari apa oemaaa?"

"Dari perkataanmu yang mengatakan gadis ini 'anak Xi Luhan'. Jangan bercanda!" nyonya Do memijit pelipisnya. Setahunya, Luhan sedang berada entah dimana. Tapi tepatnya masih di Korea Selatan, (informasi tersebut diketahui beliau dari Kyungsoo tentunya)

Kyungsoo hanya tersenyum menanggapi perkataan oemanya, tapi tiba-tiba ia mengingat waktu miliknya. "Oema, aku pergi dulu! Tolong jaga Jira, ya! Chu~" kyungsoo pergi dengan tidak lupa mencium pipi oema tercintanya.

"Bye Jira!" bahkan Kyungsoo masih menyempatkan dirinya untuk berpamitan kepada Jira.

Dengan panik ia mengendarai mobil miliknya.

Oh, ya Tuhan! Aku harus berurusan dengan orang gila itu!

TBC

A/N :

Cuma mo ngingetin doank!

Ini fanfic adalah side story dari ff HunHan punyaku, dan ini menurut pandangan KaiSoo. Jadi setiap jalan cerita yang di HunHan akan berpengaruh di fanfic ini.

Jika ada yang gak mudeng sama ff ini, bisa dibaca ff intinya 'Comeback in my live, please!'

Dan tolong jangan lupakan riview! Saya ini masih menjadi author newbie, dan saya adalah siders, tapi udah tobat lhoooo! Tapi setiap review gak pake akun yang ini.

Oh, iya!

Happy Birthday Sungmin Oppa