HEROES
RATED T
ADVENTURE/FANTASY/ROMANCE/FRIENDSHIP
EXO © SME
HEROES © YUKI
.
.
.
## Yo yo, Author gak jelas ini kembali lagi dengan cerita baru.. wkwk.. cerita satu nya ajj masih pertengahan jalan malah bikin baru.. tenang-tenang FHStLW udhh update kok chap 4 nyy.. gk bakal Yuki telantarin#gk ad yg tnya jga klii#.. Oke cerita ini Yuki terinspirasi dari film Heroes, tau gk? tau gk? ah film ini mmng film lama sih jadi gk heran kalau bnykk yg gk tau.. jdii disini Yuki cuma ngopy judul sama sedikit plot dan jalan cerita, cuma sedikitt.. Sisa nyy imajinasi Yuki..ini ff EXO OFFICIAL PAIR and other pair, mungkin sedikit ada Slight sihh.. hehe.. Oke Selamat membaca~ Chuu~#najisthor#wkwk
.
.
.
Prolog
.
.
.
.
Changsha, Hunan, Cina
.
Terlihat seorang yeoja berambut blonde berdiri di tepi bangunan yang belum selesai, tempat ini memang agak jauh dari kota karena ini kerangka bangunan tambang, ketinggian nya sekitar 500 meter mungkin. Sudah bisa di pastikan kalau yeoja itu terjun pasti dia akan mati. Itu bukan hal yang bagus bukan.
Tapi Yeoja itu malah terjun dan..
Brukk..!
Kepala yeoja itu mengeluarkan darah-bocor-mungkin juga patah tapi tidak sampai hancur. Tangan, kaki beserta badan nya sudah pasti patah atau bahkan remuk. Sudah sangat jelas kalau sekarang ini dia sudah mati.
Tapi aneh nya jari tangan yeoja itu mulai bergerak di susul dengan kaki nya, perlahan yeoja itu bangkit dia meregangkan tangan nya lalu memperbaiki kepala nya untuk mengarah ke depan. Luka-luka yang ada pada sekujur tubuh nya lama kelamaan mulai menghilang tanpa bekas. Yeoja itu sedikit terengah-engah.
"Aku Zhang Yixing, Ini percobaan kelima" Begitu lah kata nya pada kamera yang di pegang oleh teman. Teman nya yang ternyata dari tadi merekam semua aksi yeoja yang bernama Yixing itu sambil menatap terkejut sekaligus kagum pada teman nya.
Yixing berjalan ke arah teman nya itu yang seorang namja.
"Ayo kita kembali" Yixing menepuk bahu teman nya itu lalu berjalan nelewatinya.
.
.
.
.
Seoul, Korea Selatan
.
Seorang namja berperawakan eropa dengan rambut blonde nya dan yeoja cantik berambut hitam panjang sedang mengendarai mobil, tentu yang namja lah yang menyetir.
"Kris" Yeoja itu memanggil namja yang ternyata bernama Kris itu.
"Ada apa Chagi?" Kris menoleh sebentar pada yeoja di samping nya.
"Kau itu kan Menteri dan kau juga bekerja sama dengan Mr. Linderman, sebaiknya kau menyewa pengawal pribadi, memang kau baru, tapi tetap saja, nyawa mu bisa saja terancam" Yeoja itu menatap cemas ke arah Kris.
"Tenang saja, Yuri-ah. Aku akan baik-baik saja" Kris tersenyum tanpa menoleh ke arah yeoja yang bernama Yuri itu.
"Tapi kau itu Suami ku, aku cemas tau" Tanpa sadar Yuri menaikkan nada bicara nya.
Kris menghela napas, "Baiklah nanti aku aka-
Brakk
"Kyaaaa" Yuri berteriak, dia menoleh ke arah belakang, dia melihat mobil BMW hitam sedang menabrak sengaja mobil mereka.
"Kris, ada mobil-
"Aku tau aku tau" Kris berusaha mengecoh mobil di belakang mereka itu.
Dorr Dorr Dorr
Kris dalam keadaan kurang menguntungkan sekarang, selain dia sedang membawa istri nya mobil mereka juga mobil tanpa atap, jadi mobil di belakang agak mudah untuk membidik mereka.
Untung nya Kris handal dalam mengemudi jadi peluru nya hanya mengenai badan mobil.
Dorr Dorr
Kriittttt
"Sial" Kris mengumpat karena ban mobil nya yang kena, mobil nya kehilangan keseimbangan dan mulai mengarah ke pinggir jalan, sedangkan di pinggir jalan itu terdapat drum-drum. Sial double sial. Entah dorongan apa Kris mulai memejamkan mata nya.
"Kris!" Yuri yang sudah panik bukan main menoleh ke arah suami nya itu, tapi terkejutnya Yuri saat dia menoleh dia tidak menemukan Kris di samping nya.
"KRIS!" Yuri semakin berteriak mencari Kris, kemana namja itu pergi. Di saat seperti ini.
"YURI!" Kris berteriak. 'Sial, bagaimana bisa begini' batin Kris. Sekarang dia sedang melayang di udara tanpa tau apa yang terjadi dan bagaimana dia bisa melayang seperti ini.
"Ck. Bagaimana cara nya turun?!" Kris berusaha menurunkan diri nya tapi sekeras apapun dia mencoba tubuh nya tetap melayang. Dia makin panik saat melihat Yuri yang ada di dalam mobil mereka. "Arghh" Kris menggeram frustasi.
Brakk Duarrrr
Kris sedikit terpental akibat ledakan itu, tapi tidak sampai jatuh, mata Kris membulat melihat ledakan yang di akibatkan mobil nya itu, perlahan lahan Kris turun ke permukaan tanah, sementara mobil yang mengejar mereka tadi sudah pergi.
"ARGHHHHH"
"Hahh..!" Namja itu terlonjak kaget dari tidur nya. Keringat bercucuran dari dahi nya. Dia mengambil napas perlahan lalu mengusap wajah nya. Kenapa dia memimpikan hal semacam itu tentang Hyung nya. Dia mengacak gusar rambut dark red nya. Dia mengambil handphone nya lalu mulai mendial nomor Hyung nya.
"Kris Hyung? Kau tidak apa-apa?"
"..."
"Di rumah sakit? Rumah sakit mana?"
"..."
"Baik. Aku segera datang"
Namja itu bangkit dari ranjang nya, memakai Jaket nya dan menggambil tas selempangnya. Lalu keluar dari apartemen nya.
.
.
.
.
Qingdao, Shangdong, Cina
.
"Psstt Xiumin" Yeoja itu menengok namja di sebelah nya, Mereka terhalangi oleh dinding pemisah yang memang sengaja di buat agar para karyawan bisa berfokus pada pekerjaan masing. Tapi seperti nya yeoja itu tidak peduli.
"Ada apa Zitao? Aku sedang bekerja" Namja dengan pipi seperti bakpao itu membalas malas panggilan dari yeoja yang memiliki mata seperti panda yang sangat mengganggu waktu kerja nya itu.
"Aku hanya ingin meyakinkan mu, aku bersungguh-sungguh dengan perkataan ku tadi pagi" Xiumin menghela napas, yeoja ini bodoh atau apa.
"Kau ini, kalau mau membuat hidup mu lebih berwarna dengan imajinasi seperti anak-anak itu tolong jangan libat kan aku" Xiumin kembali menghadap ke arah komputer nya.
"Aku tidak berimajinasi, ini sungguhan. Aku memang bisa menghentikan waktu" Zitao berkata dengan antusias.
Sekali lagi Xiumin menghela napas nya. "Zitao ku sayang, tolong jangan membuatku tertawa" Lama-lama Xiumin juga jengah dengan sahabatnya ini.
"Ish kau ini. Tunggu nanti waktu pulang. Akan ku tunjukkan pada mu" Zitao kembali duduk pada kursi nya dan kembali menghadap kursi nya.
Xiumin mengendikkan bahu nya acuh.
.
.
.
.
Goyang, Gyeonggi, Korea Selatan
.
Disalah satu rumah terlihat pasangan suami istri sedang membersih kan rumah bersama-sama di malam hari(?). Si suami sedang membersihkan kaca jendela sambil terus memperhatikan istrinya yang sedang membersihkan lantai dengan mesin penyedot debu.
Sang istri mematikan mesin itu lalu berdiri menghadap sang suami yang masih melihat ke arah nya.
"Ya Tuhan Jonginnie, aku tidak apa-apa berhenti lah khawatir dan menyuruhku istirahat" Sang istri berkacak pinggang menatap sengit suami nya yang masih menatap nya.
"Tapi Soo, umur kandungan mu itu sudah menginjak 8 bulan. Bagaimana aku tidak khawatir, lagi pula ini kan sudah malam, permintaan mu ini ada-ada saja sih" Kyungsoo menghela napas.
"Sudahlah. Ambil kan aku air" Setelah Kyungsoo meminta air, air itu langsung ada di depan nya, tentu saja Jongin yang memegangnya.
"Bisakah kau mengambil nya dengan cara normal" Kyungsoo mengambil air itu lalu meminumnya.
"Tidak bisa" Jongin tersenyum ke arah Kyungsoo 'lagi pula dengan begini permintaan mu cepat terpenuhi bukan?' Jongin membatin.
"Iyaa, aku tau. Tapi kertas di rumah ini jadi terbang kemana-mana karena kau bergerak terlalu cepat" Kyungsoo mulai mengomel.
Jongin menyengir. Dia mulai memunguti kertas yang berserakan di lantai rumah mereka itu dengan 'lambat'.
'Ini kertas apa?' Jongin membatin.
"Itu cerita yang ku tulis" Kyungsoo menjawab sembari bangkit dari duduk nya. Jongin mengangguk.
"Mau ke mana?" Jongin bertanya pada Kyungsoo yang berjalan keluar dari ruang tengah.
"Ke toilet" Kyungsoo melanjutkan acara jalan nya. Jongin mengangguk lagi.
'Mungkin kalau dia tidak hamil, aku akan dengan senang hati ikut' Jongin mulai membatin mesum sambil cengar cengir.
Dukk
"Appo" Jongin mengelus kepala nya yang dapat lemparan dengan bola kasti yang entah dari mana Kyungsoo dapat itu.
"Jangan berpikir mesum Jongin" Saat Jongin berbalik dia langsung menemukan istrinya berkacak pinggang di depan pintu dengan rona tipis di wajah nya.
"Hehe" Jongin hanya bisa nyengir, agak susah juga punya istri yang bisa membaca pikiran tapi asik juga di saat yang bersamaan.
"Dasar" Kyungsoo berbalik dan pergi menuju toilet.
.
.
.
.
Bucheon, Gyeonggi, Korea Selatan
.
Dua orang yeoja duduk menonton tv di salah satu apartemen di tengah kota itu. Rambut mereka sama-sama seperti madu, tapi yang satu memiliki mata yang lebih besar, seperti mata rusa dan lebih tinggi dari yeoja yang satu nya.
"Jadi berapa lama Luhan Eonni di sini?" Yeoja yang lebih pendek itu bertanya sambil makan keripik nya ke pada Yeoja di sebelah nya yang bernama Luhan.
"Entahlah. Aku hanya sedang ingin menjauh dari China" Luhan menghela napas pelan. "Hey Byun Baekhyun apa kau mencoba mengusir Eonni?" Yeoja itu menoleh ke arah adik sepupu nya itu.
"Ani. Aku hanya khawatir pada Hankyung Ahjussi di China" Baekhyun diam sebentar. "Eonni tau kan seberapa freak nya Appa Eonni itu" Baekhyun mengunyah kembali kripiknya.
"Yah, mau gimana lagi. Aku cuma mau mencari suasana baru" Luhan menghela napas. Dia melihat ke samping, di meja seberang situ ada sekaleng soda. 'Aku malas berjalan' Batin Luhan.
"Baek, ambil kan Eonni soda itu dong" Baekhyun menengok.
"Eonni kan bisa mengambil sendiri" Baekhyun memakan kripik nya acuh.
Luhan menghela napas nya kasar. Dia ingin bangkit, tapi entah tarikan apa yang membuatnya berat sekali untuk bangkit. Di lihat nya soda tadi, dia mengangkat tangan nya lalu mengarahkannya tepat ke arah kaleng soda itu, seperti akan mengambil nya dari jauh.
Luhan masih berkonsentrasi, Baekhyun melirik kakak sepupu nya itu.
Lama Luhan melakukan itu tapi tidak terjadi apa-apa. Baekhyun kembali memakan kripiknya. Luhan menghela napas lagi, di acak nya rambutnya 'menurut mu kaleng itu akan berpindah ke tangan mu apa, dasar pabo, saking malas nya otak ku jadi dangkal' Luhan membatin.
Grebb
Luhan hampir tersungkur saking kaget nya. Astaga saat dia melihat ke arah tangan nya.
"Kyaaaaa-mmmpphh" Teriakan Luhan langsung di tahan Baekhyun menggunakan tangan nya.
"Ya! Eonni jangan teriak, kau bisa membangunkan tetangga" Baekhyun melepas bekapan nya, lalu kembali makan keripiknya dengan santai.
"Ta-ta-tapi kau lihat k-kaleng ini tadi kan" Luhan menunjuk kaleng yang ada di tangannya dengan gemetar. "A-aku mengambil nya mengggunakan p-pikiran ku, b-bagaimana bisa" Luhan masih agak shock, niat nya iseng-iseng melakukan itu tapi malah terjadi betulan.
Baekhyun melirik sebentar ke arah Luhan menghela napas pelan lalu menghadap ke arah kakak sepupu nya itu. "Memang Eonni belum di beri tahu oleh Heechul Ahjumma?" Baekhyun bertanya pada Luhan.
"Di beritahu apa?" Luhan menaikkan sebelas alis nya, binggung, tentu saja siapa yang tidak binggung dalam keadaan seperti ini.
"Hmm. Jadi begini" Baekhyun menatap Luhan serius.
TBC
#.
Gimna? Bagus kah? Atau apa?
Menurutt Yuki teknik deskripsi Yuki jelek bngtt ya.. hehe
Di Chap 1 nanti Baekhyun akan sedikitt menjelas, nanti penjelasan yg lbihh panjangnya akn di jelaskan oleh-mmhhpp..
Ups slhh, spoilerr sorry2.. Yuki kdang2 kebablasan(?).. Terimakasih kepada siapa saja yg membekap Yuki tadi(?) Hahaha..
Tolong tinggal kan jejak ya.. RnR Please..^_^
Akhir kata.. Saranghae~ Chuu~#abaikan
