.
Tell me your scandal! © AzuraLunatique
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
.
[GOMOC's Story]
.
[Prolog]
.
Dentingan bel yang menandakan seseorang memasuki ruang editorial menarik perhatian seorang gadis yang berstatus karyawan magang di editorial majalah olah raga yang cukup terkenal. Sang gadis menatap pria yang merupakan kepala editorial sedang berjalan ke arahnya. Sang gadis sontak gelisah. Apa dia melakukan suatu kesalahan? Ah, perasaan terakhir ia melakukan keisengan adalah ketika ia mengunci cewek gatel bagian sales di kamar mandi. Setelahnya ia belum melakukan apa pun.
Srak! Tumpukan kertas di lempar ke atas meja kerja si gadis.
"Kamu suka banget ya, bikin sampah?" sinis kepala editor.
Sang gadis terbelalak. "Itu bukan sampah, Daichi-san!" bela si gadis.
"Berita macam ini sampah, kau tahu!" Daichi mendengus. "Kalau kau memang berniat mencari skandal para atlit, sebaiknya yang benar-benar HOT!"
Dengusan ringan terdengar dari meja sebelah. "Daichi-senpai! Kita ini bukan majalah gossip!" seorang pemuda dengan perawakan menarik dan terlihat lemah lembut tertawa kecil.
"Sugawara! Bukan gossip! Tapi kenyataan! Skandal! Beda tahu!" Daichi kini berjalan ke meja Sugawara. "Dan biasanya anak muda lebih tahu, jadi kuberi tugas ini ke dia untuk kolom skandal." Daichi mendecih. "Sialnya, ini anak nggak berguna."
Sang gadis mengembungkan kedua pipinya. "Daichi-san, nyelekit banget sih!"
Daichi melirik sang gadis dari sudut matanya. "Makanya, bikin berita yang benar. Diluar sana banyak benih berita. Sampai bulan depan kamu nggak punya berita juga, kukembalikan kamu jadi tukang foto kopi!"
Sang gadis sukses merengut. "Eeeh?"
Daichi dengan langkah gontai meninggalkan ruangan, sepertinya menuju ruang dapur. Sang gadis dengan cepat menggeser kursi rodanya ke arah Sugawara dengan tampang serius.
"Sugawara-san! Serius deh! Akhir-akhir ini, yang lagi tenar siapa?" tanya si gadis dengan sebuah pulpen dan kertas di tangan.
Sugawara tersenyum simpul. "Sebelumnya, kau pikirkan dulu, target pembacanya siapa. Jika jelas menargetkan siapa, akhirnya, yang diluar area target kita bakal tertarik juga karena menarik."
Sang gadis memasang wajah nestapa. "Euh, remaja?" ucap si gadis dengan tak yakin. "Majalah kita lumayan digemari anak muda kan ya. Jadi, yup, remaja!"
"Ya udah! Gampang lah. Kamu anak SD apa? Cari sana!"
"Hah? Cari dimana?"
"Ya wawancara kek. Observasi. Gampangnya, tuh, tanya kakek Googla."
"Argh! Ya, deh! Arigatou, Sugawara-san!" Sang gadis mendorong mundur kursi rodanya, menjauhi Sugawara. Dengan malas, ia beralih ke laptop kesayangannya, curahan hatinya, kekasihnya. Oke, lebay! Tapi, sungguh, jomblo macam gadis ini, siapa sih yang nggak menyedihkan?
Dengan tekun, si gadis mulai memasuki beberapa forum penggemar olah raga, dan tidak sampai lima menit, sebuah gambar yang menampilkan potongan foto yang disatukan dalam satu gambar berisi beberapa anak muda dengan warna rambut layaknya pelangi nampang di layar laptop si gadis. Wajah si gadis berubah masam.
"Ah, aku ingat mereka! Bocah-bocah pembawa sial," gumam si gadis. "Kalau nggak gara-gara mereka, sepupu bodohku itu nggak bakal menjalani kehidupan menyedihkan." Sang gadis menatap gambar itu dengan tatapan meneliti.
Pembawa sial? Tidak, tidak. Bisa saja, mereka akan membawa keberuntungan padanya. Ya, dan memang kelima bocah pelangi ini sedang terkenal berkat Winter Cup yang akan dihelat seminggu lagi. Winter Cup digalang akan menjadi Kiseki no Sedai's Showdown. Dan kalau aku memberitakan perihal mereka, aku yakin berita ini bakal laris kayak kacang panas.
"Ogiwara-chan! Meskipun atlitnya lagi booming, bukan berarti beritanya bakal bagus. Hati-hati loh ya," saran Sugawara, ketika melihat si gadis sedang asik terkekeh layaknya nenek sihir.
Gadis yang bernama lengkap Ogiwara Taura itu tersenyum sangat manis. "Oke, Sugawara-san!" Tak berselang lama, Taura sudah menjinjing tas ranselnya dan memasukkan laptopnya ke dalam tas. "Aku pergi dulu ya!"
"Kuliah?"
Taura menggeleng. "Ke TKP. Saatnya mencari berita! Daah!" dan Taura pun menghilang dengan cepat dari ruangan.
Sugawara hanya bisa menghela nafas panjang. Ia berdoa, semoga tak terjadi hal-hal buruk nantinya.
.
[27th December, 2015]
.
Note : Em, efek domina masih ada pengaruhnya ini, hehe. Thank you for reading! /bow Ehm, lanjut nggak ya? /galau
P.S Psst, ada yang sadar dengan nama-nama yang muncul di chapter ini? /snickering
