My Baby Love
.
Chapter 1
.
KyuMin Fanfiction (GS)
.
Rate : T
.
Warning : Typo(s) dimana-mana dan tidak sesuai EYD.
.
DISCLAIMER : Cerita ini murni ide Saya dan Saya hanya meminjam nama mereka dan FF ini hanya Fiksi belangang. No plagiat!
.
Autor Note : Ini adalah Ff pertama saya, juga pasaran, Mohon maaf jika banyak kesalahan didalamnya. Kritik dan saran membangun sangat di perlukan :)
.
Happy Reading..!
...
Shanghai, China.
"Nah. Sesuai janjimu Zhoumi, Kau harus menjaga adikku seminggu kedepan. Kau harus menjeputnya ditempat les musik yang sudah kuberitahu alamatnya dimana. Ingat Kau jangan berbuat macam-macam apalagi membuatnya menangis. Dia adik kesayanganKu." Terang Donghae panjang lebar.
Zhoumi mendengus kesal karena taruhan bodohnya beberapa hari yang lalu. Oh ayolah Batlle Dance dengan Donghae sama saja menggali lubang sendiri, Namja Pendek disamping nya ini memiliki kaki monyet tidak bisa diam, jelas saja jika dia kalah. Dan Mereka berdua taruhan." Siapa yang kalah harus mau mengabulkan semua permintaan dan perintah dari sang Pemenang. Zhoumi ingat dengan jelas ucapannya, yang sekarang menjadi Bumerang baginya.
" Zhou! Kau mendengarkan Ku tidak. Ingat jemput jam dua siang hari ini, Aku akan menjemputnya pulang jam 5 sore dirumah mu. "
Tiba-tiba Handphone milik Donghae bergetar, ada pesan masuk dari sang kekasih.
Hae-ah, cepat datang ketempat latihan, Aku punya gerakan baru untuk tarian Kita.
Donghae tersenyum, jari-jarinya menulis kata demi kata lalu mengirim pesan pada Sang Kekasih.
Aku, ada dalam perjalanan kesana. Tunggulah disana Hyukkie
Tidak jauh berbeda kini giliran Zhoumi yang mendapat Pesan. Mata sipitnya melebar saat membaca pesan itu dan mulai gelisah.
Kau akan mati, Jika Kau tidak datang ketempat kita Janjian Zhoumi. Ingat jam 2 Siang ini. Terlambat sedikit, Jangan berharap Aku mau melihatmu lagi.
Kira- kira seperti itulah pesan yang ia dapat. Zhoumi memutar otak, mencari jawaban yang pas untuk membatalkan janjinya menjemput Adik Donghae.
"Hae-ah, Tidak bisahkah Aku menjemput adikmu besok saja. Aku lupa jika memiliki Janji dengan seseorang?" Zhoumi menatap Donghae dengan wajah yang memelas.
"Enak saja. Tidak bisa Zhou, Aku juga memiliki janji hari ini. Latihan dance dengan Yeojachingu-Ku sampai Sore. Sebentar lagi ada Kompetisi Amal. Aku harus Menang Sehingga bisa menyumbangkan Uang hadiah itu untuk Panti Asuhan di Korea. Kalau Kau menggagalkan latihanKu, sama saja Kau membunuh Anak-anak tidak berdosa, mereka akan terlantar di jalanan. Kau akan di cap jahat. Apa Kau tega!" Ujar Donghae penuh dengan kobaran ambisi dimatanya.
Zhoumi termenung dengan ucapan Donghae, ada benarnya juga. Selain bisa menyumbang uang kepada panti asuhan, Donghae juga bisa membawa nama baik Sekolahnya.
"Ah.. Sudah waktunya Aku pergi Zhou. Bye." Donghae pergi meninggalkan Zhoumi yang masih memikirkan nasibnya jam dua siang nanti.
"Apa sebaiknya Aku minta tolong padanya saja yaa. Hanya dia yang tidak memiliki jadwal jam dua siang nanti." Zhoumi bergumam lalu mulai menghubungi seseorang.
" Hallo. Guixian! "
.
.
My Baby Love
.
.
Jam 2 Siang
Semua orang menatapnya kagum, dan terspesona. Pria dan Wanita yang sama-sama saling melengkapi paras mereka. 'Cantik dan Tampan.' Itulah tanggapan semua orang yang melihatnya.
"Mian.. Apa Zhoumi Oppa sudah menunggu Ku lama? Mianhae tadi ada sedikit masalah dengan latihanku." Gadis manis itu menunduk dengan raut menyesal karena harus keluar kelas yang paling akhir dan ia tidak bisa menguasai satu lagu untuk pelajaran musik hari ini, selain kesal Sungmin juga merasa tidak enak dengan Pria tinggi didepannya. Pria itu tetap diam dan terus memperhatikannya. 'Apa dia tidak mengerti bahasaku. Tapi Donghae Oppa bilang bahwa temannya ini juga bisa bahasa Korea' . Sungmin tambah bingung dan mulai panik, bagaimanapun dia tidak mengerti bahasa mandarin.
ZHOUMI?
Pria itu terus menatap Yeoja didepannya ini dengan kagum, tunggu bukan kagum tapi terpesona. Gadis manis dan sangat manis. Dia sudah sering melihat Gadis cantik tapi untuk yang satu ini, sangat jarang. Manis, cantik dan berisi.
"Aku bukan Zhoumi Hyung. Aku sepupunya. Zhoumi sedang ada janji dengan seseorang dan tidak bisa menjeputmu."
"Jadi..."
"Guixian. Cho Guixian."
Gadis manis itu kaget dengan penjelasan Pria didepannya ini. Bukan Zhoumi yang menjemputnya malainkan sepupunya. Namun setelah tahu gadis tersebut tersenyum dan mengulurkan tangannya. Berkenalan.
"Lee Sungmin, adik Donghae Oppa."
"Senang bertemu denganmu Sungmin-ssi."
Keduanya saling berjabat tangan, memperkenalkan diri masing-masing. Ini adalah perkenalan yang manis bagi keduanya.
Kisah mereka akan dimulai dari sekarang. Dua insan yang memiliki keterbatasan dan kelebihan masing-masih bisa saling mengisi dan melindungi. Melengkapi satu sama lain. Trauma dan kepedihan mereka saling terobati, didunia ini tidak ada yang sempurna. Cinta yang tulus tidak memandang rupa fisik dan harta, dan bukan Cinta Buta.
.
.
.
.
Sungmin terus menatap Pria disampingnya, seharusnya dia takut bukan? karena bukan Donghae atau Zhoumi yang menjemputnya. Bisa saja orang ini mengaku sebagai sepupu Zhoumi dan menculiknya.
Guixian tahu gadis bernama Sungmin itu terus menatapnya. Dalam hati dia berkata 'Aku tertarik dengannya.'
"Sungmin-ssi Apa Kau pendatang baru? Kau tidak tahu jalan yaa? Sehingga harus diantar jemput oleh Kakak mu?" Guixian membuka pembicaraan, menghilangkan rasa canggung saat berkendara.
"Emm.. Aku bukan pendatang. Aku hanya ikut dengan Kakak ku Donghae. Dia akan ikut Lomba Dance internasional bersama sahabatku juga. Aku liburan dan ikut menyemangati mereka." Senyum bahagia tergambar jelas diwajah manisnya
Guixian tertawa mendengar penjelasan Sungmin, bukannya sama saja pendatang? Tapi biarlah. Suara Sungmin sangat merdu dan indah. 'Sepertinya Aku mulai menyukai gadis Ini.'
Sungmin tambah bingung Kenapa Guixian tertawa? Apa ada yang lucu?
"Apa ada yang salah? Dan... Kau mengerti ucapanku kan?" Sungmin bertanya was-was. Dia akan malu jika salah bicara didepan Namja China disamping nya ini.
"Aku sangat mengerti dengan jelas Sungmin. Ibuku berdarah Korea jadi Aku mengerti Apa yang kau ucapkan." Terang Guixian dengan senyum yang mempesona.
DEG
"O-Oh.. " Sungmin melongo. Dan itu terlihat menggemaskan dimata Guixian.
"Jadi kau, setengah berdarah china dan setengah berdarah korea? Waaaahhh itu hebat.. Aku beruntung bisa mengenalmu? "
"Ehh! Setengah-setengah. Hebat apanya?"
"Tentu saja Hebat. Itu berarti Kau bisa kedua bahasa Bukan? Mandarin dan Korea." Sahut Sungmin antusias.
"Kau mau mengajakku berjalan-jalan dikota ini kan, Guixian? Sudah dua hari disini tapi aku hanya bisa menatap pemandangan jalan raya saja di balkon hotel." Ucapnya lagi dengan nada yang begitu sedih
"Kalau kekasihmu marah bagaimana? Waah bisa habis dipukuli aku nanti, mengajak wanitanya pergi?" Tanya Guixian. Walau bagaimanapun dia tidak mau menghacurkan hubungan seseorang termasuk gadis manis seperti Sungmin. Hatinya resah saat berkata seperti itu.
"Hahaha.. Kekasih?" tawanya pedih
"Kenapa tertawa?" Guixian dibuat penasaran. Ayolah wajar bukan bertanya seperti itu, hanya memastikan.
"Dengar Guixian. Aku tidak punya Kekasih. Aku sendiri.. Emm Jika kau mengajakku pergi berkeliling kota.. Hanya saja."
"Hanya saja Apa?"
"Kau harus minta ijin dari Oppaku terlebih dahulu.. Dia akan tenang jika Aku pergi dengan siapa."
Guixian terdiam namun masih fokus menyetir. 'Ini terdengar konyol memang. Seperti meminta ijin untuk berkencan saja.'
"Jadi apa Kau mau?" Tanya Sungmin
"Baiklah. Besok Aku akan datang menemui Kakak mu. Bisa aku minta nomor Ponselmu Sungmin."
"Tentu saja."
.
.
.
.
Donghae Mengepalkan kedua tangannya dengan erat. Pikirannya kacau. Ia melihat Yuri dengan sengaja mendorong Eunhyuk hingga gadis tersebut jatuh. Kaki kirinya terkilir. Ia sudah tidak peduli lagi dengan Kompetisi Dance yang akan digelar tiga hari lagi. Eunhyuk-nya terluka.
"Apa Mau mu Yuri!" Teriaknya murka.
Gadis bernama Yuri tersebut hanya menunduk takut tidak mampu untuk menjawab. Jessica gadis tersebut hanya tersenyum remeh menatap Donghae dan Eunhyuk.
"Wae, Oppa? Dia terkilir, lihat kakinya terluka. Apakah dia bisa menari dengan benar nantinya. Ahh.. Aku punya ide? Bagaimana jika Aku saja yang menggantikan Eunhyuk?" Dengan tidak malunya Jessica memberi ide paling menjijikan menurut Donghae.
"Bermimpi saja Jessica. Aku tidak Sudi menari dengan mu."
Setelah mengatakan itu Donghae langsung menggendong Eunhyuk yang mulai menangis dan membawa gadis itu kerumah sakit terdekat.
"Cih.. Si Eunhyuk itu selalu mendapat perhatian Donghae Oppa. Apa bagusnya sih dia?!" Kilatan kebencian terpancar jelas dimata Jessica.
"Yuri-ah, Kenapa Kau tidak mendorongnya lebih keras, harusnya Kau buat Kakinya patah. Ishh." Sambungnya lagi dengan kesal.
"Mianhae Jessica. Aku tidak berani berbuat lebih."
"Kau memang penakut."
.
.
My Baby Love
.
.
Guixian tidak henti-hentinya tertawa melihat wajah cantik nan manis Sungmin yang belepotan oleh Ice Cream yang dia makan. Mereka berada di Kedai Ice Cream yang jaraknya tidak jauh dari Hotel tempat Sungmin menginap. Gadis bermarga Lee itu hanya mengerucutkan bibirnya kesal.
Malu? Sudah pasti sangat malu, selain ditatap oleh Pria tampan didepannya dia juga ditatap aneh orang pengunjung dikedai tersebut.
"Guixian.. Berhenti tertawa, Tidak lucu tahu!" Sahutnya jengkel. Lalu memalingkan wajahnya.
Guixian tahu dia berlebihan, tapi melihat Sungmin yang belepotan itu.. sangat menggemaskan dimatanya. Guixian tersenyum tipis melihat bagaimana wajah Sungmin merona malu. Tangannya mengambil Tisue lalu mengelap sudut bibir Sungmin yang masih ada sedikit noda tertinggal disana.
Sungmin yang mendapat perlakuan tersebut sangat kaget. Seluruh tubuhnya kaku dan membiarkan Namja didepannya ini membersihkan bibirnya.
DEG
DEG
'Jantungku.'
Keduanya menggumamkan kata yang sama dan rasa asing yang sama.
"Selesai. Apa kau mau lagi Ice cream nya Sungmin?"
"Emmm.. A-aku ingi pulang saja. Aku sudah makan banyak hari ini." Ucapnya gugup.
Guixian hanya Tersenyum menanggapi ucapan Sungmin.
"Besok Jadikan Jalan-jalannya?" Sungmin bertanya dengan nada yang kecil, tapi masih bisa Guixian dengar dengan jelas. Katakan saja dia cerewet.
"Tentu saja Min. Kajja, aku antar Pulang." Sahut Guixian dengan senyum lebar. "Ah.. biar Aku yang bayar, Kau tunggu diluar saja Min."
Guixian Pergi menuju meja Kasir, membayar semua Ice cream yang Sungmin makan.
"Ehh.. Min? " Sungmin masih membeo dengan ucapan singkat dari Guixian. Debaran Jantungnya semakin menggila. Dia belum pernah merasakan hal seperti ini. Banyak pria yang mendekatinya, tetapi Sungmin selalu merasa bisa-biasa saja. Tapi dengan Pria Satu itu. Debaran itu ada, rasa terlindungi dan nyaman itu pun ada tidak seperti pria brengsek yang pernah membuat dirinya hancur.
.
.
.
.
"Hiks... Hae maafkan aku. Aku kurang hati-hati, coba saja Aku.. Aku..- "
"Sudahlah Hyukkie, ini semua bukan salahmu, ini kecelakaan. Dokter bilang ini hanya terkilir ringan dua hari pasti sudah sembuh. Mungkin." Donghae segera memotong ucapan Eunhyuk, ia tahu jelas Eunhyuk tidak mau menyalahkan orang lain persis seperti Sungmin. Tunggu Sungmin?
"AH! Aku lupa.. Aku harus menjemput Sungmin dirumah Zhoumi." Donghae berteriak kencang, dan itu membuat Eunhyuk kaget dan Shock
"Aigo.. Kenapa Kau bisa lupa dengan Adik Perempuan mu sendiri. Kasian sekali Uri Minnie dititipkan begitu saja dengan si tiang listrik.. Bagaimana kalau dia Kurus."
"Kurus? Kau itu tidak nyambung. Apa hubungannya dengan itu."
"Tentu saja ada Hae. Kau lupa Zhoumi itu selain tinggi dia juga kurus. Pasti makannya Sedikit. Kau bayangkan saja jika Minnie tidak diberi makan disana?" Cerocos Eunhyuk membuat Donghae pusing. Eunhyuk memang sudah tidak sedih lagi tapi sekarang dia cerewet.
"Dia tidak akan Kurus Hyuk. Setelah menjemputnya Akan kuberi Dia makan banyak biar sehat." Mata Donghae berkobar semangat, dalam benaknya Sungmin harus sehat. Didalam Gen keluarganya tidak ada istilah Kurus dan tergolong berisi.
"Kyaaaaaaaa! Kau Kereeen Hae!" Eunhyuk berteriak heboh, ia terpesona dan memeluk Donghae dengan penuh cinta.
"Tentu saja Lee Donghae." Ucapnya narsis.
.
.
.
Sungmin melangkah senang, menyusuri lorong hotel dengan wajah yang berseri-seri. Guixian akan mengajaknya jalan-jalan besok. Saking senangnya Sungmin tidak memperhatikan jalan. Sejarang ia sibuk dengan Ponselnya, gadis mungil tersebut terlalu asyik bertukar pesan dengan Guixian, sehingga tidak melihat ada tiga wanita didepannya yang juga sedang bercanda.
BRRUKK
Terjadilah tabrakan, Salah satu dari ketiga gadis tersebut terjatuh. Sungmin dia sangat kaget dengan kecerobohannya. Berniat membantu wanita tersebut dengan mengulurkan tangannya tapi wanita tersebut menepis tangan Sungmin dengan kasar.
"Yaakk.. Yeoja Bodoh, Apa kau buta tidak melihat gadis secantik diriku berjalan." Semprotnya tidak terima.
"Maaf." Sungmin menunduk takut, wanita didepannya marah dan juga kasar.
"Minggir! Aku tidak butuh maaf mu, Kau norak sekali belum pernah datang Ke China yaa. Kampungan." Wanita cantik dengan rok super mini itu mendorong keras bahu Sungmin dengan bahunya. Berjalan dengan anggun layaknya Model terkenal, tidak ada rasa bersalah diwajahnya.
"Seohyun-ah.. Tunggu Kami." Teriak dua temannya itu.
Sungmin masih diam ditempatnya, bahunya sedikit nyeri. Harusnya dia memperhatikan jalan tidak bermain ponsel seperti tadi.
"Aku salah dan sudah minta maaf. Kenapa dia kasar sekali." Sungmin kembali melanjutkan perjalanannya, ia sangat lelah ingin mandi dan beristirahat.
Saat memasuki Kamar Hotelnya Sungmin sontak Kaget melihat Donghae yang juga kaget. "Oppa."
"Oppa baru saja akan menjemputmu Min. Kau... tidak kurus ?" Tanya Donghae matanya melihat Sungmin dari atas sampai bawah. Lalu pergi kearah dapur untuk memasak.
"Kurus?" Sungmin memandang bingung kearah sang Kakak.
"Oppa, Hyukkie dimana?" Tanya Sungmin saat sudah sampai didapur kecil. Donghae menyediakan beberapa piring untuk telur mata sapinya.
"Dia ada dikamar. Oh iya dia sedang tidur Min jadi Kau jangan berisik. Min bagaimana dirumah Zhoumi? Dia memperlakukanmu dengan baik kanserta memberimu makan kan?" Tanya Donghae yang sedang mencuci sayuran.
"Yang menjemputku bukan Zhoumi Oppa, tapi sepupunya. Guixian. Setelah belajar ditempat les musik Khas China.. Aku pergi jalan-jalan dengan nya." Terang Sungmin.
Donghae berbalik dan menatap Sungmin lekat. "Gui- xian?"
"Iya Oppa.. sepupunya Zhoumi Oppa. Guixian bilang Zhoumi tidak bisa menjemputku karena ada urusan. Guixian baik sekali Oppa mengajakku bermain dan setelah itu dia Mentraktir Ice Cream." Sungmin menceritakan keseruannya hari ini dengan wajah yang bahagia dan rona malu juga tercetak jelas diwajah nya. Donghae? Kakak dari seorang Lee Sungmin itu Mengumpat Zhoumi didalam hatinya.
'Awas saja Kau Tiang Lisrtik. Urusan Apa sehingga orang lain yang menjemput Sungmin. Kau harus membayar lima kali lipat.'
"Oppa! Aigo kenapa kau meremas Sayuran itu, bisa rusak nanti." Sungmin langsung mengambil alih sayuran yang dipegang Donghae. Meletakannya didalam baskom didekat pencucian. Dia merasa sikap Kakak nya hari ini terlihat aneh.
.
.
My Baby Love
.
.
Empat Orang paruh baya kini saling berbicara serius. Ruangan Kerja yang Khusus dengan bergaya Klasik khas Eropa tersebut terasa suram dan menegangkan, itu karena pembicaraan mereka. Semuanya merasakan pirasat buruk yang akan datang entah itu kapan.
Dua Pria dan Dua Wanita saling berargumen. Tidak bisa dipungkiri dari hasil argumen mereka para Wanitalah yang menangis, dengan hasil akhir yang mengecewakan. Mencari jalan keluar yang terbaik dan aman.
"Apa tidak ada cara lain yang lebih aman? Kau tahu nyawa orang kepercayaan ku hampir saja dicelakai!"
"Bukan hanya Kau saja. Tapi Orang-orang kepercaayan Kami juga separuhnya dibunuh."
"Kita tidak mempunyai musuh kan. Sayang." Gumam Leeteuk dengan raut cemas.
"Han, Aku akan menghubungi Kyuhyun dulu, Aku... Aku merindukan Putraku." Heechul lalu mengambil Ponselnya,
'Sayang, Eomma mohon angkat telpon eomma' Lirih Heechul dalam hati. Tidak lama sambungan telpon nya diangkat "Yeoboseo. Guixian."
Leeteuk mengerut keningnya bingung, Heechul bukankah dia akan menelepon Putranya 'Kyuhyun' tapi kenapa 'Guixian' yang dia telpon.
Hankyung, Suami dari Cho Heechul hanya tersenyum tipis melihat Noona nya menunjukan raut bingung.
"Noona, tidak usah bingung seperti itu. Guixian dan Kyuhyun adalah orang yang sama." Sahut Hankyung dengan tawa rendahnya. Kangin dia masih sibuk meliahat Dokumen perusahaan Miliknya dan Milik Hankyung. Kasusnya hampir sama dengan Kasus diperusahaannya.
"Itu nama Mandarinnya? Sama-sama cocok untuk wajahnya yang tampan." Leeteuk tersenyum saat melihat selembar foto Kyuhyun/Guixian.
'Dia sangat serasi untuk Minnie ku' Batinnya menilai.
"Ada Orang yang ingin menghancurkan perusahaan Kita. Dari cara menggelapkan dana dan belum lagi Pembunuhan yang bisa dibilang sangat rapih dan bersih, Akan sangat sulit mencari pelakunya." Kangin berucap datar.
Semua mata melihat kearah Kangin, termasuk Heechul yang sedang menelepon Kyuhyun.
"Apa karena Kita membtalkan kerja sama denga Prusahan orang itu?" Hankyung mulai menerka siapa yang mampu berbuat hal semacam ini.
"Kita jangan langsung menuduh perusahaan itu begitu saja. Kita tidak punya bukti Han." Kangin memberi nasehat, agar sahabatnya tidak berbut nekat dan gegabah dalam bertindak.
"Nyawa kitapun dalam bahaya, Putra dan Putri Kita."
Leeteuk meneteskan air matanya, tidak bisa membayangkan bagaimana nasib keluarganya. Heechul wanita paruh baya itupun langsung memeluk Leeteuk dan ikut menangis.
'Donghae dan Sungmin Ku yang berharga.'
.
.
.
To be Contiune
Haii... Chingudeul.. ^^ saya pendatang baru di sini. Semoga berkenan membaca tulisan saya. Banyak Typo, silahkan di koreksi bila perlu.
See U... :)
