Title : Winter_With_You

Cast :

- Do Kyungsoo

- Kim Jongin

- Byun Baekhyun

- Park Chanyeol

Genre :

- Romance

- Drama

This is Gender Switch

DLDR!

Pagi yang cukup dingin di Seoul, dan banyak murid yang malas pergi ke sekolah tapi berbeda dengan seseorang yaitu Do Kyungsoo.

Seorang gadis manis dengan mata bulatnya dan bibir berbentuk hatinya yang terlihat begitu menawan, oh jangan lupakan juga rambut hitam kelam selengannya dan tubuhnya yang mungil itu.

Kyungsoo sesosok gadis yang terlihat ceria dan banyak bicara didepannya namun aslinya dia hanya seorang gadis ceria yang pendiam mungkin ia akan menjadi sosok yang banyak bicara jika bersama orang-orang terdekatnya saja seperti Byun Baekhyun dan Park Chanyeol serta kekasihnya Kim Jongin.

"Soo? Kau tampak ceria hari ini?" Tanya Jongin saat mereka bertemu di selasar kelas.

Kyungsoo hanya tersenyum dan menatap Jongin yang sedikit lebih tinggi darinya, "Kau tahu novel ku diterima penerbit Jongin.. aku sungguh senang, kau tahu kan aku menghabiskan banyak waktu untuk membuat novel itu dan itu merupakan debut ku." Cerita Kyungsoo dengan senyum yang tak terlepas dari wajah cantiknya.

Jongin ikut tersenyum dan mengelus rambut hitam Kyungsoo, "Benarkah? Selamat Soo.. aku juga ikut senang.. apa Baekhyun dan Chanyeol sudah tahu?"

"Belum.. hanya kau yang sudah tahu, kau yang pertama Kim."

Jongin tertawa kecil, "Aku merasa sangat tersanjung saat mengetahui aku yang pertama."

Kyungsoo memutar bola matanya, "Oh ayolah.. kau tak memberi sesuatu untukku?"

Jongin mengikuti Kyungsoo yang sudah duduk dikursinya lalu segera duduk dikursi depannya, "Sesuatu.. seperti nya tidak,"

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya dan memukul lengan Jongin, "Kau kejam sekali sih,"

"Kejam apanya? Aku bahkan sudah memberi mu ucapan selamat," Sahut Jongin.

Kyungsoo membulatkan matanya, "Hanya itu?" Sungutnya tak percaya.

Jongin menghela napasnya, "Kau mau apa?"

"Kau mau memberikannya?"

"Tergantung permintaanmu dulu."

"Ini mudah tapi kau harus berjanji akan menepatinya,"

Jongin tampak berpikir kemudian mengangguk setuju, "Baiklah, apa?"

"Malam Natal ayo kita kencan,"

"Kencan?"

Kyungsoo mengangguk semangat, "Kita belum pernah berkencan sama sekali salama kita pacaran Jongin, mau ya?" Pinta Kyungsoo.

"Apa aku punya alasan untuk menolak?" Tanya Jongin dengan senyum nya.

Mata Kyungsoo berkedip-kedip lucu, "Apa ini artinya kau mau?"

Jongin terkekeh, "Tentu saja Princess Do.."

"Assa!"

"Hm.. ada yang sedang pacaran rupanya.."

Kyungsoo dan Jongin menoleh ke arah pintu kelas saat mendengar suara bass yang tak asing bagi mereka, ya, suara Park Chanyeol.

"Kelas sepi sekali?" Ujar Baekhyun sambil menatap sekeliling kelas, kemudian duduk disebrang kursi Kyungsoo dan Chanyeol duduk di belakangnya.

Jongin menaikkan bahunya tak tahu dan pindah ke belakang kursi Kyungsoo, "Kalian pergi bersama?"

Baekhyun mengangguk, "Yeah.. dia menjemputku, oh ya Kyung bukankah kemarin kau pergi ke penerbit? Lalu bagaimana apa novelmu bisa terbit?"

Kyungsoo kembali tersenyum lebar dan menghadap Baekhyun, "Novel ku diterima! Bulan depan akan diterbitkan karena masih harus diedit dan semacamnya,"

Mata Baekhyun berbinar kemudian memeluk sahabatnya itu, "Chukkae! Kau tak sia-sia membuang banyak waktu didepan laptopmu untuk mengetik!"

Kyungsoo mengangguk dan melepaskan pelukannya, ia menatap Chanyeol yang juga tengah tersenyum lebar padanya, "Aku bangga padamu.. chukkae Do Kyungsoo,"

"Gomawo Chanyeol-ah, Baekhyun-ah.."

Baekhyun melirik Jongin yang hanya diam sambil membaca buku dimeja nya dengan tenang, "Hei Kim, kau sudah pintar untuk apa masih belajar? Bahkan IQ mu diatas 180.. apa yang kau makan huh?" Canda Baekhyun.

Jongin mengangkat kepalanya yang tadi fokus membaca buku kini menatap Baekhyun, "Aku sedang tak berminat berdebat denganmu Baek," Jawab Jongin malas.

Baekhyun memutar bola matanya lalu menunjuk Jongin dengan telunjuknya, "Bagaimana mungkin kau bisa betah berpacaran dengannya?" Ujarnya pada Kyungsoo.

"Wae? Dia baik Baekhyun,"

"Tapi membosankan!" Sahut Baekhyun cepat.

Chanyeol menggeleng kan kepalanya, "Sudahlah daripada mengoceh tak jelas lebih baik kau pinjamkan aku buku Matematika mu karena aku belum mengerjakan PR Song songsaenim."

Kini gantian Jongin dan menunjuk Chanyeol, "Bagaimana mungkin kau bisa betah berpacaran denganya?" Ujar Jongin meniru Baekhyun.

Baekhyun menjawab, "Dia tak membosankan sepertimu!"

"Tapi pemalas." Sahut Jongin cepat.

"Aku tak malas hanya saja aku memang tak ada niat mengerjakannya!" Bela Chanyeol.

Dan pagi itu pun keempat murid itu mulai berdebat sampai bel masuk berbunyi dan Song Songsaenim akhirnya masuk.

"Mengerti tidak?" Tanya Jongin.

Kyungsoo menaruh pulpen didagunya dan mengangguk mengerti, "Kau membuatnya menjadi lebih mudah kumengerti.. terima kasih,"

"Kalau begitu ulangan besok harus dapat 100 ya?"

"Bagaimana kalau 90?" Tawar Kyungsoo.

Jongin menggeleng, "Hanya ada nilai sempurna di kamus ku dan itu pun berlaku untukmu.. arrachi?"

Kyungsoo merajuk, "90 itu bahkan hampir sempurna.. aku tak sepintar kau Jongin.."

Jongin mengacak rambut Kyungsoo dan menutup buku matematika itu, "Baiklah.. 98 dan tak ada penolakan!"

Kyungsoo mengerucutkan bibirnya, "Ok.. tapi kau harus janji soal kencan itu ya?"

"Untuk apa aku akan mengingkari nya? Kau tenang saja Soo,"

"Aku hanya takut kau ada acara dihari itu dan ternyata kau lupa dengan janji kita."

"Aku tak mungkin lupa.. sudah aku pulang dulu ya?"

Kyungsoo mengangguk kecil dan mengantar Jongin kedepan pintu rumahnya, kemudian ia membenarkan letak syal hitam Jongin, "Hati-hati." Pesan Kyungsoo.

Jongin tersenyum manis, "Aku mengerti.. masuklah udara nya dingin sekali,"

Kyungsoo hanya menuruti ucapan Jongin dan masuk ke dalam rumah sebelum ia melambaikan tangannya pada Jongin.

"Jongin sudah pulang sayang?" Tanya Nyonya Do saat melihat Kyungsoo masuk ke dapur untuk minum.

"Sudah eomma."

"Kau tak menyuruhnya menginap? Udara diluar dingin sekali bukan? Lagipula ini sudah malam."

"Dia tak akan mau, dan aku yakin dia akan berhati-hati menyetir mobilnya." Jawab Kyungsoo santai kemudian membantu Nyonya Do mengelap piring dan gelas yang mereka gunakan untuk makan malam tadi.

"Bagaimana hubungan mu dengan Jongin selama ini?"

"Baik eomma.. baik sekali malah,"

"Syukurlah.. oh ya Kyung,"

"Ne eomma?"

"Appa mu akan tiba di Korea pada malam natal.. bisa kita makan malam bersama?"

Kyungsoo menggeleng, "Sepertinya tak bisa eomma.. aku ada janji dengan Jongin,"

Nyonya Do tampak berpikir sejenak, "Bagaimana kalau ajak Jongin makan disini juga lalu kalian bisa pergi?" Tawar Nyonya Do.

"Aku akan bertanya padanya besok."

"Iya, sudah jangan dielap terus nanti piringnya bisa retak," Canda Nyonya Do, "Istirahatlah.. kau pasti lelah,"

Kyungsoo menaruh piring nya dan mengecup pipi eomma nya singkat, "Baik eomma.. jaljjayo,"

"Jaljja.. mimpi indah Kyungsoo,"

"Eomma juga," Jawab Kyungsoo sebelum akhirnya menaiki tangga lantai dua menuju kamarnya.

KRINGGG KRINGGG

"Engh.."

Tangan itu mulai merayap mencari sesuatu yang berbunyi di nakasnya lalu menjatuhkannya ke karpet dibawahnya sehingga jam itu berhenti berbunyi.

"Jongin-ah.. bangun!" Teriak seorang yeoja dari luar kamar.

Jongin menggumam tak jelas dan kembali menarik selimutnya sampai kepala untuk melanjutkan tidurnya yang terganggu.

"Kau memangnya tak menjemput Kyungsoo hari ini?" Tanya yeoja itu yang kini sudah berdiri di ambang pintu kamar Jongin.

Dua detik kemudian Jongin sudah berlari ke kamar mandi dan menutup pintunya dengan keras.

"Jongin sudah bangun Yul?"

Yuri berbalik menatap eommanya dan mengangguk, "Sudah eomma baru saja."

"Baguslah.. ayo kebawah kita sarapan,"

"Ne."

"Jongin menjemputmu sayang?" Tanya Nyonya Do.

"Iya."

Nyonya Do hanya mengangguk mengerti, "Oh ya Soo, kemarin ada surat dari Kyunghee University untukmu.. eomma menaruhnya di dalam sana." Jelas Nyonya Do sambil menunjuk sebuah laci tepat dibelakang Kyungsoo.

Kyungsoo menghentikan makannya dan membuka laci itu lalu menemukan suratnya, keningnya berkerut membaca satu kata perkata di dalam surat itu sampai matanya membulat kaget dan menatap Nyonya Do dengan senyum berseri-seri.

"Ada apa sayang?"

"Eomma.. mereka menawarkan program beasiswa kuliah untukku sampai aku lulus dan biaya hidupku akan ditanggung semua oleh Kyunghee University,"

Nyonya Do ikut ikut tersenyum, "Anak eomma memang pintar.. apa kau memenuhi syarat-syaratnya nya?"

Kyungsoo menaruh surat itu disamping piringnya, "Cukup memenuhi sampai saat ini.. hah.. aku benar-benar harus berterima kasih dengan Jongin,"

"Benar.. dia sudah mengajari mu setiap hari sehingga kau bisa mendapatkan tawaran program beasiswa di Kyunghee, bagaimana kalau nanti malam kau ajak dia datang kemari ya?"

"Untuk apa? Besok hari sabtu eomma."

"Makan malam disini,"

Kyungsoo tersenyum dan mengangguk, "Baiklah."

TIN TIN

"Oh? Eomma aku pergi dulu ya? Annyeong!~" Pamit Kyungsoo lalu berlalu setelah mengecup pipi kanan ibunya itu tak lupa ia membawa surat dari Kyunghee itu.

"Hai Jongin.." Sapa Kyungsoo.

Jongin menoleh pada Kyungsoo yang sedang memakai seatbealt nya, "Hai.. ada apa lagi ini? Kau kelihatan berbahagia seperti kemarin,"

Kyungsoo memberikan surat pada Jongin, "Apa ini?" Tanya Jongin bingung.

"Buka saja,"

Jongin membuka surat itu lalu membaca satu persatu kata dalam surat itu serius sampai akhirnya ia menatap Kyungsoo tak percaya, "Kau mendapatkan tawaran beasiswa di Kyunghee?"

Kyungsoo tersenyum dan memeluk Jongin, "Terima kasih.. ini semua berkatmu,"

Jongin membalas pelukan Kyungsoo dan mengelus rambutnya, "Apanya? Aku hanya membantu mu belajar, ini semua karena dirimu sendiri bukan karena aku.. kau hebat, aku bangga padamu."

Kyungsoo lagi-lagi tersenyum kemudian melepaskan pelukannya, "Ayo kita ke sekolah.. Chanyeol dan Baekhyun juga pasti akan senang,"

"Baiklah kajja.." Sesaat kemudian mobil sport merah Jongin mulai berjalan ke arah sekolah.

Baekhyun mengangkat kepalanya dan menatap Kyungsoo takjub, "Ya Tuhan Kyungsoo!" Pekiknya senang.

"Kemarin novel mu diterima dan sekarang kau mendapatkan tawaran dari Kyunghee? Aku tahu kau orang kaya tapi kalau kau mendapatkan beasiswa aku rasa itu lebih menakjubkan! Apa minggu ini adalah minggu keberuntunganmu?" Ujar Baekhyun bersemangat.

Kyungsoo tertawa dan melirik Jongin sekilas, "Ini semua berkat dia juga.."

"Apa kau akan masuk Kyunghee juga Jongin?" Tanya Chanyeol.

Jongin mengangkat bahu, "Aku terserah saja dimana."

Baekhyun menatap Jongin aneh, "Memang kau tidak mau di Kyunghee?"

"Mau-mau saja tapi aku juga mendapatkan banyak tawaran dari universitas-universitas lain bahkan aku ditawari di Hardvard University kan? Jadi aku akan menuruti kemauan orang tuaku dan Kyungsoo saja."

Baekhyun mendecakkan lidahnya lalu menatap Kyungsoo, "Kau mau dia di Hardvard dan meninggalkanmu begitu?"

"Kalau itu memang untuk kebaikkan Jongin aku tak akan masalah,"

"Tapi bagaimana hubungan kalian?" Tanya Baekhyun lagi.

Chanyeol menghela napasnya, "Sekarang jamannya sudah berbeda Baek.. kau bisa menggunakan video call dan juga berbagai jaringan sosial untuk berkomunikasi lagipula mereka orang kaya tak masalah kalau beberapa kali mereka pergi ke USA atau ke Korea untuk mengunjungi satu sama lain."

Kyungsoo menyetujui, "Benar itu Baek.. tak perlu khawatir, lagipula itu masih lama.."

Gadis bereyeliner itu kembali protes, "Masih lama? Bahkan tak sampai 1 bulan lagi kita akan Ujian Negara lalu kita lulus, masih lama kau bilang?"

"Byun Baekhyun daripada membicarakan hal yang tak penting lebih baik baca buku Matematika mu itu! Sebentar lagi kita kan akan ulangan," Kesal Jongin.

"Aku sudah bela-"

"Selamat pagi anak-anak.." Sapa Shin songsaenim yang tiba-tiba masuk ke kelas, "Masukan buku kalian dan siapkan pensil di meja kita akan ulangan hari ini."

"Huft.. aku hampir gila tadi.." Keluh Kyungsoo saat ia dan Jongin duduk di kursi halaman sekolah.

Jongin tertawa, "Susah? Bukannya tadi itu mudah sekali?"

Kyungsoo merenggut sebal, "Kau punya otak emas sedangkan aku? Otak ku ini pas-pas an tau!"

"Kalau pas-pas an kau tak akan mendapatkan tawaran beasiswa di Kyunghee,"

Kyungsoo mengangkat bahu nya lalu meniup tangannya yang terasa dingin padahal ia sudah memakai sarung tangan, Jongin yang melihat Kyungsoo kedinginan meraih kedua tangan Kyungsoo dan menangkupkannya dengan kedua tangannya.

"Masih dingin?" Tanya Jongin.

Kyungsoo merona, "Tidak."

"Kenapa pakai blazer yang ini? Harusnya kau pakai yang lebih tebal," Ujar Jongin lagi, namun Kyungsoo hanya diam sambil memperhatikan Jongin yang berusaha menghangatkan tangannya yang dingin.

"Mau ke kelas saja? Aku rasa udaranya dingin sekali untukmu.."

"Tidak Jongin.. selama kau disampingku aku tetap hangat,"

"Huh? Apa itu artinya kau memintaku untuk memelukmu agar tetap hangat?" Goda Jongin.

Kyungsoo memutar bola matanya malas, "Jangan menggodaku Jongin.. aku ada kelas tambahan sampai siang nanti, aku lelah.."

Jongin menarik Kyungsoo agar mendekat kepadanya dan menyenderkan kepala Kyungsoo dibahunya, "Kalau begitu istirahat lah.. aku akan menunggu mu sampai kelasmu selesai," Ujar Jongin.

Kyungsoo hanya menggumam tak jelas, Jongin tertawa kecil melihat kekasihnya yang sering bertingkah laku imut menurutnya.

"Jongin.."

"Hm?"

"Dingin.."

Jongin menyadari genggaman tangannya melonggar,"Oh? Maaf.."

"Jongin.."

"Apalagi?"

"Kita diperhatikan banyak murid tahu.."

Jongin menyadarinya bahkan sedari tadi namun apa pedulinya? Begini caranya berpacaran dengan seorang Kim Jongin dan mereka tak boleh memprotesnya, lagipula Kyungsoo juga terlihat biasa-biasa saja.

Drrttt drrttt

Kyungsoo mengambil ponselnya di saku blazernya dan melihat nomor tak dikenal di layar ponselnya.

"Yeoboseyo?"

"Kyungsoo! Aku sudah di Korea!"

Kyungsoo menegakkan dirinya dan mengerutkan dahinya bingung, "Nuguseyo?"

"Ck.. sepupu mu!"

"Luhan?!" Seru Kyungsoo tak percaya.

Jongin menatapnya kaget sedangkan Kyungsoo hanya meliriknya dan meringgis, "Kau di Korea? Serius?"

"Iya.. minggu depan aku bertunangan dengan-"

"Apa?! Tunangan?!" Pekiknya.

"Soo.. pelankan suaramu," Ingat Jongin sekali lagi Kyungsoo hanya meringgis.

"Apa ahjumma tak memberi tahumu?"

Kyungsoo menggeleng walaupun Luhan tak melihatnya, "Tidak.. kita bicara nanti ya? Aku harus masuk sekarang,"

"Oh ya aku lupa kalau kau ada disekolah.. baiklah, sampai bertemu!"

Kyungsoo menjauhkan ponselnya dari telinga dan menatap Jongin kemudian tersenyum manis, "Maaf.."

"Jangan diulangi lagi.." Ingat Jongin.

Kyungsoo berdiri, mengulurkan tangannya pada Jongin yang masih duduk menatapnya, "Iya, ayo masuk kelas tambahkan ku dimulai bentar lagi.."

Jongin menghembuskan napasnya, menerima uluran tangan Kyungsoo dan menggandengnya ke dalam sekolah.

TBC

Notes : Hello~ This is my first FF keke~

Semoga kalian bisa suka sama FF yang alurnya blum pasti

Mau gimana so.. Baca aja sampe beres ya, sekalian comment nya juga ^_^

Thank you *bow*