Sumarry: "Demi apapun itu aku tidak sudi harus menikah dengan pria itu. Bagaimana bisa ada orang tua yang tega memaksa anak laki-laki satu-satunya menikah dengan seorang laki-laki pula? Aku tidak habis pikir, padahal masih ada kakak perempuanku tapi kenapa harus aku yang menikah dengan seorang Pria? Sungguh! aku butuh keadilan."
Cast: Lee Sungmin - Cho Kyuhyun - Lee Sunny - KangTeuk & HanChul - other cast.
Disclaimer: Ceritanya pasti milik saya dan para cast cuman pinjam nama dan bayangan aja. Jika ada kesamaan alur itu berarti kebetulan.
genre: Romance
Rate: M (NC low quality Xd)
"Sungmin! Dengarkan dulu saat Ayahmu sedang bicara? Yakk! Lee Sungmin mau pergi kemana kau? Ya Tuhan!".
"Ssshhtt~ sudah, Yeobo. Biarkan Sungmin pergi, kita bisa bicarakan ini lagi nanti dengan keadaanmu yang lebih tenang. Mungkin saja nanti Sungmin akan mendengarkanmu."
"Haish~ Kenapa anak itu bandel sekali? Dia selalu saja membangkang, aku tidak habis pikir kenapa sikap Sungmin jauh berbeda dengan kakaknya?"
"Yeobo~ Sunny perempuan dan Sungmin laki-laki tidak bisaa disamakan seperti itu. Sudahlah! Ini sudah waktunya kau berangkat kerja."
"Baiklah. Aku mendengarkan Ibu dari anak-anakku!"
Suasana pagi dikediaman keluarga Lee memang selalu heboh oleh kelakuan Ayah dan anak yaitu Lee Kangin dan putranya Lee Sungmin, untung saja Tuhan memberikan pengadil dan penengah diantara mereka yaitu sang Ibu Lee Teuk dan kakak perempuan Sungmin yang bernama Sunny.
Sungmin pergi meninggalkan meja makan setelah berdebat dengan Ayahnya dan Sunny bahkan belum turun sama sekali dari kamarnya. Sang Ibu hanya bisa menenangkan Suaminya a.k.a Ayah Sungmin dan membuatnya berhenti berteriak, Benar-benar heboh!
Sungmin Pov
Apa-apaan bahkan aku belum menyentuh sarapanku tapi Ayah sudah menghilangkan selera makanku. Kabar seperti itu harusnya disampaikan diwaktu yang tepat lagipula kenapa ada kabar konyol seperti itu untukku? Apa kepala Ayah terantuk sesuatu hingga Ia memberikan kabar konyol seperti itu? Ya Tuhan!
"Sungmin! Hoyyy!"
"Ah~ Ya! Wae?"
"Kami mengajakmu bicara tapi kau malah melamun seperti itu. Aku dan Ryeong bahkan sudah memanggilmu dari tadi."
"Eoh~ Maaf Hyuk, apa yang kalian bicarakan tadi? Aku hanya sedang memikirkan sesuatu saja."
"Ada hal yang menganggumu? Apa ini ada hubungan dengan Ayahmu seperti biasa?"
"Ya begitulah Hyuk!"
Sungmin menenggelamkan kepalanya kedalam lipatan tangannya dimeja, Sungmin sedang berada disekolahnya dan untuk informasi Sungmin masih bersekolah ditingkat akhir SJ senior high school. Ada Hyukjae dan juga Ryeonggu atau Ryeowook, mereka teman Sungmin.
"Sungmin Hyung, kenapa lagi dengan Ayahmu? Apa dia melarangmu bermain dengan kami lagi?" Ryeonggu mendekat pada Sungmin dan ikut memposisikan kepalanya seperti Sungmin.
"Bukan itu. Tapi ini lebih mengerikan dari pada hal itu, Apa salahku sebenarnya?"
"Sepertinya ini masalah berat ya, Min?" Hyuk bertanya sambil membuka snack yang mereka bawa dari kantin.
"Aku harus apa? Hyukie~ Wookie~ sepertinya Ayahku sudah gila!"
"Hush~ jangan bicara buruk soal Ayamu, itu tidak baik. Meski kita terkenal sebagai anak nakal tapi aku tidak suka saat salah satu diantara kita bersikap tidak sopan pada orangtuanya, itu sa-"
"Hentikan Wookie! Kepalaku pusing mendengar ceramahmu." Sungmin memotong ucapan Ryeowook dengan kata-kata sadis #hihihi.
"Lagipula aku tidak habis pikir kenapa anak baik seperti Wookie bisa dicap nakal, Apa karena bergaul dengan kita? Ya Tuhan hahahaha" Hyuk menimpali ucapan Sungmin sambil tertawa.
"Haissh~ terserah kalian saja. Jadi ada apa sebenarnya, Hyung?"
Ryeowook kembali pada topik utama dan Sungmin mengangkat wajah dan menunjukan raut sedih yang terlihat lucu bagi Hyuk dan diam-diam Hyukjae tertawa melihatnya #kkkkkk..
"Sebenarnya tadi pagi-
^^flashback tadi pagi dimeja makan.^^
"Sungmin, ada yang ingin kubicarakan?"
"..."
"Kau mendengarku kan?"
"..."
"Yakk Lee Sungmin jawab orang tuamu saat sedang bertanya padamu?" Kangin mulai kesal pada anaknya.
"Hm~ apa?"
"Heuh~ heuh~ Apa harus selalu seperti ini saat bicara denganmu? mengeluarkan tenaga dulu baru kau mau menjawab?" Kangin menarik-mengeluarkan nafasnya pelan-pelan.
"Sungmin!"
"Iya Ibu. Maafkan aku Ayah." Sungmin benar-benar tidak ikhlas mengucapkannya tapi sang Ibu sudah memelototinya dengan sendok yang mengacung.
"Ayah akan mengenalkanmu pada seseorang?"
"Lalu?"
"Lalu kau akan menikah dengan seseorang itu."
"Lalu?"
"Lalu kau akan tinggal bersamanya, hamil dan memberiku cucu yang lucu-lucu." Kangin bicara sambil membayangkan menggendong cucu, semacam ada bunga-bunga berkeliling dikepalanya.
"Lalu? -
.
.
.
"APA? MENIKAH? HAMIL?"
"Pelankan suaramu saat bicara dengan Ayahmu."
Sungmin baru menyadari keganjilan yang diucapkan Ayahnya.
"Tunggu! Jangan bilang, Ayah mau menjodohkanku? dan parahnya dengan laki-laki?"
"Hm~ Memang apa salahnya? Ayah suka anak itu."
"Ayaaahhh~~ kau baik-baik saja kan? bagaimana bisa kau-"
"Kalian akan bertemu nanti malam. Jadi persiapkan dirimu?"
"Ayah, Aku-"
"Aku tidak menerima penolakan!"
"Yaish~ terserah kau saja."
flashback end
"Hahahahaha~~ aku membayangkan kau dengan perut menggembung layaknya Ibu hamil itu sangat menggelikan! Hahaha"
"Apaa? Itu tidak akan pernah terjadi!"
"Tapi bagaimana kau mau menolaknya Hyung?" Ryeowook bertanya sambil melirik Sungmin.
"Entahlah!" Sungmin menjawab lesu.
"Kau menginap saja dirumahku, kita menonton film."
"Jangan mengajak orang berbuat dosa dengan menonton film porno denganmu, Hyung."
"Wookie Kau?" Hyukjae dibuat melongo dengan celetukan Ryeowook.
"Berisik! kalian mau membantuku atau tidak?" Sungmin berteriak.
"Aku tidak mau berurusan dengan Paman Kangin lagi, Dia sudah sering memberiku peringatan hiii~" Hyukjae bergidik membayangkan apa yang akan terjadi jika Ia membantu Sungmin.
"Dan kau?" Sungmin menoleh pada Wook.
"Aku juga. Paman kehilangan kepercayaan padaku saat terakhir kali mengajakmu kepesta itu. " Ryeowook menunduk sedih.
"Aishh~ SUDAHLAH! AKU BISA GILA!"
Sungmin meninggalkan Hyukjae dan Ryeowook yang masih memikirkan tentang Ayah Sungmin yang mengerikan.
.
.
.
ting tong
ting tong
"Ah kalian sudah datang? Silahkan masuk! Yeoboo~ keluarga Cho sudah datang?"
"Sudah Teukie. Kangin tau kami sudah datang. Mana Sungminmu?"
"Ah begitu ya, Hee. Sungmin sedang makan malam bersama kakaknya. Mari kalian semua juga bergabung. Wah~ Kyuhyunmu sudah sebesar ini ternyata."
Leeteuk menatap seorang pemuda dengan pakaian simple dan elegantnya.
"Hallo Bibi Lee."
"Hush~ dia akan jadi Ibumu kelak, jadi kau panggil dia Ibu pun tak masalah."
"Sudah Heenim. Tidak apa-apa Kyu."
Kyuhyun menatap hangat pada Leeteuk.
.
.
.
sementara diruang makan
"Kakak~~ kau curang! Itu ayam milikku."
"Minie sayang kau sudah makan banyak, jadi berikan ini padaku atau kau akan semakin bulat."
"Apa hubungannya ayam dengan bulat?"
"Hubungannya adalah kau akan semakin menggemaskan dan itu berarti aku akan memangsamu, Sungmin."
"Dasar Gila!"
"Kkkkkkkkk~".
.
.
.
"Sungmin, Sunny hentikan!"
Leeteuk datang dengan keluarga Cho dibelakangnya dan itu sontak membuat kakak beradik itu berhenti berebut ayam goreng kemudian bangkit dari duduk mereka.
"Sunny panggil ayahmu?"
"Baik, Bu."
"Woahh~ anak pertamamu sudah besar ya, Teukie."
"Ya! Sekarang dia sedang kuliah. Dan Sungmin ucapankan salam pada keluarga Cho."
"Eoh~ Hallo! Selamat malam!" Sungmin membungkuk hormat dan agak canggung saat mendapat tatapan tajam dari pemuda Cho.
"Jadi ini Sungmin. Ya Tuhan! Kau manis sekali. Kyu lihat!" Heenim membawa Sungmin lebih dekat pada Kyuhyun.
"Dia manis kan seperti yang kau idamkan."
"Ahh~ Ya!" Kyuhyun menjawab kikuk, sebab Ibunya terlalu blak-blakan.
"Ah~ baiklah! kalian semua silahkan duduk. Dan mari kita makan." Leeteuk mempersilahkan keluarga Cho untuk duduk dan mencicipi makanan yang terhidang dimeja makan.
"Ahh~ kalian sudah datang Hahaaha." Kangin dan Sunny datang bersama dan kemudian ikut duduk. Sunny duduk disebelah Sungmin dan mulai menggoda adiknya dan Sungmin dibuat merengut oleh kakaknya.
"Kakak bercanda, sayang." Sunny berbisik pada adiknya, Dia tak tega melihat adiknya merengut.
Suasana makan berlangsung hikmat (?) saat makan tidak ada satupun yang berbicara. Setelah selesai dengan makan malam Kangin mengajak keluarga Cho untuk mengobrol lebih santai diruang santai dengan sedikit cemilan buatan istri tercinta.
"Jadi, bagaimana Kangin? Aku tidak sabar ingin menjadikan anakmu sebagai menantuku." Pertanyaan Heenim seketika membuat ruangan itu hening, semua mata dan telinga terfokus pada wanita itu tak terkecuali Sungmin yang mulai risih dengan pembicaraan ini.
"Soal itu, Aku -"
"Aku permisi sebentar, ada tugas yang harus kuselesaikan." Sungmin memotong ucapan ayahnya.
"Eiyy~ bagaimana kalau Kyuhyun membantumu? Dia sangat pintar dalam semua mata pelajaran, dia pasti bisa membantumu." Heenim menawarkan anaknya untuk membantu Sungmin.
"Tidak perlu, Bi-"
"Ibu! Sungmin sayang." Heenim menyeringai.
"Ah- Ibu. Aku bisa sendiri." Sungmin bergidik ngeri.
'Keluarga macam apa mereka? Sang Ibu seperti nenek sihir Dan anaknya seperti vampire mesum. Aku hanya melihat paman Cho yang normal disini dan apa-apaan vampire itu, kenapa menatapku seperti om-om mesum begitu!' Sungmin membatin ria.
"Sungmin biarkan Kyuhyun membantumu, biar bagaimanapun kalian harus saling mengenal lebih dekat." Kangin menambah daftar orang aneh dipikiran Sungmin sekarang.
"Tidak apa, Paman. Mungkin Sungmin perlu sedikit waktu, aku tidak ingin menakutinya." Kyuhyun bersuara dan itu membuat inner Sungmin mengejek habis-habisan.
'Aku tau itu hanya basa basi, dasar penjilat!' Batin Sungmin.
"Tidak, Kyu. Sungmin tidak takut. Sana, pergilah belajar. Kyuhyun akan membantumu Sungmin." Ada penekanan disana yang membuat Sungmin harus mematuhinya, sedang Sunny hanya bisa diam menahan tawa.
Sunny juga berpikir kenapa ayahnya ngotot sekali ingin menjodohkan Sungmin dengan seorang pria dan bukankah harusnya Ia yang selaku kakak yang segera menikah? Entahlah dia juga pusing memikirkannya. Dia tahu semua perasaan Sungmin tapi melihat pria yang akan dijadikan pasangan adiknya ini dia sedikit merasa lega, tidak sekhawatir sebelumnya.
Entahlah Kyuhyun berhasil membuat Sunny merasa kalau ia adalah pria baik-baik dan kalau sebaliknya maka dia yang akan pertama kali menempelkan kepalan tangannya diwajah tampan itu.
Kembali pada Sungmin dan Kyuhyun.
*Krieet bruggh
Sungmin masuk kekamarnya dengan Kyuhyun mengikuti dibelakangnya. Tidak ada obrolan sama sekali dan itu membuat Kyuhyun bosan.
"Hah~ semuanya pink!"
"Apa kau keberatan?"
"Tidak, Sungmin. Kau cocok dengan semua ini." Kyuhyun tersenyum.
Hening kembali. Kyuhyun tau Sungmin tidak menyukainya, lebih tepatnya rencana orangtua mereka. Kyuhyun tidak masalah kalau rencana itu gagal, tapi sayang sekali pria semanis Sungmin Ia sia-sia kan.
"Kenapa Senyum-senyum seperti itu? Apa kau mulai gila?" Sungmin menatap datar.
"Kau tidak suka padaku- Ah tidak kau tidak suka pada rencana perjodohan kita?" Sungmin tertarik dengan pembicaraan ini. Dalam hati Ia berpikir mungkin saja Kyuhyun bisa diajak kompromi untuk menggagalkan semuanya.
"Kau tau?"
"Tentu saja."
"Lalu, apa kau mau membantuku untuk menggagalkannya?"
"Apa? Aku?" Kyuhyun menunjuk dirinya sendiri dan dia sedikit kecewa dengan pertanyaan Sungmin.
"Ya. Aku akan memberikan apa yang kau mau sebagai imbalan. Bagaimana?" Sungmin berdoa dalam hati semoga saja Kyuhyun mau membantu.
Kyuhyun diam. Dia merasa kecewa Sungmin menolaknya.
"Hey! Kyuhyun-sii."
Sungmin mengibaskan tangannya didepan wajah Kyuhyun.
"Ya. Kau mau memberiku apa?"
"Apa yang kau mau." Sungmin menjawab yakin.
"Kalau begitu-" Kyuhyun menggantungkan ucapannya. Dia berpikir dan menyeringai tajam.
"Apa?" Sungmin antusias.
"Aku punya tiga permintaan, bagaimana?"
"Hah? kenapa banyak sekali."
"Kalau tidak mau. Yasudah!"
"Ah~ baiklah. Aku mau." Tanpa pikir panjang Sungmin menyetujuinya.
"Pertama! Cium aku." Kyuhyun berucap santai sedang Sungmin melongo.
"Kau gila!" Sungmin tertawa.
"Aku serius. Jujur saja hanya aku yang bisa membatalkan rencana ini, soalnya Ibuku akan melakukan apapun untuk membuat semuanya terjadi kecuali aku yang menolaknya." Yang terakhir itu bohong.
"Mana bisa begitu?"
"Bisa. Kalau kau tak mau aku akan keluar dan mengatakan setuju pada perjodohan ini dan boom! Kau tidak akan bisa apa-apa lagi."
"Jangan gila! Kau membohongiku."
"Terserah padamu." Kyuhyun melangkah ke dekat pintu dan meraih gagang pintu sebelum Sungmin menahannya.
"Tunggu! Dua syarat lagi apa?" Sungmin meneguk ludah.
'Aku tidak akan salah memilih ' Doanya dalam hati.
Kyuhyun menyeringai. Dia tak tega membohongi anak semanis Sungmin tapi karena ini sangat menyenangkan jadi lebih baik dilanjutkan saja.
"Sudahlah Sungmin. Jangan memaksakan diri."
"Tidak. Aku yakin Kyuhyun-Sii."
Kyuhyun berbalik menatap Sungmin. 'Cantik' Kyuhyun terpesona.
"Baiklah! Pertama-tama panggil aku Hyung, karena aku lebih tua darimu. Lalu aku tidak ingin kau terpaksa dengan semua ini dan jika kau memang tidak yakin lebih baik berhenti saja. Aku yang akan bicara pada Ibuku sendiri." Kyuhyun berakting seolah-olah Ia baik hati.
"Tidak. Aku yakin." Sungmin berucap pasti.
'I got you' Kyuhyun tertawa senang.
"Baiklah kalau begitu. Pertama cium aku dan mari kita saling mengenal. Kita berpura-pura saja layaknya orang yang sedang berusaha saling mengenal, kita buat supaya orang tua kita tidak curiga dengan rencana kita. Dan untuk yang kedua dan ketiga nanti aku beri taukan lagi, aku belum memikirkannya." Kyuhyun tidak yakin dengan rencananya.
"Apa harus berciuman?" Sungmin bertanya ragu sembari menggerakan kedua tangannya sebagai isyarat berciuman.
"Aku sudah bilang kan? Aku tidak memaksamu, kalau memang kau tidak sanggup lebih baik berhenti." Kyuhyun melanjutkan aktingnya, sepolos inikah Sungmin pikirnya.
"Tidak. Baiklah! Ayo kita mulai. K-kita M-mulai d-darimana?" Sungmin tergagap. Demi apapun ini ciuman! Dan Sungmin pertama kali melakukannya dengan seorang pria! Kepalanya pusing seketika.
"Sudahlah! Aku tidak tega, lebih baik berhenti saja." Kyuhyun kembali meraih gagang pintu dan ingin membukanya.
"Tidak!" Sungmin mencegah Kyuhyun keluar dan memegang tangannya.
"A-ayo kita ber-ciuman!" Sungmin meneguk ludah lamat-lamat.
"Baiklah kalau kau memaksa."
Kyuhyun berbalik menghadap Sungmin, kemudian menatap wajah dan mata Sungmin. Ini juga kali pertama Ia berciuman dengan seorang pria. Dia tak tahu rasa dan caranya bagaimana, dia hanya akan mengikuti instingnya saja.
Kyuhyun menunduk, tangannya memegang rahang Sungmin dan memajukan wajahnya perlahan. Matanya menatap tepat ke mata Sungmin yang tertutup rapat.
'' Chup!
.
.
.
.
.
.
TBC
New story,, aduh ga tau malu ya saya hahaha
Ini two shoot atau paling panjang threeshoot jadi cepet tamat
Ayo RnR yaaaaa
Untuk Nc ditunggu aja yaaa
See yaa
VEM In here
