Merupuri Akatsuki ver.

By: Bloomin' Poppies

Summary: Deidara adalah seorang cewek SMA yang kehidupannya sangat biasa-biasa saja. Apa yang terjadi ketika ia bertemu dengan seorang anak kecil misterius yang ternyata adalah pangeran Akasuna no Sasori dari Kerajaan Sihir Akatsuki? Sebuah cerita parodi dari manga Marchen Prince/Merupuri karya Matsuri Hino.

Warning: Crackfic, FemDeidaraxSasori, FemDeidara boy Harem, Alternate Universe, OOC.

Disclaimer: Naruto isn't mine! It is Masashi Kishimoto's.

Merupuri isn't mine too..it is belong to Matsuri Hino. Ide cerita ini murni dari saia loh! Diilhami ketika BP baca ulang manga Merupuri dan kebetulan lagi ngefans berat sama Akatsuki.


Chapter 1: We meet by fate.

Alkisah di suatu negeri yang damai, adil dan sejahtera hiduplah seorang cewek (?) SMA yang berambut pirang, panjang nan cantik jelita yang bernama Deidara. Deidara adalah seorang cewek rajin, perfeksionis dan sangat taat peraturan berumur 15 tahun yang kehidupannya sangat 'biasa-biasa saja', tinggal di rumah bertingkat dua yang tidak terlalu mewah alias biasa-biasa saja bersama kakek nenek yang setiap hari hobi bermesra-mesraan dan berbulan madu setiap akhir bulan. Ayah ibunya tidak tinggal di rumah karena dinas di luar negeri. Layaknya anak SMA yang hobi memelihara hewan, ia juga memiliki hewan peliharaan yang biasa-biasa saja yaitu sepasang hiu yang diberi nama Kisame (jantan) dan Suigetsu (betina).

Deidara sangat hobi mengoleksi film drama kehidupan percintaan pengantin muda. Salah satu judul terfavoritnya yaitu "Suami-suami Takut Istri" yang sering ia tonton berulang-ulang sampai hafal dialognya. Ia juga berobsesi ingin hidup mapan dan bahagia dengan suami yang ideal (takut istri dan bisa disuruh-suruh) dan memiliki anak-anak yang baik, cantik, tampan dan patuh terhadap orang tua seperti tokoh utama dalam drama itu.

Kehidupan Deidara memang seperti layaknya anak SMA yang normal sampai suatu hari ketika ia di perjalanan berangkat ke sekolah ia tak sengaja menabrak sesosok anak kecil misterius berambut merah berantakan. Anak kecil berusia 7 tahun yang itu mengaku-ngaku sebagai pangeran Akasuna no Sasori dari negeri sihir Akatsuki yang melarikan diri akibat tidak tahan akan perlakuan kakak tirinya yang biadab dan tidak berperikemanusiaan dan berperikeadilan. Deidara mengira anak tersebut merupakan anak panti asuhan pengidap autisme yang melarikan diri. Maklum saja, akhir-akhir ini di daerahnya banyak orang-orang yang mengidap autisme.

Anak kecil tersebut mengikuti Deidara ke sekolah sehingga teman-teman Deidara mengira Sasori adalah adik Deidara. Sepulang sekolah, Sasori ikut ke rumah Deidara. Di rumah hanya mereka berdua dan 2 ekor hiu peliharaan Deidara yang diberi nama Suigetsu dan Kisame. Kakek dan nenek sedang berbulan madu ke Afrika.

Karena badan Sasori sangat bau, Deidara menyuruh Sasori mandi. Tapi Sasori dengan manja meminta Deidara untuk memandikannya. Deidara pun setuju, dengan senang hati ia menggosok tubuh mungil anak laki-laki yang masih kecil (?) tersebut. Sesudah mandi, mereka makan malam bersama. Deidara memasak telor balado extra pedas dan tumis petai-jengkol. Sasori sangat menyukai masakan Deidara yang menurutnya sangat lezat dan punya 'taste'.

Mereka lalu tidur di kamar Deidara. Deidara tidur di ranjang dan Sasori tidur di kasur lipat. Namun karena Sasori tidak biasa tidur di kasur lipat yang super tipis, ia meminta untuk ikut tidur di ranjang. Deidara pun setuju karena walaupun mereka berbeda jenis kelamin (?) tapi Sasori masih kecil sehingga tidak akan bertingkah macam-macam kalau tidur bersama gadis (?) jelita seperti dirinya. Lampu kamar dimatikan, mereka berdua tidur berpelukan.

-0000000-

Paginya, ketika Deidara membuka mata ia menyadari bahwa ia memeluk tubuh seorang pria dewasa!!. Deidara terkejut apalagi ia melihat bahwa laki-laki yang dipeluknya itu tidak memakai pakaian sehelai benang pun!! Spontan ia kaget dan berteriak. Laki-laki yang tidak memakai pakaian itu pun bangun. Wajahnya mirip dengan Sasori namun tubuhnya seperti laki-laki berumur 17 tahun. Kekar dan sangat mencerminkan jiwa laki-laki.

Ini adalah pengalaman pertama Deidara bersama laki-laki. Seumur hidup ia belum punya pacar sehingga ia belum memiliki pengalaman seperti berciuman atau berpelukan bersama laki-laki. Apalagi tidur bersama seperti yang baru saja ia alami!. Wajah Deidara memerah karena marah bercampur kesal. Ia membentak laki-laki berambut merah misterius tersebut. Laki-laki tersebut kemudian mengaku sebagai pangeran Akasuna no Sasori. Deidara tidak percaya karena Sasori yang ia kenal adalah anak kecil, bukan orang dewasa seperti laki-laki itu.

Ketika pertengkaran mereka makin memanas tiba-tiba kaca jendela kamar Deidara pecah dan muncul sesosok laki-laki misterius berusia 20 tahunan, hanya memakai celana panjang alias bertelanjang dada, berambut putih dan disisir ke belakang, memakai kalung perak yang berliontin lingkaran dengan segitiga terbalik di dalamnya. Laki-laki tersebut badannya berdarah-darah akibat tertusuk pecahan kaca tapi ia tidak merasa kesakitan sama sekali. Laki-laki itu memperkenalkan diri sebagai Hidan Sang Pengasuh Pangeran Akasuna no Sasori dari kerajaan Akatsuki.

Hidan menyihir tubuh Sasori sehingga tubuh pangeran tersebut telah terbungkus pakaian sekarang. Ia juga bercerita tentang kutukan dari kakak tiri Sasori yang membuat tubuh pangeran tersebut akan menjadi bertambah tua bila memakan petai-jengkol –makanan favoritnya- dan penawar dari kutukan tersebut adalah ciuman suci seorang yang dicintai pangeran. Mendengar hal itu, dengan polosnya Sasori meminta Deidara untuk mencium dirinya. Spontan Deidara menolak karena ciuman bibirnya hanya untuk laki-laki yang ia cintai saja. Lagi pula mulut Sasori masih bau petai-jengkol akibat tadi malam lupa menggosok gigi.

-000000000-

Singkat cerita, Deidara berangkat ke sekolah dan Sasori tetap tinggal di rumah karena Deidara risih bila Sasori (dalam wujud dewasa) ikut pergi ke sekolah. Setibanya di sekolah, Deidara bertemu dengan teman yang duduk di meja depannya yang bernama Pain. Pain adalah ketua kelas di kelas 1a dan Deidara sebagai wakilnya. Sejak awal masuk sekolah Deidara menyimpan perasaan suka terhadap Pain. Ia ingin menikah dengan Pain dan hidup bahagia selama-lamanya seperti tokoh utama di film 'Suami-suami Takut Istri' yang ia suka.

Pain di mata Deidara adalah seorang laki-laki tampan yang berjiwa pemimpin dan bersikap dewasa walaupun masih berusia 15 tahun. Tatapan Pain yang meluluhkan siapapun yang melihatnya menambah pesona Pain di mata Deidara. Ditambah lagi sikap Pain yang sangat perhatian kepada wakilnya itulah yang membuat Deidara sedikit Ge-eR. Tiap hari Pain selalu mengajak Deidara makan siang bersama, bahkan menawarkan bekalnya bila bekal Deidara tertinggal di rumah. Pain juga sering mengajak Deidara belajar bersama di perpustakaan. Hal itu tidak pernah ia lakukan terhadap orang lain selain Deidara.

Sayang, hubungan Deidara dan Pain sampai saat ini hanya sebatas teman atau ketua dan wakilnya. Sebenarnya Deidara ingin sekali menjadi kekasih Pain tetapi ia terlalu malu untuk mengungkapkan perasaannya. Lagi pula seorang yang tampan dan berkharisma macam Pain pasti banyak wanita yang menyukainya dan kemungkinan salah satu dari mereka mungkin ada yang disukai Pain.

Sepulang sekolah, Sasori mengajak Deidara pergi ke Kebun Binatang karena sore ini ada konser Trio Macan yang merupakan band kesukaan Sasori. Sesampainya di Kebun Binatang mereka berdua menuju ke tempat konser di dekat kandang Macan Tutul.

Ketika musik mulai dimainkan dan Trio Macan mulai bernyanyi, tiba-tiba Sasori naik ke panggung. Spontan ia ikutan berjoget bersama Trio Macan yang tentu saja membuat semua personel band tersebut terkejut dan Deidara sangat malu. Deidara pun menyeret Sasori meninggalkan arena konser. Sasori sangat menyayangkan sikap Deidara karena ia tadi sangat menikmati acara konser tersebut namun tiba-tiba diganggu oleh ulah Deidara. Ketika mereka menuju pintu keluar, tiba-tiba mereka terpisah. Deidara bertemu dengan Sasuke, teman SMP-nya. Sasuke memakai celana panjang jeans belel, kaos hitam bermotif huruf 'MLM' –Men loves Men- warna silver, tangannya menggandeng tangan seorang gadis berambut hitam pendek berponi dan berkulit putih pucat bagai mayat yang memakai rok mini warna hitam dan kaos bermotif senada dengan Sasuke. Sepertinya gadis tersebut bukan perempuan karena dadanya terlihat sangat rata dan lehernya berjakun.

"Cewek! Godain kita donk! Aih, Somse nih sekarang~!" Sapa Sasuke yang menggoda ala banci spontan membuat Deidara sweatdroped.

"Sas, sapa tuh?" Tanya Cewek (?) berkulit pucat.

"Itu, Deidara. Temen SMP gue. Dulu kan naksir sama gue tapi sayang gue kan gay jadi gak doyan sama cewek tulen macam doi. Yaudah jadinya gue tolak aja!" Jawab Sasuke dingin tanpa perasaan dan perikemanusiaan.

"Deidara! Kamu kok menghilang? Tadi kemana aja sih?" Sasori tiba-tiba muncul dan berteriak sambil menghampiri Deidara. Ia menggandeng tangan Deidara. Spontan Deidara terkejut.

"Aih! Itu lekong (laki-laki) yang rambutnya mere-mere (merah) manis Bo! Eike mau deh bokinan (pacaran) sama doi! Dadah Sasugay~! Eike bosen sama yei!" Ucap Cewek (?) berambut hitam pendek dan berkulit pucat bagai mayat yang ternyata waria sambil meninggalkan Sasuke yang patah hati.

"Dei, sapa tadi cowok berambut pantat ayam itu? Kenalan kamu?"

"Ah, Sasori... Tadi itu teman SMP-ku... Aku dulu-..." Deidara tak sanggup menjelaskan karena air matanya mulai menetes mengingat masa lalunya yang menyakitkan bersama dengan Sasuke.

"Cup-cup! Ini, aku kasih balon. Jangan nangis yah!" Hibur Sasori.

".... Terima kasih. Kamu baik banget Sas." Senyum merekah di bibir cantik Deidara.

"Nah, gitu donk! Deidara cantik deh kalo senyum." Sasori membelai kepala Deidara. Mereka berdua pun pulang menuju rumah Deidara.

-To Be Continued-