Pokemon © Satoshi Tajiri.
WARNINGS! Shonen-Ai. OOC. Abal. Gaje. Typo menyebar. Just Drabble.
Shigeru x Satoshi.
.
.
Gerbang menjadi Pokemon Master kini telah terbuka. Hanya tinggal bagaimana Satoshi meraihnya. Kini, ia tengah gugup di ruang tunggu peserta. Sebentar lagi babak final pertarungan penentuan merebut gelar Master akan dimulai. Ini penentuan. Ini akhir dari seluruh perjalanannya. Yang akan menentukan perjuangan kerasnya selama ini.
"Yo, Satoshi," suara itu tidak asing lagi di telinganya. Mengedarkan pandangan ke ambang pintu, ia mendapati sosok tercintanya berdiri. Iris karamel itu membelalak.
"Shigeru…"
"Pikachu!" seru Pokemon berwana kuning itu. Dengan sigap, Satoshi memeluk Pikachu. Memohon dengan suara rendah.
"Pikachu… kumohon. Kali ini saja," pinta Satoshi. Entah mengapa Pikachu selalu sentimen pada Shigeru. Namun Satoshi tidak ingin Pikachu begitu untuk kali ini.
"Pikapi…," Pikachu memelas, namun melihat ekspresi tuannya yang amat memohon, ia hanya bisa menurut pasrah. Belum lagi tangan sang tuan yang gemetar. Ia tahu, bukan dialah obat penenangnya. Pikachu turun, duduk di bangku terdekat.
"Kupikir kau sedang siap-siap dengan gagahnya," Shigeru menggodanya—seperti biasa. "ternyata sedang gemetaran begitu. Takut kalah, hm?"
"Bi-biarkan aku, Bodoh!" Satoshi membuang muka, dengan ekspresi kesal… tapi ada semburat mejah jambu di pipinya.
"Wah, aku dikatai bodoh, padahal aku kemari untuk memberikan ini," Shigeru memberikan sebuah kantung mungil berwarna merah. Jimat keberuntungan. "Isinya setengah Monster Ball milikku. Bawalah untuk jadi jimat keberuntunganmu."
"O-Okay. Thanks…"
"Semangatlah. Mana semangatmu yang biasanya berlebih itu? Ingat? Aku akan memberimu hadiah kalau kau menang dan meraih gelar itu, kan?" Shigeru menepuk pundak Satoshi. Memberi semangat pada mantan rivalnya itu. Satoshi tak menggubris, hanya tetap mengalihkan pandangannya dari Shigeru.
Hening…..
.
.
"?"
Mata Shigeru melebar. Iris hijaunya kaku, terkejut ketika tangan Satoshi menarik pakaiannya. Hanya dalam sedetik, Satoshi berhasil menyatukan bibir Shigeru dengan miliknya. Kuat dan dalam. Mencium mesra. Tangannya mencengkram erat kerah kemeja hitam sang pemuda brunette.
"Satoshi?"
Shigeru menatap tak percaya. Ketika bibir mereka terlepas, dapat terlihat bagaimana merahnya wajah kedua insan tersebut. Saling menatap beberapa saat.
"Hadiahnya sudah kuambil duluan," Satoshi nyengir. Dengan ekspresi malu yang disembunyikan dengan cengiran. Dua jarinya membentuk huruf V. Peace. "Karena itu, aku tidak akan bisa kalah lagi. Aku tidak bisa mundur lagi!"
Bel tanda pertandingan akan segera dimulai berbunyi. Itu artinya, para peserta diminta untuk bersiap-siap di sisi arena, bersiap bertanding, bersaing memperebutkan gelar Pokemon Master.
"Doakan aku," ucap Satoshi, memasukkan kantung merah itu ke dalam saku celananya—di mana kantung hijau mungil berisi setengah Monster Ball miliknya sudah menunggu. "Ayo Pikachu!"
"Pika!"
Dan Shigeru menatap punggung Satoshi yang kian menjauh, menuju arena pertandingan penentuan. Shigeru menutup matanya, duduk di bangku ruang tunggu.
"Nah, sekarang aku bingung. Kalau dia menang nanti, apa aku harus memberikan hadiah yang lebih, ya? Hah… dia sudah mengambil duluan hadiah yang kujanjikan, sih…."
-...-
End
Iya. Dodol. Nge-drable malem-malem ^^ Ini saya galau tugas, tapi malah bikin ini. Semoga suka sama sepotong kisah singkat ini. Doakan Shigeru muncul di BW02 ya, supaya dia dan Satoshi bisa rujuk lagi :p
Judulnya random, ini juga gegara saya nulisnya sambil denger lagunya Kana Nishino yang judulnya If :p
Review, donk? Ayo, tinggalkan jejak Anda di kotak review saya. Saya akan sangat senang sekali, loh XDD
