disclaimer: Hidekaz Himaruya

ide: saya! :v #der

enjoy people~


.

.

.

Berjalan menuju kedalam rumah, Alfred-pemuda berambut pirang kotor (?) tersebut sedang celingak celinguk mencari seseorang yang ingin dia temui.

"Artie! Artie~! Kau disini?" Ia sedikit berteriak memanggil seorang yang bernama Artie. oh apakah itu sebuah nama? Hanya Tuhan dan dia yang tahu.

Sejenak kemudian terdengar derap suara kaki menapaki lantai kayu hingga dari sudut, muncullah sesosok (?) manusia berambut pirang pasir dan matanya berwarna hijau bak giok yang bersinar ditimpa cahaya saat melihat sang American sejati. Walau sangat tak cocok dengan alisnya yang super duper kayak ulat bulu tebalnya.

Well, itupun menurut sudut pandang dari seorang Alfred F. Jones yang suka teriak HERO ini.

Tanpa ia sadari, Arthur sudah ngomel ke dia. "Alfred, apa yang kau lakukan disini-Dan kenapa bisa masuk-"

"Sudahlah, itu tak penting. Lagipula aku punya kunci cadangan untuk masuk kok." ujarnya.

Arthur hanya bisa menghela napas lemas. Ya dia juga tak kaget karena seringnya Alfred datang menyusup ke dalam rumah karena untuk berkunjung sejak mereka pacaran dan ia menyerahkan kunci cadangan agar Alfred bisa masuk kapan saja walau ia sedang pergi ke manapun.

"Aku tahu itu. Terserahlah, ngomong-ngomong ada apa tadi manggil aku?" tanyanya mengubah topik, membuat Alfred memasang goofy grin-nya.

"Jalan, yuk!" katanya, dengan percaya diri. Disambut oleh helaan napas sang Britannia, melanjutkan.

"Aku sedang sibuk didapur. Ada resep yang harus kukerjakan."

Alfred memberi tatapan tak puas. "Sudahlah, kan bisa lakukan itu lain kali saja. Yang penting sekarang kau ambil jaketmu dan kita cabut!"

Ia berbalik dan berhenti saat melihat sang pacar menarik sedikit lengan baju sambil mukanya menunduk sedikit, menatap lantai.

"Artie, ada apa?" tanyanya. Arthur sedikit mengeratkan pegangannya-tetap masih dalam posisi seperti itu.

"U-Uhm.. Aku mau tanya.."

"Tanya apa?"

"K-Kita kan sudah sering jalan.. Apakah kau bosan sama aku?"

Alfred yang mendengarnya langsung tertawa, membuat muka pemuda yang bertubuh lebih pendek darinya itu memerah sedikit dan tergagap.

"K-Ke-Kenapa kau tertawa ha?!" Arthur menahan malu

Alfred masih tertawa dan mulai visa menahannya. "Ahahahha... Maaf, Artie.. Tapi, pertanyaan macam apa itu?" ia terkikik geli sedikit.

Arthur mengerucutkan bibirnya, jengkel akan sikapnya saat menanggapi pertanyaannya tersebut.

"Aku ini serius, Alfred! Jangan ditertawakan lah!"

Uh oh, Arthur Kirkland marah.

Alfred menenangkannya dengan usapan di pipi dengan lembut sambil berkata, "Tapi beneran. Kalau aku bosan jalan sama kau, pasti kita gak bakalan bisa pacaran lama, Arthur."

Muka Arthur memerah sedikit akan sentuhannya sambil berpikir sejenak, benar juga apa yang dikatakan olehnya. Lalu ia mendongak, "Sungguh? Memang kamu tidak bosan jalan sama aku ?" katanya untuk menyakinkan walau rada skarkatis (?)

"Bicara apa kamu? Kamu kan perjalanan hidupku!~" jawabnya, membuat Arthur bersemu merah dengan ekspresi yang sangat membuat fangirl memtret momen saat ia tersipu sipu malu.

Wajahnya yang memerah saat itu juga, dan pemuda bermata hijau itupun langsung memukul pasangannya saking malunya karena disaat yang tak tepat, dia malah menggombal ria.

"BAKA BAKA BAKA! ALFRED NO BAKA!" sementara sang penggombal secara ajaib tak merasakan sakit dan hanya tertawa melihat tingkahnya begitu.

Sebelum teriakan itu didiamkan dengan ciuman yang manis darinya untuk kekasihnya yang tsundere tersebut.

.

.

.

fin