Disclaimer: Masashi Kishimoto
Warning: mungkin OOC, oneshot pendek, judul bisa menipu (?).
A/N: untuk challenge 10 drabble di grup United Fandom (1/10).
.
.
No Soap, No Cry
by Fei Mei
.
.
Pada suatu malam, kepala rumah tangga Haruno sampai di rumahnya, sepulang dari tempat kerjanya. Beliau adalah seorang pedagang yang tokonya ada di pasar Konoha. Di tokonya, ayah dari satu anak gadis ini menjual barang-barang sembako dan kebutuhan-kebutuhan rumah tangga lainnya seperti shampo, obat nyamuk, sabun, dan lain sebagainya.
Masuk ke dalam rumah, ia disambut hangat oleh sang istri tercinta. Ibu rumah tangga itu pun segera memanggil putri tunggalnya, Sakura, yang sedang bermain boneka voofoo di lantai dua.
"Sakuraaa~! Otou-san pulang, nih! Ayo bantu bawa barangnya, Okaa-san sedang menggoreng ayam!" seru ibunya Sakura.
Sebagai anak yang baik hati, taat pada orang tua, pintar di sekolah, rajin menabung, dan tidak sombong, Sakura pun menurut. Ia segera meninggalkan boneka voodoo-nya di kamar dan berlari turun menghamili –maksudnya menghampiri ayahnya.
Sakura langsung membawakan tas kerja ayahnya, kemudian berjalan melewati dapur dengan ayahnya. Tiba-tiba sang ayah berkata pada istrinya.
"Ya ampun, aku lupa bawa pulang sabun mandi! Padahal tadi sudah aku siapkan, malah lupa dibawa..." ujar ayahnya Sakura.
"Oh, tidak apa, biar nanti setelah masak aku pergi beli ke KonohaMart," kata ibunya Sakura sambil tersenyum, kemudian berkata pada putri tunggalnya. "Oh iya, berarti tadi sore kamu mandi tidak pakai sabun, dong, Sakura?"
"E-eeh?" tanya Sakura gugup.
Nah kan, ketahuan deh, aibnya! Sebenarnya Sakura kalau mandi memang TIDAK PERNAH pakai sabun, kecuali kalau memang terpaksa. Kondisi terpaksa yang ia maksud adalah ketika ia kehujanan, atau habis dipijat menggunakan minyak, atau setelah bermain lumpur, dan sebagainya. Selebihnya jika hanya di rumah saja, ia tidak pernah pakai sabun kalau mandi. Makanya, ia tidak akan tahu kalau sabun di kamar mandinya sudah habis –karena ia sendiri tidak pakai dan tidak memeriksanya.
"Mm...iya, tadi sore aku tidak pakai sabun, Kaa-san, kan habis sabunnya. Hehe..." jawab Sakura akhirnya mencari alasan.
"Ya kalau tahu sabunnya habis, jangan diam-diam dong, kasih tahu Kaa-san atau kamu langsung beli keluar!" kata ibunya Sakura. "Iiihh kamu jorok ah! Masa' anak gadis mandi tidak pakai sabun? Otou-san, anakmu jorok, nih!"
"Ahahaha! Tidak apa-apa! Sesuai kata pepatah, berani jorok itu baik!" kata ayahnya Sakura sambil tertawa, sedangkan Sakura sendiri hanya nyengir.
"Hah? Memangnya ada pepatah seperti itu?" tanya sang istri.
"Ada saja, memangnya tadi kamu tidak dengar yang kukatakan?" tanya si suami dengan inosen.
"Kaa-san..." panggil Sakura sebelum menaiki tangga yang terletak di dapur. "Kaa-san tadi bilang sedang menggoreng ayam, kan? Gorengnya pakai apa?"
"Mm? Gorengnya pakai bumbu yang biasa..." jawab si ibu.
"Bukan bumbunya, tapi alatnya, Kaa-san. Penggorengan rumah kita kan, sudah kujual semua buat main judi bareng Ino," kata Sakura dengan inosennya.
"E-eehh?" ibu Sakura pun gugup.
"Jadi, ayamku?" tanya ayah Sakura dibarengi suara perut pria itu.
.
.
~TAMAT sambil makan ayam goreng
.
.
Judul bisa menipu kan ya? #plak. Awalnya Fei mau bikin judulnya No Soap No Pan, tapi agak gimana gitu, jadilah judulnya begini. Gak kalah nista kan? #plaklagi
Review?
