Bertemu Musim Panas

Bab 1

"Selamat pagi nii-san?", Ujarnya sambil meneguk sebotol susu dari dalam frezeernya.

"Pagi-pagi sudah minum yang dingin. nanti kau bisa sakit", ujarnya menyuap roti selai kacang yang dia oles sendiri.

"Aku tidak punya waktu untuk membuat susu hangat pagi ini", katanya sambil terburu-buru.

"Kalau ada oka-san, hidupmu tidak akan sepraktis ini", katanya mendelikkan matanya ke arah adik perempuannya.

"Aku ada presentasi untuk nilai akhir hari ini, aku bawa roti nya nii-san!" katanya meninggalkan kakaknya di meja makan sendirian.

Haruno Sakura, gadis cantik dengan rambut berwarna merah jambu ini adalah siswa akhir di Konoha High School. Kepintarannya sudah di akui sekolah sejak ia masuk perguruan Konoha dari kecil. Sakura mendapat nilai terbaik di berbagai mata pelajaran. Lahir dikeluarga yang cukup kaya, membuatnya sering berpergian keluar negri sehingga dapat mempelajari berbagai bahasa seperti Prancis, Itali dan tentunya bahasa Inggris sudah di luar kepalanya.
*

*
"Hai nona muda", kata seorang gadis yang di kenal Sakura sebagai sahabatnya.

"Oh hai, Ino", katanya sambil menyeka rambutnya yang menggangu penglihatannya.

"Bagaimana presentasimu hari ini?", tanya Ino sambil melewati kelas internasional bersama Sakura.

"Sukses, kau tahu Sense Minato memberiku nilai A+", ujarnya gembira.

"Waw, pelajarannya Sense Minato kan susah. Kau hebat sekali Sakura!",

"Sudahlah, aku traktir kau makan Ino!", Kata Sakura dengan senyum simpul.

"Yee! Sakura kau memang keren!", Teriak Ino senang.

Mereka melewati koridor yang cukup panjang untuk bisa sampai ke kantin favorit mereka.

"Mau sampai kapan kau akan seperti ini Naruto?", ujar Kushina jengkel.

"Apalagi bu?", Kata pria berambut kuning jabrik ini dengan santai.

"Apa kau bilang? Berani sekali kau bertanya lagi padaku! Umurmu sudah 17 tahun, tapi kau masih saja bertingkah seperti anak-anak. Lihat kamarmu! Seharusnya bukan aku yang membereskan lagi! Kau tahu!", teriak Kushina yang bisa membuat telinga orang memerah.

Naruto hanya bisa tertunduk sampai berharap ada headset yang menutupi telinganya agar tidak bisa mendengar ocehan ibunya.
Tiba-tiba seseorang datang mengetuk pintu rumah mereka di tengah suara Kushina yang melengking tadi menghilang seperti di bawa angin. Saat itu juga Naruto bisa bernafas lega karena siapapun yang datang kerumahnya saat ini adalah malaikat baginya.

"Selamat sore?", Ucap pria dengan mata onixnya yang tajam.

"Sasuke!", Naruto langsung berlari ke arah sahabatnya itu dan berdiri di belakangnya berlindung dari amukan ibunya yang terhenti karena kedatangan Sahabat anaknya itu.

"Apa-apaan kau ini Naruto", kata Sasuke bingung dengan tingkah Naruto.

"Ibu, aku ada latihan karate hari ini dengan guru Kakashi.. Jadi aku harus pergi karena Sasuke sudah menjemputku", kata Naruto takut-takut.

"Ya sudah! Hari ini tidak ada makan malam untukmu!", Kata ibunya meninggalkannya.

"Apa" Ujar Naruto lesu.