111
Main Pair: Guanlin x Seonho
Support Cast: Ong Seungwoo
Rating: T
Disclaimer: Seluruh tokoh milik keluarga dan agensi masing-masing, tapi fanfik ini milik saya.
Warning! BL, OOC, TYPO
Selamat Membaca~
.
.
Didalam sebuah ruangan bawah tanah, terlihatlah seorang pria tua yang sedang sibuk dengan kegiatan yang ia lakukan didalam sebuah ruangan. Banyak cairan-cairan kimia yang diletakkan dimeja, bahkan aroma-aroma tidak sedap yang dikeluarkan dari cairan-cairan tersebut mulai tercium hingga keluar ruangan.
Pria tua tersebut tetap fokus pada kegiatannya, kini ia mulai berjalan dan mengambil sebuah benda besar yang tersimpan didalam lemari tua yang sudah dihinggapi sarang laba-laba.
"Aku harap dia menjadi robot yang sukses."
Ya, yang ia keluarkan dari lemari tua tersebut adalah sebuah robot yang akan ia jadikan sebuah percobaan. Robot yang tinggi dan mempunyai bentuk tubuh yang benar-benar mirip dengan seorang Manusia, bahkan wajahnya pun bukanlah seperti sebuah robot namun benar-benar seperti seorang manusia.
"Sudah selesai."
Pria tua itupun mengangkat tubuh robot yang ia bikin itu, "Selamat datang robot Lai G111, kuharap kau bisa menjalankan misi mu."
~OoO~
"Niyuuu niyuuu... Bremmm bremmm..." Terlihatlah bocah berumur 7 tahun yang sedang bermain mobil-mobilan di halaman rumah yang sangat mewah namun sudah terlihat sedikit tua, karena pemilik rumah ini memang sudah lama tinggal ditempat ini.
"Seonho-ah! Yoo Seonho! lihatlah, kakek membawakan hadiah untukmu."
Bocah itu hanya menengok sekilas, lalu kembali fokus pada sebuah benda yang ia pegang sejak tadi.
"Lihatlah, sekarang kau tidak akan bermain sendirian lagi."
"Ti-tidak, Seonho tidak pelnah belmain sendilian, Seonho selalu belmain belsama kakek." bocah itu hanya tertawa kepada pria yang ia sebut sebagai kakeknya tersebut.
"Kakek sudah terlalu tua untuk bermain bersama Seonho."
"Tidak, Seonho hanya ingin belsama kakek."
Sang kakek hanya tersenyum, saat mendengar ucapan cucu nya tersebut.
Seonho adalah cucu dari professor Yoo, seorang professor yang terkenal di dunia. Namun, Seonho adalah anak tunggal dan professor Yoo hanya mempunyai Seonho saja didalam keluarganya. Kedua orang tua Seonho sudah meninggal seminggu sesudah kelahiran Seonho karena sebuah kecelakaan misterius yang masih belum diketahui apa penyebabnya. Maka dari itu, professor Yoo sangatlah menyayangi cucunya tersebut. Ia selalu mengajak Seonho bermain, makan bersama, bahkan tidur bersama. Namun, professor Yoo sadar bahwa kini ia sudah mulai menua, dan tidak sanggup lagi untuk mengurus Seonho.
"Seonho-ah, sekarang jika kau ingin bermain, Guanlin hyung lah yang akan menemani mu bermain."
"Siapa itu Guanlin hyung?"
"Guanlin hyung adalah hyung mu."
"Tidak, Seonho tidak memiliki hyung." ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Sekarang Seonho memiliki hyung, yang bernama Lai Guanlin."
Professor Yoo menarik robot bikinan nya, dan menekan sebuah tombol ON dibagian punggung sang robot, "Aku Lai Guanlin, aku adalah hyung mu."
Robot itu melambai-lambaikan tangannya kearah Seonho dan tersenyum sangat manis.
"Dia sangat tampan, hyung ku sangat tampan! Guanlin hyung sangat tampan!" ucap Seonho sambil berdiri dan mengangkat kepalanya kearah wajah sang robot.
"Tentu saja ia sangat tampan."
"Guanlin hyung sangat tampan! Seonho suka! Yoo Seonho suka sama Guanlin hyung!"
Professor Yoo tersenyum sampai mengeluarkan air mata saat melihat Seonho sangat bahagia dengan kehadiran robot buatannya. Ia harap robot Lai bisa menjalankan misi yang telah ia beri.
~OoO~
Sudah berhari-hari Seonho selalu bermain dengan robot Lai. Bahkan Seonho selalu meminta robot Lai untuk membacakan sebuah cerita sebelum ia tidur.
"Guanlin hyung! Bacakan sebuah cerita!" seru Seonho.
"Baiklah, tapi kau harus tidur." jawab robot Lai dengan senyuman disudut bibirnya.
"Aku akan tidur jika kau mau tidur bersamaku."
"Aku adalah sebuah robot, aku tidak akan tidur sebelum tuan Yoo menekan tombol OFF yang ada ditubuhku." jelas robot Lai.
"Huhh... Baiklah, aku akan tidur." robot Lai yang melihat kelakuan sang tuan muda tersebut hanya tersenyum.
.
Professor Yoo berdiri didepan pintu kamar Seonho dan melihat robot Lai yang sedang memperlakukan cucunya itu dengan penuh Kasih sayang. Ia tersenyum ketika melihat sang cucu yang sedang meminta robot Lai untuk tidur bersamanya. menurutnya percobaan kali ini sukses, dan ia tidak perlu khawatir dengan cucunya yang suatu saat nanti akan ditinggal kan oleh kakeknya untuk selamanya. Senyuman professor Yoo semakin lebar saat melihat cucunya tertidur dengan pulas dipangkuan robot Lai.
Robot Lai sadar dengan kehadiran professor Yoo. Ia pun mendekatinya, "Tuan Yoo, kau tidak apa-apa?"
"Aku baik-baik saja, apa Seonho sudah tidur?"
"Dia sudah tertidur pulas." professor Yoo hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
"Robot Lai, ikut aku."
"Baik tuan."
~OoO~
Didalam ruangan kerja milik tuan Yoo. Disinilah sekarang robot Lai serta professor Yoo berada.
"Robot Lai G111 dengan kekuatan super yang dimiliki yaitu energi yang dimilikinya sama persis dengan energi yang dimiliki oleh seorang manusia." professor Yoo berjalan mengelilingi robot Lai sambil melipat kedua tangannya.
"Robot Lai Guanlin, saya akan memberikan misi terakhir untukmu."
Professor Yoo mendekati Guanlin, "Misi pertamamu adalah menuruti perintahku, dan misi terakhirmu adalah membuat Seonho bahagia."
Professor Yoo berjalan kearah meja dan mengambil sebuah gelas yang berisi air.
"Jadilah keluarga Seonho, perlakukan Seonho dengan baik sehingga ia tidak akan merasa kesepian."
"Aku sudah semakin tua, suatu hari nanti aku pasti akan meninggal. Tapi Seonho masih sangat muda untuk menjadi sebatang kara."
"Besok pagi aku akan pergi."
Mendengar ucapan professor Yoo, Guanlin mengangkat kepalanya dan mendekati tuannya itu, "Pergi?"
"Aku tidak ingin cucuku melihat kematianku, aku akan menghabiskan masa tuaku bersama temanku di Alaska."
"Tapi tuan—"
"Aku harap kau bisa mendidik Seonho dengan benar."
Professor Yoo berdiri di belakang Guanlin, "Waktunya untuk istirahat." professor Yoo menekan tombol OFF pada punggung Guanlin.
~OoO~
Pagi hari yang cerah, burung-burung berterbangan secara bersama. Kini terlihatlah sebuah mobil yang diawasi oleh beberapa bodyguard sudah terparkir didepan rumah mewah milik professor Yoo.
"Kakek ingin pelgi kemana?" ucap Seonho sambil memegang lengan sang kakek.
"Kakek ingin mengunjungi rumah teman kakek di Alaska." professor Yoo mengelus kepala Seonho dan tersenyum.
"Seonho akan tetap disini bersama Guanlin hyung, jangan nakal dan jangan merepotkan Guanlin hyung." ucap professor Yoo, dan hanya dibalas dengan anggukan oleh Seonho.
"Pengawal Park, pengawal Kang, pengawal Joo, pengawal Kwon, kita berangkat sekarang."
"Baik tuan."
Pengawal yang bertubuh tinggi itupun membukakan pintu mobil untuk professor Yoo, "Silahkan tuan."
Professor Yoo masuk kedalam mobil mewah tersebut. Ia tersenyum kearah Seonho, lalu ia menatap Guanlin yang sejak tadi berdiri dibelakang Seonho. Ia seperti memberikan isyarat kepada Guanlin dan hanya dibalas anggukan oleh Guanlin.
Mobil yang ditumpangi professor Yoo mulai menjauh. Semakin jauh mobil itu melaju, semakin banyak pula air mata yang jatuh dari mata indah milik Yoo Seonho.
Professor Yoo selalu berpergian, namun kepergian professor Yoo kali ini membuat Seonho benar-benar merasa sedih. Seonho merasa sang kakek tidak akan kembali menemuinya, ia merasa akan benar-benar berpisah dengan sang kakek.
~OoO~
10 years later...
"Guanlin hyung! Jaehwan hyung mengajakku memancing."
"Tidak, hari ini kau tidak boleh kemana-mana."
"Tapi aku ingin memancing ikan lele bersama Jaehwan hyung..."
"Tidak."
"Lai Guanlin!"
"Panggil aku hyung!"
"Tidak mau, sebelum kau mengizinkan ku untuk memancing ikan lele bersama Jaehwan hyung."
"Aku tidak akan mengizinkanmu."
"HUWAAAAA HYUNG!!!!"
Sepuluh tahun sudah berlalu, kini Seonho sudah menjadi pemuda yang sangat manis. Walaupun Seonho sudah terbilang dewasa, tapi Guanlin tetap menganggap Seonho bagaikan anak kecil berumur 7 tahun.
Kini Guanlin sudah seperti ibu dari Seonho, ia selalu membuatkan bekal sekolah Seonho, lalu membersihkan rumah, dan juga membuat makan malam untuk Seonho. Ia merawat Seonho dengan penuh kasih sayang.
"Hyung! aku ingin memancing ikan lele bersama Jaehwan hyung." rengek Seonho.
"Sudah kukatakan tidak." ucap Guanlin dengan wajah dinginnya.
"Baiklah, aku tidak akan berbicara dengan mu!" Seonho pergi kedalam kamar dan membanting pintu kamar miliknya.
.
"Guanlin hyung jahat!"
"Aku hanya ingin memancing."
"Yang aku inginkan hanya memancing!"
"Aku hanya ingin memancing ikan lele!"
TOK TOK...
Suara ketukan pintu terdengar dari kamar Seonho. Namun, Seonho tidak ingin membukanya. Ia tahu itu pasti Guanlin, siapa lagi yang ada didalam rumah besar dan luas ini selain ia dan juga robot milik sang kakek tersebut?
"Seonho-ah! aku ingin bicara denganmu sebentar."
"Ti— eh? Hy-Hyung? Bagaimana bisa hyung masuk kedalam kamar ku?"
"Pintunya tidak terkunci."
Seonho hanya diam membeku, ia lupa tidak mengunci pintu kamarnya tadi.
'Yoo Seonho! Bodoh nya dirimu.' ucap Seonho dalam hati.
"Ayo kita pergi memancing." ucap Guanlin, dengan cepat ia langsung keluar dari kamar Seonho.
Sebuah senyuman mulai terlukis disudut bibir Seonho. Walaupun tidak di izinkan memancing bersama teman-temannya, tapi Seonho tetap senang karena ia bisa memancing hari ini.
.
Ini yang Seonho inginkan, memancing. Kini Seonho dan Guanlin berada di dekat sungai, lengkap dengan peralatan memancing.
"Kau ingin memancing ikan apa?"
"IKAN LELE!!!!" seru Seonho.
"Tidak ada ikan lele disini."
"Tapi dirumah Jaehwan hyung banyak ikan lele."
Oh tidak, jangan salahkan Seonho! Ia hanya mengatakan yang sebenarnya.
"Kita sedang memancing di sungai, bukan di rumah teman mu itu."
"Baiklah, aku akan memancing ikan apa saja yang penting besar, karena aku ingin membakar ikannya. Jika ikan nya tidak besar, maka aku tidak akan kenyang."
Guanlin hanya tertawa kecil melihat tingkah Seonho yang benar-benar seperti bocah kecil yang sedang kelaparan. Menurut Guanlin, Seonho itu bagaikan bayi raksasa yang baru saja ia temukan.
Setelah berjam-jam mereka menunggu ikan yang tersangkut dipancingan mereka, akhirnya pancingan milik Seonho dulu lah yang berhasil memancing ikan hingga terjebak didalam pancingan.
"IKAN IKAN IKAN!!!! PASTI IKAN NYA BESAR!" mendengar teriakan Seonho yang sangat heboh Guanlin pun mendekati Seonho.
BYURRRR...
Seonho tertarik oleh pancingan hingga ia jatuh ke sungai. Seonho terus berusaha untuk mengambil napas, dan berusaha agar tidak tenggelam.
"TOLONG!!! TO—LONG!" Guanlin ingat suatu hal, Seonho tidak bisa berenang.
Dengan cepat Guanlin lompat kedalam sungai dan membantu Seonho yang hampir kehabisan napas. Guanlin menarik Seonho kedaratan.
"Huhh... Huhh... Huhh... Hohh... Aku hampir saja kehilangan napas." ucap Seonho sambil memegang dadanya.
Dengan pakaian yang basah, Guanlin berusaha untuk berdiri. Namun, ia merasa tubuhnya kini sangat lemah, dan terlihatlah sebuah asap yang keluar dari telinganya. Seonho menatap Guanlin dengan tatapan aneh.
Seonho merasa ada yang aneh. Ia baru ingat kalau hyung nya itu adalah sebuah robot, "Hyung! Hyung!"
Seonho membopoh Guanlin. Tapi Seonho tidak membawa Guanlin pulang kerumah, melainkan membawa Guanlin kerumah tetangganya.
Ting Ting...
"Seonho? eh—"
"Seungwoo hyung! Tolong periksa Guanlin hyung! Kumohon, hanya kau sajalah yang bisa membantu Guanlin hyung." ucap Seonho.
"Ba-baiklah, bawa dia masuk."
.
"Kenapa robot ini bisa seperti ini?"
"Ceritanya nanti saja, terlalu panjang untuk diceritakan."
Seungwoo mengangguk bertanda benar, "Baiklah, kita harus memeriksa dia dulu."
Dengan cepat Seungwoo menggunting pakaian yang dikenakan Guanlin, ia melihat ada banyak asap yang keluar dari tubuh robot Lai tersebut. Ia mulai melihat full bagian tubuh dari robot yang dirancang oleh kakek Seonho tersebut dari sebuah komputer canggih yang sudah ia rancang sendiri untuk melihat benda-benda tebal, agar bisa tembus pandang.
"Ada bagian tubuhnya yang hilang." gumam Seungwoo. Seonho hanya diam membeku melihat Guanlin sedang tertidur diatas alat canggih milik Seungwoo tersebut.
"Cairan emas miliknya sudah hilang." Seonho yang mendengar ucapan Seungwoo tersebut hanya membulatkan matanya.
"Apa cairan itu sangat penting?"
"Tentu saja, tanpa cairan itu ia tidak akan hidup."
"Jadi maksudmu..."
Tanpa disadari air mata Seonho sudah menetes. Seonho melihat Guanlin dengan penuh tangisan.
Seonho merasa sangat bersalah, kalau saja tadi ia tidak jatuh ke sungai, kalau saja ia bisa berenang. Mungkin Guanlin tidak akan berada diruangan seperti ini, ruangan penuh alat-alat canggih dan juga banyak cairan-cairan yang Seonho tidak ketahui apa itu fungsinya.
"Apa tidak ada cara lain supaya ia bisa hidup lagi?"
"Hanya pembuatnya saja yang bisa menolongnya, hanya professor Yoo yang bisa menolongnya." Seonho benar-benar sedih, air matanya terus menerus jatuh. Bagaimana ia bisa menolong Guanlin? Ia saja tidak tahu dimana kakeknya berada. Setelah kakeknya beralasan pergi ke Alaska untuk mengunjungi temannya sepuluh tahun yang lalu, ia sudah tidak menerima kabar apapun dari kakeknya itu.
"Hyung, apa kau bisa membantuku?" tanya Seonho kepada Seungwoo yang kini berdiri disampingnya. Dan hanya dibalas anggukan oleh Seungwoo.
~OoO~
Seonho dan Seungwoo mengangkat tubuh robot Lai rancangan professor Yoo kedalam sebuah lemari tua, yang berada diruangan bawah tanah. Tempat dimana sang robot dibuat.
Seonho menatap robot yang sudah tidak hidup itu, "Hyung, aku menyukaimu."
"Aku menyukai Lai Guanlin sejak lama, tapi aku sadar kalau kau hanyalah sebuah robot yang dirancang untuk menjadi keluargaku."
"Robot Lai G111 yang mempunyai kode 111." sebuah senyuman mulai terlukis dibibir manis milik Yoo Seonho.
"Terima Kasih sudah masuk kedalam hidupku."
.
.
.
END
A/N:
Annyeong!
Saya kembali dengan membawa ff Guanho :)
Maaf kalau endingnya membosankan :) karena jujur saja, saya membuat endingnya secara dadakan/?
hehehe hehe hehehe hehehehehehe.
Terima Kasih sudah membaca
With love, Erumin Smith
