Author : Haerinee
Genre : Romance, school, life
Cast : - Park Chanyeol
- Byun Baekhyun
- Kim Jongin
- Do Kyungsoo
Other casts : Temukan sendiri.
FF terinspirasi dari drama korea Master's Sun dan beberapa drama lainnya. FF Chanbaek ini murni karya Haerinee. Maaf apabila ada kesamaan tokoh atau alur cerita. Karena sesungguhnya manusia tidak ada yang sempurna. Hati-hati typo!
Selamat Membaca^^
.
Enjoy!
.
.
21 Days
.
.
-CHAPTER 1-
.
.
Seorang namja tinggi bersurai coklat sedang berjalan dengan angkuhnya di koridor sekolah. Entah bagaimana bisa ia menggunakan status keluarganya yang konglomerat itu. Sampai – sampai ia bisa datang ke sekolah sesuka hatinya. Mungkin bisa saja, toh ia adalah anak dari pemilik sekolah swasta terkenal dan anak pemilik perusahaan terbesar di Seoul.
Baginya sudah tak aneh lagi bila bertemu dengan para yeoja yang meneriaki namanya itu. "Park Chanyeol!" "Chanyeol Oppa saranghae." "Chanyeol Oppa yaaa.." Mungkin itu hanya beberapa saja, selebihnya masih banyak lagi.
Dia sudah seperti idol dari agensi-agensi yang sedang popular. Namun baginya tak perlu harus susah payah untuk menjadi terkenal. Cukup dengan status keluarga itu dia sudah sangat terkenal bahkan melebihi actor-aktor tampan seperti Kim Soo Hyun, Lee Min Hoo atau Kim Woo Bin.
Tinggal menunggu beberapa tahun lagi ia akan menjadi presdir perusahaan Ayahnya yang sudah turun temurun itu. Tak perlu sekolah sampai menyandang gelar tinggi pun setelah lulus SMU ini jika ia ingin menjadi presdir itu pasti terlaksana.
Songsaenim Lee, guru yang sedang mengajar waktu itu hanya dapat menghela nafas saat Chanyeol memasuki kelasnya yang sebentar lagi akan berakhir. Chanyeol memang anak pemilik sekolah namun kemampuan otaknya tak dapat di andalkan. Bisa dibilang ia sedikit bodoh.
"Anak dewa! Apa yang akan kau lakukan di sekolah di jam seperti ini?" Tanya seorang namja berkulit tan. Teman satu-satunya Chanyeol yang kekayaannya sama dengannya.
Bisa di bilang Chanyeol suka memilih-milih teman. Kalangannya harus kalangan benar-benar konglomerat yang perusahannya tak pernah bangkrut selama berdiri.
"Kau berisik!" Desisnya sinis pada temannya itu.
"Bagaimana bisa calon presdir seperti ini. Berangkat sekolah sesukanya. Peringkatnya pun paling bawah." Gumannya dengan cukup keras hingga Chanyeol mendengarnya.
"YAA! KIM JONGIN!" Teriak Chanyeol membuat teman-teman sekelas menoleh kepadanya termasuk songsaenim Lee. "Kau mengomel seperti Ajumma." Lirihnya.
Namja yang bernama Kim Jongin itu pun hanya terkekeh geli.
Setelah pelajaran Songsaenim Lee berakhir. Beberpa anak keluar beberapa diantaranya menghirup nafas dalam-dalam akibat pelajaran yang menjengahkan itu.
"Yaa! Kau Jongdae!" Panggil Chanyeol dengan keras pada namja berkaca mata. "Aku butuh hiburan. Keluarkan suara emas mu."
Seperti hari-hari biasa. Jongdae teman sekelas Chanyeol yang di kenal memiliki suara bagus itu akan di perintah Chanyeol untuk bernyanyi. Dan mau tidak mau itu harus dilakukan agar sang calon presdir tidak marah sedikit pun.
Perlu diketahu Kim Jongdae adalah anak dari salah satu penyanyi terkenal di Korea. Perlahan Jongdae menutup matanya saat bernyayi.
"Dagaseomyeon jakku meoreojyeoganeun"
"Eoryeoun nae sarangeun"
Jongdae terus melanjutkan lagu milik Seo In Guk itu hingga selesai. Dan membuka matanya perlahan.
Bukannya ia terkejut dengan keadaan kelas yang sepi, namun ia justru tersenyum. Karena tak harus lagi mendengar makian dari sang calon presdir itu. Chanyeol memang sangat terkenal.
"Suatu saat pasti akan ada hal yang membuatmu sadar Park Chanyeol." Jongdae berguman dalam senyumannya dan membenarkan letak kaca matanya.
Chanyeol menatap kosong ke dalam rumahnya. Saat ini ia berada tepat di pintu utama yang sangat megah.
Tidak ada yang menyambutnya sepulang dari sekolah. Oke memang ini sudah biasa, karena kedua orang tuanya yang super sibuk bahkan sampai ke luar negri.
"Tuan muda. Nyonya baru saja tadi siang pergi ke Jepang." Ucap salah seorang maid pribadi Chanyeol.
Sudah ia duga, bahwa Ibunya saat ini tidak ada di rumah. Bahkan untuk betatap mukapun mereka jarang sekali.
Chanyeol melanjutkan langkahnya ke lantai 2 tepatnya ke kamarnya yang super besar.
'Ting Nong' Ponsel Chanyeol berbunyi tanda pesan masuk.
Gerakannya tangannya terhenti saat hendak meraih handle pintu. Diambilnya ponsel berwarna putih itu dalam saku blazer yang berwarna hitam.
From : Kkamjong
"Nanti malam ada balapan. Calon presdir, kau harus ikut! Aku tunggu!"
Chanyeol sudah membacanya, namun ia tetap tak ingin membalasnya. Bukannya ia tak punya saldo pulsa namun itulah Chanyeol. Selalu mengabaikan apapun.
Suara deru mobil sport menderu di sebuah jalan yang sepi. Ya tentu saja jalanan sepi. Sekarang tepat pukul 2 malam. Tampak baru saja datang sebuah mobil sport berwarna putih bersih itu sampai ke tempat yang di tuju.
Tampak seorang namja berjaket kulit hitam nan mahal keluar dari dalam mobil itu. Yup situ adalah Park Chanyeol.
"Sudahlah kau menyerah saja kali ini." Suara itu mengalihkan pandangan Chanyeol.
"Cih tidak semudah itu Wu Yi Fan." Chanyeol menekan setiap suku kata nama yang di ucapkannya.
"Jangan formal seperti itu, santai saja." Ucap namja bernama Wu Yi Fan itu dengan nada mengejek.
"Kau sudah datang." Jongin datang dengan menepuk bahu Chanyeol, membuat Chanyeol menoleh.
"Apa yang kau inginkan dalam balapan ini?" Tanya Chanyeol dengan wajah datarnya.
"Aku tak ingin apapun." Yifan mengalihkan pandangannya ke jalanan di depan. "Hanya ingin bermain saja." Lanjutnya kembali menatap Chanyeol tajam.
"Ayolah aku tak ada waktu lagi." Teriak Seorang namja yang memiliki kantung mata tebal.
"Kau sudah kembali Tao?" Tanya Jongin. Ya memang sepengetahuan Jongin namja itu baru saja ke China lusa yang lalu.
"Apa itu penting?" Tanya Yifan pada Jongin.
"Ada sesuatu yang janggal disini. Kemana yang lain?" Tanya Jongin. "Atau jangan-jangan kau..."
"Ayo mulai." Yifan menginterupsi agar permainan cepat berlangsung sebelum Jongin berpikiran macam-macam.
Chanyeol, Yifan dan Tao menyalakan mesin mobilnya masing-masing. Jongin tidak ikut dalam balapan ini karena dia malam ini menjadi pemegang bendera sebagai tanda permainan dimulai.
"GO!" Teriak Jongin dengan keras.
"Apa yang direncanakan 2 makhluk China itu saat ini." Lirih Jongin saat melihat 3 mobil itu menjauh dari pandangannya.
Sementara itu...
Chanyeol berada di urutan pertama malam itu. Pandangannya masih fokus ke depan dan tangannya masih mempertahankan laju kemudinya.
Entah anehnya dari pertengahan permainan tadi Chanyeol tak melihat mobil kedua rivalnya itu. Chanyeol melirik ke spion mobilnya.
Namun saat ia beralih ke depan lagi sebuah cahaya yang Chanyeol yakin itu adalah cahaya mobil melaju tak kalah cepat darinya hingga dengan cepat Chanyeol membanting kemudinya ke pinggir jalan.
Jongin masih setia menunggu temannya di tempat tadi. Sebuah cahaya muncul dari kejauhan membuat Jongin memejamkan matanya karena silau.
"Kau? Kemana Chanyeol?" Jongin melihat ke kanan dan ke kiri jalan. Biasanya Chanyeol selalu pertama yang kembali namun kenapa ia harus melihat Tao yang ada di hadapannya sekarang?
"YAAA.. Dimana Chanyeol?" Tanyanya lagi melihat Tao yang terdiam. "Kenapa kau kembali dari arah yang sama?"
"Chanyeol kecelakaan. Mobilnya jatuh ke sungai." Tao memasang ekspresi sedih. "Aku kembali untuk memberi tahu."
"Tidak. Tidak mungkin. KAU!"
.
.
****TBC****
Annyeong haseyo!
Mohon reviewnya chingu^^ saya pemula disini.
Ini FF pertama saya yang berani di publishkan dari beberapa FF yang saya buat juga setelah dorongan dari teman-teman saya. Toh jika semua FF di pendem ga akan beranak juga ujungnya kkk~
Okke Tunggu kelanjutannya...
