A Naruto Fanfiction
Naruto (c) Masashi Kishimoto
Warning: Shonen Ai
Pairing: Sasuke x Sai
Genre: Romance
.
.
.
Song From A Secret Garden
"Alunan itu lagi" pikir Sai.
Pemuda itu menatap langit malam sambil duduk di atas gedung. Kini Konoha telah berubah menjadi sebuah kota yang maju dan juga kota tersibuk di Negara Api.
Tidak jauh dari gedung dimana Sai menikmati malam hari sendirian, sebuah gedung berbentuk bundar dengan ukuran yang tidak begitu luas tapi juga tidak begitu kecil memperdengarkan sebuah irama yang sangat indah. Melodi yang sempurna dari kedua alat musik piano dan biola. Di dalam gedung rupanya diadakan pertunjukkan opera.
"Cih," ucap salah seorang penonton, "Hanya seorang wanita dan pria yang memiliki hubungan terlarang karena mereka sama-sama telah memiliki pasangan," pikirnya, "Kisah macam apa ini?" rutuknya dalam hati.
Orang itu kemudian pergi keluar gedung setelah rekaman menyelesaikan lantunan kesukaannya, Song From A Secret Garden, sebuah alunan yang mengingatkannya pada Sai.
Sai memandang ke arah bawah, tepatnya kearah sosok pria yang keluar dari dalam gedung, gedung dimana dari tadi mengusik jiwanya, karena dari sana terdengar sebuah alunan yang selama ini ingin dia lupakan. Sebuah alunan yang membuat cintanya kepada Sasuke tumbuh dengan subur.
Pria yang baru keluar dari gedung menyadari ada seseorang yang memperhatikannya dari suatu tempat yang tinggi, di atas gedung, tidak jauh dari gedung di mana dia menyaksikan opera. Sosok itu menoleh ke arah si penguntit. "Sai" gumamnya. Kemudian dia meloncat sangat tinggi dan terbang menuju si penguntit.
Tidak lama bagi Sai untuk mengenali sosok yang keluar dari gedung opera itu, dia mengenal betul bentuk tubuh itu, dia Sasuke. Sasuke menatapnya dari jarak yang cukup jauh dari tempat Sai. Tiga detik kemudian, sosok itu sudah ada di sampingnya.
"Sasuke," ucap Sai pada pemuda yang duduk di sampingnya.
"Hm?" balas Sasuke.
"Kenapa kau cepat keluar?" tanya Sai.
"Ceritanya membosankan" jawab Sasuke.
"Oh", balas Sai.
Kedua pemuda itu kemudian larut dalam keheningan.
"Sasuke,"
"Sai,"
Ucap keduanya bersamaan.
Kemudian hening kembali.
"Apa lagu yang kau suka?" tanya Sasuke.
"Tidak ada" jawab Sai.
"Benarkah?" tanya Sasuke. Sebenarnya dia tahu bahwa Sai berbohong, "Kau kalau sedang berbohong, pasti terasa seperti patung berbicara, Sai".
"Aku bukan patung, Sasuke," Sai sedikit kesal.
"Alunan itu, maksudku Song From A Secret Garden, apakah kau benar-benar membencinya?" selidik Sasuke.
Saat itu, ketika keduanya melakukan pengusutan pembunuhan di sebuah taman bunga gardenia, tiba-tiba terdengar Song From A Secret Garden dari salah satu rumah yang ternyata adalah rumah sang pembunuh. Sasuke saat itu berkata bahwa dia menyukai lagu itu, namun Sai bilang bahwa dia tidak menyukainya.
"Aku bilang tidak suka, bukannya benci" kata Sai.
"Aku tidak mengerti mengapa setiap kita menyelidiki sebuah kasus, lagu itu selalu mengiringi kita" kata Sasuke.
"Entahlah," balas Sai, "Mungkin lagu itu ingin memberitahu kita siapa yang bersalah kali ini" ujar Sai, kemudian pemuda itu meloncat ke jalanan. Meninggalkan Sasuke yang kini sendirian dari atas gedung.
Sasuke mendesah. Dia diam saja menatap sosok Sai didalam kegelapan hingga pemuda itu menghilang dari penglihatannya. Tiba-tiba ingatannya kembali kehari dimana dia dan Sai bertemu.
Sai menatap kosong kearah Sasuke. Lalu kemudian tersenyum begitu saja. Sementara Sasuke dari tadi menatap Sai penuh arti.
"Hai, Sasuke, kau itu ternyata imut, ya" ujar Sai.
Wajah Sasuke memerah dan berpura-pura kesal," Aku tidak suka disebut imut" ucapnya geram.
Saat itu mereka sama-sama berusia lima belas tahun. Sai sangat senang menggoda Sasuke hingga membuat pemuda itu kesal dan marah. Namun bagi Sai, melihat wajah Sasuke yang seperti itu merupakan hiburan tersendiri baginya.
Sasuke masih berada di atas gedung, hanyut dalam kenangam masa lalu yang membuatnya tersenyum kecil. Sasuke diam-diam mengagumi Sai. Baginya sosok Sai begitu sempurna. Sai selalu bisa menjaga emosinya agar tetap stabil, dan dia adalah satu-satunya orang yang tidak bisa Sasuke pahami.
Namun beberapa bulan yang lalu Sasuke merasa ada sesuatu yang salah dengan sikap Sai, terutama terhadap dirinya. Sai lebih mudah gegabah dan kehilangan konsentrasi saat menjalani misi. Terlebih, Sasuke merasa Sai sedang berusaha menjauhi dirinya.
"Apa kau tahu arti cinta, Sasuke?" gumam Sai.
Pemuda itu sengaja meninggalkan Sasuke sendirian di atas gedung. Dia sekarang berada di antara bunga-bunga dan tanaman di sebuah taman labirin di pusat kota. Sai terus menyusuri labirin itu tanpa henti dan berharap Sasuke tidak muncul dihadapannya.
"Sai," sapa Sasuke.
Sasuke memang tidak muncul dihadapan Sai tapi di belakangnya.
Pemuda itu berjalan menuju Sai dan memeluknya dari belakang. Pelukan yang sangat erat, seakan ingin agar tubuh mereka bisa menempel satu sama lain.
"Aku mencintaimu" bisik Sasuke.
Tubuh Sai mengejang. Nafasnya memburu. Sai hampir kehilangan kesadaran jika saja dia lupa bahwa orang yang sedang memeluknya itu adalah orang yang dia cintai.
"Kau menyebalkan, Sasuke" ucap Sai.
Sasuke tersenyum kecil dan mencium tengkuk Sai.
Aku juga mencintaimu" ucap Sai sembari memejamkan matanya.
