Author: helmyshin1
Main cast: Hyuga Hinata and Sabaku No Gaara
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Rating: T
Special thanks to: Nadya for all suport !
Shin1 Note: Inspired from D'Masiv's Song – Jangan Pergi and Avril Lavigne - When You're Gone
Backsong: D'Masiv – Jangan Pergi
Disappear helmyshin1 Present
Dekapan itu begitu hangat, mengalahkan hangatnya senja yang siap melempar jangkar di ufuk barat, Gaara menghembuskan napasnya di puncak kepala Hinata yang lebih pendek darinya. "Maaf," dan hanya kata itu yang bisa keluar dari mulutnya.
Hinata terisak, semakin lama, air matanya membasahi kemeja biru Gaara, tapi kedua sejoli itu sama sekali tak mengindahkannya. "Jangan...," Hinata memohon, parau. Sungguh, gadis itu begitu takut, begitu bingung, ia pun tak ingin berpisah dengan Gaara.
Gaara melepas pelukannya dengan pelan, mencengkram bahu Hinata, menatap lekat lavendernya, memberinya kekuatan walau ia sendiri membutuhkannya. "Maaf, Hinata. Tapi aku harus pergi," dengan berat, Gaara mengutarakan kalimat itu. Sang lelaki tegap mengecup kening Hinata, sangat dalam. Tapi sejuta kali pun Gaara memohon, Hinata tak akan melepaskan Gaara.
"Gaara.. aku tak bisa. Tak akan pernah bisa.."
"Lupakan aku."
Untuk yang terakhir, Gaara mengecup punggung tangan Hinata cukup lama. Dan untuk yang pertama, Gaara meneteskan air mata. Sang lelaki membalikkan tubuhnya, melangkah pergi walau ia sendiri tak mau.
"Tidak.." Hinata tumbang, hanya kedua lututnya lah yang menjadi tumpuan. Lavender itu dengan jelas melihat punggung Gaara hingga tak terjangkau oleh pandangannya. Gaara, seorang yang meninggalkannya sendiri, menanggalkan cinta yang belum usai, menyisakan luka yang tak terobati.
Jari-jari Hinata mencengkram dedaunan kering yang berjatuhan, membuangnya sembarang. Air mata terus saja mengalir deras menelusuri lengkuk pipinya, merembes di tanah yang subur. Hinata meremas rambutnya sendiri, ingin mencabut sampai akar-akarnya.
Ooh.. mengapa terlalu sakit.
Sungguh. Sungguh biadab. Sungguh biadab luka yang membesar dalam hatinya, sungguh biadab luka yang memporak-porandakan jiwanya, yang memutus syaraf otaknya, yang menghancurkan hatinya, yang merusak semuanya. Biadab! Kejam!
Hinata tak punya kekuatan lagi untuk bertahan. Ia terlanjur bergantung pada Gaara, terlanjur meletakkan semuanya pada Gaara.
Gadis itu tak kuasa lagi menahan serpihan-serpihan kaca yang menusuk tajam jantungnya. Tanpa berpikir panjang, ia melahap pergelangan tangan kirinya sendiri, berharap rasa sakit di hatinya bisa teralihkan oleh sakit di fisiknya.
Tak berapa lama kemudian, darah segar mengucur deras dari tangannya, tapi sayang, pedih hatinya tak mengalir bersama darah itu.
Napas Hinata memburu, peluh terus berjatuhan dari setiap pori-pori kulitnya. Kurang ajar! Mengapa sakit itu sulit dialihkan, eoh?
Hinata mengobrak-abrik dedaunan kering disekitarnya, dan akhirnya menemuka benda yang ia cari. Gadis itu memejamkan lavendernya yang tak bersinar lagi, menusukkan ranting runcing yang cukup besar hingga menembus jantungnya.
Akhirnya rasa sakit itu bisa hilang.
Disappear helmyshin1 Present
First, makasih buat readers yang udah meluangkan waktu buat baca FF gaje saia. Mungkin ada yang ngrasa kalau Fanfic ini terlalu Lebay, tapi kalau kalian dengerin dan ngehayatin banget Backsongnya, pasti bakal dapet feelnya, kok. Percaya deh !
DILARANG PERGI TANPA MENINGGALKAN JEJAK SEDIKIT PUN !
Best Regards,
hemyshin1
