Chapter - 1
"Luhannie... ayolah, kau hanya perlu menemaniku saja.. tak lama kok.. hanya sekitaran 15 menit.. ayolah.. aku sangat penasaran dengan kelanjutan nya, jebal Luhannie.."
Entah sudah berapa lama Baekhyun memohon pada sahabatnya ini. Dan tak pernah menyerah. Dia terus saja mengatakan hal seperti itu sembari mengguncang-guncangkan lengan sahabatnya ini. Sedangkan sang pemilik lengan hanya memutar matanya malas. Yang benar saja, Dia cepat-cepat pulang dari kantor hanya untuk menghabiskan hari nya di kasur kesukaannya, dengan kata lain, dia sekarang sangat lelah dengan urusan sekolah dan ingin beristirahat. Tapi, sepertinya itu tidak akan terjadi. Dia sepertinya memang harus mengubur keinginannya dalam-dalam setelah melihat sahabatnya di depan pintu apartemennya.
"Aku lelah, Baekhyun.. Kau bisa mengajak Kyungsoo.. Aku sungguh ingin tidur, " kalimat itu terlontar dari Xi Luhan, sang pemilik lengan tadi.
"Dia sedang kencan, Luhannie.. Jebal Luhannie... Aku berjanji akan mentraktir mu Bubble tea nanti.. aku berjanji.."
Mata Xi Luhan langsung membulat seketika. Mendengar kata "Bubble tea" membuat mood nya naik drastis. Dia memang yeoja penggila Bubble Tea. Tak ada hari yang terlewatkan tanpa Bubble tea. minuman manis yang sangat disukai oleh semua kalangan. Lansia, Dewasa, Remaja, Anak-anak, Balita, semua menyukainya.
"Benarkah?" ujar Xi Luhan memastikan
"Aku tak akan mengingkari janji ku, Luhannie, jika kau mau menemani ku.." ucap Baekhyun penuh harap.
"Baiklah.. Kau keluar sebentar dari kamar ku.. aku akan mengganti baju" pinta Luhan.
"arraesso Luhannie.. Kau memang yang terbaik.." ucap Baekhyun gembira sampai-sampai mencubit pipi kanan dan kiri Luhan sangat kuat.
"aiisshh... Appo.." kesal Luhan lalu melempar Baekhyun dengan bantal. Tapi lemparannya meleset sebab incarannya itu langsung lari terbirit-birit keluar dari kamar Luhan.
Luhan bangkit dari tempat tidurnya lalu mengganti baju nya dengan sweater bewarna peach dan rok pendek diatas lutut yang senada dengan atasannya. Dia mengambil dompet mungil nya serta Handphone nya lalu memasukkan nya ke dalam tas kecil yang cukup untuk menyimpan barang-barang nya yang tadi itu.
Setelah memakai sedikit parfume, dia keluar dari kamar dan menuju Baekhyun yang sedang menonton.
"Kajja.. kita berangkat Baekhyun-ah.." ujar Luhan keluar dari apartemennya lalu disusul oleh Baekhyun. setelah mengunci apartemennya dengan cara mengetikkan password, mereka langsung pergi menuju parkiran, dimana mobil Baekhyun di parkirkan..
.
.
.
"Ahh.. Gomawo Baekhyun-ah.." ujar Luhan girang sambil menyeruput bubble tea kesukaannya. Baekhyun hanya menunjukkan senyuman manisnya,
"Gomawo Luhannie... aku sangat beruntung mempunyai sahabt seperti mu.." ucap Baekhyun sambil mencubit. lagi. pipi kenyal milik Luhan.
"Ne.. oh ya.. bukannya tadi kau bilang kau ada janji dengan Park Chanyeol? kau bilang janjinya jam 5. ini sudah jam 5 kurang.." cerca Luhan. Mata Baekhyun langsung membulat seketika, seakan mau keluar, ditambah lagi ,mulutnya yang menganga. Luhan merasa tawanya akan meledak melihat wajah idiot Baekhyun.
"OMONA! Aku lupa! Aah.. Mianhae Luhannie.. aku tak bisa mengantar kan mu kembali ke apartemen mu.. aku buru-buru Luhannie. Mian-" "Yasudah Baekhyun-ah.. cepat.. sebelum jam 5. aku tak apa.." potong Luhan..
"Aaah.. kau memang yang terbaik Luhannie.. Aku duluan ya.. pay pay" ujar Baekhyun lalu berlari menuju mobilnya.
Luhan menatap kepergian Baekhyun sambil tersenyum kecil.
"Sluuurpp.. slurrpp.." begitu lah suara hisapan Luhan pada sedotan Bubble tea nya. Dia belum mau pulang ke apartemennya. Entahlah, malas saja.
Dia masih saja duduk termagu di dalam kios Bubble tea itu.
tak ada yang dilakukannya. hanya melamun.
Dan itu adalah salah satu hobby gadis yang berumur 23 tahun ini.
Percayalah, dengan poni sebatas keningnya, dan rambut hitam panjang lurus serta tubuh mungil nya, kau akan melihatnya sebagai remaja berusia 15 tahun. Sangat berbeda dengan kenyataannya. Matanya yang agak besar tapi tidak sebesar mata Kyungsoo itu seperti memancarkan kilauan dari ujung matanya, membuatnya semakin indah, ditambah lagi hidungnya yang pas untuk bentuk wajahnya yang sedikit bulat. bibir nya juga pink cerah tanpa lipstick membuatnya semakin menawan. Dia sempurna. Sungguh.
Dia kelahiran 20 April 1990. Di lahirkan di China. Orang tua nya kini berada di China. Alasannya dia tak berada bersama orang tua nya yaitu karena dia ingin hidup mandiri. tak seperti Kakak nya yang betah dan sangat manja disana. Sangat berbeda dengan adiknya yang sudah bisa mencari uang untuk kehidupannya sendiri.
Dia mempunyai 2 orang sahabat. mereka sudah bersahabat sejak mereka memasuki Junior High School. setidaknya itulah yang diingatnya. Namanya Do Kyungsoo dan Byun Baekhyun. Kedua temannya ini memang sudah mempunyai pasangan. berbeda dengan yeoja berwajah Baby- face ini. Dia bahkan tak pernah pacaran. Dia bahkan tak pernah merasakan jatuh cinta. Bagi nya cinta itu adalah keluarga. Tapi jangan bilang kalau dia belum pernah mendapatkan pernyataan cinta. Entah sudah berapa banyak pernyataan cinta yang sudah dia dapat semenjak sekolah sampai dia kerja. Ada yang lisan maupun tulisan. Seperti contohnya Lee Im Soo sang senior yang sangat terkenal dan bahkan mempunyai lautan fans sebelum dia menjadi artis. Dia menyatakan cintanya di depan semua siswa saat acara prom night. Tapi, lagi-lagi mendapatkan jawaban "TIDAK" dari mulut Luhan. Padahal sudah seromantis itu.
Dia memang bahagia. Tapi dia juga tidak bisa memungkiri bahwa dia sendiri merasakan kesepian dan hampa sekaligus dalam hatinya yang terdalam. Dia sebenarnya ingin mencintai seseorang, Dia ingin merasakan debaran-debaran aneh yang sering diceritakan 2 sahabatnya itu kepadanya, Dia juga ingin mempunnyai seseorang yang siap sedia merengkuhnya hangat di dalam pelukannya. Tapi, sampai sekarang, dia belum menemukan orang yang cocok. Dia seperti menunggu seseorang yang sampai sekarang tak pernah dikenalnya. Ralat. Sampai sekarang yang belum di ingatnya. Dia merasa bahwa dia kehilangan, bukan sesuatu yang tidak penting, melainkan yg paling penting. Tapi dia lupa apakah itu.
2 sahabat nya bahkan sudah berulang-ulang kali berusaha mengenalkannya dengan pria yang baik, dan juga tampan, tapi, Luhan sama sekali tidak tertarik dengan semua pria yang mereka kenalkan. Sungguh malang nasibnya.
"Ada yang bisa saya bantu, Agasshi?" tanya seorang pelayan pada Luhan yang tadi memang memanggilnya.
"Ah.. Ne.. aku ingin Cake Strawberry dengan satu lagi Bubble tea rasa coklat." ucapnya sambil melihat wajah sang pelayan. untuk sejenak, dia terhanyut dalam mata elang milik si pelayan. Dia seperti mengenal tatapan elang pemuda ini.
'Tampan' lirih nya dalam hati. Baru kali ini lah Luhan mengakui ketampanan seseorang. Dia seperti mengenal wajah sang pelayan ini. Tapi dia segera membuang pikiran itu jauh-jauh.
Sang pelayan sedikit tersenyum lalu berkata, "Baiklah.." lalu berjalan pergi ke dapur cafe.
Luhan menatap punggung pelayan tadi yang mulai menjauh. Dia merasa aneh pada dirinya sendiri. Lalu, dia mengeluarkan Tab nya, dan membuka lembar kerja baru. dia mulai mengerjakan sisa kerjaannya di kantor.
setelah 5 menit, sang pelayang membawa pesanan Luhan yang sekarang sedang serius dengan pekerjaannya.
"Ini pesanan anda, agasshi. Selamat menikmati.." ucapnya ramah lalu sedikit tersenyum, dan meninggalkan Luhan yang tidak sadar akan kedatangan sang pelayan tadi.
.
.
.
Hari sudah menjelang malam, dan Luhan masih saja berkutat dengan pekerjaannya. Dia nyaman mengerjakan pekerjaannya disini. Dan kios Bubble tea ini juga mau tutup. Tinggal beberapa pelayan yang mesih tertinggal disitu, salah satunya pelayan yang mengantarkan pesanan Luhan tadi.
"Apakah dia mengerjakan PR nya? Banyak sekali PR nya, dari siang tadi sampai malam begini PR nya itu belum siap juga, pasti dia anak pintar di sekolahnya." ujar pelayan yang bernama Kim Jih Hae menatap Luhan yang masih serius dengan pekerjaannya.
"Kau salah, Jin-ah. Dia sudah kerja. Umurnya 24 tahun pada bulan april." ujar Oh Sehun. ya, nama pelayan bermata elang itu adalah Oh Sehun. Dia tanpa sadar telah mengucapkan hal itu
"Mwo!? Kerja?! ah.. tidak mungkin Sehun-ah.. kau liat saja badannya, dia pasti masih dalam masa pertumbuhan. Lagi pula, dari mana kau tahu tentang hal itu?" pekiknya Jin Hae
"Kau tak percaya? silahkan kau tanya padanya."ujar Sehun sambil menopang tangannya di atas meja. Dia menghiraukan pertanyaan Jin Hae tadi.
"Baiklah.." ucap Jin sambil berjalan mendekati Luhan.
'tak banyak yang berubah,Lulu.. Bogosshippeo' lirih Sehun dalam hati.
"Hai adik kecil, ini sudah malam, dan kami ingin tutup. jika kau mau menyelesaikan PR mu, sebaiknya kau kerjakan di rumah mu saja. Karena, tidak mungkin kan, jika kami menunggu mu sampai PR nya selesai. memangnya, apa PR mu? Aku jago dalam Matematika." ujar Jin bohong. Tidak. Dia bahkan tak tau apa-apa tentang matematika. Luhan hanya menatap pria itu bingung, 'adik kecil? PR?' lirih Luhan dalam hati.
"Mianhamnida,aku akan segera pulang. Tapi anda perlu tahu, umurku akan menjadi 24 tahun bulan april nanti. Dan aku sudah lulus kuliah dan bekerja." ucap Luhan sambil tersenyum manis,
'senyuman mu bahkan masih semanis itu..' batin Sehun lagi.
"Aaah... Mianhamnida.. Berarti yang dikatak-" ucapan Jin Hae terpotong karena tiba-tiba Sehun langsung membekap mulutnya. Sambil menunjukkan senyuman tanpa dosa nya, dia menggaruk tenguk nya yang sama sekali tidak gatal. "aah.. Mianhamnida.. jangan mendengarkan setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya, dia sedang mabuk" ucap nya sambil mengeluarkan cengirannya. Jin hae langsung menghempaskan tangan Sehun yang tadi berada di mulutnya. "Justru dia yang harusnya tak kau dengarkan, aku tidak mabuk!" kesal Jin Hae. Luhan hanya tertawa kecil, melihat perilaku 2 namja tampan yang berkelakuan abstrak ini di depannya.
"Tak apa. Nama ku Xi Luhan." ucap Luhan meperkenalkan diri sambil mengulurkan tangannya.
'Dia masih belum mengingatku. Lulu, kita sudah saling mengenal 10 tahun yang lalu' batin Sehun kecewa tapi tetap saja tangannya terulur untuk menyambut tangan Luhan.
"Ne, Joneun Oh Sehun imnida" ujar Sehun sambil menjabat tangan Luhan lalu dengan enggan dia melepaskannya.
"Baiklah Luhan-ah, nama ku Kim Jin Hae.." ujar Jin Hae sambil menundukkan badannya 90O lalu menegakkan kembali tubuhnya.
" - ipsul wae chu- dalkomhage chu- onmone nan himi pullyeo, naega—" Handphone Jin Hae berbunyi dan seketika Jin hae langsung menjauh dari 2 orang itu sambil mengangkat teleponnya.
Rasanya tawa Luhan akan meledak seketika begitu mendengar ringtone seorang namja yang tampan tadi. bagaimana bisa seorang namja sepertinya mengatur nada panggilannya dengan lagu Mr.Chu ? 'Apakah dia seorang gay?' batin Luhan geli.
"Kau tidak pulang? Ini sudah malam.." Ucap Sehun sambil menyandeng ransel nya.
"Aah.. Ne? Hmm.. aku akan pulang.." ucap Luhan sambil mebereskan barang-barang nya yang sedikit berserakkan di meja.
"Kau tinggal dimana? Kalau aku boleh tau.. Aah.. mianhae aku menanyakan hal seperti itu, aku tak bermaksud, mianhae mianhae.." ucap Sehun salah tingkah karena Luhan terus menatapnya. Dia penasaran apakah Luhan masih tinggal di rumahnya yang dulu. "Tak apa Sehun-ah.. aku tinggal di Apartemen di jalan Gwangdourung." ucap Luhan. "Apartemen yang ada di dekat supermarket itu?" tanya Sehun
"Ne.. Kau kenal?" tanya Luhan
"Tentu saja.. Aku baru pindah kesana tadi pagi. Aku langsung pergi pagi-pagi dan tak sempat menyapa tetangga ku." ucap Sehun sumringah. Dia tak menyangka bahwa dia akan tinggal bersama Luhan. bukan.. bukan tinggal bersama tetapi yang pasti dia akan menjadi lebih dekat dengan Luhan. seperti dulu lagi.
"Jadi kau yang akan menempati kamar 203? kamar yang berada di depan kamar ku?" ucap Luhan bersemangat. Entah kenapa dia menjadi sangat bersemangat yang tadinya dia lelah.
"kau tinggal di nomor 202?" ujar Sehun dengan nada yang dibuatnya, ehem, se biasa mungkin.
"Ne.. Semoga kau akan betah, Sehun-ah" balas Luhan lalu memamerkan senyuman manisnya.
.
.
.
Mereka kini sedang berada di bus.
Ya, karena tadi dia ditinggal oleh Baekhyun, jadi dia harus pulang sendiri.
Mereka? Yap, akhirnya mereka memutuskan pulang bersama, dan memilih naik bus.
karena tempat duduk yang penuh, mereka memutuskan untuk berdiri sambil berpegangan pada besi yang menggantung di atas mereka. mereka berdiri besebelahan. Luhan sedikit mendongak, dan mendapati wajah Sehun yang begitu tampan dengan rambut yang bewarna coklat gelap itu. Dia seperti mengenal pria yang lebih tinggi dari nya ini. Tapi, dia lupa dimana. Dia mencoba mengingat-ngingat nya lagi, dan sakit kepala yang luar biasa lah yang di dapatnya. tangan kirinya berganti menjadi menggantung pada pegangan tadi, dia menundukkan kepalanya dan tangan kanannya kini memijat-mijat nya kepalanya pelan. Entah kenapa, dia seperti ini jika ingin mengingat masa lalu nya.
"Lulu- maksudku Luhan.. kau kenapa? kau baik-baik saja?" tanya Sehun khawatir karena badan Luhan yang sempat nimbrung ke Badannya.
"Aku tak apa, Sehun-ah.. Uhmm.. Hun?"
"Ya?"
"A-apakah kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Luhan hati-hati. sedangkan kepalanya mulai kembali seperti biasanya.
"Uhm.. A-Ani.. Ku rasa tak pernah.. Aku baru mengenal mu sekarang." Bohong! Sehun bahkan sudah pernah menjadi bagian dari hidup nya dulu. tapi itu dulu.
"Ah.. begitu.." sedikit nada kecewa teralun dari mulut Luhan saat mengatakan kalimat itu.
.
.
.
.
"Baiklah. Aku masuk dulu Sehun-ah.. Jaljayo" ucap Luhan sedikit tersenyum lalu masuk ke dalam pintu apartemennya. Jantung nya berdegup kencang. berdiri dengan jarak yang sedikit dengan Sehun menimbulkan efek tersendiri bagi Luhan.
Jantung nya berdegup sangat cepat. Dan sesekali, pipi nya panas saat mengingat wajah sehun. 'Apa-apaan ini' batinnya dalam hati,
Luhan kembali ke kamarnya, tanpa mengganti baju nya, dia langsung menghempaskan tubuhnya di kasur bewarna "light blue" itu. Dan tak lama, dia mulai terbang ke dunia alam mimpi.
.
.
.
.
"Lulu! Berhenti lah! Aku bisa menjelaskannya!" Teriak seorang remaja laki-laki yang umurnya 15 tahun itu sambil mengejar seorang remaja perempuan yang lari jauh di depannya.
"Menjelaskannya?! Menjelaskan apa!? Kau menganggap ku apa,eoh? Yeoja mu? Kau bahkan tak memberi tahu ku tentang kepindahan mu! Kau kira aku siapa!?" Lirih yeoja itu dengan nada meninggi, dia masih terus saja berlari.
"Lulu! Tolong! Berhentilah! Jalanan licin lu!" Pekik namja itu dibelakangnya. Lagi-lagi dia menghiraukannya,
Ya,jalanan di seoul memang sedang licin karena salju. Korea selatan memang sedang dalam musim dingin.
"Aku tak peduli!" Kali ini yeoja itu berteriak menjawab namja itu. Air matanya kian menderas, hingga mata nya buram dan sedikit kabur, tak sengaja, dia menginjak batu dan dikarenakan jalanan licin, dia tergelincir dan kepalanya mengenai bongkahan batu tadi, darah mengalir dari kepala bagian belakangnya, dia tak sadarkan diri.
"LULU!" Teriak namja itu histeris lalu berlari kearahnya, matanya segera berair dan mengeluarkan air mata, "Lu! Bangun! Mian sayang, aku salah.. Bangunlah.." Ujar namja itu histeris sambil menepuk-nepukkan pipi yeoja itu, tak mendapat respon, dia langsung menggendong yeoja itu, darah bergelimang di baju seragamnya,
Dia segera membawanya ke rumah sakit.
.
.
.
.
Annyeonghaseyo!^^ nama ku Gilga. Sedikit perkenalan, aku Gilga dari medan^^
Mian kalo ff nya jelek,atau gaje, aku masih newbie, ini juga ff pertama ku.. Jadi maklumin ya :')
Ff murni dari otak sy sendiri :')
Sedangkan cast nya hanya milik Tuhan^^
Jangan lupa ninggalin jejak,ne :) jebal, aku butuh masukkan dan support, supaya semangat lanjutinnya. Kalau review nya banyak, insya allah aku update nya cepet-cepet.. :) terakhir, gomawo yang mau baca^^
Pay-pay!^O^
