Oyasumi

disclaimer:
Ouran High School Host Club © Bisco Hatori
Fanfiction © pindanglicious
seriously i take no profit by made this thing

warn: (just a little) fluffy, twincest, BL, ficlet

.

.

.

Hikaru menggeliat gusar di atas ranjangnya malam itu.

Di dalam pikirannya terjejal beribu permasalahan yang membuat matanya tak kian memejam. Kendati sang purnama hendak terbenam dilamun fajar, laki-laki bermata keemasantersebut masih terjaga.

Sekali lagi, tak peduli dengan bunyi dentang jam dinding yang serasa menggema di telinganya.

Tidak … bukan Tono yang ada di angannya saat ini. Bukan juga Haruhi, bukan Kyoya-senpai, bukan Honey-senpai dan bukan Mori-senpai. Bukan mereka, karena hanya ada satu orang yang berdiri tegak, tertancap dalam lubuk sanubari.

Kaoru.

"Uh "

Hikaru kembali mendesah panjang. Dahinya mengkerut rapat-rapat. Iris emas miliknya menatap kosong sosok replika dirinya yang tengah tertidur pulas. Ah, wajahnya yang tertempa pijar purnama terlihat jauh lebih indah dari kibar aurora.

"Demi Tuhan, Kaoru …"

Sambil tersenyum lembut, pemuda itu berbisik pelan, nyaris tak terdengar. Kala itu jantungnya berdebar jauh lebih cepat. Lebih cepat dibandingkan tempo hari lalu, di mana dia merasakan gejolak cinta maha dahsyat pada si gadis Fujioka.

Jadi … apakah dia kembali merasakan apa yang namanya cinta? Pada Kaoru? Saudaranya sendiri?

Tidak.

Hikaru tak mau terjerumus dan tenggelam ke dalam palung samudera dosa. Hubungan terlarang mereka hanyalah kepura-puraan.

—tapi, naluri itu tetap ada.

"Aku tidak mau jatuh cinta kepada adikku sendiri," Hikaru kembali berbisik. Wajahnya ditenggelamkan di antara ceruk kedua bantalnya. "—tapi ternyata hanya kau yang selama ini bisa membuatku … sangat tenang …" lanjutnya. Kemudian mulut itu terkatup rapat.

Hikaru sendiri masih tak bisa terjun ke alam bawah sadarnya. Di sisi lain dirinya sangat tenang dan damai dengan kehadiran Kaoru. Namun di saat yang bersamaan dia sendiri benar-benar bingung dan tertekan. Otaknya digerayangi oleh rasa terlarang. Ingin dia menggerayangi tubuh di hadapannya itu, memeluknya erat.

"Ah, tidak …"

Anak adam itu bergerak mencondongkan tubuhnya ke dekat tubuh saudara laki-lakinya. Hidung mereka bersentuhan, jelas. Hikaru memejamkan matanya sembari menghisap dalam-dalam aroma khas milik adiknya.

"Kaoru, maafkan aku. Maaf …"

.

.

.

"Aku mencintaimu, Kaoru. Oyasumi,"

[END]

Ficlet. Incest HiKaoru. Salam kenal, penghuni fandom ouran! :'D maaf saya membawakan fic pertama saya di fandom ini dengan sebuat ficlet nista. Dari awal sudah jatuh cinta sama incest relationship mereka sih :'D /ditabok

Semoga suka~

.

=pindanglicious