Tittle : Flux

Main Pair : FanXing / KrisLay / KrAy

*Bridge to Terabithia

yangdite2013

Spesial Present

.

.

.

.

Jemari Kris membolak-balikkan halaman yang berada ditangannya saat ini. Sedari tadi pemuda tampan itu hanya berkutat dengan bukunya. Selalu buku. Kanvas. Kuas. Kemudian cat.

Hanya itu? Tentu. Siapa yang mau menjadi teman pemuda miskin seperti Kris? Meskipun ia memiliki postur tubuh yang tinggi, wajah tampan dan juga mata elangnya yang tajam, namun di sekolahnya sekararang, jika kau ingin memiliki banyak teman maka kau harus memiliki banyak uang dan juga...popularitas.

Kris cukup jengah dengan hal itu. Pasalnya dia sedikit kesulitan jika sedang mendapat tugas yang mengharuskannya memiliki kelompok. Tentu. Seharusnya ia bisa menyelesaikannya sendiri, namun pemuda yang hanya mengandalkan beasiswa seperti dirinya mana mungkin bisa menolak dan melawan?

Sebenarnya Kris tidak begitu memperdulikan status dirinya dan juga kondisi yang ia jalani sekarang. Ia hanya ingin fokus menyelesaikan pendidikannya kemudian menjalani berbagai tes pekerjaan dan menjadi pegawai pemerintah saja. Ayolah, siapa yang tidak ingin mendapat tunjangan hidup? Jika kau menjadi seorang pekerja di bawah pemerintah Korea, maka biaya hidupmu akan sedikit terjamin.

"Hei, Kau.."

Sebuah suara berat mengagetkan Kris. Ia menutup novel yang sedang dibacanya kemudian mendongak cepat. Tatapannya bertemu dengan seorang namja tegap yang berdiri di depan kelas dengan sebuah tongkat yang kini mengacung tepat kearahnya.

"Ye,Soensaengnim?"

"Apa yang sedang kau kerjakan,hah? Kau tidak tahu kelas sudah dimulai sejak aku masuk kedalam kelas ini, Wu Yi Fan?"

Kris mengernyit tidak suka saat guru killer ini menyebut nama lengkapnya dengan nada yang kurang bersahabat. Ia menyamankan duduknya kemudian berdehem sejenak.

"Aku sedang mencari referensi untuk tugas minggu depan, sebenarnya. Maaf kalau mengganggu." Kris beralasan.

Sang Guru yang bernama Yoon Jihoon itu menaikkan alisnya dan memberikan tatapan menyelidik kepada Kris sebelum ia mendudukkan dirinya di kursi.

"Baiklah, lain kali jangan kau ulangi, cepat pimpin kelas." Perintah Yoon Jihoon kepada Kris. Kris mengangguk sekilas kemudian berdiri dan memimpin kelas dengan suara bass nya yang begitu dalam. Selain pintar, ia juga dipercaya oleh wali kelasnya untuk menjadi pemimpin. Rupanya keputusan itu tidak disetujui oleh teman-teman sekelasnya. Dan sekali lagi, Kris tidak bisa menolak dan hanya mengikuti perintah dari sang wali kelas saja tanpa menghiraukan protes dari teman-temannya.

"Annyeong Yoon Soensaengnim, maaf mengganggu kelas anda. Ada murid baru datang hari ini.." Wali kelas Kris, Park Shin Young berdiri di ambang pintu bersama seorang pemuda di belakangnya.

Kris menoleh sejenak dan mengamati pemuda yang terlihat sangat lugu itu. Sebuah tas ransel besar bertengger di bahunya, kemeja sekolah yang sedikit ketat sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya yang—ah Kris tidak berpikir sejauh itu. Kemudian kulit putih mulus dan juga wajah cantik dengan matanya yang bening. Sebenarnya dia itu perempuan ya? Kris tersenyum remeh saat mendapati pemuda itu menatapnya. Kemudian ia mengalihkan pandangannya kedepan dan tidak memperdulikan tatapan yang masih ditujukan kepadanya. Tentu saja ia menyadari itu namun ia berusaha tidak perduli.

"Oh baiklah Park Soensaengnim, silahkan masuk.."

Wali kelas cantik itu menunduk sejenak mengucapkan terimakasih dan mengajak murid baru tersebut masuk kedalam kelas.

"Baiklah, hari ini kalian akan mendapatkan anggota baru. Ibu harap kalian bisa berteman dan membantunya jika ia mendapat kesulitan." Setelah mengatakan itu, Park Soensaengnim membungkuk sekilas mengucapkan terimakasih dan berjalan keluar.

Kris mengamati pemuda itu sekali lagi kemudian pandangannya terarah keseluruh kelas. Bisa ia lihat sebagian dari teman-temannya nampak sangat tertarik dengan murid baru itu. mungkin murid baru itu anak orang kaya? sekali lagi Kris tidak peduli. Ia menarik novel miliknya dari laci meja kemudian membacanya tanpa menaruh minat sedikitpun pada kehadiaran murid baru itu.

"Perkenalkan dirimu.." Ujar Yoon Soensaengnim.

Pemuda itu mengangguk pelan kemudian berjalan sedikit maju. Bola matanya bergerak kesana kemari memperhatikan murid-murid yang akan menjadi teman sekelasnya. Nampak tidak ada yang menarik perhatiannya. Namun, pandangannya berhenti pada Kris yang terlihat tidak menghiraukan dirinya. Ia menyeringai sejenak kemudian mulai memperkenalkan dirinya.

"Ni Hao! Namaku Yixing, Zhang Yixing. Aku berasal dari China dan aku mohon bantuan dari kalian. Xie xie.." Ujar pemuda itu diakhiri dengan senyuman berdimplenya yang begitu manis.

"Woah..manisnya~~!" Seru Chanyeol, pemuda tampan dan salah satu pendonasi besar sekolah ini. Tentu saja orang tuanya lah yang berdonasi.

Yixing tersenyum tipis dan membungkuk sedikit untuk mengucapkan terimakasih.

"Yixing-shi...apa kau masih single?" Seluruh kelas—kecuali Kris menoleh kepada Chanyeol dan memberikan tatapan aneh untuknya. "Hehe.."

"Um-ya begitulah.." Jawab Yixing singkat. Chanyeol tersenyum lebar kemudian bertepuk tangan heboh karena mendengar jawaban Yixing.

"Diamlah dasar troll." Ketus Sehun di belakangnya namun Chanyeol tidak peduli dan terus bertepuk tangan. Kris mengernyit tidak suka dan menolehkan kepalanya untuk melihat apa yang dilakukan Chanyeol.

"Park Chanyeol, diamlah!" Tegur Yoon Jihoon yang sedari tadi memperhatikan keributan yang diciptakan Chanyeol.

Chanyeol berhenti kemudian mengangguk malas. "Ye, Seonsangnim."

"Nah, kau duduklah bersama Kris dan mintalah bantuan kepadanya untuk mengajakmu berkeliling sekolah nanti saat jam usai."

Yixing melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Kris berada.

"Boleh aku duduk disini?" Tanya Yixing.

"..."

"Um-apa aku boleh duduk disini?"

"Kalau mau duduk ya duduk saja jangan terlalu banyak bicara."

"..."

"..."

"Baiklah terimakasih.."

Yixing mendudukkan dirinya kemudian mengeluarkan beberapa buku dan menoleh kepada Kris.

"Um..apa aku boleh tahu siapa namamu?"

"Kris."

"Oh, Kris-shi..boleh aku meminta bantuanmu? aku tertinggal banyak mata pelajaran dan aku tidak tahu harus memulai dari mana, jadi..bisakah-"

"Kau bisa diam? dengarkan saja saat bapak tua itu mengajar dan ikuti dengan baik maka kau bisa mengejar ketertinggalanmu perlahan. aku tidak punya waktu untuk mengajarimu jadi jangan ganggu aku lagi."

"..."

Yixing terdiam dan terus menatap Kris lama. ia tidak tahu jika pemuda disampingnya ini begitu kasar. tapi diam-diam ia tersenyum samar saat melihat Kris kembali fokus dengan buku-bukunya.

Ia yakin bisa menjadikan Kris sebagai seseorang yang akan menemaninya berpetualang nanti.

.

.

.

.

.

TBC

.

.

.

Halo saya kembali dengan FF absurd bergenre Romance Fantasy untuk para KRAY shipper. seperti yang saya tulis diatas *Bridge to Terabithia.

FF ini adaptasi dari film fantasy tersebut namun sudah saya rubah sedemikian rupa dengan imajinasi saya sendiri. jadi ini adalah Chap 1, saya mau lihat seberapa banyak review untuk FF ini untuk menentukan LANJUT/TIDAK.

jadi tolong bantu saya.

terimakasih^^