A/N : Uwooo! Akhirnya, setelah perjuangan panjang aku berhasil dapat modem dan bisa internetan lagi! Ehehehe. Ehem, maaf, karena aku udah lama menghilang... Itu karena, umm... Laptopnya rusak semua! Yang satu begitu habis dipakai internet langsung lemotnya bikin orang berhasrat ngebanting orang... Yang satunya nggak bisa baca modem broadband Speedy. Nah, yang satu lagi mati dan sampai sekarang kagak bisa hidup-hidup! Sialnya lagi, AKU KEHILANGAN PASSWORD AKUNKU! KYAAAAAAAA! Ah, tapi nggak apa-apa, deh. Ups, malah curhat. Ahaha, aku bikin multichap lagi… Ehehehe… Tapi, jangan takut sama yang namanya telat update buat fanficku yang ini! Percaya nggak percaya, chapter fanfic ini sudah ku ketik hingga chapternya yang ke-6! Jadi, tinggal ngedit dan post aja!

Disclaimer : BLEACH PUNYA GUE! (ditusuk Om Tite) Maksud gue, fanficnya 'Bleach : Another Version' ini yang punya gue. Yang asli punya Tite Kubo.

Summary : Bagaimana ya kalau di Bleach yang datang ke gensei diganti Hitsugaya Toshiro, si kapten cool yang pemarah (?) tapi imut itu? Apakah makin seru? Atau malah membosankan? Check it out!

Warning (s) : OOC, gaje sangat, lebay, alay, ada unsur shounen-ai dikit (iya, kok! Swear! Dikit! Slash gitulah istilahnya), dan bi-shounen (dikit juga)… Jadi, lumayan amanlah buat kalian yang nggak begitu suka shounen-ai

N.B : Aku bikin ini pake manganya. Tapi, aku ubah sedikit (baca : banyak) Biar beda sama aslinya. Kan, kalau sama ntar jadi nggak seru~ Oya, di sini Hitsu pakai shihakushou, doang! Haorinya lagi di laundry di Seireitei… (WTF?)


XxBLEACHxX


Malam sudah mencumbu Kota Karakura. Di atas sebuah tiang listrik ada sesosok orang dengan kimono hitam yang membelakangi bulan. Dipunggungnya ada sebuah katana panjang dengan sarung pedang berwarna biru. Rambutnya yang sangat kontras dengan warna kimononya, diterpa oleh angin malam. Seekor kupu-kupu hitam mengekor di belakangnya.

Dia mengecek kembali kertas ditangannya. "Disekitar sini… Begitu ya, aku merasakan aktifitas roh yang kuat." Dimasukkannya kertas itu ke dalam kimono hitamnya.

"Sudah dekat," ucapnya dingin. Setelah itu dia menghilang seperti ditelan malam.

Pedang siap diayunkan…


XxBLEACHxX


= Bleach : Another Version =

= By : 4869fans-nikazemaru =

= Chapter 1 =

The Falling Snow


XxBLEACHxX


"Hei!"

Tendangan mendarat di tubuh 2 orang yang nampaknya sedang tidak beruntung itu. Dua orang itu kontan terkapar di tanah. Cowok yang memukul mereka menatap dengan tatapan tidak suka.

"Si-siapa kau? Tiba-tiba saja muncul dan memukul Yama-chan! Kau tidak tahu sopan santun ya!" teriak teman-teman orang yang dipukul tersebut.

"Kalian! Kalian itu yang nggak punya sopan santun!" teriak cowok berambut orange menyala yang baru saja menghajar 2 orang tadi. "Lagi pula, itu tadi namanya tendangan! Berapa, sih, nilai bahasamu? Nggak pernah sekolah ya?" lanjut cowok itu dengan berapi-api sambil menonjok salah seorang dari mereka yang menyerangnya.

"Hiiiiiy!" jerit dua orang yang tersisa dari kelompok itu.

"Hei, kalian!" Cowok itu menunjuk ke arah vas yang telah hancur dan bunganya berserakan itu. "Kau tahu apa arti ini?"

Dua orang yang dilempari pertanyaan itu menggigil. "Pe-persembahan untuk anak yang dulu mati disini…"

"Bagus. Kalau kalian tahu, kenapa kalian tabrak dengan skateboard butut kalian, hah? Kalau ibu kalian tahu, beliau pasti menangis! SEKARANG AYO MINTA MAAF KEPADA ANAK ITU!"

"HUAAAAAAAAA! MAMA!" teriak dua orang itu. Mereka langsung kabur dengan kecepatan 4,2 detik dalam 40 yard seperti Kobayakawa Sena di Eyeshield 21, manga favorit mereka.

Cowok berambut orange itu menggeram. "Hah! Payah!" umpatnya. Dia menoleh dan menatap pecahan vas itu. "Maaf ya, nanti akan kuganti dengan yang baru," katanya kepada seseorang yang tidak bisa dilihat dengan mata biasa.

Sesosok roh gadis kecil yang seperti adalah korban tabrakan di perempatan itu mengangguk. "Arigato, Nii-san," ucapnya. "Sudah setiap hari kesini."

"Ah, nggak apa-apa," jawab cowok itu sambil mengambil tasnya kembali. "Sudah ya!"

Gadis itu mengangguk. Ditatapnya punggung cowok berambut orange yang sedang berjalan menjauh itu. "Arigato, Kurosaki-nii…"


XxBLEACHxX


Name : Kurosaki Ichigo

Age : 15 years old.

Hair's Color : Orange.

Eyes : Brown.

Occupation : Karakura's High School Student.

Special Ability : Can see ghost.


XxBLEACHxX


"Aku pulang…" kata Ichigo dengan wajah 3L. Lesu, lemas, dan lunglai. Hati-hati, itu adalah gejala awal anemia! Ehm, kembali ke cerita. Sebelum Ichigo sempat berkedip apalagi kentut (?) sebuah kaki nyasar ke kepalanya.

"TERLAMBAT!" teriak orang yang dengan penuh semangat perjuangan (?) menendang Ichigo. JENG! Inilah, sang ayah nyentrik, Kurosaki Isshin! "Kemana saja kau? Jam segini baru pulang! AUW!" Bogem maut mendarat di kepala Isshin.

"Hah! Berisik! Aku hanya ke rumah teman!" kata Ichigo.

"Cih, gerakan yang bagus, anakku… Hmm… Ke rumah teman…" Wajah Isshin jadi horror. "Jangan-jangan…!"

"Hah?"

"ICHIGO! AYAH BANGGA PADAMU! AKHIRNYA KAU JADI PRIA DEWASA SEPERTIKU! MASAKI! ANAK KITA SUDAH DEWASA!"

Sebuah bogem mendarat lagi di wajah Isshin. "Sudah kubilang, berisik!"

"O-Onii-chan! Otou-san! Hentikan!" jerit Yuzu, adik Ichigo yang paling kecil.

"Sudah, biarkan saja, Yuzu… Aku tambah, dong!" kata Karin, adik Ichigo nomor 2.

"Karin-chan! Nggak bisa begitu! Ah, Onii-chan! Nggak makan malam?"

"Nggak! Udah kenyang!" jawab Ichigo sambil menaiki tangga untuk ke kamar.

"Ah! Gara-gara Otou-san, nih! Onii-chan jadi nggak mau makan, kan!"

"Huh, kalau aku jadi Ichi-nii, sih, aku juga bakal begitu!" gumam Karin.

Isshin langsung depresi, "Masaki-chan… Apakah karena sedang dalam masa puber? Putri-putri kita jadi dingin sekali… Apa yang harus kulakukan?" jerit Isshin kepada poster seorang wanita cantik. Diposter itu tercetak tulisan 'Masaki Forever'. Wanita dalam foto inilah ibu tokoh utama kita.

Ichigo menghela nafas. "Dasar! Apa nggak ada yang waras disini? Kalau begini bisa-bisa aku jadi gila!"

Tiba-tiba ada kupu-kupu berwarna hitam lewat dihadapannya. "Hah? Kupu-kupu? Masuk lewat mana ya?" Pandangan Ichigo langsung beralih ke sesosok orang berkimono hitam yang tiba-tiba muncul dengan menembus dinding kamarnya. "A-…"

"Hmm… Dekat…" ucap sosok itu. Sebelum sosok itu berhasil melangkah, sebuah tendangan nyasar keperutnya dan membuatnya terjungkal. "UWAAAAAAAAAAAH!"

"APANYA YANG 'DEKAT', PENCURI? SOK COOL BANGET! DASAR, PENCURI!" tuduh Ichigo kepada sosok itu.

"Ka-kau bisa melihatku?" heran sosok itu. 'Bahkan bisa nendang aku juga!' batinnya.

Ichigo bingung. "Hah? Jelas bisa, kan? Elo lagi ngigau ya?"

"ICHIGO! JANGAN RIBUT!" teriak Isshin yang tiba-tiba sudah menendang Ichigo dari belakang.

"KAMU ITU YANG RIBUT! LIHAT INI, KAMU ITU GIMANA, SIH, NGUNCI PAGAR RUMAHNYA? MASA ORANG INI BISA MASUK?" teriak Ichigo sambil balas nendang.

Isshin heran. "Hah? Orang? Orang mana?"

Ganti Ichigo yang kaget. "Hah?"

"Percuma," kata sosok berbaju hitam yang sekarang ada dibelakang Ichigo. "Orang biasa tidak bisa melihatku. Aku… shinigami…"


XxBLEACHxX


"Kyaaaaa!"

Sesosok monster memakan seorang hantu anak kecil yang tadi ditolong Ichigo. Monster itu mengedarkan pandangan. "Dekat! Sudah dekat… Roh yang kuat itu… Hehehe… Pasti sedap sekali…"


XxBLEACHxX


"Oh, begitu ya… Kau shinigami yang datang dari tempat bernama Soul Society untuk membasmi roh jahat, kan? Hmm, baiklah…" gumam Ichigo setelah mendengar penjelasan shinigami itu.

Shinigami berambut putih itu mengangguk. "Ya, kau sudah paham, kan?"

"MANA MUNGKIN GUE PERCAYA, BODOH!" Ichigo tanpa basa-basi melemparkan meja yang ada dihadapannya.

Shinigami itu menghindar dengan mudah dari meja 'terbang' itu. "Kau… Padahal dapat lihat hantu. Tapi, tidak percaya? Aneh banget!"

"Siapa juga yang bakal langsung percaya? Aku nggak pernah lihat shinigami terus kamu tiba-tiba nongol dikamarku dengan tenangnya! Ketuk pintu atau kasih sesajen (?) dulu, kek! Orang mana pun nggak bakal percaya, tahu!" kata Ichigo emosi. "Kamu emang bukan manusia karena ayahku aja nggak bisa lihat kamu. Tapi, kalau mau main shinigami-shinigamian ditempat lain aja sana! Dasar, bocah! Sana pulang trus minum susu biar cepat tinggi!"

"Bo-bocah…?" alis shinigami itu naik-turun. Menahan kesal. "Makan, nih! Bakudou pertama, sai!"

"?" Ichigo kaget karena tiba-tiba ia tak bisa bergerak. "A-apa ini?"

Shinigami itu melipat tangannya di depan dan dengan santai meletakkan kakinya di punggung Ichigo. "Huh! Itu kidou! Jurus yang hanya dapat digunakan shinigami! Enak aja panggil aku 'bocah'! Begini-begini aku ini lebih tua darimu 10 kali lipat! Kalau tidak karena ada reihou, kau pasti sudah kubunuh!"

"Ugh! Dasar curang!"

"Curang? Oh, maaf saja, ini bukanlah hal curang. Lalu…" Si shinigami mencabut pedangnya. Membuat Ichigo terbelalak.

"Tu-"

PLEK!

Sisi bawah pegangan pedang shinigami tersebut menempel di dahi sesosok arwah yang ada disamping Ichigo. Arwah orang berkacamata itu kaget. Kini di dahinya tertulis kanji shisei (baca : 'hidup dan mati'). Perlahan-lahan tubuh arwah itu menghilang.

"No! Gue nggak mau ke neraka!" jerit arwah itu alay sambil guling-guling kayak anak kecil.

"Tenanglah, Soul Society bukanlah neraka! Disana adalah tempat yang lebih baik dari disini!" kata shinigami tenang.

"Noooo!" jerit arwah itu. Kali ini tambah alay. Setelah itu suasana hening kembali saat si arwah sudah hilang secara sempurna.

Ichigo sweatdrop. 'Alay bener tuh orang!' pikir Ichigo. "Dia…"

"…arwahnya dibimbing ke Soul Society," jawab shinigami yang sudah menyarungkan pedangnya. "Ini merupakan salah satu tugas shinigami. Untuk lebih jelasnya, akan kuterangkan secara detail dan mudah dengan disertai sketsa agar kau yang kayaknya bodoh ini bisa memahaminya dengan cepat."

"Hei! Aku tidak bodoh!"

Shinigami mungil itu mengambil buku dan spidol yang ada di meja Ichigo. "Roh terdiri dari 2 macam. Roh biasa yang disebut 'plus' dan roh jahat yang disebut 'hollow'! Roh biasa ini adalah bla… bla… bla… Jumlahnya bla… bla… bla… Lalu roh jahat adalah bla… bla… bla… Mereka bla… bla… bla… Lalu bla… bla… bla…" Beberapa menit kemudian. "Ada pertanyaan?"

"Umm…" Ichigo mencerna penjelasan yang super detail dan panjang dari sang shinigami sambil menatapi sketsa gambarnya yang ternyata lumayan bagus. "Apa kau ini ensiklopedia berjalan? HUWA! Sial! Mentang-mentang aku nggak bisa gerak!" protes Ichigo yang sekarang wajahnya sudah digambari kacamata culun.

Shinigami itu memainkan spidol ditangannya dan mengerlingkan matanya yang berwarna hijau. "Thanks, aku jadi ingat kalau aku memang dijuluki jenius…"

"Cih!"

"Baiklah, tugas kami ada 2… Yaitu mengantar plus ke Soul Society dengan konsou. Kalau kau apa itu 'konsou', konsou adalah yang kulakukan pada arwah tadi. Lalu yang kedua, memurnikan hollow. Misiku kali ini berhubungan dengan ini!"

Ichigo menyadari sesuatu. "Eh… Jangan-jangan yang kau bilang dekat tadi itu hollow ya?" Si shinigami mengangguk. "HAH? TERUS KENAPA KAU SANTAI BEGITU? AYO, CEPAT SANA BERESKAN HOLLOWNYA! GYAAAA!" teriak Ichigo saat kaki shinigami itu nyasar diwajahnya.

"Huh! Jangan seenaknya memerintahku! Levelku beda denganmu!" gertak si shinigami kesal. "Lagi pula, entah mengapa hawa kehadirannya tiba-tiba hilang! Rasanya seperti ada yang menghalangi inderaku…"

Ichigo tiba-tiba mendengar suara yang menggema mengerikan. "O-oi, apakah ini suaranya?"

"Ha-hah?" Si shinigami itu heran.

"Itu! Suara hollow, kan?"

"E-…" Si shinigami terperanjat karena sekarang dia mendengar suara hollow. 'I-ini suara hollow! Tapi, kenapa aku tak mendengarnya dari tadi? Suara tidak jelas, rasanya seperti berada diruangan kedap suara!' pikir shinigami itu. Dia menatap Ichigo. 'Tapi, kenapa orang ini bisa mendengarnya lebih dahulu dari aku?'

"O-ONII-CHAN!"

"YU-YUZU!" teriak Ichigo. Dia langsung berusaha melepaskan ikatan kidou ditubuhnya. "Si-sial!"

"Bodoh! Tak bisa dilepas semudah itu, tahu! Kau diam saja disana!" Shinigami itu membuka pintu. Dia langsung merasakan reiatsu yang cukup mengerikan. 'Sial! Bagaimana mungkin aku bisa tidak menyadarinya?' Sebelum dia berhasil melangkah, sesosok tubuh ambruk dihadapannya dengan berlumuran darah.

"KA-KARIN!" teriak Ichigo histeris saat melihat adiknya yang sudah terkapar sambil terus menggumam 'Ichi-nii… cepat lari…'. Walau shinigami tadi sudah mengatakan bahwa Karin hanya pingsan, Ichigo sudah kehilangan kesabaran. Dia berusaha sekuat tenaga melepas kidou ditubuhnya. "HAAAAAAAAAAH!"

Shinigami itu terbelalak. "Hei! Hentikan! Nanti jiwamu…"

PRANG!

Kidou tersebut lepas. Membuat si shinigami kehilangan kata-kata. Tanpa mempedulikan shinigami yang sedang kaget itu, Ichigo berlari melewatinya. Diambilnya tongkat bisbol didekat tangga. Segera dia berlari keluar rumah. Diperjalanannya menuju keluar, dia melihat ayahnya yang terkapar dengan luka parah. Hal ini membuatnya makin marah. Terutama saat dia melihat Yuzu sudah berada dicengkraman seekor monster mengerikan.

Ichigo terdiam ditempat sejenak. Terkejut. 'Ja-jadi ini hollow? Kukira seperti manusia, ternyata monster ya?'

"O-Onii-chan…" rintih Yuzu yang berada dicengkraman hollow itu. Ketakutan yang ada di diri Ichigo langsung hilang. Dengan membabi buta ia menyerang makhluk bernama hollow itu dengan tongkat bisbolnya. Dia kaget saat moster itu dengan mudah mematahkan tongkat besi itu. Sebelum si hollow berhasil melukai Ichigo dengan tangannya, sekelebat bayangan hitam memutuskan lengan hollow itu dengan mudah. Hollow itu meraung kesakitan saat lengannya terputus. Ichigo cepat-cepat menangkap Yuzu yang terlempar dari tangan hollow tersebut.

"Yu-Yuzu! Oi!" teriak Ichigo sambil menggoyangkan tubuh adiknya.

"Tenang! Dia tidak apa-apa! Ayahmu juga! Semua jiwa mereka aman!" seru shinigami yang sekarang sudah siaga dengan pedangnya. Dari kemampuannya memutus lengan hollow, seperti shinigami ini memang lihai berpedang.

'Berarti dia tidak bohong soal 'kejeniusannya', ya?' batin Ichigo saat melihat shinigami itu sudah berada dihadapannya. "Ta-tapi, ba-bagaimana bisa? Bukannya katamu hollow itu makan jiwa manusia?"

"Iya, tapi mereka punya kebiasaan untuk melukai orang-orang yang tak terlibat!" Shinigami itu terdiam. "Kesimpulannya, hollow ini… mengincarmu."

"Ja-jadi… semua ini… salahku…?" desis Ichigo dengan penuh rasa bersalah. "Aku…"

"Bukan begitu maksudku, bego!" Tanpa sadar, shinigami itu membelakangi lawannya. Dan saat itulah si hollow menyerangnya dengan tangannya yang masih utuh. Mungkin karena sudah merasakan bahaya, shinigami itu dapat menahan pukulan itu pada saat-saat terakhir. Walau begitu, dia bisa merasakan nyeri diperut yang membuatnya terduduk dan terbatuk-batuk. 'Sial! Kenapa aku jadi lengah begini?'

Ichigo langsung bangkit. "Hei, monster! Kau ingin jiwaku, kan?" ucapnya pada si hollow. "Kalau begitu, ayo duel denganku! Coba saja ambil jiwaku kalau bisa!" Begitu mendengar hal itu, si hollow langsung menyerang Ichigo. Ichigo tanpa takut memasang kuda-kuda.

"KUSO!" teriak shinigami itu sambil beranjak dari tempatnya.

ZRAAAAAAAAZH!

Ichigo shock saat wajahnya terciprat darah yang bukan dari tubuhnya itu. Begitu sadar, dia mendapati shinigami mungil tadi sudah berada dihadapannya dengan tubuh berlumuran darah. Sebelum ambruk, si shinigami sempat melukai hollow tersebut. Ichigo segera menghampiri si shinigami. "Shi-shinigami! Bodoh, apa yang kau lakukan?"

"KAU YANG BODOH!" teriak si shinigami. "Memangnya dengan menyerahkan jiwamu begitu saja hollow itu akan pergi? Kau punya otak nggak, sih? Think smart, donk!"

"Ma-maaf…" gumam Ichigo.

Shinigami itu berusaha duduk. "Inginnya, sih, begitu… Tapi, dengan kondisi begini, shinigami dengan level sepertiku pun nggak mungkin bertarung dengannya…"

'Semuanya… salahku…' pikir Ichigo.

Hening sejenak.

"Kau… ingin menyelamatkan keluargamu, kan?" bisik shinigami itu.

"A-apa masih ada caranya?" jerit Ichigo kaget.

Shinigami itu menggenggam pedangnya kembali. "Ya… Ada satu cara…" Diarahkannya ujung pedangnya ke dada Ichigo. "Jadilah, shinigami."

"?" Ichigo lagi-lagi terbelalak.

"Jika zanpakutouku ini ditusukkan tepat di dadamu, setengah kekuatanku akan ditransfer ketubuhmu. Jadi, gunakan kemampuan sementara itu untuk mengalahkannya."

"A-aku mati, dong? Emangnya yang kayak gitu bisa?"

"Entahlah. Reikomu tinggi, sih… Tapi, sepertinya persentase keberhasilannya kecil. Sekitar 0,1%," ucap shinigami itu. "Ini satu-satunya cara. Wanna try?"

Ichigo memejamkan matanya. 'Ayah… Yuzu… Karin… Ya, aku akan menyelamatkan kalian… Akan kulakukan apapun…' Ichigo perlahan membuka matanya. 'Aku nggak pernah takut terluka. Sakit sudah biasa kurasakan. Tertusuk pedang saja, kenapa aku harus takut?' Ditatapnya shinigami yang sudah terengah-engah dihadapannya. "Baiklah, akan kulakukan, shinigami!"

"Hitsugaya Toshiro," ucap shinigami itu.

Ichigo kaget. "Apa?"

"Bukan 'shinigami', bego! Aku 'kan juga punya nama! Namaku Hitsugaya Toshiro!"

"Hmph, perkenalan ya… Baiklah, aku, Kurosaki Ichigo. Senang bertemu denganmu. Semoga ini bukan pertemuan terakhir kita…"

"Ya…"

JLEB!

BUUUUUUUM!

Asap menutupi pandangan hollow yang sudah bersiap menyerang Ichigo dan shinigami yang mengaku bernama Hitsugaya Toshiro itu. Sebelum si hollow sempat bergerak, tangannya yang masih utuh tadi melayang karena terhunus pedang. Darah bermuncratan dari luka itu. Hollow tersebut meraung-raung karena telah kehilangan kedua tangannya.

Asap yang telah menipis itu memunculkan sosok Ichigo yang berkimono hitam dengan pedang yang sangat besar digenggaman tangannya. Dibelakang Ichigo, ada sosok Toshiro yang kini tak lagi berpakaian kimono hitam, melainkan berkimono putih seperti rambutnya. Raut wajahnya melukiskan kebingungan.

'Mustahil… Seluruh kekuatanku diambilnya!' batin Toshiro. 'Lagi pula zanpakutou itu… Gede banget! Gila! Baru kali ini aku melihat zanpakutou sebesar itu!'

"Hih! Rasakan ini! Ini hukuman karena sudah melukai keluargaku, monster jelek!"

'Bisa mematahkan kidou… Mengacaukan inderaku… Mengambil seluruh kekutanku… Siapa sebenernya orang ini…?'


XxBLEACHxX


Name : Kurosaki Ichigo

Age : 15 years old

Hair's color : Orange

Eyes : Brown

Occupation : Karakura's High School Student and shinigami


XxBLEACHxX


"Haah… Aneh banget…" keluh Ichigo keesokan paginya. Sekarang dia sedang berangkat ke sekolahnya. Saat dia bangun, hari berjalan seperti biasa. Aneh banget, kan? Karin, Yuzu, dan ayahnya tadi pagi terlihat segar bugar kayak nggak ada apa-apa. Aneh! Bahkan mereka yakin kalau lubang besar yang ada di rumahnya itu akibat ditabrak truk! Ya ampun! Aneh! Aneh banget!

'Shinigami itu juga langsung menghilang… Kemana ya? Ah, tapi bukan urusanku!' gumam Ichigo dalam hati. Dia memasuki kelasnya dengan santai. Dia langsung ditanyai sahabatnya, Mizuhiro, tentang keadaan rumahnya. "Yah… Tidak apa-apa, kok. Sekarang juga sedang diperbaiki."

"Oh, baguslah!" ucap Mizuhiro.

"Kurosaki ya?" ucap seseorang disebelahnya.

Ichigo menoleh kesamping. "Ah, i-…" kata-kata Ichigo langsung terputus saat melihat siapa orang yang memanggilnya.

"Mohon bantuannya," ucap orang yang sudah tidak asing lagi di mata Ichigo. Itu adalah shinigami yang di rumah Ichigo kemarin! Namun kali ini dia mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Ichigo. Dan anehnya, bisa dilihat teman-temannya!

"Ah, Ichigo. Ini Hitsugaya-kun, murid pindahan yang baru masuk tadi!" terang Mizuhiro.

"A-APA? KENAPA KAU…!" teriak Ichigo sambil menunjuk Toshiro. Keringat dingin mengalir dari dahinya.

"Ada apa, sih, Ichigo? Kau kenal?" tanya Mizuhiro.

"Kurosaki, aku pinjam buku cetakmu ya?" kata Toshiro sambil menyodorkan telapak tangannya. Ichigo melihat tangan Toshiro. Disana tertulis jelas dengan spidol merah. 'BICARA LEBIH DARI INI, KULIBAS KAU!'

"KYAAAAAAAA!"


XxBLEACHxX


XxTO BE CONTINUExX


= OMAKE I =

"Hei, monster! Kau ingin jiwaku, kan?" ucap Ichigo pada si hollow. "Kalau begitu, ayo duel denganku! Coba saja ambil jiwaku kalau bisa!" Begitu mendengar hal itu, si hollow langsung bersiap untuk menyerang Ichigo. Ichigo tanpa takut juga memasang kuda-kudanya.

"DUEL!"

Tiba-tiba muncul papan yang biasa dimiliki para duelist Yu-Gi-Oh! di tangan Ichigo dan hollow tersebut.

"Aku mulai duluan!" kata Ichigo. "Draw! Aku panggil monster dalam posisi bertahan! Kupasang 1 kartu trap! Giliranku selesai!"

Si hollow menyeringai. "Hoh, jangan sombong dulu! Giliranku, draw! Aku aktifkan kartu sihir! Nobleman of Crossout! Aku singkirkan monster itu!"

"Cih! Tapi, tunggu! Buka kartu trap! Magic Jammer!"

"HEEEEEIII! INI BLEACH TAHU! BUKAN YU-GI-OH!" teriak Toshiro. Dia langsung melemparkan zanpakutounya hingga menusuk Ichigo. Ichigo pun mati. Hollow yang duel sama Ichigo kena imbas dari Toshiro yang mengamuk.

Bleach tamat… (walah?)


= OMAKE II =

"Kau… ingin menyelamatkan keluargamu, kan?" bisik shinigami itu.

"A-apa masih ada caranya?" jerit Ichigo kaget.

Shinigami itu menggenggam pedangnya kembali. "Ya… Ada satu cara…" Dia mengambil pedangnya. "JADILAH SHINIGAMI! HEYAAAAAAAH!"

Pedang shinigami itu langsung menembus dada Ichigo dengan kecepatan roket. Rasa sakit langsung dirasakan Ichigo. "MAMAAAAAAAAAA!"

"Uwah! Aku salah tusuk! Yang kena arterimu!"

"TIDAAAAAAAAAK!"

Ichigo langsung mati karena kehabisan darah. Bleach tamat… (lagi?)


XxBLEACHxX


Omake Session = End


4869fans-nikazemaru : "Mmm… Sorry kalau jelek… Ehehehe… Awal-awalnya emang hampir kubuat sama persis sama ceritanya. Tapi, seiring jalannya cerita lama-lama beda, kok! Swear! Oya, buat kalian pembaca fanficku di akun asliku (4869fans-nikazemaru), aku punya pertanyaan. Jadi, tolong lihat polling di akunku ini. Oya, please review! Flame nggak apa-apa, kok!"