My Promise
Disclaimer : Yang jelas Fairy Tail dan Naruto bukan punya saya.
Summary : Ini hanyalah sebuah kisah rumit yang dilalaui tokoh utama dalam menjalankan janjinya agar bisa membuat Zeref beristirahat dengan tenang.
…
Gelap
Tanpa cahaya
Apa karna buta?
Apa karna ruangannya tertutup?
Atau karna…
Kematian?
Sudah berapa lama dia tinggal di tempat yang gelap ini? –sudah berapa lama dia tidak makan? –sudah berapa lama dia tidak minum? –sudah berapa lama dia tidak bergaul dengan orang-orang? –dan sudah berapa dirinya –Naruto-hidup dalam penderitaan karna kesalahan yang tidak pernah dia lakukan?.
Jujur, selama dirinya hidup –Naruto hanya merasakan sedikit kebahagian, karna selama ini teman-temannya hanyalah sebuah alat untuk membuatnya tetap berada di desa, dan alat itulah yang namanya…teman.
Ia ingin berteriak, tetapi mulutnya terkunci –dia ingin menangis, tetapi air matanya telah mengering. Sering ia bertanya pada dirinya sendiri, 'Apa aku layak dilahir'kan?' –bahkan setelah sekian lamanya perjuangannya untuk membuktikan pada warga desa kelahirannya kalau dia itu juga manusia.
Tetapi apa? –setelah perjuangannya selama ini, bahkan dirinya juga mendapatkan hasil yang membuatnya sangat sedih, yaitu :vonis kematian dari para warga Konoha.
"Apa anak ini bisa diselamatkan?" sayup-sayup dirinya mendengar sebuah suara, apa itu suara malaikat maut yang ingin menjemputnya? –atau sebuah suara dari seekor monster yang berada di dalam tubuhnya?. Entahlah, dia juga tidak tahu karna dia bukanlah tuhan, tetapi manusia yang dikorbankan yang bernama Jinchuriki.
"Tenaga medis kami tidak mungkin bisa menyembuhkan anak ini, kita hanya memperlukan keajaiban agar anak ini bisa sadar" apa sekarang dirinya berada di sebuah rumah sakit?
"Padahal aku ingin sekali membesarkan anak ini, kalau keluarganya membuangnya" entah apa yang merasuki Naruto, yang pasti ada sesuatu yang membuatnya ingin membuka mata dan melihat siapa yang telah berucap demikian.
Perlahan mata biru seindah shaphir tersebut terbuka, melihatkan kepada cakrawala dunia tentang sebuah mata yang penuh dengan harapan. Mata birunya melihat dua orang yang sedang berbicara, yang ia pastikan kalau salah satunya adalah seorang Dokter, melihat dari seragamnya dan seorang wanita yang ia kirakan berumus sekitar 30-an.
"Yah, kurasa juga demikian" entah kenapa menurut penglihat Naruto wanita itu sangat sedih.
"Siapa?" kedua orang dewasa itu mengalihkan matanya ke arah Naruto yang telah sadar, mata meraka melebar sempurna –apalagi si Dokter, karna menurut analisanya, kesempatan Naruto untuk sembuh adalah 5 %, sangat tipis.
"Mu-mustahil…I-ini kea-keajaiban" si Dokter sendiri takjub dengan apa yang disungguhkan di depannya, seraong pasien yang hanya bisa begantung dengan keajaiban dan baru saja dia berujar demikian, pasien tersebut telah sadar dari komanya.
"Ka-kau sudah sadar, nak?" sebuah pertanyaan retoris –hei, apa kau tidak bisa melihatnya sendiri, dasar Dokter gadungan?.
Mendekati Naruto yang menatap mereka dengan bingung, si Dokter mulai memeriksa kesahatan Naruto, dimulai dari pengecekan mata, tubuh, dan lain-lain –tentunya menggunakan sihir.
"100% dia sudah sehat, tidak ada kerusakan apapun pada tubuhnya, sungguh sebuah keajaiban" ujar si Dokter, takjub. Sedangkan perempuan yang melihat Naruto dari tadi tidak bisa untuk tidak menahan kesenangnnya.
"Pemeriksaan selanjutnya" Naruto mengalihkan perhatiannya menuju sang Dokter.
"Namamu?"
"Uzumaki Naruto"
"Baiklah Naruto, di mana keluargamu?" Naruto sedikit tersentak mendengar pertanyaan si Dokter, dan dengan sedikit menghela nafas, Naruto menjawabnya, "Kedua orang tua'ku telah meninggal sejak aku baru dilaharikan" si Dokter entah kenapa merasa bersalah karna bertanya yang demikian.
"Pertanyaan terakhir…apa yang menyebabkan'mu bisa koma selama 3 bulan?" 3 bulan? –yang dirinya tahu dia telah meninggal.
"A-aku tak tahu" si Dokter menghela nafas, "Baiklah, sekarang silahkan kamu beristirahat!" dan Naruto hanya mengangguk dan melihat kepergian dua orang yang sedari tadi bersamanya.
Tapi…
Ada yang aneh, dirinya merasa…kecil. Melihat telapak tangannya kemudia matanya melebar, "Apa yang terjadi pada tubuhku?".
XxX_XxX_XxX
Banyak hak yang telah terjadi selama ia berada di tempat yang bernama Ishgar, sebuah benua yang di mana penduduk benua tersebuat mayoritas adalah penyihir dan juga ada banyak Naga yang kadang menyerang manusia.
Dia sendiri tinggal bersama Lilith, seorang wanita yang ia lihat ketika ia baru bangun dari tidur panjangnya, Lilith telah kehilangan suami dan anak'nya dan menurut pengakuan Lilith, Naruto mirip dengan anaknya dan itulah alasan Lilith ingin membesarkan Naruto dengan penuh kasih sayang orang tua yang belum pernah Naruto rasakan di tempat kelahirannya.
Sekarang Naruto duduk di sebuah bangku tangan dengan sebuah buku yang menjelaskan tentang sihir berada di tangannya, entah kenapa dirinya merasa senang dan tenang ketika dia melakukan hobi barunya, yaitu membaca –dan bohong kalau dia tidak melatih kemampuan shinobi'nya.
Sekarang Naruto adalah pemilik cakra terakhir dan tentunya dia telah banyak mengetahui tentang jutsu-jutsu berbahaya termasuk kinjutsu kelas atas dan juinjutsu yang diam-diam ia pelajari setelah menyusup ke markas Orochimaru sewaktu misi penyelamatan Sasuke bersama Sakura, Sai, dan Yamato.
Kinjutusu yang ia pelajari berasal dari gulungan peninggal Nidaime Hokage sewaktu dirinya gagal dalam ujian Genin, Naruto mencuri gulungan tersebut dan menyalin ulang sebelum dia ditemukan oleh Mizuki yang telah menjebaknya. Sedangkan Kinjutusu yang lainnya ia pelajari sewaktu perjalanan 3 tahunnya bersama sang Gama Sannin.
Jadi kalau ditanya sekarang, apa Naruto masih menguasai semua teknik shinobinya sekarang? –maka Naruto akan menjawab masih, karna ingatannya tidak menghilang, bahkan di dunia ini dia masih banyak melakukan percobaan dengan jutsu-jutsu baru yang ia ciptakan di tubuh 10 tahunnya.
Menatap langit biru dengan mata birunya, kemudian matanya memicing melihat seekor 'burung' mengarah ke kota tempat ia tinggal, dan matanya melebar ketika melihat ternyata 'burung' itu adalah seekor Naga raksasa yang kelaparan.
Udara di sekitar Naruto mulai mengumpul dan perlahan membuat Naruto mengambang di udara, tubuhnya sekarang seringan angin dan dengan kecepatan tinggi, Naruto terbang mendekati sang Naga yang kelaparan dan berhenti tepat di depan mata sang Naga.
Sang Naga melebarkan melihat seorang manusia tiba-tiba muncul di depannya dan menatapnya datar.
"Bisakah kau pergi Ryu-san" Naruto berujar datar, sebagai seorang manusia yang berprofesi sebagai Ninja selama 16 tahun telah membuat Naruto mengerti tentang bagaimana cara dunia bekerja, hukum rimba berlaku di sini. Yang kuat memangsa yang lemah.
"Kau pikir siapa kau Ningen? –manusia telah ditakdirkan untuk tunduk dan menjadi mangsa bagi para Naga" Naga yang memiliki kulit coklat ini menyeringai kejam ke arah Naruto yang menatapnya dengan datar.
"Boku wa Naruto Uzumaki, Shinobi" dan setelahnya Naruto melakukan serangkaian segel tangan, untuk mengubah suhu cakra yang berada di dalam tubuhnya menjadi panas, kemudian menyemburkan api dari mulutnya. Pupil vertical milik si Naga mengecil ketika melihat bola api raksasa melesat kencang ke arahnya, dan dengan cepat ia membalasnya dengan mengepakkan sayapnya dan menimbulkan gelombang untuk mengahalau serang milik Naruto.
Naruto yang memang sudah memprediksikan kalau serangannya bisa dihalau dengan mudah, melesat maju ke arah sang Naga, bermaksud untuk menyerangnya dengan kekuatan fisik, karna Naruto tidak tahu element apa yang dimilik oleh si Naga ini.
"[Enchan]" memusatkan cakra yang dimilik pada tinjunya di tambah ia juga menggunakan senjutsu untuk menamabah damage yang akan dihasilkan oleh pukulannya, lalu melepaskan pukulannya di kepala si Naga yang lengah karna sibuk memperbaiki gesture tubuhnya setelah menghalau teknik katon Naruto barusan.
DUGH
Sang Naga sedikit terdorong ke belakang akibat pukulan Naruto, dan selanjutnya si Naga menyeringai karna merasakan kekuatan manusia di depannya yang memang tidak main-main dengan perkataannya untuk mengusir si Naga menjauh dari Kota tempat si pirang tinggal.`
"Kau hebat juga, Ningen –tapi manusia tidak akan pernah bisa menang melawan Naga" dengan kepercayaan diri yang kuat, si Naga berujar kemudian mengaum keras dan menimbulkan gelombang sengatan listrik statis di daerah sekitarnya.
Para warga yang mendengar auman Sang Naga menoleh ke sumber suara, dan mereka melebar mata melihat Naga berkulit coklat sedang berhadapan dengan seorang yang manusia yang tidak jelas di penglihatan mereka karna jarak pandang yang terbatas.
Naruto yang melihat para warga di Kota tempat ia tinggal ketakutan, mengambil inisiatif, "Kalau begitu aku akan menjadi manusia pertama yang bisa mengalahkan Naga, tapi bisakah kita pindah lokasi?" dan untuk menunjukkan keseriusannya, Naruto melepas sebagian cakranya untuk memberikan KI kepada Sang Naga yang melebarkan mata merasakan niat membunuh Naruto yang besar.
"Menarik! –kau adalah manusia pertama yang membuatku tertarik, aku bernama Hecantoncheir, Kage no Doragon" mata Sang Naga menatap Naruto dan tak lupa dengan sebuah seringaian khas Naga bertengger di mulutnya.
"Sepertinya aku harus mengulangi perkenalan ku lagi, boku wa Naruto Uzumaki, Shinobi"
"Baiklah, kita akan pindah lokasi, ikuti aku!" Sang Naga terbang menjauhi Kota tempat Naruto tinggal, dan Naruto mengikutinya terbang dari belakang. Sedangkan para warga menghela nafas lega karna si Naga terbang menjauhi Kota.
Tapi siapa?
XxX_xXx_XxX
Naruto hanya memandang heran tempat di mana ia akan berkelahi dengan Shadow Dragon, Hacantoncheir, bisa dibilang tempat ini adalah sarang Naga karna melihat banyaknya Naga yang memerhatikannya dan Hecantoncheir.
"Kau tak bermaksud mengkroyok'ku kan?" tanya Naruto, bingung.
"Aku ini Naga terhormat, tidak mungkin melakukan hal keji seperti itu, aku membawamu ke sini untuk menghindari dampak di dunia manusia" Naruto hanya manggut-manggut mendengar penuturan sang Naga.
"Baiklah, aku mengerti –tapi jika kalian maju semua maka aku bisa mati, walaupun aku menggunakan kekuatan penuhku" karna Naruto sadar, jika hanya lima Naga menyerangnya secara bersamaan, maka dia masih memiliki harapan untuk menang, tetapi jika jumlahnya 100 Naga lebih, maka kesempatan menang akan menjadi NOL.
"Sebaiknya kau persiap'kan dirimu, Ningen –karna aku tidak akan membiarkan'mu keluar dari tem…"
BLAR
Belum sempat si Naga menyelesaikan perkataannya, sebuah bogem mentah telah ia terima lebih dahulu di kepala yang tebalut kulit sekeras baja miliknya.
"Lebih cepat lebih baik, Doragon, aku ada janji dengan ibu'ku malam ini" si Naga menggeram marah, pukulan manusia di depannya ini lebih sakit daripada pukulan sebelumnya.
Dan kali ini ia sadar bahwa…
Bocah di depannya buklanlah manusia.
"GOOAAARRRR"
TBC dulu lah!
Bagaimana dengan fic ini? Ku harap kalian membuat komen yang bagus untuk karya saya satu ini. Ini merupakan akun baru dari author lama yang bernama Akira no Rinnengan.
Tidak banyak yang ingin saya ucapkan, tapi silahkan nikmati fic ini.
Untuk chapter 1 sengaja pendek, dan besok langsung masih adegan fight antara Naruto vs Hecantoncheir. Dan untuk pertemuan dengan Zeref ada di chap 3 ke atas.
Setting waktu di sini adalah 700 tahun sebelum Lucy bertemu dengan Natsu. Jadi 300 tahun sebelum Zeref dan Natsu lahir.
Dan akhir kata…
Akira no Rinnengan. Revisi ambil menu exit dari sini.
PS : The KidSNo OppAi lu harus Riview ni fic, jangan hanya next atau lanjut! harus yang panjang.
