MILIKKU!

"Berisik banget sih lu! Udah gue bilang milik gue!" ujar pria tinggi berkacamata bulat.

"Siapa bilang? Pokoknya milikku!" balas pria dengan rambut disisir ke belakang.

"Kamu!" mereka berdua pun saling menatap tajam dan lalu saling membuang muka satu sama lain. Tampaknya mereka sedang memperebutkan sesuatu.

"Ahahaha, sudah-sudah, Leorio, Kuroro." Senritsu mencoba melerai.

"Hey, Hey! Ada apa ini?" tiba-tiba gadis cantik berambut pink bernama Neon memotong pertengkaran mereka berdua.

"Sepertinya seru." Ujar Bisuke yang juga datang dari arah berlawanan dengan Neon.

"Hey, Senritsu. Mereka kenapa?" Tanya Neon pada Senritsu.

"Memperebutkan seseorang, nona." Jawabnya singkat.

"Siapa?" tanya Neon lagi.

"Nanti nona cemburu kalau kukatakan yang sebenarnya." Ucap Senritsu agak menyindir.

"Ha? Hello, yang bener aja gue cemburu, penting banget ga sih? Mang siapa orangnya? Mana ada orang lebih cantik dari gue di dunia hunter ini." Ucapnya bangga.

"Kurapika." Kata Senritsu singkat

"APA?" Neon terbelalak.

"Seperti yang kubilang tadi Nona. Orangnya Ku-ra-piii-kaaa." Dia mengeja ulang dengan lembut.

"TIDAK MUNGKIN! YANG BENAR AJA! Masa Kuroro lebih tertarik sama dia dibanding aku? Aku ga percaya! Aku ga percaya...Huaaaa Aku ga terima, ga terima!" Neon pun terpojok sambil menangis, sepertinya dia diserang depresi berat mendadak akibat perkataan Senritsu.

"Tadi katanya ga cemburu. Eh Senritsu, Kurapika itu siapa?" tanya Bisuke.

"Dia itu..."

"Hey! Masa lu ga tau Kurapika?" tiba-tiba secara serentak Kuroro dan Leorio memotong.

"Dia itu sangat manis! Rambut pirang dan senyumannya adalah yang paling indah." Kata Leorio

"Kekuatan rantainya yang indah serasa akan menusuk jantungku. Haa~ Aku merasakan lilitan rantainya di jantungku. Selain itu mata merah miliknya juga sangat elegan, haa~ dia begitu sempurna." Kata Kuroro lagi.

"Rantai itu 'kan memang ada, tapi karena dia dendam dan benci padamu, bego." Cibir Leorio.

"Ah! Berisik! Lu mo bilang apa juga, dia akan jadi milikku!" bantah Kuroro kasar.

"Ahahaha...begitulah kira-kira." Ucap Senritsu sambil mengusap pipinya dengan sapu tangan.

"Apa dia sebegitu cantiknya? Aku tak tau kalau ada gadis berlisensi hunter cantik seperti dia. Hm...orangnya seperti apa yah?" ujar Bisuke sambil masang gaya berpikir.

"He...? Yang bilang dia gadis siapa?" tanya Senritsu.

"Oh, janda tohh?" balas Bisuke.

"Ahahaha, bukan gadis, apalagi janda, dia itu laki-laki." Kata Senritsu.

"HUAPA? COWOK TOH?" Bisuke berbinar-binar. Bisuke shotacon mode ON.

"Iyah! Makanya aku depresi kalah sama dia!" sambung Neon.

"Dia itu cewek!" bantah Kuroro, "Setidaknya di mata kami dan author..." sambung Leorio.

*Author, Kuroro dan Leorio ditendang fans Kurapika*

(Warning : Kenapa aku ditendang juga? Aku ga pernah bilang dia cewek loh...Mereka fitnah aku, huhuhu! *plak!*)

"Dasar yaoi...! Huaaahuaaa" Neon nangis semakin menjadi.

"Sabar Nona, sabar." Senritsu mencoba menghibur.

"BERISIK? Kalian mengganggu tidurku, tauk!" seseorang berambut pirang emas pendek tiba-tiba masuk juga ke ruang itu.

"Ca~Cantiknya..." bisik Bisuke yang terpana.

Bisuke terpana oleh tampang Kurapika yang tiba-tiba datang sambil mengusap-usap matanya. Dia memakai sepasang baju tidur berwarna biru muda dengan celana panjang yang motifnya sangat lucu (sejak kapan?), dia semakin terlihat imut dan innocent dengan baju itu. Tampaknya tadi dia sedang tidur siang, namun terbangun karena suara ribut orang-orang yang ada di ruang tersebut.

"Ah, Kurapika? Maaf, maaf." Ucap Senritsu.

"Oh, jadi ini namanya Kurapika." Kata Bisuke tanpa memalingkan pandangan matanya sama sekali.

"HUAAAAHUAAAAHUAAA...Gue laporin papa, biar tau rasa kalian! "Neon menangis semakin kuat.

"Memang sangat cantik..." bisik Bisuke pelan.

"Eh, Nona? Ada apa?" Kurapika tersadar lalu mengusap-usap kepala Neon.

"Hua,,Huaa,hiks, masa mereka memperebutkanmu dibanding aku!"

"He? Hanya gara-gara itu?"tanya Kurapika.

"Hanya itu? Itu masalah besar buatku! Masa aku cewek yang begini cantik bisa kalah sama cowok dalam mendapat perhatian cowok? Yang benar aja! HuaaaaHuaaa!" Neon mulai merajuk, menangis dan berguling-guling tak jelas di lantai.

"Lah, Gitu aja kog heran?" kata Killua datang.

"Minggu ini aja udah 9 cowok blacklist hunter nembak dia. Ahahaha." Gon menyambung dengan polosnya dan mengikuti Killua dari belakang.

Killua dan Gon datang sambil membawa beberapa buah bungkusan. Mereka baru pulang berbelanja.

"HEEEEE...?" semua orang kecuali Gon, Killua dan Kurapika tersentak. Kurapika hanya menepuk pelan keningnya.

"Huaaaa! Kurapika kamu jahat! Kamu pengkhianat!" Neon menangis lagi.

"Eh, Nona, sabar-sabar. Tenanglah sedikit. Aku ini kan cowok! Lagipula aku ga pernah berniat bersaing denganmu atau siapapun dalam memperebutkan hati cowok." Kurapika mencoba menghibur.

"Benarkah?" tanya Neon

"Tentu saja." Ucap Kurapika tersenyum lembut seraya memapah Neon berdiri.

"Cantiknya..." bisik Bisuke lagi dengan mata masih berbinar-binar.

"Senritsu, aku akan membawa Nona ke kamarnya. Kau urus dulu 2 mahluk aneh itu." Pesannya.

"Baiklah." Jawab Senritsu.

"Kalau masih ribut juga, lempar aja ke sungai Gangga!" tambahnya lagi dan kemudian berlalu.

"Kurapika...tunggu!" teriak Leorio dan Kuroro bersamaan.

BLAMMM! Dhuak...!

Pintu ditutup dengan keras oleh Kurapika dan mereka dua terbentur pintu itu.

"Akh, sial! Ini semua gara-gara Lu!" Leorio menyalahkan Kuroro.

"Ha? Kalau bukan karena suara kerasmu, kekasihku itu ga akan pergi!" bantah Kuroro.

"Kekasih? Hahaha! Jangan buat aku tertawa. Atas dasar apa?" sindir Leorio agak tajam.

"Aku pernah duduk sebelahan dengannya di belakang mobil, wee..." ucap Kuroro.

"Hanya itu? Asal lu tau nih ya, mulai dari ujian hunter sampe sekarang, berdebat, bercanda sampai tidur seranjang pun udah pernah kami lakukan. Nah, Lu? Lu mah cuman pernah duduk sebelahan dan dapat tonjokan sampe bonyok dari dia aja bangga! Hahahaha..." Leorio merasa puas berhasil memojokkan Kuroro.

"Ti-tidur seranjang?" Kuroro shock.

"Kalau masalah jatah tonjokan Kurapika sih, Leorio juga udah pernah." Kata Gon.

"Hahahaha...! Oh aku ingat Gon, waktu di hotel kapal itu kan?" sambung Killua

"Iya. Kupikir suara ombak. Rupanya KDRT. Pasti sakit tuh, hahaha." Gon tertawa polos.

"Habis waktu itu pasti Leorio berfikiran mesum! Makanya sebelum berbuat macam-macam langsung ditonjok Kurapika. Iya 'ga, Gon?"

"Iya." Gon dan Killua tertawa terbahak-bahak.

"Gon! Killua! Kalian bukan bantu nyomblangin aku. Malah mojokin. Gimana sih?"

"Emang gue pikirin..." ucap Gon dan Killua bersamaan.

"Dasar om-om gatal." Sindir Kuroro.

"Apa kau bilang?" Leorio tampaknya mulai naik pitam.

Leorio bangkit berdiri lalu mengepalkan kedua tangannya. Tampaknya dia menantang Kuroro untuk bertarung. Kuroro pun tak mau kalah, dia langsung mengeluarkan buku ritualnya dan bersiap menerima tantangan Leorio.

"Eh, eh? Tolong hentikan!" Senritsu kembali mencoba melerai mereka berdua.

"Yosh ya, saatnya kuambil hartanya. Ihihihi " ucap Bisuke sambil cekikikan nakal.

"Bi-bisuke, tolong bantu aku menghentikan mereka berdua!" pinta Senritsu.

Bisuke malah berlalu tanpa mengacuhkan perkataan Senritsu sedikitpun.

KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!

Terdengar suara teriakan Neon dari lantai 2. Mereka semua terkejut dan kemudian berhamburan keluar ruangan untuk melihat apa yang sesungguhnya terjadi diatas.

"Ku-am-bil har-ta-nya. Fufufufufu..." ucap Bisuke dalam wujud aslinya.

Wujud asli Bisuke adalah seorang wanita perkasa dengan otot-otot yang luar biasa dan baju yang hampir koyak karena tak muat menampung badan raksasanya. Di pundak kanannya dia meletakkan tubuh Kurapika yang lemas, pingsan tanpa daya sedikitpun karena dipukul keras oleh Bisuke. Ternyata Bisuke juga jadi sangat menginginkan Kurapika setelah terpana oleh tampang cantik nan polosnya tadi, sampai-sampai dia menyebut Kurapika dengan "harta" (maklum dia hunter).

BHUAK! BHUAK!

Tanpa basa-basi dan dengan secepat kilat, Bisuke menepuk leher belakang Leorio dan Kuroro dengan agak keras hingga mereka mendadak lemas tak berdaya.

"Maaf saja, barang yang sudah dicuri tidak dapat dikembalikan...Hohohoho." Bisuke melompat dari jendela dan kemudian berlari secepat yang dia bisa, dia menghilang dalam sekejap dari hadapan mereka semua.

"Ahhhh! Kurapikaaaaaa!" Senritsu teriak histeris.

"Hebat...! Fans Kurapika bertambah lagi." kata Gon.

"Tuh nenek bisa masuk musium rekor!" sambung Killua.

"Sialaaaaan...!" Leorio bergegas mengejar.

"Tungggguuuu!" Kuroro menyusul di belakang Leorio.

"Kurapika, aku pasti akan menyelamatkanmu!" Senritsu bertekad pada dirinya sendiri.

Beberapa saat kemudian, Senritsu menyusul Kuroro dan Leorio yang sudah berlari duluan. Gon dan Killua saling berpandangan. Mata mereka memberi isyarat satu sama lain.

"Tampaknya menarik. Bagaimana menurutmu Killua?" tanya Gon.

"Lumayan. Kalau kau ikut, aku juga." Jawab Killua.

"Baiklah, ayo pergi!" Gon menarik tangan Killua dan mereka pun berlalu.

Tinggallah Neon yang terdiam tak dipedulikan sama sekali. Dia benar-benar merasa jengkel dan matanya menunjukkan kemarahan dan sambil bangkit berdiri, dia mulai berteriak,

"AKHHHHHH, YANG TUAN PUTRI SEKARANG SIAPA? AKU ATAU KURAPIKA?"

To be continued...