Saya minta maap, blom kelar yang MNL udah bikin baru, gomen2, hehe. Happy reading aja deh
Naruto © Masashi Kishimoto
Gulali VS Ayam © Pink Gummy
Rate : T
Pairs : SasuSaku, GaaSaku/slight
Genre : Romance, Drama, Family
Warning : OOC Sasuke-Sakura, OC, AU, Typo bertebaran, Miss Typo juga, just for fun, dll
.
Gulali VS Ayam
.
Summary :
Ini milikku!/Tidak! Ini milikku!/Hey! bayar dulu/Cih! sial!/Berawal dari sepasang sepatu, semuanya kacau dan serba persaingan. Bad at Summary -_-
CHAPTER 1 : This's Mine!
Siang hari yang cerah sekaligus panas disalah satu kota metropolitan, Konoha tentunya. Tampak banyak kendaraan berlalu lalang, ada juga yang berhenti untuk sekedar mampir ke restoran atau tempat lainnya di Konoha, suara deru mobil tak pernah berhenti terdengar, dari jarak dekat kau bisa melihat aspal seperti meleleh saking panasnya, mungkin sang mentari sedang berada di puncak kejayaannya karena sekarang musim panas. Kini udara yang panas bertambah parah karena kemacetan yang berangsur menjadi macet total. "Haah, panas, macet, lengkap sudah," keluh seorang gadis yang terkapar dimobilnya merutuki betapa sempurna penderitaannya. Satu jam sudah ia menunggu macet hilang, tapi sepertinya dewi fortuna tak berada dipihaknya sekarang. "Genma-san. Aku naik sepedaku saja, kalau kaa-san nanya bilang aku ke mall," kata gadis itu kemudian keluar dari mobilnya dan mengambil sepedanya yang ada dibagasi belakang.
`Diseretnya sepeda lipat berwarna hitam oleh gadis itu menuju ke trotoar lalu dirakitnya menjadi sepeda utuh yang bisa ia naiki. Dikayuhnya sepeda itu dengan kecepatan tinggi. Bersepeda, ia ahlinya. Butuh waktu 10 menit untuk menuju mall dari tempat mobilnya yang terjebak macet. Gadis itu terus mengayuh, melompati pagar, dan menyalip mobil-mobil yang terjebak macet.
Nama gadis itu Sakura Haruno, umurnya baru 16 tahun tapi ia anak yang jenius, berasal dari keluarga yang berada, keluarga Haruno. Ia gadis yang multitalenta, bisa ini dan itu, itupun karena pendidikannya yang bagus saat di Perancis, baru lusa kemarin ia kembali ke Jepang untuk meneruskan studinya di catur wulan ke dua tahun ini. Hobinya terbilang cukup banyak dan extreme, misalnya ia menyukai balap sepeda dan motor, ia bergabung disebuah klub balap sepeda yang bernama 'Nightwalker' dan klub balap motor yang semi-ilegal yang bernama 'Thunder Night' dengan code name 'Black Thunder'. Lalu hobinya yang lain adalah bermain gokart, panjat tebing, terjun payung, terjun bebas dan hobi yang lainnya masih misteri. Mungkin kalian berpikir perempuan yang memiliki hobi 'liar' seperti ini adalahbukan perempuan baik-baik , tapi itu tidak benar, ia perempuan baik-baik, ia memiliki tata krama dan sopan santun serta tidak 'liar'. Sakura memiliki seorang kakak namanya Sasori Haruno, ia tampan, baik, ramah, sulit dijelaskan. Mungkin sudah cukup perrkenalannya ya.
.
.
Gulali VS Ayam™
.
.
10 menit berlalu dengan cepat, kini gadis itu –Sakura telah sampai di Konoha City Square, mall terbesar dan terlengkap dikota itu. Ia mengayuh sepedanya menuju parkiran dan memarkirkannya disana. "Haah, akhirnya," Sakura masuk dan mulai berjalan sambil mengatur nafasnya. Ia berjalan menuju lift kemudian masuk saat lift terbuka, ditekannya sebuah tombol, lantai 3 yang ditujunya. "Tingg," pintu lift terbuka, Sakura berlari menembus orang-orang dan masuk ke sebuah toko sepatu dan berjalan menuju seorang penjaga yang tengah membetulkan letak-letak sepatu yang dipajang disana. "Uzuki-san!" sapa Sakura sambil tersenyum riang, gadis tomboy itu melambaikan tangan dan dibalas lambaian lagi oleh penjaga itu. "Sakura-sama, ada perlu apa anda kemari?" tanya Uzuki sambil membungkuk hormat, tentu saja ia harus menghormati Sakura karena Sakura yang notabene anak dari pemilik toko sepatu sport itu.
"Mana sepatu limited terbaru itu?" tanya Sakura pada Uzuki. "Sumimasen Sakura-sama, tapi sepatu itu sudah dibeli oleh tuan yang disana," jawab Uzuki dengan canggung, ia tak bisa melihat bagaimana wajah Sakura sekarang, ia membungkuk sedalam-dalamnya kemudian menunjuk seorang laki-laki yang sebaya dengan Sakura tengah memegang sepasang sepatu berwarna biru donker yang notabene limited, bayangkan! Li-mi-ted. Sakura dengan raut wajah kesalnya menghampiri laki-laki itu. "Hey, itu sepatuku!" teriak Sakura didepan laki-laki itu, sontak orang-orang yang tengah melihat-lihat koleksi sepatu menoleh ke Sakura, tapi diacuhkan oleh Sakura. "Ini sudah kubeli, seenaknya saja," kata laki-laki itu dengan dingin. "Itu sudah ku booking tau, berikan!" teriak Sakura dengan kesal, ia merebut paksa sepatu dari tangan laki-laki itu. 'Dasar ayam!' batin Sakura ketika melihat tampang laki-laki yang lebih tinggi darinya, rambutnya mirip bokong ayam, piker Sakura. "Ini milikku!" kata laki-laki ayam itu dengan nada ngotot seraya merebut kembali sepatu itu. "Tidak! Ini milikku! Milikku! Milikku!" ujar Sakura ngotot dengan penekanan disetiap katanya. "Ini milikku!" kata laki-laki itu yang tengah menarik-narik sepatu itu. "Tidak! Ini milikku!" "Milikku!" "Milikku!" "Cih, ini milikku!". Adegan tarik menarik antara Sakura dan laki-laki ehm ayam itu tidak dapat terelakkan, mereka seperti anak kecil, berebut sepatu yang notabene sangat-sangat mahal itu.
"Eh! Lihat itu kan si bungsu Uchiha dan Haruno!"
"Mereka berebut sepatu, ya ampun!"
"serasi ya!"
"Kyaaa Sasuke-kun!"
Bisik-bisik dan teriakan menjadi backsound adegan tarik-menarik sepatu antara Uchiha dan Haruno, keduanya terlalu egois dank eras kepala untuk mengalah. "Gulali, lepaskan!" ujar laki-laki itu –Sasuke dengan nada kesal. "Tidak, kau yang lepaskan Ayam!" teriak Sakura yang juga tidak mau kalah, siapa sih orang yang rela kehilangan sepatu limited yang hanya ada 10 didunia ini, pikir mereka bersamaan. "Kalau begitu…" "Duakk," "Aduh!" Sakura menendang bagian sensitive Sasuke kemudian merebut sepatu itu lalu segera berlari menuju pintu, tidak peduli dengan orang-orang yang memandangnya ngeri. "Nanti tou-san yang bayar!" teriak Sakura pada Uzuki yang tengah mematung.
Beberapa perempuan yang berkunjung terlihat tengah menutup mulut mereka yang menganga tak percaya. Orang bodoh mana yang berani menendang 'sesuatu' yang berharga milik Uchiha itu. "Arrrgh! Sial!" Sasuke menggeram kesal menahan sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya lalu bergegas pergi mengejar Sakura yang sudah berlari mendahuluinya.
"Sumimasen, Uchiha-san," Ujar Uzuki berojigi, tapi Sasuke mengacuhkannya, Sasuke berlari keluar dan mengejar Sakura, tapi tak didapati gadis bersurai pink itu. Kini Sasuke lebih memilih untuk berjalan, mengistirahatkan paru-parunya yang sedari tadi sudah kembang-kepis. "Arrghh, sepatu limited! Gulali sialan!" geram Sasuke frustasi, sepatu yang diharapkannya bisa ia pakai esok hari lenyap sudah digondol gadis tomboy bin aneh itu, yang tiba-tiba muncul dan menghancurkan angan-angannya.
"Wuuhuu, berhasiiil!" teriak Sakura riang sambil berjalan menuju kedai es krim dilantai dasar mall tersebut. "Pak, es krim strawberry ekstra kismisnya satu, ga pake L," ujar Sakura sambil bersandar di sebuah tiang penyangga, menghela nafasnya sebentar. Sementara Sakura tengah menunggu, Sasuke terlihat begitu frustasi, ia menaiki lift dan turun ke lantai dasar untuk membeli jus tomat, tapi ia mengurungkan niatnya setelah melihat seseorang berambut pink yang tengah bersandar disebuah tiang didekat kedai es krim. "Hah, pucuk dicinta ulampun tiba," gumam Sasuke pelan, ia berlari menuju tempat Sakura berdiri. "Wogh! Ayam itu tidak menyerah, cepat pak!" kata Sakura yang melihat Sasuke berlari ke arahnya, ia mengambil es krimnya cepat-cepat kemudian mengeluarkan uang 10 ribu Yen dari kantungnya dan langsung berlari menuju pintu keluar mall. "Hosh, ayam itu hosh!" gumam Sakura yang terengah-engah. "Gulali baka! Berhenti kau!" teriak Sasuke dengan tidak elitnya, mungkin ia lupa dengan imejnya sebagai Uchiha.
Sakura berlari tergopoh-gopoh menuju parkiran, seperti maling yang tertangkap basah mencuri, ditariknya sepedanya lalu dengan sigap ia mengayuh sepedanya menuju gerbang yang tingginya satu meter, ada seorang satpam yang melihat Sakura tengah melesat ke arahnya. Tanpa dikomando, Sakura dan sepedanya melompati pagar dan melesat pergi tanpa membayar parkir. "Hey! Bayar dulu!" teriak Satpam itu sembari menunjuk-nunjuk Sakura dengan pentungan yang ada ditangannya. "Cih! Sial!" Sasuke mendecih kesal dan berhenti digerbang, tidak berniat mengejar gadis dan sepeda terbangnya itu.
Sakura menghentikan sepedanya, kemudian berbalik menghadap Sasuke yang diam sambil menatapnya kesal, Sakura memamerkan plastik berisi sepatu itu pada Sasuke kemudian tertawa kemenangan hingga akhirnya gadis itu melesat kembali dengan selly miliknya. "Cih!" Sasuke mendecih tak suka kemudian berbalik dan pergi menuju parkiran tempat mobilnya terparkir. Hancur sudah moodnya karena seorang gadis yang telah merebut benda berharga yang diidam-idamkannya. 'Kalau dipikir-pikir, memangnya sepatu itu muat padanya apa?' Tanya Sasuke dalam hati, "Cih! Apa peduliku." Ujar Sasuke kesal.
.
.
Gulali VS Ayam™
.
.
"Tadaimaaaa~" teriak Sakura dipintu rumahnya. "Okaeri Saku-chan!" jawab seseorang bersuara baritone dari lantai dua rumah itu, Sasori, kakak Sakura segera berlari menuju Sakura dan menerjangnya. "Saku-chaaan! Kenapa kemarin tidak langsung pulang, hm?" Tanya Sasori seraya mengacak-acak rambut adik kesayangannya. "Ughh, Nii-chan! Rambutku, lihat kuncirannya sampe turun," kata Sakura mengerucutkan bibir mungilnya. "Ah, gomen, ayo masuk dan cerita dong sama Nii-chan tentang Paris!" ujar Sasori semangat kemudian menggandeng tangan Sakura, mereka duduk disofa ruang tamu.
"Ini apa Saku-chan?" taya Sasori sambil mengangkat sebuah plastic putih. "Nii-chan! Tau nggak sepatu limited yang cuma ada sepuluh didunia itu?" Tanya Sakura antusias, ingin melihat reaksi Sasori setelah mengetahui apa isi dari plastik ditangannya. "Oh, itu! Tentu saja, aku menginginkannya, memangnya kenapa kau menanyakannya," kata Sasori dengan mata berbinar-binar saat mengatakan 'aku menginginkannya'. "Kemarin baru saja dikirim ke Jepang dan singgah di toko sepatu Tou-san!" ujar Sakura menahan geli. "Hah? Benarkah! Ayo kita ke sana Saku-chan!" ujar Sasori semangat lalu bangkit dari duduknya. "Ahahaha, maaf saja Nii-chan, tapi sudah jadi milikku," kata Sakura tanpa dosa. "Apa? Kau mendahului kakakmu Saku-chan, jadi plastik ini-" kata Sasori histeris sambil menyambar plastik itu, tapi keduluan Sakura. "This is mine, brother," ujar Sakura sambil menjulurkan lidahnya. "Ahh, kau ini kan perempuan, Saku-chan," kata Sasori merajuk, "Buatku saja ya?" lanjutnya lagi, Sakura hanya menjulurkan lidah.
"Tidak bisa, aku saja perebutan tau!" kata Sakura sambil memeluk plastik berisi sepatu itu, "Ck. Yasudah," jawab Sasori pasrah, "Besok kau mulai sekolah di KHS," kata Sasori, ia kembali duduk disofa. "Seragamnya ada dikamarku," lanjut Sasori. "Baiklah akan kuambil. Jaa, aku mau tidur siang!" kata Sakura sebelum beranjak ke kamar kakaknya yang ada di lantai dua. "Ck, anak itu," decak Sasori sambil menatap punggun adiknya, kemudian beralih mengambil remote tv yang ada dimeja.
.
.
T.B.C
.
.
Tempat berbacot ria author :P :
Haha -_-
Ngetik ulang fic ini (karena yg awal ilang T-T), plotnya sama tapi agak beda dari yang pertama, (karena aku ga bisa buat suatu hal yang sama 2 kali =_=)
Oke udahan bacotannya, yang mau fic aneh ini lanjut aku minta R.E.V.I.E.W dari sodara-sodara sebangsa dan setanah air :D
Babaii :P
