Kuroko No Basuke — Fujimaki Tadatoshi

Kenangan — ReRaibu

Peringatan : Fanfic ini mengandung kadar OOC tingkat tinggi, TYPO yang bertebaran dimana-mana, NO EYD, PLOT amburadul, serta berbagai kekurangan-kekurangan lain yang tidak manusiawi :v

..

Sudah empat hari semenjak Kuroko memutuskan untuk berpisah dari kelompok mereka. Itu artinya sudah empat hari pula ia tak melihatnya. Biasanya, bila ia berjalan barang sejenak untuk pergi ke perpustakaan sekolah, maka ia akan segera mendapati pemuda mungil dengan surai sewarna langit musim panas tersebut disana—meski ia harus berputar-putar dulu karena hawa keberadaan pemuda itu yang begitu tipis.

Tapi sungguh, Itu tak masalah, bahkan, jikalau ia harus berkeliling Teiko untuk menemukan pemuda mungil itu pun ia tak masalah.

Kecuali, bila bahkan dengan suara cemprengnya pun ia tak mampu mendapati mentornya di klub basket dimana pun. Dan hal itu ialah masalah serius yang sedang ia hadapi sekarang.

Kise menghembuskan nafas lelah, kakinya capai karena berputar-putar, dan ia masih belum menemukan keberadaan Kurokocchi'nya.

Bahkan meski keluarnya Kuroko bukanlah karena kesalahannya, Kise tetap berfikir jika ia ingin bertemu dengannya.

Mungkin hanya untuk menyapa dan menanyakan cuaca hari ini. Tapi siapa perduli?

Karena Kise tidak perduli.

Pembicaraan bisa mengalir kemana pun jika ia bertemu dengan pemuda itu. Bahkan, jika pembicaraan itu lebih banyak didominasi oleh ocehannya.

Ia tak perduli.

Ia hanya ingin bertemu.

Dan bertanya, "Kurokocchi, apa kau baik-baik saja setelah semuanya?"

Pertanyaan yang bahkan tak mampu dia ucapkan dikala Akashi dan Kuroko bersitegang.

Bahkan meski ia sendiri tak terlalu perduli dengan semua omong-kosong tentang mencetak angka tertingi. Ia tetap perduli pada Kuroko.

Bukan hanya karena kemampuan umpannya yang menakjubkan. Tapi juga pada kepribadiannya.

Lagi pula itu adalah sesuatu yang sangat aneh (menurut Kise) untuk mempermasalahkan tentang kerja tim pada sekelompok pemuda tanggung dengan hormon yang berkembang, dimana kemampuan mereka sedang tumbuh. Sesuatu yang bahkan Kise tak pernah memikirkannya. Dan itulah yang dipertanyakan oleh Kuroko. Perbandingan antara era Teiko Nijimura dan era Teiko Akashi.

'Ayolah~~ bahkan dengan kemampuan individu kita yang tinggi kita bisa sampai sejauh ini,' begitulah pikirnya.

Tapi, bagi Kuroko tentu tidak. Menjadi bayangan dari 5 orang hebat tentunya memerlukan ada kerja tim sebagai jembatan diantara mereka, atau Kuroko sebagai bayangan tak bisa melakukan tugasnya. Dan itulah yang terjadi, dan kesalahannya adalah semua itu terjadi disaat yang tidak tepat.

Dimana krisis jati diri hampir melanda setiap orang dalam kelompok setelah Nijimura-san pergi ke Amerika. Dan Kise pikir, dengan sedikit bujuk rayu, Kuroko akan luluh dan kembali ke klub, serta melupakan semua hal aneh tentang kerja tim atau apalah itu.

Kehilangan Aomine sebagai teman bertanding dan Kuroko sebagai mentor tentulah membawa dampak besar terhadap diri Kise. Dampak pada rasa kesepian yang semakin terasa maksudnya.

Namun, ada sesuatu yang membuatnya berfikir jika semua ini tak mungkin bisa ia perbaiki. Bahkan Momocchi pun tak mungkin bisa. Satu-satunya yang membuatnya berfikir jika ia harus mencari Kuroko adalah karena ia mentornya.

Dan Kise harap, Kuroko bisa memperbaiki semua hal salah dari Kiseki No Sedai.

Bahkan jika tak bisa.

Ia tetap ingin bermain bersamanya.

Sepertin biasanya.


fin