SPECIAL FOR KIM HEECHUL BIRTHDAY!

"KIM HEECHUL AMAZING BIRTHDAY"
CHAPTER 1

WHAT'S UP?

DISCLAIMER :

SUPER JUNIOR is their own, but this story is mine ^^

MAIN CAST :

KIM HEECHUL AND ALL SUPER JUNIOR MEMBER

Genre :

Humor, Drama, Friendship, Campur Aduk

Warning :

Cerita gaje yang sering berganti-ganti suasana dan cara pikir

"Hyung, hari ini hyung tak siaran?" tanya Ryeowook.

"Nggak," jawab Leeteuk singkat, padat, dan tidak jelas.

"Mwo?" Ryeowook cengo mendengar jawaban Leeteuk yang tidak biasanya itu. Leeteuk segera mengunci pintu dan menenggelamkan diri di dalam kamar.

Heechul yang baru pulang kerja dan melihat kejadian tadi, langsung menghampiri Ryeowook.

"Wookie, ada apa?" tanyanya penasaran.

"Molla hyung. Tiba-tiba Teuk hyung jadi aneh. Dia kelihatan suntuk dan dia bilang dia tidak akan siaran hari ini," jelas Ryeowook hopeless.

Heechul mengerutkan keningnya. Tidak biasanya memang. Segera saja Heechul mengetuk kamar Leeteuk. "Teuki... Kau di dalam? Kau kenapa?" tanya Heechul.

Tak ada jawaban. Sekali lagi Heechul mengetuk pintu kamar Leeteuk dan Donghae itu. "Hey! Kau di dalam kan? Jawab aku Teuki!" Sampai beberapa kali mengetuk pun Leeteuk tak menyahut juga. Heechul mulai getol.

"Hyung... Sudahlah... Hyung istirahat dulu aja. Mungkin Leeteuk hyung capek. Biarkan dia istirahat," ujar Ryeowook menenangkan.

"Tapi Wookie! Teuki bukan orang seperti itu! Dia sakit aja masih sempet buat siaran. Ini, ga ada angin ga ada hujan, baru aja badai sebentar tadi, kok dia malah jadi kayak gini? Aneh.." dengus Heechul.

Ryeowook cengo mendengar perkataan Heechul yang semakin tidak jelas tapi ga berani membantah karena takut di makan.

"Hyung.. Ada apa? Kok malem-malem gini pada ribut?" tanya Siwon memasuki dorm lantai 12 itu.

"Ini lho Won. Teuki ga mau keluar dari kamar!" adu Heechul.

Siwon mengerutkan alisnya ala pria gesture man. Kemudian ia beranjak mendekati hyung kesayangannya itu. "Tenang hyung. Calm down... Biar aku coba bujuk Teuki hyung, siapa tahu nanti ceramahku mempan," ujar Siwon nyengir kalem (?).

Heechul bukannya mendukung usul Siwon, dia malah menjauh. Kalau sudah mendengar kata ceramah dia tak mau dekat-dekat lagi dengan Siwon. Seperti biasanya, anak itu suka sekali ceramah di dorm, kenapa ga di gereja atau masjid aja sekalian? Di sana pasti kan banyak yang dengerin.

Sebelum Siwon membuka mulut tiba-tiba masuklah Eunhyuk. "Cut..cut..cut.. Siwon, kau ga ada adegan ceramah. Sana syuting Extravagantz Challenge di Taiwan dulu. Selesain biar cepet kelar.." Eunhyuk jadi sutradara dadakan.

Donghae menyusul dan menimpuk kepala Eunhyuk dengan pisang. "Apaan sih kau Hyuk! Kita udah selesai syuting dramanya, makanya balik ke sini!" marah Donghae. Mendadak dia jadi sensi dengan ulah gaje Eunhyuk tadi.

Bukannya sakit, Eunhyuk malah menangkap pisang itu dengan gerakan salto, karena insting monyetnya tiba-tiba keluar. "Asyik! Aku dapat pisang!" teriaknya nyaring.

Gubrak... Semua yang ada di sana langsung jatuh berjamaah melihat tingkah Eunhyuk.

"Ya, hyung, dongsaeng... Pada kenapa kok malem-malem begini ribut!" tanya Shindong yang masuk dengan menenteng sebuah tas besar yang tidak diketahui apa isinya.

"Ga tau Ndong. Pada ga jelas," jawab Heechul yang mulai kepancing. Udah badan capek, otak penuh, laper lagi, tapi disambut kejadian aneh bin gaje di dalam dorm membuat namja cantik itu semakin suntuk. "Aku mau keluar aja!" ujar Heechul kemudian melangkah menuju pintu keluar.

Saat ia akan membuka pintu keluar tiba-tiba ada benda keras yang menghantam jidatnya.

"Auwwww..." Heechul langsung mengelus-elus jidat mulusnya yang lebar itu.

"Ups... Maaf hyung... ga sengaja!" ujar Kyuhyun meminta maaf tapi sama sekali tak mengalihkan pandangannya dari sang PSP kesayangannya. Wajah horor Heechul yang jidatnya bengkak kini jadi pemandangan di depan pintu, tapi Kyuhyun ga ngerasa sama sekali dan malah masuk tanpa permisi.

"KYUHYUN!" teriak Heechul sambil nyeret kerah baju anak itu.

"Siapa yang ngijinin kamu masuk? Udah ngebuat jidatku memar kayak gini, masuk tanpa permisi lagi! Ayo minta maaf dengan tulus!" perintah Heechul yang sudah benar-benar suntuk dan emosi.

Kyuhyun langsung mendongakkan wajahnya dan memasang tampang memelas. "Hyung... Maafkan aku, tadi ga sengaja. Soalnya hyung sih jalan ga lihat-lihat, kena cium PSP ya resiko. Untung PSPku ga apa-apa, coba kalau kenapa-napa, hyung harus bertanggung jawab!" rentet Kyuhyun disambut tatapan Heechul yang lebih horor.

"KELUAR!" Kyuhyun langsung di tendang Heechul keluar dorm lantai 12.

"Lho,, tadi katanya hyung mau keluar? Kok sekarang malah marah-marahan sama Kyuhyun?" tanya Shindong.

"Ga jadi!" Heechul langsung menatap horor ke Shindong. Shindong langsung ciut. Heechul segera melangkahkan kakinya ke dalam kamar dan membanting pintu lalu menguncinya.

"Memangnya cuma Leeteuk aja yang bisa suntuk? Aku juga bisa kok!" ujar Heechul sambil menjulurkan lidahnya ke arah pintu. "Mereka pasti nanti ngebujuk aku buat keluar, tapi biarin aja. Aku kan ceritanya lagi marah, jadi keluarnya belakangan kalau udah ga marah," ujar Heechul pada dirinya sendiri lagi.

1 menit.

2 menit.

5 menit.

10 menit.

30 menit.

Dua jam kemudian.

Sampai Heechul lumutan pun tak ada yang mengetok pintunya. Entah sekedar bertanya kenapa, sedang apa atau mau makan apa yang penting minumnya air putih pun tidak.

"Pada kemana sih? Tadi kayaknya rame, kok sekarang mendadak sepi? Ga ada yang minta aku keluar lagi," sewot Heechul.

Heechul melirik jam dinding pink hadiah dari Sungmin untuk ulang tahunnya yang ke-27 tahun lalu. Jam telah menunjukkan pukul 21.00 KST. Tiga jam lagi umurnya akan semakin tua, semakin bertambah dan entah kapan ia akan berakhir dan mati.

Sepi. Heechul merasa kesepian.

Kalau suasana sudah seperti ini semuanya jadi terlihat menakutkan. Heechul tak suka sendiri, sepi. Ia tak mau ditinggalkan. Ditinggalkan lagi. Entah kenapa tiap dia sendiri, selalu saja kenangan tentang namja China itu berputar-putar di sekelilingnya, Kibum yang sudah lama absen, dan Kangin yang sedang wamil.

"Hhhh... Fiuhhh.." Heechul menghela nafas pelan. Ulang tahunnya kali ini sepertinya akan sepi seperti tahun lalu. Tanpa Hangeng, Kibum, dan Kangin. Heechul pun tak mengharap anak-anak Super Junior lain mengingat ulang tahunnya, karena moment ulang tahunnya memang tidak terlalu penting baginya. Yah tidak penting sampai saat kau tahu bahwa orang-orang yang biasanya selalu merayakan bersamamu perlahan-lahan menghilang dari kehidupanmu. Heechul baru sadar, selama ini ia selalu menyia-nyiakan kebersamaan mereka. Ia terlalu sibuk bekerja, syuting, dan jadwalnya yang begitu padat membuatnya tidak terlalu sering bersama dengan member yang lain.

Impian Heechul menjadi aktor memang sudah terwujud, tapi impiannya untuk terus bersama-sama member yang lain apakah masih bisa terwujud? Sementara tiga orang tersebut sudah menghilang dari peredaran(?).

Heechul terus berdiam diri di kamar. Ia merenung. Sikapnya selama ini mungkin salah. Ia terlalu egois, tidak mampu membantu Leeteuk mengatur yang lain, tidak bisa mengendalikan dongsaeng-dongsaengnya yang terkadang nakal, tak bisa luangkan waktu lebih banyak untuk berkumpul, dan masih banyak lagi hal yang mungkin lalai ia lakukan selama ini dan membuat dongsaeng-dongsaengnya segan padanya.

Heechul kalut dalam renungan. Ah.. Dia juga masih belum bisa tampil maksimal untuk ELF yang ia sayangi, petals dan undead yang selalu mendukungnya baik dari jauh maupun dari dekat. Merekalah yang berjasa mengantarkan seorang Kim Heechul menjadi Kim Heechul yang sekarang ini, hanya kerja keras tanpa dukungan dari banyak pihak maka seperti makan masakan tanpa garam. Hambar, tak diharapkan.

Menyesal. Mungkin itu kini yang bisa melukiskan suasana hati seorang Kim Hee Chul. Di umurnya yang semakin menua ini, kenapa banyak orang yang malah semakin menjauh? Menyesal karena selama ini ia tak memanfaatkan segala kesempatan dalam kebersamaan dengan sebaik-baiknya. Menyesal karena pada akhirnya hanya kesepian yang menghampirinya. Menyesal karena...

Tok... Tok... Tok...

Sebelum Heechul melanjutkan renungannya ia dikejutkan oleh suara ketukan di pintu. Siapa?

Tok... Tok... Tok...

Heechul tak segera beranjak. Siapa orang di balik pintu itu, kenapa tak ada suara.

Tok... Tok... Tok...

Kini Heechul mulai sadar dengan bunyi ketukan itu, ya? Seperti de javu. Sepertinya di ketukan keempat ini baru orang di luar sana akan bicara. Heechul kemudian malah asyik melakukan countdown. 3, 2, 1, start.

Tok... Tok... Tok...

"KIM HEECHUL keluar! Aku sudah menyiapkan banyak makanan! Sampai kapan kau akan di dalam terus dan mengurung diri seperti itu!" Terdengar suara yang benar-benar tak asing lagi bagi Heechul.