PETRICHOR

Disaat kendaraan yang lalu lalang melaju semakin cepat dan derap langkah kaki berlari semakin nyaring terdengar, rinai hujan turun membasahi bumi. Semakin deras dan semakin deras, seiring dengan aroma petrichor yang memenuhi udara sekitar. Mingyu menyandarkan kepalanya ke dinding kaca halte tempat ia duduk sekarang sambil menutup kedua matanya perlahan. Mengabaikan orang-orang yang lalu lalang berlarian mencari tempat untuk berteduh. Gesekan violin yang apik mengalun dari kedua earphone putih yang bertengger di kepalanya, membuat jemari tangan yang menggenggam tas kulit hitam diatas pangkuan Mingyu mengetuk-ketuk sesuai irama. Seakan ada sebaris tuts piano di hadapannya. Untuk beberapa saat, Mingyu hanyut kedalam alunan nada-nada hingga seseorang yang datang dan duduk disampingnya mengambil seluruh atensi Mingyu.

Rambut orang itu basah, begitu pula seragam sekolah dan tas punggung bewarna biru navy yang ia turunkan dari atas kepalanya. Tampaknya ia menggunakan tas itu sebagai pelindung dari hujan. Dari seragam sekolah yang dikenakannya, jelas sekali bahwa Mingyu dan orang itu berasal dari sekolah yang sama. Mingyu menatap sekilas tangan orang itu yang sedang mengelap kacamatanya yang berembun dengan ujung dasi merah yang orang itu kenakan. Berani bertaruh kacamata itu takkan kering meski orang itu mengelapnya dengan teliti, dasi merah itu 'kan juga basah.

"Eh?"

Mata orang itu menatap sapu tangan yang Mingyu sodorkan dihadapannya. Matanya mengerjap, entah karena ia tidak dapat melihat dengan jelas atau terkejut dengan apa yang Mingyu lakukan.

"Pakai saja, untuk kacamatamu. Dan seragammu." Mingyu membuka telapak tangan siswa itu dan menaruh saputangan miliknya.

"O-oh... terimakasih".

Mingyu memperhatikan gerak gerik siswa itu mengelap kacamata berbingkai hitam dan menggunakannya kembali. Tapi belum sempat siswa itu mengembalikan sapu tangan Mingyu, sebuah sedan hitam berhenti di dekat halte dan Mingyu menaikinya begitu saja.

"Hey! Sapu tanganmu!" Terlambat, sedan itu telah melaju pergi. Tinggal siswa itu yang kebingungan untuk mengembalikan sapu tangan itu kembali.

...

Disaat kendaraan yang lalu lalang melaju semakin cepat dan derap langkah kaki berlari semakin nyaring terdengar, rinai hujan turun membasahi bumi. Semakin deras dan semakin deras, seiring dengan aroma petrichor yang memenuhi udara sekitar. Wonwoo mengeratkan genggamannya pada tas punggung yang sudah ia posisikan diatas kepala. Tanpa memperdulikan seragamnya yang mulai basah dan pandangannya yang tertutup tetesan air, Wonwoo menerjang hujan hingga sampai di halte terdekat. Di hembuskannya nafas lega saat masih ada tempat untuk duduk di bangku halte itu. Diturunkannya tas punggung biru navy miliknya yang basah kuyup. Sambil sedikit merutuk pada hujan, Wonwoo melepas kacamatanya yang berembun. Ia mencoba untuk mengelap kacamatanya dengan dasi merah yang ia kenakan. Tapi tak mungkin kacamatanya dapat kering dengan dasi yang basah seperti itu.

"Eh?"

Tiba-tiba muncul sebuah sapu tangan biru di hadapannya. Rupanya ada siswa yang duduk di sebelah Wonwoo. Sepertinya ia menawarkan sapu tangan miliknya. Dimana Wonwoo pernah melihat siswa itu? Di sekolah? Dari seragamnya memang dia berasal dari sekolah yang sama. Namun, sepertinya Wonwoo pernah melihatnya di tempat lain.

"Pakai saja, untuk kacamatamu. Dan seragammu juga." Siswa itu membuka telapak tangan Wonwoo dan menaruh saputangan miliknya.

"O-oh... terimakasih".

Wonwo dapat merasakan tatapan siswa itu mengarah padanya saat ia mengelap kacamatanya, membuat Wonwoo merasa harus segera menyerahkan kembali sapu tangan biru itu. Namun, begitu Wonwoo ingin mengembalikannya, siswa itu sudah pergi dengan menaiki sedan hitam dan berlalu dari halte tempat Wonwoo saat ini.

"Bagaimana aku bisa mengembalikan ini?." Wonwoo menatap sapu tangan biru yang ada di genggamannya. Ternyata ada tulisan dari bordir putih di ujung saputangan itu.

"Kim Mingyu."

TBC

Haii... kenalin aku Uler Gucci~ panggil aja Ler :D

Ini rencana nya mau kubuat chaptered, tapi gak bakal fast update. Aku masih newbie di dunia per-ff-an, so aku butuh banget saran dan kritiknya dari para sesepuh ff hehe

Makasih sudah baca dan datang~

Salam Uler sssss XD