Chapter 1 : Obon no Yume

Tanggal 15, bulan 8, tahun 2013

Hari ini adalah pertengahan musim panas

Pada tanggal inilah kami semua berkumpul

Dan pada hari inilah kami berjanji untuk bertemu kembali


Setelah cerita musim panas kami yang sangat tidak masuk akal berakhir. Kami berjalan ke jalan kami masing-masing. Tapi biarpun begitu, kami tidak akan pernah terpisah, aku yakin itu. Bagaimana aku bisa mengetahui itu katamu? Jangan tanya aku, aku hanya merasakannya saja dari dalam hatiku kalau kami tidakkan pernah terpisah. Dan pada hari ini, tanggal 15 Agustus, kami kembali bertemu di musim panas yang menyimpan berbagai kisah.

"Kido~ kamu imut banget deh memakai yukata kucing itu~"

"A-apa yang kau maksud, bodoh?!"

"Kamu tidak apa berjalan memakai geta Mary? Mau kugendong?"

"Ti-tidak apa-apa kok Seto! Aku pasti bisa sendiri!"

"Hahaha, Mary-chan sepertinya semangat sekali mau ke festival obon yah? Tidak seperti seseorang yang harus dipaksa dulu..."

"Oi, siapa yang kau maksud, adik rakus."

"Apa?! Aku tidak rakus dasar kakak bodoh!"

"Bibi, kau masih menolak kenyataan kalau kau itu sapi rakus yah?"

"Hibiya-kun!"

"Master jahat yah? Menyebut adik Master sendiri rakus."

"Iya Shintaro, tidak baik meledek adikmu sendiri seperti itu."

"Kau...jangan panggil aku itu lagi saat kau sudah mendapatkan badanmu kembali dan Ayano, aku tidak meledek adikku, aku hanya mengatakan fakta."

"Sudah sudah~ Jangan bertengkar lagi~"

Semua mantan anggota Mekakushi Dan hari ini pergi ke festival Obon. Jika kalian bertanya kenapa Ayano-chan bisa disini : saat kami pergi ke Kagerou Daze, kami berhasil membawa Ayano-chan pulang, biarpun kami tidak bisa membawa kembali orang-orang lainnya yang terperangkap di Kagerou Daze karena mereka tidak mempunyai kemampuan para ular. Hibiya-kun agak depresi dia tidak bisa menolong Hiyori-chan, tetapi Momo-chan terus menyemangatinya dan akhirnya Hibiya-kun dapat tersenyum kembali.

"Ah! Seto aku pengen main itu!"

"Menangkap ikan kah...Oke, ayo Mary!"

"Uwaaaah, banyak banget makanan yang enak-enak~ Hibiya-kun ayo ikut aku!"

"Eh? Bi-bibi jangan tarik aku!"

"Hmm, aku ingin membeli topeng kamen rider itu~"

"He-hei, Ayano! Kenapa kau menggandeng tanganku?! Tunggu- hei!"

"Kido~ Kau mau coba permen apel itu?"

"hah eh? Ah iya."

Mary-chan pergi ke stan menangkap ikan bersama Seto-kun, Momo-chan menarik Hibiya bersamanya dan mengunjungi stan makanan satu per satu, Ayano-chan membawa Shintaro-kun bersamanya keliling stan souvenir, dan Kano-kun bersama Kido-chan pergi ke stan permen apel. Semuanya berpisah dan aku sekarang sendirian bersama Takane.

"Takane...aku belum sempat mengatakan ini tadi, tapi kamu terlihat cantik memakai yukata itu!"

"Hah? Ka-kau...! Kalau kau ingin menggoda itu tidak mempan oke!"

"Eeeeh? Aku tidak menggoda Takane, aku hanya mengatakan apa yang kupikirkan saja kok! Menurutku Takane cantik hari ini!"

Wajah Takane tiba-tiba berubah menjadi sangat merah. Apakah dia sakit? Kuharap tidak karena tidak baik jika dia sakit saat festival!

"Takane? Kamu tidak apa-apa? Wajahmu merah?"

"Aku tidak apa-apa, bodoh! Disini cuma sedikit panas! Ya panas!"

"He? Begitu toh~ Syukurlah~ Aku tidak ingin Takane sakit..."

"Haruka..."

Aku dan Takane lalu berjalan menuju stan tembak-tembakan. Takane sangat jago loh! Dia bisa menembak dengan jitu dalam tiga giliran, dia bahkan menembakkan hadiah boneka triceratroph untukku! Takane memang sangat baik!

Kami lalu berkeliling stan-stan yang ada di festival. Ada banyak sekali stan-stannya sampai aku menjadi bingung ingin kemana! Aku juga membeli semua makanan di setiap stan, aku selalu membaginya kepada Takane, tapi setelah makanan ke-5 dia tidak ingin lagi kuberikan makanan.

"Haruka...menurutku kau sudah terlalu banyak makan..."

"Ah~ Tapi sangat banyak makanan yang ingin kucoba~ Takane juga mau?"

"Eh?! Ah tidak usah! Aku sudah kenyang hanya dengan melihatmu kok!"

"Hmmm, begitu yah? Oke deh!"

Setelah beberapa lama, kami semua berkumpul kembali untuk melihat kembang api. Kembang api pertama yang kami lihat bersama, sungguh indah.

"Mereka seperti bunga di atas langit..."

"Karena itulah mereka dinamakan 'kembang api' Mary."

"Kembang api di kota sangat meriah...dan besar."

"Indahkan Hibiya-kun?"

"Menyenangkan sekali aku bisa melihat ini bersama pacarku, iyakan Ki-uhuuuk"

"Ja-jangan mengatakan hal seperti itu di depan umum!"

"Sudah lama aku tidak melihat kembang api..."

"Berkali-kali pun aku melihatnya aku tetap menyukai kembang api."

Semuanya terpersona melihat kembang api yang melesat di atas langit. Mata Mary-chan yang digendong oleh Seto-kun berbinar-berbinar melihatnya. Hibiya-kun juga terlihat sangat kagum saat melihat kembang api yang besar, Momo-chan yang melihat itu tersenyum dengan gembira. Kano-kun entah mengapa ditinju oleh Kido-chan saat mengatakan sesuatu yang aku tidak tau itu apa. Ayano-chan dan Shintaro-kun hanya melihat kembang api dengan senyuman kecil, mereka berdua lalu menggandengkan tangan mereka.

Takane yang berada disampingku terlihat agak sedih entah mengapa. Wajahnya yang melihat kembang api memberikan ekspresi melankholis-seperti mengingat sesuatu yang menyedihkan. Aku ingin tau apa yang membuatnya sedih, tetapi saat aku mendekatinya aku mendengar dia berbisik.

"...akhiri."

"Mimpi ini...harus kuakhiri."

Mim...pi? Apa maksud Takane? Aku tidak mengerti...apa yang harus Takane...akhiri?

"Takane? Mimpi apa yang harus kamu akhiri?"

"AH! Haruka! Jangan buat aku terkejut!"

"Ah maaf! Tapi apa yang ingin kamu akhiri Takane?"

Saat aku mengatakan itu, wajah Takane tiba-tiba menjadi serius dan dia mengatakan kepadaku dengan dingin.

"Itu...bukan urusanmu, Haruka."

"Bukan urusanku...? Takane...kamu tidak ingin melakukan hal yang berbahaya bukan?"

Takane memalingkan wajahnya dariku...apakah itu berarti...hal yang dia ingin lakukan itu berbahaya?!

"Takane...!"

Saat aku ingin menanyakan kembali kepada Takane, dia menghadap kepadaku dan tersenyum.

"Bukan apa-apa kok Haruka! Jangan pikirkan sesuatu yang tidak penting! Lihat kembang apinya indah kan?"

Aku masih ingin menanyakannya, tetapi sepertinya Takane tidak ingin mengatakan apa-apa lagi.

Pada akhirnya aku hanya termenung sambil melihat kembang api yang melesat ke langit.


Author note

Beta Read by Hibiyo and Anodha

Saya kembali dengan satu cerita~

Ini pendek karena saya pengen coba gaya baru(sebenarnya gaya lama karena pertama kali saya nulis FF pake sudut pandang orang pertama) tapi ini pertama kaliny saya nulis FF sependek ini biarpun ini cerita berchapter.

Bagi yang belum sadar setelah membaca ini semua. Ini dari sudut pandang Haruka oke?

Judul dan summary abal-abal, saya tau. Saya akan lebih berusaha untuk membuat kedua itu lebih menarik

Sampai chapter berikutnya, Mata ne!