WHEN I LEFT MY PAST, I FOUND YOU
Story By : JunJunMinnie
Pairings : Kyumin, Kyuwook, Yemin, Yewook
Aduh…Jun lagi iseng2 buat fanfic lagi nih..^^
Happy reading yahh!
"Maaf,hyung…kita putus aja ya?" tanya seorang namja yang bisa dibilang cukup imut kepada namja berkepala besar di hadapannya.
"Tapi…kita tidak ada masalah , kenapa tiba- tiba?" tanya namja berkepala besar itu dengan mata yang sudah hampir keluar akibat kaget.
" Aku hanya bosan saja.." jawab namja imut tadi dengan santai dan mulai beranjak pergi.
"Tapi…Wookie-ah!" teriak namja berkepala besar itu untuk menghentikan namja imut tadi yang dikenal sebagai Ryeowook.
"Apa lagi,hyung? Aku udah cape… bersama dengan hyung yang bodoh dan tidak peka…aneh lagi.." jawab Ryeowook sinis.
Namja berkepala besar tadi terdiam. Ia hanya berpikir dan mencerna setiap kata-kata Ryewook.
"Sudah ya, annyeong, Yesung hyung." Ryeowook dengan santainya berjalan meninggalkan Yesung yang masih berpikir di tempatnya. 'Ini tidak akan berakhir! Ia akan berpikir di sana dengan otak bodohnya..' batin Ryeowook.
.
.
.
.
YESUNG POV
"Gahh!"
Dimana aku? Lagi-lagi mimpi itu! Kenapa mimpi itu selalu muncul? Padahal itu adalah kenanganku bersama dengan…err… tak mau kusebut lagi namanya sekarang. Tapi jujur, aku selalu memimpikan saat-saat ia memutuskanku satu tahun silam. Apa aku masih mencintainya? Kenapa aku ini? Mau saja dibodoh-bodohi oleh masa lalu. Yesung pabbo! Bangun! Dia telah memutuskanmu, memberi alasan yang tidak dapat kuterima dan seenaknya pindah ke Jepang tanpa pemberitahuan. Aku membencimu Tn. Kim!
"Annyeong..!" seru seseorang sambil menekan bel pintu rumahku. Oh, tolong dong! Aku tidak mendengar bel rumahku dari tadi, pasti pikiranku terlalu melayang kemana-mana.
"Tunggu.." aku berjalan dengan gontai, rambut tidak disisir masih seperti Pomeranian. Sedihnya. Tapi itulah aku, pagi-pagi selalu berantakan. Dan yang menjemputku pasti…
"Lama sekali! Aigoo…Yesungie…kau berantakan.." oceh namja yang masuk ke rumahku setelah kubukakan pintu rumahku.
Grepp.. kupeluk namja itu.
"Aku ingin tidur lagii~" bisikku padanya. Manja.
Wajahnya sudah memerah sekarang, aigoo.. manisnya.
"Lepaskan, Sungie! Kita harus berangkat! Aku tidak bisa berangkat tanpamu…Jadi mandi sekarang!" suruhnya dengan muka garang yang dibuat-buat.
"Aigo…Minnie yeobo ku seram.." kataku pura-pura takut dan berjalan ke kamarku.
Ya…namja ini adalah Lee Sungmin. Dia adalah…oke, dia namjachinguku. Bisa dibilang begitu.
"Sungie…kau tidak membereskan ranjangmu lagi!" geram Sungmin sambil merapikan kasurku.
"Kan ada kau.." aku tersenyum dan segera masuk ke kamar mandi.
" Pabbo! Kau tidak menyadari kalau dengan kata-kata seperti itu saja dapat membuatku terbang kan, Yesungie?" Sungmin berkata pelan sambil memeluk bantal Yesung, " Saranghae…Yesungie.."
YESUNG POV END
.
.
.
Yesung dan Sungmin berjalan memasuki lapangan sekolah. Hari ini seperti hari-hari lainnya, lapangan sudah penuh dengan anak-anak bermain sepak bola. Yesung tanpa sadar hendak ikut bermain, tapi ditahan oleh Sungmin.
"Kalau kau ikut, aku yakin selama sehari ini kau tidak akan masuk kelas, Yesungie…itu tidak baik.." Sungmin memanyunkan bibirnya melihat kelakuan Yesung.
"Iya iya, yeoboo…thanks ya udah ngingetin.." Yesung tersenyum kemudian merangkul Sungmin masuk ke dalam gedung sekolah. Sudah pasti wajah Sungmin memerah semerah tomat sekarang.
Sejarahnya begini, sekarang Sungmin sedang berada di tempa umum, dilihati oleh seluruh anak sekolahnya, dirangkul oleh namja, namja yang popular, dan namja favorit di sekolahnya. Untuk nomor satunya, namja itu adalah namjachingu Sungmin!
Tiba-tiba..BUAK! Sungmin hampir terjatuh, untungnya Yesung reflek menahan Sungmin.
"Hoyy! Kalau nendang yang bener dong!" seru Yesung marah tak karuan karena tidak tahu yang mana yang menendang bola.
"Maaf.." tiba –tiba laki-laki berbadan kecil meminta maaf.
"Sudahlah, Sungie…aku tidak apa-apa kok.." Sungmin berdiri dan menahan Yesung yang hendak memberikan pelajaran pada anak yang berbadan kecil tadi.
"Lain kali hati-hati.." celoteh Yesung dan langsung ditarik oleh Sungmin.
"Sungie…thanks ya udah perhatian sama aku.." Sungmin tersenyum senang.
"Ya, kau kan namjachinguku…mana mungkin aku tidak perhatian padamu?" tanya Yesung kemudian berjalan mendahului Sungmin.
"Kau tidak pernah memperhatikanku, Sungie…bukan perhatian seperti ini yang sebenarnya kuinginkan…kau tidak mencintaiku seperti aku mencintaimu.." Sungmin menatap punggung Yesung sedih.
.
.
.
Sungmin sedang berjalan sendiri menuju perpustakaan saat seseorang menahannya. Sungmin belum sempat membalikkan tubuhnya, namja asing itu sudah memeluknya.
"Hyung…aku kangen!" teriaknya bahagia tanpa memperhatikan sekitarnya.
Sungmin kaget dengan perlakuan namja itu. Tapi Sungmin langsung mendorongnya.
"Ya! Ka—u…sejak kapan di Korea?" tanya Sungmin kaget melihat siapa yang berdiri di depannya.
"Tadi pagi,hyung…aku sangat ingin bertemu denganmu, jadinya aku langsung ke sekolah ini begitu mengetahui kau bersekolah disini dari Lee ahjumna.." senyum namja tadi.
"Mau apa lagi?" tanya Sungmin sinis.
"Hyung, sudahlah…lupakan saja kejadian 1 tahun lalu itu…aku sudah kembali kan?" tanya namja tadi sambil berusaha memeluk Sungmin lagi.
"JAGA SIKAPMU, CHO KYUHYUN!" teriak Sungmin marah sambil mendorong Kyuhyun.
#FlashBack#
"Kyu…sudah kubilang aku tidak mau kau pergi! Jepang itu memang tidak jauh, tapi aku tidak pernah mau berhubungan jarak jauh!" Sungmin menahan tangan Kyuhyun.
"Hyung…sudahlah..toh aku akan menyelesaikan studi di sana dengan cepat dan kembali ke sini…" mata Kyuhyun berbinar-binar. Memang sudah lama ia menginginkan beasiswa ini.
"Tapi…Kyu! Aku namjachingumu! Aku memang memperdulikan masa depanmu, tapi…" mata Sungmin berair.
"Hyung…maafkan aku…aku akan pergi, apapun tantangannya aku akan tetap pergi.." Kyuhyun menghapus air mata yang mulai mengalir di pipi Sungmin.
Sungmin terisak, "Kalau begitu…Putuskan saja aku, Kyu…"
Mata Kyuhyun terbelalak. Ia tidak bisa jika diancam seperti itu, baginya beasiswa dan Sungmin adalah 2 hal yang tidak dapat dipilih.
"Hyung.."
"Putuskan aku, Cho Kyuhyun! Aku tidak bisa berhubungan jarak jauh…! Aku…takut aku akan mengkhianatimu!" Sungmin masih terisak di depan Kyuhyun yang terbengong.
"Oke,hyung…satu tahun lagi…aku akan kembali dan menyatakan cinta lagi padamu, jika kau ingin aku memutuskanmu, akan kulakukan sekarang. Dan satu tahun lagi kita akan kembali lagi.." Kyuhyun menjawab dengan mantap.
"Kau tega, Kyu.." Sungmin menatap Kyuhyun tidak percaya.
"Hyung…aku tega karena aku yakin, 1 tahun lagi aku pasti kembali kepadamu.." Kyuhyun menatap Sungmin dengan yakin, lalu pergi meninggalkan Sungmin yang langsung menangis meraung-raung.
#FlashBackEnd#
"Sekarang keadaannya berbeda, Kyu.." Sungmin menatap Kyuhyun lirih.
"Huh? Kenapa, hyung? Aku akan menepati janjiku.." Kyuhyun menatap Sungmin bingung.
"Tidak…tidak apa-apa….tidak usah kau tepati janjimu, Kyu..aku sudah tidak butuh.." Sungmin langsung berlari sekencang-kencangnya agar Kyuhyun tidak mengikutinya. Perasaan kesal dan menyesal bercampur di dalam hati Sungmin.
BRUKK~ Sungmin menabrak seseorang.
"Mian.." Sungmin membungkuk tanpa melihat siapa yang ditabraknya, Ia yakin kalau ia sedang menangis sekarang.
Grep..~ Tanga Sungmin yang hendak berlari ditahan oleh orang tadi.
"Minnie..kenapa menangis?" tanya namja yang menahannya.
'Gah! Ini suara Sungie..' Sungmin langsung syok, ia tak mau Yesung mengetahui kalau ia sedang menangis.
"Tidak apa-apa kok, Sungie.." Sungmin berusaha menutupi wajahnya.
"Kalau ada apa-apa bilang padaku.." Yesung memeluk Sungmin dengan erat. Sungmin merasa nyaman dipeluk oleh Yesung hanya diam dan menangis di dada Yesung. Untuk saat ini, hanya Yesunglah yang dapat membuat Sungmin tenang, sebab hatinya milik Yesung sekarang.
.
.
.
Yesung frustasi karena Sungmin tetap tidak mau bercerita, ia hanya minta diantar pulang dan cepat-cepat masuk ke kamarnya tanpa menunggu Yesung pergi seperti biasa. Yesung sekarang di rumahnya sedang berpikir keras.
'Apa yang membuat Minnieku menangis ya?' batin Yesung sambil tidur-tiduran.
Drrttt~ Tiba-tiba ponsel Yesung berdering.
"Huh?" Yesung melihat layar ponselnya heran karena nomor yang menelponnya tidak dikenal. Tapi tetap diangkat oleh Yesung.
"Yoboseyo?"
"Yesung-hyung?" tanya seseorang yang menelpon Yesung.
"Ya, saya sendiri.." jawab Yesung santai meskipun ia tidak tau siapa yang menelponnya.
"Hyung! Ini aku…aku butuh bantuanmu!" seru orang di seberang.
"Ya! Ini siapa?" bentak Yesung pada orang yang tidak tau sopan santun, tidak memperkenalkan naman lagi.
"Ah! Hyung, kau masih tetap pabbo…aku penasaran bagaimana tampangmu sekarang.." orang tadi terkekeh lalu melanjutkan bicaranya, "Aku Ryeowook."
Deg! Yesung terkaku. Ia tidak menyangka kalau orang yang hadir di setiap mimpi buruknya setiap malam menelponnya sekarang.
"Hyung..pasti kaget kan? Khas hyung sekali.." tawa orang di seberang.
"Tidak lucu.." jawab Yesung kasar.
"Eh?" Ryeowook kaget karena Yesung berani padanya sekarang.
"Kau berubah hyung…sifatmu…" Ryewook berkata pada Yesung, "Aku ingin melihatmu,hyung.."
Deg! 'Apa yang harus aku lakukan? Ini hanya pertemuan biasa kan?' batin Yesung.
"Hyung…bantu aku..hiks.." Ryeowook tiba-tiba menangis.
Yesung paling tidak tahan mendengar suara tangisan, setidaknya sekarang ia tidak tahan, karena Sungmin jarang menangis. Kalau ia menangis berarti tekanan yang dihadapinya terlalu kuat.
"Ada apa sih?" tanya Yesung yang tidak tahan karena Ryeowook menangis semakin menjadi-jadi.
"Hyung! Pura-pura pacaran denganku bagaimana? Aku.. hiks.." Ryeowook masih menangis.
"HAHHH?" teriak Yesung.
"Hyung, tenang dulu.." Ryeowook menenangkan Yesung. "Aku…menyukai seseorang, tapi bodohnya ia tidak menyadarinya. Ia sepertimu, hyung…Tapi aku sangat menyukainya. Aku ingin menyadarkannya, tapi malah tak sengaja bilang kalau aku punya pacar..Jadi.."
"Urusi urusanmu sendiri, Ryeowook!" teriak Yesung geram karena Ryeowook ingin memanfaatkannya.
"Hyung..please..hiks.." Ryeowook menangis lagi.
'Astaga…apa yang akan kubilang pada Sungmin nanti..' batin Yesung.
"Kau masih di Jepang kan? Aku tidak bisa ke sana.." Yesung mencari alasan. Sebenarnya ia ingin membantu Ryeowook tapi ia ingat akan Sungmin.
"Tidak, hyung..aku di Korea.."
Deg! Yesung membeku di tempat.
.
.
.
KYUHYUN POV
Kenapa Sungmin-hyung? Aku kembali untuknya. Apa salahku? Aku menepati janjiku, aku kembali. Tidak menginginkan janji itu lagi. Apa Sungmin-hyung memang sudah tidak mencintaiku seperti yang dikatakannya tentag hubungan jarak jauh. Tapi itu kan hanya setahun.
Aku memukuli diriku sendiri ketika ponselku kubuang di tempat sampah karena tidak berguna. Tidak bisa menghubungi Sungmin-hyung = Sampah.
Drrrttt…. Tiba-tiba tempat sampahku bergetar. SUNGMIN-HYUNG MENELPON! Aku langsung melompat dari ranjangku tanpa pikir panjang. Kuangkat telepon itu.
"Annyeong, Kyuhyun ssi!" seru seseorang di seberang sana.
'Aish..malas..' batinku.
"Hmm?" tanyaku kesal sekaligus kecewa karena ia salah mengira.
"Kyuhyun ssi! Seperti janjiku! Aku punya pacar..kau selalu tidak percaya padaku!" seru orang di seberang dengan semangat.
"Ya ya ya..apapun..lalu apa maumu?" tanyaku datar.
"Bertemu sekarang di Lotte World!" perintah orang tadi dan ditutupnya telepon itu.
"Yaish!" aku menggerutu.
Tadi itu adalah Kim Ryeowook. Teman sekolahku di Jepang. Taunya dia orang Korea juga. Awalnya kukira menyenangkan bisa dekat dengannya karena sama-sama orang Korea. Tapi ternyata aku salah mengira. Ia orang paling menyebalkan dalam hidupku. Ya, selain cerewet, ia juga suka ngomong seadanya dan membuat orang sakit hati. Aku ingin menjauhinya, tapi ia selalu mendekatiku. Yah, mau bagaimana lagi? Aku orang ganteng sih.. #apasihQgejedeh!
Aku memakai pakaianku asal-asalan, jujur aku sangat malas bertemu dengannya. Tapi aku penasaran, orang seperti apa sih yang tahan dengan ocehan dan kata-katanya yang tajam itu. Malah si Ryeowook bilang dia itu pacarnya. Bercanda sekali!
Oke…aku sudah siap sekarang….waktunya berangkat!
KYUHYUN POV END
.
.
.
"Hyung! Ayo main lagi yang itu, aku masih belum puas…jarang-jarang umma tidak ada di rumah…" senyum namja yang lucu itu ke kakaknya yang juga imut.
"Astaga, Sungjin! Kalau ketahuan eomma kita kesini, matilah kita!" seru Sungmin yang kelelahan mengejar adiknya.
"Sungmin-hyung ini seperti bapak-bapak saja! Lama!" gerutu Sungjin. "Soal eomma, dia kan akan kembali besok, jadi santai saja!" kata Sungjin dengan santai sambil memasukki wahan roller coaster.
Sungmin hanya menghela nafas, ia sudah tidak kuat, raganya memang tidak lelah. Tapi entah kenapa ia merasa lelah ketika memikirkan masalah Kyuhyun tadi siang. Ia bingung memikirkan semuanya. Bukan salahnya kalau perasaan ini telah berubah kan? Apalagi kalau ia sudah mengingatkan Kyuhyun tentang semua ini.
Sungmin duduk di sebuah bangku untuk menunggu adiknya yang bermain roller coaster. Hari ini Sungmin dipaksa adiknya, Sungjin, untuk menemaninya ke sebuah taman bermain yaitu Lotte World. Memang sudah lama mereka tidak kesini, apalagi eommanya yang terlalu protektif pada mereka dan tidak memperbolehkan mereka pergi ke Lotte World yang katanya 'berbahaya'.
-Sementara Itu-
"Kyuhyun lama" protes Ryeowook pada diri sendiri. "Yesung hyung juga!" gerutunya.
"Wookie?" seseorang menepuk bahu Ryeowook dari belakang.
Ryeowook membalikkan badannya dan menemukan seseorang yang ia kenal meskipun wajahnya sudah berubah jauh lebih cakep dari sebelumnya.
"Yah! Yesung hyung?" Ryeowook kaget melihat siapa yang berdiri di hadapannya sekarang.
"Kau tidak berubah, Wookie.." selidik Yesung melihat Ryeowook dari atas sampai bawah.
"Hyungg~ Jadi cakep!" seru Ryeowook bahagia melihat Yesung.
"Huh?" Yesung menatap Ryewook bingung.
"Yo!" seru seseorang yang baru datang.
"Kyuhyun!" seru Ryeowook yang langsung teralihkan perhatiannya, begitu juga Yesung.
"Annyeong.." Kyuhyun membungkuk pada Yesung karena sepertinya Yesung lebih tua darinya. "Kyuhyun imnida."
"Oh…Yesung imnida.." Yesung membungkuk juga.
"Panggil dia hyung! Dia lebih tua darimu..!" seru Ryewook sambil menggandeng Yesung. Yesung terlihat sedikit risih.
"Annyeong..Yesung-hyung.." kata Kyuhyun sopan dan melirik tajam pada Ryeowook.
"Gimana? Dia cakep kan?" tanya Ryeowook pada Kyuhyun dengan bangga. Yesung jadi jijik pada kelakuan Ryeowook.
"Ya…sayang sekali dia pacarmu.." ejek Kyuhyun secara tidak langsung.
"Apa maksudmu?" tanya Ryeowok garang. "Kalau cemburu bilang saja!"
"Apanya?" pelotot Kyuhyun.
"Sudah sudah…sekarang kalian mau ngapain?" tanya Yesung menengahi sekaligus bingung dengan hubungan kedua orang ini.
.
.
.
Sungmin bosan melihat adiknya yang sudah naik roller coaster sebanyak 6x. Sekarang itu yang ke 7. Sungmin berpikir untuk menelpon Yesungnya saja.
DRRTT..
"Yeoboo~ ada apa?" tanya Yesung dengan nada mesra.
"Hyung! Temani aku!" jawab Sungmin dengan manja karena Yesung yang memulainya duluan.
"Dimana kau, yeobo?" tanya Yesung bingung.
"Aku di Lotte World.." jawab Sungmin sambil mengerucutkan bibirnya.
"…"
"Hyung?"
"…"
"Sungie!" Sungmin sedikit berteriak karena Yesung tak kunjung menjawab.
"Ah..eh…iya…Yeobo..aku lagi sibuk nih…gimana ya? Kamu ga pulang? Bukannya kamu ga boleh ke Lotte World malam-malam?" tanya Yesung gelagapan.
"Iya sih, hyung…tapi eomma lagi ga ada di rumah…jadi gapapa.." jawab Sungmin tanpa mengindahkan Yesung yang gelagapan.
"Ahh…kamu cepet pulang ya, yeobo….kan bahaya kalau pulang malam-malam.." kata Yesung.
"Iya…tapi Sungjin bandel nih,hyung.." Sungmin mengerucutkan bibirnya dan jelas tidak dapat dilihat oleh Yesung.
"Ah…adik ipar bandel yah? Mana sini hyung yang ngomong.." Yesung menjawab dengan serius.
Pipi Sungmin memerah. "Aish! Hyung! Tidak penting! Kututup telponnya ya…" seru Sungmin yang salah tingkah.
Setelah menutup telponnya, Sungmin memegangi pipinya. "Hyung bodoh…kau tau, kata-kata seperti itulah yang membuatku makin mencintaimu.."
"Apa hyung? Seperti orang gila.." tanya Sungjin yang sekarang sedang berdiri di depan Sungmin.
"Anak kecil tidak usah tahu! Ayo pulang!" Sungjin pun diseret oleh Sungmin.
.
.
.
"Yesung-hyung lama.." Ryeowook terus memperhatikan toilet dimana Yesung masuk beberapa menit yang lalu.
"Yesung-hyung itu..benar pacarmu?" tanya Kyuhyun.
"Iya..memangnya kenapa?" tanya Ryewook sinis.
"Ia tidak memilikki tatapan cinta padamu sebagaimana pasangan semestinya.." jawab Kyuhyun santai.
"Kyu…" Ryeowook menunduk.
"Ya?" tanya Kyuhyun.
"Sebenarnya…aku hanya mantan pacarnya.." jawab Ryeowook jujur.
"Huh? Tuh kan.." Kyuhyun sudah mengira ini sebelumnya.
"Aku menyesal, Kyu! Aku menyesal memutuskannya. Aku mencintainya. Dan aku bersikap bodoh dengan memaki-makinya saat memutuskannya." Ryeowook menatap Kyuhyun sedih.
"Huh? Kenapa kalian tidak pacaran lagi saja?" tanya Kyuhyun polos.
"Mana bisa! Aku yang memutuskannya! Aku mencampakannya! Kau tau apa yang kubilang padanya saat memutuskannya?" tanya Ryeowook sedih.
"Aku bosan padanya yang bodoh dan tidak sensitive.." jawab Ryeowook tanpa mendengar jawaban Kyuhyun ingin atau tidaknya mendengar apa yang dikatakan Ryeowook pada hari putusnya Yewook couple.
"Alasan bodoh.." jawab Kyuhyun dengan datar.
"Makanya!" Ryeowook menunduk.
"Kau tau, Kyu…ternyata aku yang bodoh, aku tidak bisa berpacaran dengan orang pintar maupun sensitive, aku tidak menyukai keduanya. Dan sekarang aku merindukan sosoknya yang bodoh dan tidak sensitive.." jawab Ryeowook dengan nada menyesal.
"Ehm…aku bingung…kenapa dia masih mau membantumu dengan berpura-pura menjadi pacarmu?" tanya Kyuhyun.
"Itulah kenapa dia bodoh…aku menipunya, aku bilang padanya aku menyukaimu, aku ingin ia berpura-pura pacaran denganku…aku hanya ingin menariknya kembali padaku secara perlahan. Karena aku sadar, tidak mungkin aku dapat memilikinya dengan cepat ketika hatinya masih terluka karena aku.."
"Kau tau Wookie…kurasa kau tidak seburuk yang kubayangkan.." Kyuhyun mengeluarkan evil smirknya.
"Makanya, bantuin ya!" Ryeowook memohon pada sang evil.
"Tunggu dulu…kau harus mentraktirku!"
"Kyu!"
"Iya deh iya…kubantu.." jawab Kyuhyun dengan santai tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya, Ryeowook, Yesung dan Sungmin di masa depan.
TBC yah.. ^^
Oyah…Jun lagi suka nih ama Yemin..^^
Jadi bikinnya Yemin dipasangin mulu! Ada yang baca fic Jun yang "When I Found You" ga?
Jun mau bikin sequelnya mau ga? Ato ga usah aja?
Hehe…Terus pairing disini sih terserah readers…jadi mw gimana nih pairing nya? Hehe XD
Review yaa~
