STUPID LIAR
CAST :
HOSHI
VERNON
MINGYU
SEVENTEEN
JOOHEON (MONSTA X)
YOON BOMI (APINK)
CAST MILIK TUHAN YME DAN STORY MILIK AUTHOR!
SELAMAT MEMBACA!
AUTHOR POV
"Tunggu sebentar, Kim saem!"
Seorang namja berambut blonde berlari memasuki gerbang sekolah dengan tergopoh-gopoh. Sang guru -Kim Saem- menggelengkan kepalanya melihat murid kesayangan guru-guru yang sepertinya hampir telat lagi, bukan hal aneh melihat namja blonde itu telat. Semua guru sudah terbiasa dengan sifat onar dan brisik dari namja itu.
"Selamat pagi Kim saem! Pagi yang indah!"namja blonde itu tersenyum lebar setelah menghentikan acara berlarinya. Kim saem berdecak.
"Pantatmu indah. Cepat masuk ke kelasmu, test akan segera dimulai."ujar Kim saem jengkel. Namja yang bernama Hoshi membulatkan mulut.
"Apa?! Test?!"seru hoshi. Sial! Dia belum belajar sama sekali, semalaman ia sibuk bermain games bersama hyung dan sahabatnya. Kim saem menutup telinganya, suara hoshi menggelegar.
Pletak!
"Ya! Kau mulai bertingkah tidak sopan eoh! Cepat masuk ke kelasmu atau aku akan menghukummu."
"Ah~ nde saemnim!"hoshi segera berlari sebelum kim saem memberikannya hukuman.
Hoshi memasuki kelas 2-1 dengan panik namun ia segera mendesah lega, ia kira ia sudah telat mengikuti test namun ternyata kelasnya masih brisik seperti biasa. Ia kelelahan dari tadi ia berlari tanpa berhenti, berterima kasihlah pada noona kurang ajarnya yang menuruninya ditengah jalan beralasan dia telat kuliah. Ugh! Hoshi membanting tubuhnya kasar ke bangku. Teman-teman dekatnya menatapnya bingung.
"Hari ini tidak jadi test?"tanya hoshi penuh harap, ayolah~ ia belum belajar dan ia akan mati bila ketahuan dapat nilai jelek lagi oleh kedua kakaknya.
"Shin saem bilang test akan di mulai jam 9. Kita diberi waktu untuk belajar sebentar."jawab woozi.
Hoshi menatap jam tangannya lalu mendengus, waktunya untuk belajar tinggal 10 menit dan tentu saja dalam waktu 10 menit tidak cukup untuk otaknya yang terbilang lambat. Mungkin hari ini adalah kesialannya.
"Kau tidak belajar huh?"tebak seungkwan. Hoshi mengangguk dengan muka anjingnya. Seokmin menatap sahabatnya kasihan.
"Bagaimana ini.."miris hoshi.
"Aku harap kau tidak di kebiri oleh keluargamu."gumam seungkwan. Hoshi mendelik, membayangkannya saja membuat hoshi ingin mati.
"Aku harap credit cardmu tidak ditarik oleh ayahmu, kita tidak bisa hidup tanpa credit cardmu."ujar seokmin dengan nada sedihnya. Hoshi segera memukul belakang kepala seokmin.
"Enyahlah!"usir hoshi sebal. Seokmin terkekeh lalu kembali ke tempatnya.
Tuk Tuk Tuk Tuk!
Suara langkah membuat para murid kelas 2-1 mendudukkan diri mereka dengan tenang dibangku masing-masing, yang tadinya rusuh berubah menjadi senyap sunyi. Sang empu suara langkah berdiri dengan angkuhnya, ia shin saem. Guru killer nan menyebalkan.
"Sebelum test dimulai, aku akan menjelaskan peraturan peraturan selama test berlangsung."Shin saem mengambil keranjang dan berjalan menghampiri meja murid.
"Yang pertama adalah tidak ada ponsel, letakkan ponselmu disini." Seketika semua murid mendesah kecewa, terutama hoshi.
Shin saempun berkeliling mengambil semua ponsel murid walau ada beberapa anak yang berbohong atau menolak namun akhirnya merekapun menyerahkan ponsel mereka tidak rela. Muka hoshi sudah ditekuk, ia tertekan sekarang. Sial! Dia akan dimarahi habis-habisan oleh kedua kakaknya.
"Hey~ mati kau.."bisik woozi dengan cengeges pelannya. Hoshi mendengus kesal, temannya tidak ada yang membantu.
"Yang kedua tidak ada saling menyontek. Bila kalian ketahuan aku akan merobeknya dan membuat kasus untuk kalian." Shin saem kembali berkeliling untuk membagikan lembar test dan lembar jawaban.
Hoshi menatap penuh harap lembar test, berharap ada satu atau dua materi yang masih ia ingat atau setidaknya gampang untuk ditebak oleh logika.
"Baiklah. Silahkan mulai kerjakan."ujar shin saem. Hoshi buru-buru membalikkan lembar tesnya. Aku mohon tuhan~ berpihaklah padaku, batin hoshi.
"Si-al-an. Ini gila."gumam hoshi. Bagaimana tidak gila! Semua soal tidak ada yang hoshi tahu dan semuanya tidak pakai logika, ini matematika! Dia tidak tahu kalau test hari ini adalah matematika. Ingin rasanya hoshi menangis.
"Hoshi! Berhenti mengumpat kecil, kau mengganggu teman-temanmu. Kalau tidak mau kerjakan, kau bisa keluar."ucap Shin saem tajam. Hoshi membungkukkan tubuhnya minta maaf setelah itu mulai mengerjakan dengan cara capcipcupnya.
Selama test berlangsung beberapa murid mengerjakannya dengan wajah frustasi mereka. Test matematika hari ini begitu sulit untuk beberapa anak yang nakal namun berbeda dengan anak yang rajin, mereka mengerjakannya dengan cepat dan tepat. Hoshi masuk ke daftar wajah frustasi, ia terus mengumpat dalam hati. Ia terasa berada di neraka.
Ting! Suara alarm yang dibuat oleh shin saem berbunyi membuat semua murid kembali mendesah kesal. Jam mengisi test mereka telah berakhir dan mereka harus mengumpulkannya.
"Cepat letakkan di mejaku."perintah Shin saem.
"Yaish! Brengsek."hoshi memberi nama pada lembar jawabannya setelah itu mengumpulkannya pada Shin saem. Ia sudah menyerah.
Stupi Liar
Hoshi memakan jatah makan siangnya dengan brutal. Dari pagi ia belum makan sama sekali dan tadi otak dan energinya dikuras habis oleh matematika sialan, iapun sangat kelaparan. Seungkwan menatap hoshi jijik.
"Kau tidak pernah makan eoh?"tanya seokmin. Hoshi memasukkan sesendok penuh nasi dicampur kari ke dalam mulutnya.
"Akhu bhelun mhakkan darhi paghi."jawab hoshi dengan mulut penuh makanan dan makanan yang berada dimulutnya sedikit muncrat.
"Oh my gosh! Aku mau muntah!"seru seungkwan heboh. Woozi segera memberikan botol air mineral pada kekasihnya.
"Telan dulu bodoh! Baru bicara!"decak woozi sebal. Hoshi tersenyum lebar dan kembali menikmati makan siangnya.
"Kekasihmu saja yang gelian orangnya."gumam hoshi mengejek.
Bletak!
"Kau ngomong apa hah?!"seru seungkwan tidak terima.
"Tidak ada."balas hoshi cuek.
"Astaga! Si bastard ini!"umpat seungkwan. Woozi tersenyum lembut melihat tingkah kekanak-kanakkan kekasih dan juga sahabatnya, mereka terlihat sangat imut apalagi seungkwan.
"Oh iya! Nanti setelah istirahat, aku mau ke aula. Kalian mau ikut tidak?"tanya seokmin excited.
"Tentu saja aku harus ke aula! Aku mau bertemu Vernon!"jawab seungkwan tak kalah excited.
Hoshi menaiki sebelah alisnya. Dari tadi pagi setiap ia melangkah semua murid selalu membicarakan tentang aula dan mereka terlihat sangat senang. Saat ia melewati aulapun ia melihat banyak crew-crew TV keluar masuk aula, mereka sangat sibuk dengan membawa beberapa lampu pencahayaan dan beberapa kamera.
"Memangnya di aula ada apa?"tanya hoshi. Seungkwan dan seokmin menatap sahabatnya tidak percaya.
"Kau tidak melihat grup chat sekolah eoh?"tanya seokmin. Hoshi menggelengkan kepalanya bingung. Seungkwan berdecak mengejek.
"Kau benar-benar norak ya."ejek woozi. Hoshi mengumpat kasar.
"Ya! Ponselku rusak lagipula aku tidak punya waktu untuk membicarakan hal tidak penting."kilah hoshi sebal.
"Setidaknya, ayahmu tidak bicara apapun padamu gitu?"tanya seokmin. Hoshi menggelengkan kepalanya, ayolah~ bertemu ayahnya sekali dalam sebulan saja ia sudah sangat bersyukur.
"Seventeen datang ke sekolah ini dan akan menampilkan lagu-lagu mendunia mereka! Astaga! Aku tidak sabar melihat mereka!"tutur seungkwan semangat. Hoshi kembali menaiki sebelah alisnya. Seventeen?
"Jangan bilang kau tidak tahu Seventeen?"tebak seokmin tepat sasaran. Hoshi menaik-turunkan alisnya. Apa pentingnya untuk tahu seventeen? Memangnya si seventeen itu membiayai hidupnya?
"Astaga! Kau seperti hidup dihutan! Lebih baik kita pergi ke aula."ajak woozi pada kekasihnya. Seungkwan mengangguk dan keduanya segera berlalu meninggalkan hoshi dan seokmin.
"Uh tunggu aku!"seokminpun ikut berlari mengikuti kedua sahabatnya.
Hoshi mendengus kasar, semua sahabatnya memang kurang ajar. Setelah mengejeknya merekapun selalu kabur namun ketika mereka butuh dirinya, mereka akan menghampirinya dan mengemis-ngemis dengan muka anjing menggelikan mereka. Sialan memang. Oh lihat saja nanti, bila mereka membutuhkannya mereka harus menjilat kakinya terlebih dahulu.
Hoshi melangkah pergi meninggalkan kantin. Perutnya sudah terisi penuh tandanya ia harus tidur untuk menyempurnakan energinya. Tempat yang paling nyaman untuk tidur adalah perpustakaan dan tentu saja hoshi memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Selama berjalan menuju perpustakaan hoshi bersiul pelan mengisi kebosanannya. Ia sama sekali tidak memperdulikan bisik-bisikkan para murid yang sepertinya membicarakannya.
"Kenapa dia terlihat tidak peduli begitu?"gumam seorang gadis.
"Bukankah seharusnya dia bertemu dengan mereka?"
Hoshi semakin mendengus sebal mendengar ucapan-ucapan aneh dari entah siapa -namun tentu saja satu sekolah dengannya-. Sebenarnya apa yang sedang terjadi di sekolah ini? Kenapa semuanya begitu heboh dan sialnya kenapa semua orang mengkaitkan dirinya dengan sesuatu yang tidak ia ketahui?
"Memangnya disekolah ini ada apa huh?"kesal hoshi, ia membanting tubuhnya di bangku yang disediakan oleh perpustakaan. Hoshi menggigit kukunya, kebiasaan jelek ketika bingung atau frustasi.
"Berhenti menggigit kukumu.."ujar seorang namja yang tiba-tiba menarik tangannya menjauhi bibirnya. Hoshi memundurkan tubuhnya, ia kaget.
"Astaga! Kau mengagetkanku!"pekik hoshi pelan. Namja itu tersenyum lebar sampai matanya membentuk bulan sabit, namja itu mendudukkan dirinya didepan hoshi.
"Apa yang kau pikirkan eoh?"tanya namja berambut hitam pekat yang dikenal Mingyu, kakak kelas hoshi dan juga sahabat hoshi.
"Aku? Aku memikirkanmu~ kau menghilang cukup lama dan hari ini kau muncul tanpa memberitahuku. Kau seperti hantu."rajuk hoshi dengan mempoutkan bibirnya. Mingyu menjilat bibirnya. Ugh! Hoshi sangat menggemaskan.
"Aku punya urusan yang sangat penting. Ayolah~ aku sudah mengirimu ratusan chat namun kau tidak membacanya juga."kesal mingyu. Hoshi memukul kepalanya pelan.
"Ah~ aku lupa! Ponselku rusak, nanti aku akan membeli yang baru."ujar hoshi penuh penyesalannya. Mingyu tersenyum lalu mengelus surai rambut hoshi pelan.
Stupi Liar
"Scoup jjang! Vernon jjang! Wonwoo jjang! Mingyu jjang! Dino jjang!"teriakan penyemangat menggema di aula Joo SHS.
Ruang aula yang terbilang cukup besar sudah dipenuhi oleh siswa Joo SHS. Mereka menanti Seventeen dengan sabar dan kata-kata penyemangat terus mereka teriaki membuat ruang aula semakin panas dengan semangat membara mereka. Member Seventeen yang berada dibackstage sedang mempersiapkan diri mereka, semuanya member terlihat sibuk menghafal bagian-bagian mereka.
Seorang namja berwajah blesteran terduduk menatap ponselnya, mulutnya terus bergerak tanpa mengeluarkan suara. Ia sedang menghafal bagiannya. Dua stylist berdiri dengan setia didepannya untuk merapikan rambut dan makeupnya. Scoup berjalan memasuki backstage.
"Dimana mingyu?"tanya scoup yang tidak merasakan kehadiran mingyu.
"Astaga! Acara dimulai tiga menit lagi dan mingyu menghilang! Kemana dia?!"seru Im manager frustasi. Ia sudah lelah mempersiapkan acara ini namun mingyu kembali membuatnya lebih stres dari sebelumnya.
"Aku tidak tahu."gumam dino bingung.
"Tadi dia bilang, dia mau mencari udara sebentar."ujar wonwoo.
"Seorang gadis bilang kalau mingyu masuk ke perpustakaan tadi."seru crew acara.
"Sial! Perpustakaan dimana lagi? Aku tidak tahu."umpat manager. Scoup segera menatap vernon dan vernon menatapnya seakan berbicara 'apa?!' dengan sengitnya.
"Kita bagi tugas. Aku,wonwoo dan dino akan naik ke stage membuat rap freestyle yang telah kita pelajari dan kau vernon, pergilah ke perpustakaan."tutur scoup dengan strateginya.
"Ya! Hyung! Kenapa aku?"seru vernon.
"Karna kau alumni sini dan pasti kau tahu betul perpustakaan dimana."ujar scoup. Vernon mendelik tidak terima.
"Ayo cepat! Bergerak! Cepatlah cepat!"seru crew acara tidak sabar. Scoup,mingyu dan dino segera naik ke stage sedangkan vernon mendengus kesal.
Akhirnya vernonpun berlari mencari mingyu ke perpustakaan. Sial! Mingyu berhutang banyak padaku, batin vernon. Vernon menaiki tangga dengan napas memburunya, ia terus mengumpat kesal. Perpustakaan cukup jauh dari aula dan vernon benar-benar akan membunuh mingyu bila hari ini berakhir, kenapa harus namja bodoh itu memilih perpustakaan? Memangnya di aula tidak ada udara?!
Bruk! Vernon membuka pintu perpustakaan dengan kasar, namja blesteran Amerika itu melangkah buru-buru memasuki perpustakaan. Matanya menyapu seluruh ruangan perpustakaan dari sudut ke sudut mencari keberadaan mingyu.
"Ah~ aku lupa! Ponselku rusak, nanti aku akan membeli yang baru."
Matanya berhenti menyapu ketika melihat siluet mingyu yang tidak jauh darinya, ia melihat mingyu sedang mengelus rambut seseorang. Vernon menajamkan penglihatannya. Apa itu kekasihnya? Vernon mendengus pelan. Bisa-bisanya mingyu mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk berduaan dengan kekasihnya.
"Ya! Mingyu! Kau lupa waktu eoh?!"seru vernon menggelegar.
Hoshi dan mingyu menoleh menatap vernon yang berdiri tak jauh dari mereka. Mingyu menatap jam tangannya dan iapun memukul dahinya, acara sudah berlangsung lima menit. Sialan! Hoshi membuatnya lupa waktu. Hoshi menatap mingyu dan vernon bergantian, dia bingung. Ada urusan apa mingyu dan si alumni menyebalkan itu?
"Kalau kau sudah punya ponsel baru, cepatlah hubungi aku. Aku pergi!" Mingyu mengelus surai hoshi untuk terakhir kalinya dan iapun menghampiri vernon. Hoshi hanya berdeham pelan, ia bingung dengan keadaan yang sedang terjadi.
"Kau gila hah!"seru vernon marah.
Mingyu menyengir bodoh setelah itu berlari tanpa mengucapkan sepatah katapun. Vernon mendengus sebal, matanya tak sengaja menatap hoshi yang sedang menatapnya namun hoshi langsung membuang muka. Tsk! Vernonpun berlari menyusul mingyu yang mendahuluinya. Hoshi mendesah pelan.
"Aigoo~ dia sangat menakutkan."ujar hoshi ngeri.
Concert kecil-kecilan merekapun berakhir walau sedikit ada masalah namun semuanya berjalan dengan sukses. Member seventeen kembali ke backstage, para stylist mereka segera menghampiri member seventeen untuk memperbaiki make-up atau sekedar mengkipasi mereka. Keringat bercucuran di dahi semua member tetapi senyuman tidak pernah lepas dari bibir mereka.
"Terimakasih kalian sudah bekerja keras!"seru scoup sambil membungkukkan badannya pada crew acara.
"Kau juga sudah bekerja keras!"jawab seorang crew. Member Seventeen berjalan menuju ruang ganti baju, mereka harus segera merapikan peralatan mereka dan pergi menuju tempat jadwal berikutnya.
Bletak!
Sesampai diruang ganti baju Im manager menyapa mingyu dengan pukulan memakai buku.
"Aww! Sakit hyungnim!"seru mingyu sambil mengelus belakang kepalanya.
"Bagaimana bisa kau sebodoh ini?! Kau sudah keterlaluan, mingyu! Untuk apa kau pergi jauh-jauh eoh? Kau hampir merusak semua acara."bentak Im manager, ia sangat marah.
"Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi."mingyu membungkukkan badannya tersenyum lebar. Im manager mendengus.
"Sialan! Wajahmu benar-benar sialan."umpat Im manager. Mingyu tersenyum lebar, ia tahu kalau Im manager kalah dengannya.
"Jangan diulangi lagi, arra?"janji scoup.
"Tentu saja tidak!"jawab mingyu ceria.
Vernon terdiam menatap mingyu yang sedang tertawa bersama wonwoo dan dino. Jujur saja, vernon ingin seperti mingyu yang bisa tersenyum atau tertawa dengan lepas namun ia tidak seperti mingyu. Mereka berbeda.
TBC
Hai!
this is ma first story!
Kata-katanya masih ada yang jelek banget dan ngiter-ngiter ya? Hehe
Maaf banget kalo jelek,ini lagi belajar buat nulis yang baik!
Ayo ayoo comment! Bagus ga? Please ya comment readernim! Terimakasih!
