Geraldine Mersel Collage
Sebenarnya fanfic ini adalah side story dari SenBasa School Live alias SSL. Tapi bisa disebut juga prequel karena suatu alasan. Kalian yang merupakan pengikut setia SR pasti paham setelah beberapa chapter kedepan.
Weits! Tapi, sekalipun cuman side story... ini bukan side story sembarangan..
Apa yang mereka bawa? Apa yang disembunyikan Mitsunari di kolong mejanya? Ikutin yok!
Rate : T
Disclaimer : SenBasa never punya kelima author nista. Mereka semua punya Capcom.
Warning : Typoo eperiwer. Bertebaran kayak bintang di galaksi bimasakti, enggak lucu. Humor garing khas tempe busuk, hati-hati jika anda membaca ini sesudah makan. Saya takut anda mules sekalian..
Author : Udah pada tau kan? Dengan ciri kenistaan yang lain.. gaya bahasa yang mujarab... serta warning khas seorang berinisial SR. Maka orang yang menulis chapter ini adalah...
Sakazaki-Rikou
Chapter 1 : Prolog.
Kelas 2-2.
"Kira-kira kenapa ya... kok wajahnya pak Matsunaga sesuatu banget?" tanya Yukimura pada Sasuke. Sasuke mengangkat pundak.
Mereka semua telah menghadapi rapotan semester ganjil.
Wali kelas 2-2 adalah seorang yang bernama Matsunaga Hisahide. Guru agama dan ajaran sesat yang entah kenapa bisa menjadi guru dengan pembawaan dan riwayat hidup sedemikian ancurnya.
Dipastikan beliau juga sangat bertanggung jawab akan kehancuran masa depan murid-murid yang pernah dibimbingnya..
Pak Matsunaga enggak pernah marah. Tapi tetap saja, murid-muridnya masih sungkan menghadapi orang seperti dia. Mereka seperti setiap hari selalu ketemu guru baru. Otherword : selalu merasa asing dengan wali kelas sendiri. Sesuatu yang aneh bin ajaib, dan juga merupakan misteri illahi..
Ekspresi Pak Matsunaga sendiri sebenarnya enggak banyak berubah setiap harinya. Mengingat emosinya terkendali dan dia jago memanipulasi orang. Tapi... entah kenapa..
Hari ini... aura maupun ekspresinya laen daripada yang laen..
Apakah Pak Matsunaga akan marah karena rapot anak asuhnya kebakaran plus ancur-ancuran?
Wah! Itu akan jadi trending topic di sekolah ini!
WALI KELAS 2-2. MATSUNAGA HISAHIDE AKHIRNYA MARAH UNTUK PERTAMA KALINYA DI DEPAN PARA MURID. KARENA RAPOTAN YANG JELEK. PAK MATSUNAGA KONON SEKARANG SEDANG DIINTROGASI OLEH PIHAK KEAMANAN SEKOLAH APAKAH KESEHATAN MENTALNYA BAIK-BAIK SAJA ATAU TIDAK. KELAS 2-2 MASIH MENUNGGU KABAR DARI WALI KELAS MEREKA.
Tidak terbayang apakah reaksi para murid jika sampai artikel itu (jadi) ditempelkan di mading sekolah. Dipastikan kabar itu mengalahkan berita Wajah Shingen yang telah berubah bentuk!
Oke.. garing?
Saki pororo..
"Baiklah... kita semua sudah menerima hasil laporan pembelajaran masing-masing..." kata Pak Matsunaga.
Seisi kelas diam. Keliatan wajah mereka tegang, tapi tangan mereka gatal pengen nulis status di FB.
'Keajaiban Dunia terjadi di kelas 2-2! Akhirnya wali kelas gua (Matsunaga Hisahide) bisa marah-marah bro..'
Pasti banyak yang nge-like.. banyak yang komen... gua pun jadi terkenal.. akhirnya diliput di majalah sekolah.. terus di koran setempat.. lalu buat video di aplod di yutub.. terus gua diwawancarai.. dan akhirnya dapet awward artis newcomer papan atas di acara televisi..
Singkatnya itu pikir beberapa siswa.
"Dan kalian sudah tahu sendiri kan? Nilai yang kalian terima? Apakah sebagian dari itu semua bagus?" tanya Pak Matsunaga dengan wajah datar.
Beberapa murid kecewa dengan reaksi Pak Matsunaga yang itu-itu saja.
Ya ampun pak.. Marah kek, ngamuk kek, nangis kek, terhura kek... tu manusia apa robot keluaran terbaru sih? Terus robot guru itu diujicobakan di sekolah kita-kita?
"Yukimura.." panggil Shingen. Yukimura noleh...
"Kita jalankan rencana B.." kata Shingen, ketua kelas cakep itu kayaknya punya sesuatu. Yukimura ngangguk mantep.
(Author alert edisi pertama : yakin saya tidak salah tulis dan anda tidak salah baca.. karena ini sebenarnya adalah prequel dari SenBasa School Live! Makanya wajah Shingen masih cakep kayak Bread Pitt).
"Bapak sendiri cukup kecewa dengan semua ini.." kata Pak Matsunaga.
"POTONG BEBEK ANGSA! MASAK DI KUALI! JOMBLO UDAH LAMA! NYESEK TIAP HARI!"
(Author Saki langsung kejedot... dia menoleh ke belakang. "Kayaknya ada yang nyanyi lagu gua nih..").
Murid-murid lain langsung menoleh ke belakang. tampak Shingen, Sasuke dan Yukimura yang lagi ngedangdut pake speaker, entah sejak kapan poster telah terpampang di belakang dengan tulisan 'MENYULUT AMARAH SEORANG MATSUNAGA HISAHIDE'. Dan itupun telah dilihat jelas oleh Pak Matsunaga sendiri!
Pak Matsunaga diam sejenak, Shingen yang goyang muter kepala ala trio macan. Yukimura yang goyang inul, sementara Sasuke cuman ngatur speaker. Mau amat dia ikut rombongan sedeng itu..
Garing?
Saki pororo...
"Stress lu pada... di bom Pak Matsunaga tau rasa lu.." kata Kasuga.
"Nggak kenal. Nggak kenal.." kata Motochika dan Nagamasa tanpa menoleh ke belakang..
"Pak, kalo misalkan bapak mau tau siapa mereka.. yang pasti mereka bukan teman kami pak.." kata Kasuga langsung pada Pak Matsunaga.
"Dan sebagai gantinya... kalian akan menerima tambahan pelajaran.." lanjut Pak Matsunaga
"TEGANGAN CINTA TAK DAPAT DIHINDAR LAGI! KALA KU COBA MENYAPAMU"
"ASTUTEEEE!"
"Para guru sudah sepakat kalau beberapa kelas akan didaftarkan ke sebuah lembaga bimbingan belajar.."
"IBU-IBU BAPAK-BAPAK SIAPA YANG PUNYA ANAK BILANG AKU! AKU YANG TENGAH MALU! SAMA TEMAN-TEMANKU! KARENA CUMA DIRIKU YANG TAK LAKU-LAKU!"
"Lembaga bimbingan itu dinamai 'Geraldine Mersel Collage'.. tidak jauh dari sini.. cuman 300 meter sampe..."
"KAMULAH MAKHLUK TUHAN.. YANG TERCIPTA.. YANG PALING SEKSEH!"
Seketika Motochika tersenyum mesum. Nagamasa merinding dan menjaga jarak dari bes prennya itu.
"Woi! Lagu jaman jahilliah lu pake!" kata Kasuga.
"Jadwal Les kalian bisa dilihat di samping koprasi.. saya harap kalian bisa menjadi lebih baik.." kata Pak Matsunaga sambil menghindari lemparan-lemparan botol koka kola yang dilemparin trio Takeda.
"ANARKIIISSSSSSS!"
"Sekian terimakasih.. wassalamu alaikum ..." kata Pak Matsunaga sambil cabut.
"Eh?"
Seketika kelas hening...
Trio Takeda cengo kalau ternyata Pak Matsunaga sama sekali tidak terpengaruh oleh semua itu...
"Tu orang apa setan?" tanya Shingen cengo.
"Ya jelas Pak Matsunaga manusia lah.." kata Kasuga nyante. Syukur alhamdulillah semua udah beres..
"La trus..." Yukimura mulai konek.
"Dia ngomong apa?"
"SALAH SENDIRI KAGAK NGEDENGERIN!"
Kelas 2-1.
Pak Hanbei senyum-senyum sendiri laksana kunti.
Seketika semua orang merinding. Meskipun Pak Hanbei yang mesem udah kayak boneka porselen, siap dikresekin terus dipajang di etalase. Tapi tetep aja..
PAK TAKENAKA HANBEI GITULOH.. SENYUMNYA SESUATU BANGET..
"Baiklah.. murid-muridku yang manis... kita telah menerima semua hasil laporan dari usaha pembelajaran kalian.." kata Pak Hanbei.
Semuanya diam, kagak berani bicara. Bahkan nafas pun mereka tahan. Awas kalo mati sekalian.. Author kagak tanggung jawab.
Woi..
Damai mas..
Damai...
DAMAI MASS!
MASAMUNE! JANGAN MAEN SAMA GERGAJI LISTRIK!
MITSUNARI! JANGAN MAEN LEMPAR ELPIJI SEGALA!
SIAPA YANG TADI NGELEMPARIN BOOOMERANG!
"Sayang sekali ya... kelas kalian termasuk kelas yang harus mengikuti kelas tambahan..." kata Pak Hanbei.
"Halah..."
Semua murid di kelas mulai mengeluh. Mereka udah cukup dengan semua kesedengan yang ada di sekolah ini. Apalagi ditambah lagi jadwalnya, nggak terima 3 hari. Udah masuk RSJ padaan...
"Tapi bukan disini kok..." kata Pak Hanbei seolah menjawab segala kegalauan hati mereka.
Seketika semua murid disana bling-bling.
"Ciyus pak?" tanya mereka bebarengan.
"Enelan..."
"Miapah?"
"Mi bakso.. mi soto... mi goreng.. mi rebus... MINTA DILEMPAR BATA BARU PERCAYA LOOO!"
Seketika semua murid di kelas 2-1 sungkem dihadapan Pak Hanbei. Pak Hanbei emang lemah lembut sejati, tapi kalo sisi laki-lakinya kambuh. Jadi laki-laki sejati yang ngalahin ADE RAI!
"Baiklah.. kalian akan menerima pelajaran dari sebuah bimbingan belajar bernama 'Geraldine Mersel Collagge'... enggak jauh dari sini.. Cuma jalan ke kiri 300 meteran nyampe.." kata Pak Hanbei.
"Nah... Masamune.." panggil Pak Hanbei.
"I-iya pak?" tanya Masamune agak gimana.. gitu.
"Sekarang kamu data seluruh isi kelas kamu... kalo selesai.. serahin ke saya ya.. cukup sekian untuk hari ini. Assalamualaikum .."
"Wa'alaikum salam ..."
Kelas 3-1.
"Gerah banget disini..." kata Nouhime sambil kipas-kipas. AC kelas mereka mati, padahal cuaca terik seterik Nichirinnya Motonari.
Mereka semua udah kayak ikan yang terlempar ke daratan. Kelepek-kelepek..
"Mana Kenshin kagak masuk lagi..." gumam Toshiie. Kayaknya Kenshin yang nggak masuk dengan alasan sakit, karena enggak kuat buat jalan ke sekolahnya di tengah matahari yang cetar banget. Kenshin itu amat sensitif.. dia pernah mengeluarkan air keringat dari sekujur tubuhnya. Seperti es yang mencair saat dipaksa hukuman hormat ke tiang bendera waktu masih kelas 1.
Bagi kelas 3-1, seorang Kenshin Uesugi adalah AC Portable. Dia bagai pendingin ramah lingkungan saat listrik mati, kulkas darurat, dan semacamnya.
"Syukur alhamdulillah... Pak Hideyoshi enggak masuk..." kata Matsu.
BRRAAAAAAAAAAAAKKKK!
Pintu kelas mereka dibanting cantik. Sekelas hening...
Long live Mr. Hideyoshi...
"ANAK-ANAK! SEMUANYA DENGARKAN! KALIAN AKAN DIMASUKKAN KE DALAM LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR BERNAMA 'GERALDINE MERSEL COLLAGE'. INI ADALAH HUKUMAN BAGI NILAI RAPOR KALIAN YANG ANCUR-ANCURAN! JADWAL BISA DILIHAT DI SAMPING KOPRASI!"
Syuuu...
Seketika Hideyoshi ngilang tanpa jejak. Sekelas cengo..
Seperti Hiraishin no Jutsu...
"Emang sejak kapan Pak Hideyoshi jadi muridnya Minato Namikaze?" tanya Mitsuhide.
Prolog (End).
Omake :
Dissa : pendek banget...
Sakazaki : Mo gimana lagi? Gua nulis ini pun nyuri-nyuri kesempatan.. jangan sampe ortu tau...
Girl-chan : yang penting satu chapter beres!
Meaaa : Kumpul-kumpul kagak beritahu... *mewek*.
Dissa : Eaaaa... yang mewek..
Sakazaki : Alaychildern-senpai! Saya tunggu karangan anda!
Alaychildern : *senyummisterius*.
