Disclaimer: PEACH-PIT
Warning: ONESHOT super pendek, Ikuto's POV
.
.
Takdir
by Fei Mei
.
.
Pasangan untuk gembok selalu adalah kunci. Dan satu gembok harusnya hanya cocok dipasangkan dengan satu kunci –kalau lubang kuncinya hanya ada satu. Khusus untuk si gembok yang kuincar, lubangnya hanya ada satu. Aku adalah pemegang kunci yang merupakan pasangan gembok yang ia pegang. Benda yang ada pada kami sepasang, dan hanya ada satu macam di dunia ini.
Tidak, kuyakin bukan suatu kebetulan aku memiliki kunci dan dia memegang gembok. Kunci yang ada bersamaku adalah milik ayahku, dan ketika ia menghilang maka kunci ini menjadi milikku. Lalu gadis itu memiliki 3 shugo tama, yang berarti ia ditakdirkan untuk memiliki gembok yang menjadi pasangan kunciku ini. Bukan, ini bukan kebetulan.
Kalau bukan kebetulan, apakah ini yang disebut dengan takdir? Apakah ini berarti takdir sendiri telah menyatakan bahwa aku memang akan berpasangan dengan gadis berambut merah muda itu, dengan sengaja menempatkan kunci dan gembok kepada kami berdua?
Mungkinkah disebut sebagai takdir ketika waktu ia terjatuh dalam lubang dimana aku sedang tertidur disana? Waktu itu aku sedang tidur dengan nyamannya tanpa gangguan, lalu tiba-tiba si gadis terjerembab jatuh dan menimpaku. Itu menjadi kali pertama kami bertemu satu sama lain. Dan sejak saat itu, takdir seakan mempermainkan hidupku, karena setelahnya aku jadi sering kebetulan bertemu dengan gadis itu.
Aku tidak mengerti. Aku adalah 'kunci', dan ia adalah 'gembok'. Jika kami ditakdirkan untuk berpasangan satu sama lain, mengapa kami ditempatkan di dua arah yang berlawanan layaknya yin dan yang? Jika kami sudah ditakdirkan untuk bersama, mengapa kami tidak langsung ditempatkan pada posisi yang sama dari awal? Kenapa kami harus berada di kubu yang berseberangan sampai bertarung satu sama lain? Kenapa?
Hanya kunci yang merupakan pasangannya saja yang dapat membuka si gembok. Harusnya begitu. Tetapi, jika kunci dan gembok itu berjauhan, bagaimana caranya kunci dapat membuka si gembok?
Lalu aku berpikir, kenapa kunci ini bisa ada di tanganku, sedang gembok itu ada di tangan gadis itu. Mengapa bukan aku yang memiliki gembok sedangkan dia yang memiliki kunci?
Dulu aku berpikiran demikian, aku sempat mempertanyakannya diam-diam. Tetapi sekarang aku mengerti. Saat ini, aku ingin membuka hatinya. Perasaan hatiku adalah kunci, dan hatinya adalah gembok. Saat aku mulai jatuh hati padanya, aku ingin dirinya menerimaku. Dan saat hatinya masih tertutup, itu berarti aku belum berhasil memasukkan kunci dengan benar ke lubang gemboknya. Tentu, aku berharap suatu saat nanti kunciku dapat membuka si gembok dan masuk ke dalam hatinya.
Kunci dan gembok.
Jika yang satu memiliki kunci dan yang lainnya memiliki gembok, berarti mungkin takdir mereka memang sudah ditulis secara bersamaan. Kuharap teori yang kubuat sendiri ini menjadi kenyataan dikehidupanku dengannya.
Hinamori Amu. Saat kubilang aku ingin membuka gembok hatimu, aku serius.
.
.
~FIN~
.
.
Ng, ini namanya fict galau juga bukan ya? Kayaknya enggak ._. #dor
REVIEW!
