A/N : -mengintip dari balik dingin- Whoaaa! Saya... bangga sekali karena bisa jadi orang pertama yang ngepost di fandom ini! Dan bahasa Indonesia! XDDDD Oh my! I'm so excited that I can faint! Beneran deh, pas ngetik A/N ini saya sampe... ber-whoaaa... sendiri dan tangan saya gemetaran! (oke, lebay) Anyway, please enjoy XD

Desclaimer : Honeybee

WARNING! Sho-ai later (pairing KazukixTsubasa), maybe some OOCness .


It's Lonely Without You


"In fact, I was afraid of loneliness anytime…"— Tsubasa Amaha


Chapter 1 : It's Lonely

Sepasang bola mata biru langit memandang ke arah langit biru sambil bersenandung dengan pelan. Tsubasa Amaha. Itulah namanya. Seorang murid kelas 1 SMA Seigatsu, terlihat dari dasi hijau yang dipakainya. Perasaan bosan memenuhi pemuda yang biasanya enerjik dan berisik itu. Biasanya ia akan 'berbincang-bincang' dengan Kazuki (atau Nui-nui) atau mungkin Hayato (atau Sora-sora). Tapi hari ini kedua temannya itu sedang sibuk mengurusi laporan OSIS tentang festival yang akan dilaksanakan sebentar lagi. Salah. Bukan keduanya, hanya Hayato. Hari ini Nui-nui tidak masuk sekolah karena ia terserang demam. Tsubasa sedikit kaget mendengar bahwa temannya itu terserang demam.

"Ternyata ia manusia biasa juga, nunu~" batinnya.

Yeah, begitulah. Tapi walau Tsubasa masih bisa bercanda dalam batinnya, tapi sebenarnya ia sangat menghawatirkan Kazuki. Rasanya benar-benar sepi saat ruang OSIS tidak ada orang lain. Hayato sedang mengurusi hal lain, jadi ia tidak ada di ruangan ini juga. Sepi. Rasanya… sepi. Tsubasa terdiam dan memeluk kedua lututnya, duduk diam di atas tatami yang ada di ruangan OSIS tersebut. Kalau keadaan sepi begini, ia jadi teringat… betapa kesepiannya ia dulu setelah ia dibuang kedua orang tuanya.

Suasana hening macam ini sangat ia benci, mungkin itulah yang membuatnya menjadi orang yang berisik dan enerjik seperti sekarang ini… yah? Tapi itu memang sisi positifnya. Ia sangat pandai menyembunyikan perasaannya. Di saat-saat ia ingin menangis, ia akan tersenyum dan tertawa saja. Saat ia ingin diperhatikan, ia selalu bersikap seperti anak-anak. Semua itu demi perhatian. Entah sejak kapan ia membenci kesunyian, tapi itulah dirinya sekarang. Seseorang yang sangat membenci keheningan. Suasana seperti ini membuatnya kesepian.

Sebenarnya pemuda berambut keunguan itu bisa saja beranjak keluar dari ruangan ini dan membuat onar seperti biasanya agar suasana lebih 'ramai'. Tapi… entah kenapa ia tidak mau keluar dari ruangan OSIS saat itu. Matanya mengarah ke arah kursi yang biasa diduduki Kazuki.

"… Nui-nui o baka…" gumamnya.

Sebenarnya bukan salah Kazuki ia sakit dan tidak bisa berada di sini sekarang, tapi keegoisannyalah yang menginginkan pemuda itu agar di sini. Tsubasa agak bingung kenapa ia begitu menginginkan Kazuki berada di sini sekarang, tapi… perasaan ini dirasakannya juga saat kecil. Setelah ia dibuang orang tuanya, ia tinggal di rumah kakeknya yang mau mengurusinya. Tsubasa tidak keberatan ia tinggal bersama kakeknya, tapi ada juga saat saat ia menginginkan kedua orang tuanya mendampinginya. Rasanya kesepian selalu menyerang dirinya di mana pun di saat situasi sedang sunyi. Itu dulu. Sekarang ia sudah lebih dewasa dan bisa mengerti situasi di mana ia berada. Mungkin ada saatnya ia akan merasa kesepian, tapi, kedua teman-temannya dan teman-temannya yang lain selalu ada di sampingnya, menjadi kekuatan baginya untuk terus melanjutkan harinya.

Sora-sora. Walau ia terkadang menakutkan, ia sangat baik kepadanya. Walau ia senior, ia memandang Tsubasa sebagai seorang teman. Ya, teman. Walau memang ada kalanya ia akan menghiraukan dirinya, tapi hal itu tidak mengapa selama ia masih mau menjadi temannya, kan?

Nui-nui. Teman bertengkar abadinya. Well… sebenarnya bukan begitu sih. Mereka teman yang sangat dekat dan Tsubasa sangat senang mengisengi ketua OSIS itu. Kazuki sendiri seringkali menyebut dirinya sebagai ayahnya. Tsubasa tahu kalau itu hanya bercanda saja, tapi ia cukup senang dengan itu. Setidaknya Kazuki memperhatikannya.

Tsubasa benar-benar menyayangi kedua temannya ini, terutama… Kazuki. Jadi fakta bahwa mereka tidak berada di ruangan ini bersamanya sekarang membuatnya sedikit kesepian. Tsubasa memandangi pintu masuk ruangan OSIS. Kira-kira kapan mereka akan kembali, ya? Kalau mereka kembali nanti, Tsubasa akan memberi mereka senyuman lebar dan, well, tawa khasnya yang biasa ia gunakan.

"Nu! Walau sepi, aku akan menunggu mereka, nu! Nuinui, Sorasora, cepatlah kembali, yah?" batinnya. Saat ia menunggu kedua temannya untuk kembali, ide cemerlangnya muncul, "Nuhahaha! Yoosh! Untuk membantu Nuinui dan Sorasora, aku akan membuat Gorillaman version 5.0! Nuhahaha!"

"Eh… tapi… Nuinui kan lagi sakit! Tidak ada waktu untuk membuat robot macam ini dong? Arghh! Aku harus segera menengoknya!" ujar Tsubasa kalang kabut sendiri.

CKLEK!

Tsubasa terkejut ketika mendengar pintu dibuka dan ia melihat Hayato berdiri di depan pintu, "Eh? Sorasora?"

"Mataku… Tsubasa-kun, kau merencanakan apa lagi?" tanyanya sambil tersenyum hambar.

"Nu! Nu! Sorasora! Ayo kita kunjungi Nuinui, nuhaha!"

"Dame desu yo," ujar Hayato tidak setuju, "Kita harus biarkan kaicou untuk beristirahat agar dapat cepat pulih, Tsubasa-kun," ujar Hayato dengan tegas.

Tsubasa merengut. Kenapa sih Sora-sora melarangnya? Ia kan hanya ingin menjenguknya saja. Dengan beberapa kejutan tentunya.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan, tetapi jawabannya tetap tidak, mengerti, Tsubasa-kun?" ujar Hayato sambil tersenyum walau muncul aura-aura hitam di belakangnya.

"H-Hieee! Gomencha Sora-sora! Aku janji akan tinggal di sini, nuuu!" ujar Tsubasa panik.

"Glad to hear it," ujar Hayato sambil tersenyum.

Jadi begitulah, sekarang, Tsubasa harus memikirkan cara bagaimana ia dapat menjenguk sang kaichou yang terbaring sakit di asrama.

"Nunu… Nui-nui, daijobu ka na, nu…?" gumamnya.

TBC


Catatan :

1. Tsubasa memanggil Kazuki Shiranui dengan sebutan "Nui-nui" dan Hayato Aozora dengan sebutan "Sora-sora"

2. Tsubasa punya kebiasaan untuk mengakhiri kalimatnya dengan kata "Nu" X3

3. Hayato itu yandere! LOL

4. Tsubasa itu seorang inventor (yang kebanyakan hasil temuannya gagal lol)

Translation :

- Nui-nui o baka : Nui-nui, bodoh

- Mataku : Ya ampun

- Gomencha Sora-sora ! : Maafkan aku, Sora-sora!

- Nunu… Nui-nui, daijobu ka na, nu… = Nunu... Nui-nui baik-baik saja tidak ya, nu?


A/N : Seriously... kayanya part awal-awal itu benar-benar dramatisasi yang berlebihan orz Dan maaf kalau tidak jelas atau alurnya berantakan orz Well, saya tahu mungkin belum banyak orang yang tahu game ini tapi, silahkan nikmati fict ini dan kenalilah otome game yang awesome ini XD Thank you for reading! Dan, ini masih berlanjut ;)