"Ah... Baekhyun-sii"
Kyungsoo mendesah pasrah, ia mendongakan kepalanya ke atas. Tangan dan kakinya terikat di meja usang dalam gudang. Berkali-kali ia mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan sialan yang mengikat tangan dan kakinya, tapi ikatan itu sangat kuat hingga lengan dan kakinya lecet di beberapa bagian.
Seragam sekolahnya sudah tak beraturan di tubuhnya. Semua kancing seragamnya terlepas, memperlihatkan kulit putih mulus yang berkeringat tanpa cela sedikitpun. Celana bahan dan celana dalam yang ia kenakan sudah melorot hingga selutut, mempertontonkan kejantanan yang sudah berdiri tegak menantang 3 gadis di depannya.
"Menikmatinya, kyungsoo?" Baekhyun yang sedari tadi menjilati penis pemuda itu, akhirnya melontarkan pertanyaan dengan wajah yang di buat se sensual mungkin.
Kyungsoo tak menjawab, ia menggigit bibir menahan desahan sialan yang keluar tanpa seizinnya. Matanya menutup, berusaha tak memandang wanita di bawahnya yang sedang menghisap penisnya dengan brutal. Ia tak ingin libido nya meningkat karena melihat wajah Baekhyun yang sangat sensual.
Perempuan berambut blonde sepunggung di belakang Baekhyun ikut menghampiri kyungsoo yang telentang pasrah. Perempuan itu meraba perut hingga dada kyungsoo dengan gerakan slow motion.
"Aku tak menyangka, dengan tubuh sekecil ini kau bisa menghasilkan ABS" lengan perempuan itu berhenti di puting tegang pemuda imut itu, memelintirnya seakan-akan bisa mengeluarkan susu.
"Akh.. he-hentikan luhan-sii.. sshh.. ahh.."
Kyungsoo tak tahan untuk tak mendesah. Ia merasakan nikmat sekaligus nyeri di puting kirinya. Kepalanya terasa berputar-putar merasakan nikmat yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya.
Perempuan bernama Luhan itu tersenyum, melihat betapa tersiksanya pemuda bermata bulat seperti burung hantu itu. Dengan gemas, ia mendekatkan wajahnya ke dada setengah bidang milik kyungsoo. Menjilat puting tegang milik pemuda berambut cepak itu dengan wajah sensual yang sama dengan baekhyun. Dengan seringai maniak yang terpatri di wajah Luhan, ia mengangkat wajahnya. mendekatkan wajahnya ke ke wajah kyungsoo yang sarat akan desahan nikmat tertahan.
"Kau yakin, ingin menghentikan ini?" Lagi-lagi tangan nakal perempuan itu berusaha mengoda puting pemuda yang sudah memerah akibat di kerjai habis-habisan olehnya
Kyungsoo mengeluh tertahan karena kenikmatan yang mendera dadanya. Entah kenapa dadanya itu bisa se sensitiv ini. Keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya, hingga terlihat sangat eksotis di mata ketiga perempuan di hadapannya. Mata obsidian nya tertutup rapat, bibirnya setengah terbuka yang mengeluarkan desahan tertahan yang sangat menyiksa pemuda itu.
Kyungsoo melengkungkan tubuhnya, ketika baekhyun menghisap penisnya semakin dalam ke tenggorokannya.
"A-akh..."
Baekhyun menyeringai di sela-sela hisapannya pada penis kyungsoo.
Perempuan berpipi chubby yang sedari tadi merekam kegiatan tidak senonoh tiga orang di depannya, akhirnya ikut mengambil bagian. Ia meletakkan camera yang sedari tadi ia pegang di sudut yang sempurna agar kegiatan mereka terekam dengan jelas. Lalu menghampiri pemuda yang sudah pasrah di kerjai oleh kedua sahabatnya. Wajahnya ia dekatkan kepada pemuda di bawahnya. Ia menyeringai memandangi wajah kyungsoo yang sudah di penuhi oleh keringat.
"Oh, kyungsoo" perempuan itu merogoh saku blazernya, mengambil sebungkus permen dan langsung memasukkan nya kedalam mulut kyungsoo yang setengah terbuka "kenapa kau sangat sexy jika seperti ini"
Kyungsoo mengerenyitkan dahinya, merasakan manis sekaligus pahit di mulutnya. Dengan keadaan yang seperti ini, ia sangat tidak mood untuk memakan apapun. Ia meludahkan begitu saja permen yang ada di mulutnya. Wajahnya yang masih merintih, mencoba memandang perempuan berpipi chubby di hadapannya. Dengan polos nya kyungsoo bertanya.
"Ke-kenapha k-kau memberi ku-ahh permen, Minseok-sii?"
Perempuan yang di panggil Minseok itu terkekeh Sebentar,
"Itu bukan permen biasa kyungsoo yang manis, itu obat perangsang"
"Ap-pha itu akh sshh..."
"Itu yang akan membuat dirimu horny seharian" Minseok tersenyum setelah menyelesaikan kalimatnya. Ia langsung menyambar bibir plum pemuda itu dengan sarat akan nafsu.
Kyungsoo rasanya ingin menangis saja, ia sangat tak berdaya oleh ketiga perempuan binal di hadapannya. Libido nya seakan naik sampai kepuncak ketika melihat ketiga gadis yang sedang menjamah tubuhnya. Ia sangat pasrah , berusaha menikmati permainan ketiga gadis di hadapannya. Sampai akhirnya Baekhyun berhenti menghisap penisnya dan mengeluarkan nya dari bibirnya hingga meninggalkan Saliva yang begitu banyak di dipenis kyungsoo.
"Akh... Aku sudah tak tahan" Baekhyun melepaskan celana dalamnya tanpa melepaskan roknya. Ia sudah ingin naik keatas meja tapi di tahan oleh Minseok.
"Tunggu Baek" Minseok merogoh sakunya lagi, mengeluarkan selembar tissue basah yang masih terbungkus rapih dengan plastik bening "kau melupakan ini" seringaian terpatri di wajah kedua perempuan itu.
Kyungsoo yang melihatnya hanya menelan ludah. Mudah mudahan bukan sesuatu yang buruk untuknya. Ia mulai merasakan hawa dingin yang menempel dipenis nya, ketika tissue itu di tempelkan di penis tegaknya. Dan seketika penisnya menjadi tambah kaku dan obat perangsang yang di berikan Minseok tadi sudah mulai bekerja di tubuh mungil itu. Ia mulai merasakan hawa panas yang mengalir di tubuhnya.
Ketiga perempuan itu menyeringai melihat perubahan di wajah kyungsoo yang makin memerah menahan birahinya. Baekhyun langsung membuang tisu yang tertempel di penis kyungsoo dan memandang kedua sahabatnya dengan senyuman memuakkan.
"I'm first, okey ?"
Luhan yang sedari tadi masih sibuk menjilati dada kyungsoo protes mendengar perkataan perempuan itu. Ia mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah Baekhyun.
"No, the older first" Luhan menatap Minseok yang kembali melumat bibir Kyungsoo,"Eonni, kau pertama" Minseok mengangkat wajahnya. Tersenyum dengan cute "thanks" dan mulai melepaskan satu persatu kancing atasannya. Dan juga celana dalamnya yang mendadak basah tanpa melepaskan roknya.
Baekhyun mencebikan bibirnya malas. Akhirnya ia mutuskan untuk duduk di sofa usang di sudut gudang itu. Ingin menyaksikan betapa binal nya Eonni nya itu. Luhan pun ikut menyusul Baekhyun di sudut ruangan, membiarkan Minseok menikmati permainan nya sendiri.
Kyungsoo melotot horor Minseok yang mulai menaiki meja yang ia tiduri. Perempuan berpipi chubby itu mulai mengangkangi selangkangan pemuda di bawahnya.
Kyungsoo menelan ludahnya kasar, melihat tubuh Minseok yang mulus tanpa cela. Payudaranya yang bulat itu masih tertutup oleh bra merah yang ia kenakan.
"Kau siap?"
Kyungsoo lagi-lagi menelan ludah nya kasar, ia melihat dengan jelas penisnya yang beberapa centimeter lagi menyentuh bibir vagina Minseok. Rasanya ia ingin kabur saja dari sini. Ia masih belum siap untuk melakukan hal ini. Bagaimana jika Minseok hamil. Oh tidak!
End/TBC ?
Wkwkwk maaf nanggung banget ya, pengen tau respon nya aja kayak gimana. Kalau misalnya banyak yang minta lanjut, ya aku lanjut. Kalau sedikit respon nya sedikit ya terpaksa aku hapus.
Love you
Sign
Meumeuq
