halo.. salam kenal semua

it's my first fanfic in FFN

mohon bimbingan semua^^


Eyeshield21

Rated: K+

Disclaimer by: Riichiro Inagaki & Yuusuke Murata

warning: ooc, aneh,

, gak suka gak usah dibaca =="

enjoy it!


"Bagaimana? enak kan kuenya.. ini makan lagi, aaa.."

Suzuna mulai memasukkan sepotong cake ke mulut Sena.

Saat ini mereka (Sena&Suzuna) sedang berada di salah satu cafe di taman bermain, ya bisa dibilang mereka sedang kencan.

"Habis ini kita mau apa lagi, Suzuna?" tanya Sena lalu menyeruput Cappuccino di hadapannya.

"em.. Kita ke wahana Kincir Raksasa saja!" jawab Suzuna riang.

"Baiklah,"

Setelah membayar makanan dan minuman dikasir, kemudian mereka langsung keluar dari cafe dan menuju wahana Kincir Raksasa tersebut.

Ketika sedang di antrian untuk memasuki wahana, tanpa sengaja Sena melihat Hiruma dan Mamori jalan berduaan.

"eh, Suzuna lihatlah, bukankah itu Hiruma-san dan kak Mamori?" tanya Sena sambil menunjuk kearah dua orang yang entah sedang mengobrol atau bertengkar.

"Biarkan saja, " jawab Suzuna cuek.

"hn?" Sena mengangkat sebelah alisnya. "Hari ini kau aneh, Suzuna."

"Lho? Apanya yang aneh?" tanya Suzuna tak mengerti.

"Pertama, tumben kau mengajakku naik wahana Kincir biasanya kan kau akan mengajakku naik wahana ekstrim seperti Roller Coaster, Long Jump atau Rumah Hantu. Lalu, ketika kebetulan sekarang ada Hiruma-san dan kak Mamori kau bersikap biasa saja, biasanya kan kau akan semangat untuk menguntit mereka," ucap Sena panjang lebar.

"Memangnya kenapa, kau tak suka ya?" Suzuna menunduk lesu.

"ekh!? Bu, bukan begitu a-aku lebih su, suka kau begini kok," ucap Sena gelagapan melihat Suzuna tertunduk seperti itu.

Suzuna tertawa, "Hha.. tak perlu seperti itu Sena, lagipula saat ini aku ingin menikmati ini semua berdua saja," semburat merah pun muncul di pipi Sena.

"eh, ki-kita sudah di depan antrian, ayo naik,"

Kemudian mereka pun menaiki Kincir tersebut, tak lupa Suzuna meminta izin penjaga wahana itu untuk menaikinya hanya berdua saja.

Di dalam kincir keduanya hanya diam tanpa bicara. Suzuna hanya memeluk lengan Sena erat, sedangkan yang dipeluk hanya blushing saja sambil mengalihkan kedua matanya pada pemandangan kota Tokyo dari atas Kincir.

Setelah sekiranya dua putaran kincir itu berputar, Sena dan Suzuna memutuskan untuk langsung pulang saja daripada ketahuan mereka sedang kencan oleh kak Mamori bisa-bisa mereka dikuntit balik. *XD*

"Suzuna, kita pulang naik bus atau kereta?" tanya Sena pada Suzuna yang lagi makan Gulali arum manis ukuran besar yang baru dibelinya sehabis turun dari Kincir Raksasa. *ah payah! Pake limousin dong! -getok-*

"Uhm.. naik kereta saja," jawab Suzuna dengan mulut belepotan gulali.

Melihat Suzuna seperti itu, Sena kemudian mengambil sapu tangan dari dalam sakunyan dan mulai membersihkan sisa-sisa gulali di mulut Suzuna.

"eh? te,terima kasih Sena," ucap Suzuna setengah kaget diikuti dengan semburat merah dipipinya.

"Ya, kau ini seperti anak kecil saja," Sena tersenyum.

"Ya sudah ayo pulang." kemudian merekapun menuju stasiun untuk pulang ke rumah masing-masing.

Esoknya di ruang Club Devilbats...

"Uh.." terdengar suara seseorang didalam ruang Club.

"Hoaaammh.." Monta menguap selebar kudanil *ditampol* yang baru memasuki gerbang sekolah dan langsung menuju Clubhouse.

"Aku masih ngantuk Max! Kenapa harus latihan terus sih pagi-pagi begini," gerutu Monta, ketika dia akan memutar knop pintu tiba-tiba terdengar suara lirih seorang perempuan, yaitu Suzuna.

"Uh.. Se,sena.." rintih Suzuna.

"Ce,cepatlah.."

"Ti-tidak bisa.." suara Sena terdengar lesu.

"Apa yang mereka lakukan?" ucap Monta curiga.

Tiba-tiba Mamori datang.

"Ohayou Monta, apa yang kau lakukan?" tanya Mamori melihat Monta seperti sedang menguping pembicaraan seseorang didalam ruangan.

"Eh, ohayou kak Mamori.. tolong pelankan suaramu ya.." pinta Monta

"eh i-ya, memangnya ada apa?" tanya Mamori pelan.

"Dengarkan saja," jawab Monta.

Lalu, Monta dan kak Mamori mempersiapkan telinganya didepan pintu ruang Club.

"Makanya pelan-pelan saja tak perlu buru-buru," mulai terdengar suara Sena dari dalam ruangan.

"Tapi kan aku tak tahan, uh.." suara Suzuna terdengar kesal lalu merintih lagi..

"Ke ke ke.. kau terlalu lembut cebol sialan!" ternyata si Setan em-maksudnya Hiruma juga ada di dalam.

"Lho? apa yang mereka lakukan? kenapa ada Hiruma juga?" tanya Mamori curiga.

"Aku juga tak tahu max! Apa mereka itu.." Monta berpikir macam-macam.

"Apa!?"

"Sudah Sena.. su-"

"Aduh.. sebentar lagi jupa selesai Suzu-"

Brak!

Pintu ruang Clubhouse dibuka secara kasar oleh anggota Komite Disiplin sekolah Deimon yang berparas cantik yang bernama Anezaki Mamori *halah lebaynya*

"Sena! apa yang kau-"

"lakukan Max!"

Semuanya terdiam.

'Krik.. Krik.. Praanng! Bruagh! Hihihi..! Krauk.. Krauk..! Cuankie!!' *lho? Ada tukang cuankie?*

Melihat apa yang terjadi sebenarnya didaleh? kak Mamori kenapa?" tanya Sena membuat Mamori tersadar dari Sweatdrop-nya.

"Ekh? ti-tidak apa-apa kok. Ngomong-ngomong Suzuna-chan ada apa dengan lenganmu?" tanya Mamori mengalihkan pembicaraannya pada Suzuna

"Ini.. hanya kecelakaan, jadi begini tadi pagi.."

Flashback pukul 06.00 pagi.

Suzuna's pov

'Aduh.. aku harus cepat-cepat sampai ke Deimon, kalau tidak bisa gagal kejutan kali ini' gumamku dalam hati lalu mempercepat langkahku.

Tanpa kusadari sebuah bus melaju kencang dari arah timur ketika aku akan menyebrang jalan.

Hampir saja aku tertabrak bus ugalan itu, tapi lengan kananku terserempet oleh bus itu dan terluka.

Aku langsung menangis, tapi ternyata tiba-tiba Sena datang menghampiri.

"Suzuna, kau baik-baik saja?" tanya Sena khawatir padaku.

"Tentu saja tidak, sakit.." jawabku pelan.

Sena kemudian menuntunku berjalan menuju Deimon lalu mengobatiku luka dilenganku.

End Suzuna's pov

End of Flashback

"Begitulah kak Mamo-nee, rasanya benar-benar ngilu lenganku ini," ucap Suzuna, lalu kemudian Mamori duduk disamping Suzuna dan melihat lengannya itu.

"Memangnya tadi kak Mamo-nee meng-"

"Eh, bukan apa-apa kok Suzuna-chan," ucap Mamori lalu tersenyum paksa. "Memangnya tadi kenapa kau sampai merintih seperti itu?" tanya Mamori.

"Yah.. tadi kan aku sudah bilang rasanya ngilu, aku tak tahan," jawab Suzuna.

"eh, i-ya" Mamori tersenyum. "Tapi sepertinya Sena sudah mengobati lukamu dengan baik tuh." lanjut Mamori.

"Yah,"

'Dasar kak Mamo-nee' batin Suzuna.

"Ke ke ke pikiranmu itu kelewat pintar Manajer sialan!"

ucapan Hiruma membuat Mamori kesal.

Beberapa saat kemudian para anggota Deimon Devil Bats yang lainpun mulai berdatangan.

Mereka semua heran dengan apa yang baru terjadi, apalagi melihat Monta yang wajahnya sudah kusut terlihat makin kusut.

"Ada yang tertawa setan, ada yang kusut, ada yang cemberut, ada yang terluka.. hh.. pagi-pagi sudah melihat pemandangan seperti ini.." ucap Yukimitsu tiba-tiba ketika memasuki Clubhouse Devil Bats..

TBC


pertama saya mengucapkan terima kasih buat Rii-senpai yang telah memberi beberapa petunjuk cara publish fic *hug*

oke buat semua maaf ya kalau masih jelek --''

saya masih baru disini

kritik & sarannya ditunggu^^