Accidental Marriage

: :

Pairing: Yewook, Kyumin, Sibum, and other pairings

Genre: Romance lit. bit comedy

Rate: T possible to be M

Warn: gender switch for uke, OOC, typos, mis EYD etc

: :

Disclaimer: all characters in this story are not mine exception for Yesung oppa*plak.. this story is mine.

: :

Annyeong yeorobeun. Saya bawa project FF baruuu~ mumpung Final Exam masih satu minggu lagi, author berusaha mempublish FF yang ada sebelum hiatus selama dua minggu. Yosh, demi IP 4 mari membaca..

Jreng..jreng…

Warning lagi: diharapkan untuk tidak mual apalagi muntah saat membaca cerita yang aneh bin amburadul ini.

Sekali lagi..

Happy Reading~

Accidental Marriage

By

Kim Seo Jin

: :

Chapter 1

:

Seorang gadis bertubuh mungil dengan wajah super aegyo tengah dengan susah payah berlari menghindar dari kejaran pria- pria berpakaian serba hitam. Dia terus berlari membelah jalanan padat kota Seoul. Kenapa gadis itu berlari? Jawabannya setelah pesan- pesan berikut. #plak..

Nafasnya yang sudah putus- putus tak jua ia hiraukan. Yang ada di pikirannya saat ini adalah berlari. Berlari menghindari pernikahan yang di atur oleh keluarganya. Ya, dengan kata lain gadis tersebut kabur tepat beberapa menit sebelum acara pernikahan diselenggarkan. Membuat seisi gereja panic mendadak.

. . . .

. . .

. .

.

Sementara itu di waktu yang sama namun gereja yang berbeda juga akan diselenggarakan upacara pernikahan. Seorang pria dengan jas putih yang sangat gagah tengah berdiri di altar dengan senyum –atau lebih tepatnya seringai –di wajah stoicnya namun tetap menunjukkan ketampanannya. Tampak para hadirin sudah mulai resah dan gelisah menunggu disini, di sudut sekolah~ tempat yang kau jan - *buagh.. yah, siapa yang ngelempar muka gue?.. Readers: KAMI.. Author: kok di lempar sih?.. Readers: abis lu nyanyi, lu kira terminal.. author: hehehe, mianhae, maklum naluri..

Okeh, abaikan..

Yang author maksud tadi adalah mempelai wanita yang tak kunjung terlihat. Apa yang terjadi pada sang mempelai wanita? Mari kita lihat bersama- sama.

: :

toilet

: :

" Sica-ah, apa yang kau lakukan di dalam chagi?" tanya seorang wanita paruh baya pada seseorang di balik pintu toilet, namun tak ada jawaban.

" Eonnie, buka pintunya. Apa kau sudah gila?" kini seorang gadis berusia 16 tahun pada sesorang dibalik pintu yang sama.

" Krystal-ah, bagaimana ini? Eonniemu,,,," tanya sang wanita paruh baya yang tadi.

" Kita dobrak saja eomma," usul sang gadis bernama Krystal tersebut yang di jawab dengan anggukan oleh sang ibu.

1.. 2..

Cklek

"Omo, chagiya, ada apa denganmu?" tanya yeoja paruh baya tadi ketika pintu terbuka dan terlihatlah seorang gadis cantik dengan gaun pengantin tengah meringis memegangi perutnya.

"Eomma, pe-perutku.. aduh.. akhh,," belum sempat gadis itu menjelaskan, sakit yang sedari tadi mengganggunya menyerang lagi.

Ada apa dengan gadis itu? Pra married syndrome kah?

Tidak, jawabannya ada pada sang mempelai pria dan adik- adik kesayangannya.

. . . .

. . .

. .

.

Pemirsa ingin tahu apa yang dilakukan oleh adik- adik sang mempelai pria?

Nah, mari kita flash back sejenak

: .

Jessica, gadis cantik yang akan menikah hari ini tampak begitu gugup di ruang tunggu. Tak ada yang menemaninya. Orang tua dan yeodongsaengnya sedang sibuk menyambut kolega.

Krieet

Pintu terbuka, menampilkan sosok yeoja berusia sekitar 15 tahunan yang membawa segelas air –yang tentu saja bukan air biasa tetapi air yang sudah dicampur obat- obatan yang author tak tahu namanya.

"Annyeong, eonnie," sapanya dengan senyum –lebih tepatnya seringgai, pada Jessica hingga membuat gadis itu bergidik ngeri.

"Tumben kau memanggilku 'eonnie' Seo Jin-ah," ucap Jessica pada sosok yang kini berada di depannya.

"Aigoo, eonnie. Kenapa kau ketus sekali?Bagaimana oppaku bisa menyukaimu kalau kau seperti ini?" ucap Seo Jin *author numpang titip nama* dengan sedikit berdecih.

Suasana hening tercipta setelah Seo Jin mengucapkan kata- katanya.

"Akh, aku hampir lupa. Ini," ucap Seo Jin memecah keheningan seraya menyodorkan gelas yang dibawanya tadi.

Jessica menatap bergantian gelas dan calon adik iparnya. Ragu untuk menerimanya.

"Ambillah. Kau gugupkan? Oppa yang menyuruhku. Dia tahu kau pasti gugup makanya ia menyuruhku memberikan ini. Minumlah. Kau mau membuat oppaku kecewa eonnie?"

Mata Jessica membulat. Benarkah ini? Calon suaminya begitu perhatian padanya. Tanpa berniat mengecewakan kebaikan calon suami dan adik iparnya, dengan cepat dia menegak air itu sampai habis. Sayang sekali, ia tak sempat melihat seringai yang tercetak di dua wajah yang berbeda namun memiliki jiwa yang sama. Poor Jessica.

Flash back off

: .

Nah, itu dia tadi penyebab uri Jessica betah nongkrong di toilet. Lalu kemana dua tersangkanya?

Mereka sedang melancarkan misi ke duanya. HAHAHAHA.. uhuk..uhuk.. ehheem..

Abaikan..

Okeh, kedua tersangka kita tengah berada terpisah. Yang satu berada pada salah satu bilik di toilet sementara yang satunya tengah berada tak jauh dari TKP aka toilet berada.

Tersangka yang berada di luar toilet yang diketahui berjenis kelamin pria itu berjalan tergopoh menuju kearah pria paruh baya yang dikenali sebagai Mr. Jung yang tengah menunggui istri dan putri- putrinya.

"Jung ahjusshi, appa dan eomma ingin bicara pada ahjusshi dan ahjumma," ucap lelaki itu dengan nafas yang di buat seolah baru saja berlari marathon.

"Jinjja? Omana.. yeobo, ayo kita temui besan kita dulu," ucap Mr. Jung panic lalu menyeret istrinya setelah menyuruh Krystal untuk menjaga Jessica.

Setelah pasangan Jung itu pergi, kini pria bersurai cokelat itu menilik ke dalam toilet.

" Masih ada satu lagi," gumamnya pelan.

"Krystal-ah, apa kau sibuk?" tanyanya dengan memasang senyum malaikat yang di pinjamnya dari Leeteuk.

"Kyuhyun oppa. A-ani aku tidak sibuk. Wae oppa?" balas Krystal dengan mata berbinar melihat sunbae yang menjadi incaran no. satu di sekolah ada di depan mata.

"Bisa kau temani aku berkeliling? Aku sedikit.. bosan," pinta Kyuhyun, yang merupakan salah satu tersangka, masih dengan anglic smilenya.

"Ne," jawab Krystal mantab seraya menghambur ke arah Kyuhyun –tanpa peduli pada Jessica yang tengah berjuang – lalu mengapit lengannya possessive membuat Kyuhyun memutar bola matanya jengah.

Ayolah, jika bukan karena hyung tercintanya. Dia tidak akan sudi melakukan ini. Setelah memastikan semua kutu musnah, Kyuhyun langsung mengirim pesan pada partnernya yang berada di salah satu bilik kamar mandi.

Setelah mendapatkan kode dari partnernya. Gadis di dalam toilet itu –Seo Jin –menyerigai. Ia segera membawa sebuah kandang yang berisi 2 ekor tikus putih dan beberapa kecoa di dalam kantung plastic keluar dari tempat persembunyiannya.

Seringai makin tampak di wajahnya ketika dia berada tepat di depan salah satu bilik toilet dimana targetnya berada.

"Nah, chagiya~ ucapkan selamat tinggal pada eomma. Eomma akan melepaskan kalian," gumam Seo Jin pada tikus dan kecoa yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri *plak.

Seo Jin lalu melepaskan anak- anaknya kea rah bilik sang target lalu lari secepat kilat dan tak lupa mengunci pintu toilet.

1

2

3

"KYA… EOMMA,, APPA,, KRYSTAL,, TOLONG AKU,, KYA,,," teriakan nista itu membuat Seo Jin tak kuasa menahan tawanya..

"HAHAHAHA.. mission complete," ucapnya seraya berlalu pergi, kembali ke tempat acara untuk membagi kabar gembira pada saudara- saudaranya.

. . . .

. . .

. .

.

Sekarang kita kembali lagi pada gadis yang kabur dari acara penikahannya tadi. Dia masih terus berlari dan para pengejarnya pun masih setia mengikutinya.

" aigoo, kenapa mereka terus mengejarku?" ucap gadis itu bermonolog.

Tiba- tiba otaknya yang biasanya lambat kini bekerja lumayan baik. Ketika dia melihat sebuah gereja yang cukup ramai, dia berpikir untuk bersembunyi disana. Setidaknya dia bisa menyamarkan diri ditengah kerumunan tersebut.

Tanpa peduli acara apa yang sedang berlangsung, gadis itu nekat masuk ke dalam gereja tersebut melewati para body guard yang tengah berjaga.

. . . .

. . .

. .

.

Di sebuah gereja yang letaknya tidak begitu jauh dari gereja yang satunya lagi atau lebih tepatnya gereja tempat berlangsungnya upacara pernikahan gadis yang kabur tadi, tengah terjadi kegaduhan. Pengantin wanita sudah kabur entah kemana. Terlihat para hadirin yang sedang kasak- kusuk sementara orang tua dari pihak pria tengah asyik memurkakan besannya karena telah membuatnya malu.

"Yeobo, kemana perginya anak kita? Hiks.. seharusnya kita tidak usah memaksanya menikah hiks?" ucap seorang wanita paruh baya yang merupakan ibu dari mempelai wanita yang kabur tadi diselingi dengan isak tangis.

"Tenanglah yeobo, anak kita pasti ditemukan?" ucap seorang lelaki bertubuh tinggi tegap menenangkan istrinya.

Tiba- tiba kegiatan suami- istri itu terganggu oleh suara sumbang sang besan.

"Kangin-ssi, Leeteuk-ssi, sepertinya pernikahan ini dibatalkan saja begitu juga dengan kerja sama kita. Anak kalian yang tidak tahu diri itu sudah membuat kami malu. Bagaimana cara kalian mendidik anak kalian? Cih, benar-,"

Buagh

Belum sempat pria bermarga Ahn itu melanjutkan kata- kata nistanya, sebuah pukulan mendarat manis di pipinya membuat suasana di gereja itu terasa mencekam. Kangin yang begitu murka tak bisa lagi menahan amarahnya.

" Jangan pernah menghina putriku dan jangan pernah tanyakan bagaimana aku dan istriku merawatnya. Itu bukan urusanmu. Dan tentang perjanjian itu, kita batalkan," ucap Kangin dengan nada penuh emosi.

"Yeobo, tenanglah. Ini di gereja," ucap Leeteuk sambil mengapit lengan suaminya yang terkepal, memberika usapan ringan yang mampu menenangkan gorilla yang mengamuk tadi *plak.

Drrrt..drrrt..

Getar ponsel menyadarkan Kangin dari posisinya. Segera diraihnya ponsel yang terdapat di kantung celananya, menekan tombol terima pada layar touch ponselnya.

"Yeoboseo."

"…"

"Kau sudah menemukannya?"

"…."

"Ne, baiklah. Kami akan ke sana," ucap Kangin mengakhiri panggilan tersebut.

Setelah menyuruh anak buahnya untuk membereskan kekacauan yang ada. Kangin beserta istrinya langsung melesat ke tempat yang tadi di beritahu oleh orang yang mengejar putrinya.

. . . .

. . .

. .

.

"aigoo, yeobo. Bagaimana ini? Lihatlah para tamu sudah mulai tidak sabar," ucap seorang wanita paruh baya pada suaminya.

"tenanglah Chullie. Kita tunggu sebentar lagi ne," ucap sang suami pada sang istri yang gusar.

"Tapi Han-,"

"Tenanglah eomma," kini seorang yeoja muda yang cantik mencoba menenangkan ibunya.

Pandangan pria yang dipanggil Han itu kini beralih pada putranya yang masih tampak tenang di depan altar. Alisnya bertaut, heran kenapa anaknya bisa setenang itu. Lalu irisnya mengitari sekeliling gereja, mencari dua anaknya yang lain.

"Bummie, apa kau tahu dimana kedua adikmu?" tanya pria itu pada sang putri yang masih menenangkan ibunya.

"Tidak tahu appa," jawabnya singkat walaupun sebenarnya dia tahu dimana dan sedang apa adiknya sekarang.

Alis pria itu semakin bertaut. Dia tahu pasti semua ini ulah dari anak- anaknya. Tapi semua ekspektasinya terbuyarkan ketika suara riuh tamu yang menghebohkan.

Disana, di pintu gereja, seorang gadis mungil memakai gaun pengantin, menjadi sorotan para tamu.

Siapa gadis itu?

Itu bukan calon menantunya.

. . . .

. . .

. .

.

Hangeng, Heechul dan Kibum berjalan menuju gadis dengan gaun pengantin itu. Diikuti Kyuhyun, Seo Jin dan mempelai pria.

"Anak manis, nuuguseo?" tanya Heechul lembut pada gadis yang terlihat bingung itu.

Gadis itu menoleh ketika sebuah tepukan halus mendarat di pundak polosnya. Dia lalu menoleh. Matanya menggerjap bingung, kepalanya sedikit miring dengan alisnya yang bertautan bingung membuatnya terlihat manis dan imut.

Tingkah gadis itu tak ayal membuat semua pengunjung terpana terutama sosok dengan jas putih yang tak lain adalah mempelai pria tadi. Dia perhatikan gadis itu dengan tatapan..eheemm .. mesum.. *plak. 'kyeopta' batinnya dalam hati. Perlahan kedua sisi bibirnya terangkat bukan membentuk senyum tapi sebuah seringai.

Dengan sigap dia berjalan kearah gadis yang masih bingung itu, merangkul bahunya possessive, membuat semua hadirin mengernyit bingung.

"Appa, eomma, ku mohon restui kami. Dia lah gadis yang ku cintai. Izinkan kami menikah," ucap pria itu mantab.

Hening.

"MWO," teriak keluarga Kim ditambah gadis tadi kompak.

"Yesung-ah," gumam Heechul, sang eomma.

"WOOKIE," sebuah suara lantang membangunkan semuanya dari acara mari-terkejut-bersama dan menoleh ke sumber suara.

"Eomma, appa," ucap gadis yang ternyata bernama Wookie itu dengan mata terbelalak.

T.B.C

Yuhuu.. Yewook lagi..

Gimana? Garing kah? Anehkah?

Huwaa, author sudah bekerja sebaik mungkin.

Mian kalo gaje..

Untuk ff My Girl, terima kasih untuk yang sudah review dan ngefav. Mian, FF itu tidak ada sequel dan sejenisnya. Itu FF kilat yang author buat kilat waktu lagi nyari WiFi gratis di Mall. Hahahaha…

Baiklah, Mind to REVIEW please..

Pai- pai~