"Hei lihat..!Naruto melakukan hal yang aneh lagi!"

"Main air sambil lari-larian di taman sekolah"

"Woi, Uzumaki! Apa yang kau lakukan?"

"Coba sensei lakukan juga deh, menyenangkan lho.."

"Uzumaki..!kau kan sebentar lagi ujian masuk universitas, jangan melakukan hal bodoh. Lebih baik kau belajar."

"Maaf ya sensei, aku tidak menerima ceramah. Aku itu orangnya ingin bebas melakukan hal yang ingin aku lakukan"

Disclaimer : Naruto by Masashi Kishimoto

Storyline by Chiba kozue

Alice joshi Presnt

NaruHina fanfic

Warning : typo, A.U, gaje, abal, percakapan berlebih dan lainnya.

Naruto Uzumaki, berambut pirang entah di cat atau bawaan lahir, memiliki tanda lahir seperti kumis kucing di masing-masing pipnya, bermata biru. Bisa di katakan ia satu-satunya anak nakal di sekolah daerah ini.

'Tapi kadang-kadang rasanya aku bisa melihat sayap di bahunya. Begitu putih hingga menyilaukan mata. Sayap kebebasan. Sayap berukuran besar itu terasa lembut. Menyenangkan bila di sentuh.'

"Lihat deh, Hyuuga sedang menulis sesuatu lagi, anak itu penyendiri"

Aku adalah Hinata Hyuuga, aku bukanlah anak yang populer. Aku selalu sendirian, tapi sudah terbiasa. Di kelas aku selalu sibuk menyendiri dengan buku catatanku, orang bilang aku sedang menulis nama-nama orang yang kubenci. Tapi sungguh bukan itu yang aku lakukan, kalian tidak tau saja.

Daripada mendengarkan mereka yang selalu membicarkanku, lebih baik aku pergi ke atap sekolah. Disana lebih tenang.

"Syukurlah tidak ada orang, lebih baik menulis di tempat yang tidak ada orang"

Tap..tap

"Sedang apa kau di sini?"

Tanpa Hinata sadari sudah ada orang yang berada di atap sekolah sebelum dirinya. Pemuda kuning yang dari tadi memandang heran kenapa Hinata berbicara sendiri.

'Uzumaki!' batin Hinata kaget

Naruto manatap Hinata. Alih-alih balas menatap, Hinata menundukan wajahnya yang sudah di hiasi rona merah.

"Kau itu...tidak pernah menatap orang ya?, sesekali tatap lawan bicaramu dong!" ucap Naruto.

"Tidak mau." Tolak Hinata dan langsung meninggalkan atap sekolah. Ia sangat terkejut, sampai-sampai buku catatan yang ia bawa tertinggal.

Sesampainya di kelas ia masih shock akan kejadian barusan. Entah sejak kapan Naruto juga sudah ada di dalam kelas. Ia terus memandangi Hinata dari kursinya, sampai sebuah ide datang kepadanya. Bermodalkan buku catatan milik Hinata ia beranjak dari kursinya dan langsung berdiri di depan kelas.

"Sayap kebebasan" lantang Naruto.

Eh,

"Aku ingin terbang dengan merdeka, tapi seorang diri rasanya sepi..."

"HENTIKAN...!"

Perjalanan pulang

"Sudah. Berhenti menangis...memangnya aku sejahat itu?, kalo ngaak, bukunya nggak aku kembalikan lho." Naruto berucap

"Buang saja buku itu. nggak butuh" jawab Hinata masih sambil menangis. "Lagi pula nggak ada artinya mau menulis lagu apapun..nggak ada yang mendengarkan." Lanjut Hinata.

"Apa? Jadi ini lirik lagu? Jangan-jangan...kau ingin jadi penyanyi ya?"

Eh,

"Nggak mungkin aku bisa jadi penyanyi kan?" sanggah Hinata.

"Hm, Akhirnya kau nengok juga..sepertinya menjadi penyanyi sangat besar artinya bagimu ya?"

Hinata terdiam

"Hei, nyanyi dong! Aku akan jadi pendengarmu." Pinta Naruto

'sejak kecil aku selalu suka menyanyi'

"wah, hebat ya Hinata bisa menyanyi"

'aku jadi menyadari betapa menyenangkannya menyanyi demi orang lain, tapi pada musim dingin 3 tahun lalu, ayahku menentang keputusanku'

"Mau pergi ke Tokyo untuk jadi penyanyi..kau itu seperti bermimpi, jangan melarikan diri hanya karena tidak mau belajar! Orang sepertimu mana bisa menjadi penyanyi."

'sejak kejadian itu aku tidak pandai bergaul, sayap kebebasanku telah hilang'

"Hei ayo nyanyi dong, sawah dan langit yang luas ini panggung yang bagus kan?" Naruto masih berusaha.

"Hah? Se...se...sekarang? maksudmu disini?di tempat seperti ini , di depan orang lagi,mana bisa?" kaget Hinata.

"Tentu saja. Orang yang tidak bisa menyanyi di depan orang lain mana bisa menjadi penyanyi. Kalo kau malu, aku akan berdiri jauh darimu dan akan kututup telingaku. Tapi kau hartus menyanyi." Jelas Naruto panjang lebar.

"Ba..baiklah, akan kucoba." akhirnya Hinata setuju 'mungkin aku harus mencobanya lagi'.

Sayap kebebasan,

Dengan sayap kebebasan, aku ingin terbang dengan bebas..

Tapi seorang diri rasanya sepi,

Jika bisa terbang dengan seseorang dengan sayap ini..

Hati ini akan terasa sejuk selamanya,

Terbang, ke langit...

Ke langit yang tinggi,

"He..hebat. hebat! Lagu yang indah, suaramu itu membuat langit serasa bergetar." Puji Naruto

"Hiks..hiks..lagu ini adalah lagu uzumaki, aku selalu melihatmu bebas..aku merasa iri, kebebasan selalu jadi angan-anganku."ucap Hinata sambil terisak. Dan hari itupun ditutup dengan sebuah pelukan dari Naruto untuk Hinata.

Setelah menyanyi di depan Naruto, Hinata akhirnya sadar kembali, betapa inginnya ia menyanyi. Menyanyi dengan suara lantang. Dan meraih kembali sayapnya.

Hinata selalu mengingat kejadian kemarin. Bahkan saat di sekolah pun ia masih sibuk memikirkan kejadian kemarin.

"Hinata..!" sapa Naruto, "tentang kejadian kemarin, lagumu sangat bagus" lanjut Naruto.

"ja..jangan bicara keras-keras, nanti di dengar yang lain. Lalu, kalau disekolah lebih baik jangan ajak aku bicara, semua orang akan merasa aneh. Kan uzumaki orangnya populer dan perinag, sedangkan aku penyendiri dam menyedihkan." Jelas Hinata panjang lebar.

"jangan bicara yang bukan-bukan" Naruto tak terima.

Tiba-tiba Naruto menarik tangan Hinata dan membawanya ke kelas. Sreek..pintu kelas di buka.

"Kalian semua, mulai hari ini aku dan Hinata jadi teman, aku tidak akan memaafkan orang yang jahat padanya." Jelas Naruto pada semua murid yang sudah berada dalam kelas.

"Oh ya Hinata, pulang nanti mau mampir ke rumahku? Supaya kita jadi lebih dekat"

Hah,?

Rumah Naruto berada di sebuah komplek yang cukup mewah. Sesampainya di rumah Naruto, Hinata di sambut oleh perempuan cantik berambut merah panjang. Ibu Naruto

"Se..selamat sore, na..namaku Hinata Hyuuga, teman sekelas anak anda." Hinata memperkenalkan diri. Ibu Naruto tampak kaget melihat anaknya membawa teman ke rumah, terlebih dia adalah seorang perempuan.

"wah maaf, ini baru pertama kalinya Naruto membawa teman ke rumah."

"Sudah cukup ah, aku mau ke kamar. Jangan ganggu." Ucap Naruto pada ibunya, dan langsung menarik Hinata menuju kamarnya.

"Memangnya baru pertama kali kau membawa teman ke rumah?, kan banyak yang dekat denganmu." tanya Hinata.

"Yang dekat sih banyak..tapi teman tidak ada." Jawab Naruto.

Sesampainya di kamar Naruto, Hinata sangat kagum. Di dalam kamar yang tak terlalu luas itu trdapat bebarapa alat musik. Sebuah keyboard berada di sudut kamar. Dua buah gitar listrik, stu buah gitar akustik, dan satu buah bass terjejer rapih di sampibg keyboard. Tak lupa beberapa poster band favorit tertempel di dinding kamarnya.

Naruto langsung memngambil sebuah gitar dan memainkannya. Sebuah nada yang di kenal Hinata.

"Hei, musik yang tadi jangan-jangan lagu yang kemarin ku nyanyikan ya?"

"Iya. Karena nadanya mudah di ingat, jadi kucoba mainkan, nyanyi lagi dong, sesuai dengan musik ya" pinta Naruto.

"Eh, sekarang disni?" kaget Hinata

" Sudah kubilang kan, orang yang tidak bisa menyanyi di depan oran lain mana bisa jadi penyanyi" Naruto mengingatkan.

"Ehh,,se..sebetulnya lagu kemarin lanjutannya sudah ada sih..." ucap Hinata malu-malu.

"Aku ingin dengar. Ok, mulai ya"

"Eh, tunggu.."

Jjrreeeng..."ini intronya ya,"

'mungkin dengan bertemu Naruto aku bisa mendapatkan kembali sayapku'

Sayap kebebasan,

Dengan sayap kebebasan, aku ingin terbang dengan bebas..

Tapi seorang diri rasanya sepi,

Jika bisa terbang dengan seseorang dengan sayap ini..

Hati ini akan terasa sejuk selamanya,

Terbang, ke langit...

Ke langit yang tinggi,

Sayap kebebasan...

Walau sarat dengan luka,

Tapi ketika bertemu denganmu, semua akan terlahir kembali..

Aku dapat terbang lebih tinggi lagi,

Aku percaya pada keajaiban ini...

"..hhng..Cuma sampai sini sih,,"ucap Hinata

"Hebat!, 'bertemu denganmu' itu maksudnya bertemu denganku ya." Tanya Naruto sambil tersenyum jahil. "Kau 'nembak' aku lewat lagu ya?" lanjut Naruto.

"Ehhh,,,bu..bu..bukan" wajah Hinata kini sudah semerah tomat dengan mata yang melotot.

"Haha...Cuma bercanda kok, ngomong-ngomong aku punya rencana, setelah lulus SMA mau pergi ke Tokyo? Kita ikut acara audisi di sana. Aku kan suka main gitar, dan kau suka memnyanyi...Hinata, ayo kita berdua mejadi musisi profesional.!"

TBC

fic MC pertama...semoga suka,

akibat bete di kelas bimbel, gurunya ceramah gak jelas, jadilah fic gaje ini, nulisnya juga sembunyi-sembunyi (jangan ditiru) ...kalo ada typo atau bagian yang kurang jelas maklumi aja.

silahkan kritik (pasti ada) dan saran (kalo ada)...