Kaneki tahu.

Ya, tahu sekali bahwa Hide adalah pekerja kantoran biasa yang seringkali dipaksa lembur oleh atasannya. Tapi tak perlu selama itu untuk membalas semua pesan teks darinya.

Kaneki paham benar jika Hide memiliki posisi khusus di unit 1st-class sebagai asisten detektif bersama para ahli penyelidikan. Tapi tak usah sekeji itu mengacuhkannya.


Just don't ignore me, please. (c) Double Kick

Tokyo Ghoul (c) Shui Ishida

Warning: OOC, bad!Hideyoshi, galau!Kaneki, full of alay deskripsi dll sebagai penumpahan tangis author.


Kaneki mulai berpikir untuk balik mengacuhkannya.. saat Hide malah membalas pesannya. Buru-buru, Kaneki membuka kunci pola di ponselnya, lalu kembali mengetikkan pesan sebagai balasan.

~o~o~o~

To : Hide

Title : Re

Subject : Kau dimana?

~o~o~o~

Sent.

Kaneki tersenyum. Baru saja Ia berniat untuk membalas Hide tapi.. mungkin tali yang menghubungkan firasat mereka telah tersambung kembali. Yah, syukurlah kalau begitu. Apa Hide sudah makan? Apa para atasannya itu juga mengajaknya makan? Kaneki ingin sekali bertanya ini dan itu.

Tapi waktu terus saja berlalu. Lima menit, lima belas menit, sampai tiga puluh menit lamanya.

Apa Hide terlalu sibuk hanya untuk membaca pesannya saja? Apa yang sedang Ia lakukan sehingga membalasnya pun terasa berat?

Kaneki kembali mengetikkan pesan kepada orang yang sama untuk yang kesekian kalinya dalam beberapa jam terakhir.

~o~o~o~

To: Hide

Title: Untuk pesan yang tadi

Subject: Bolehkah aku bertanya sesuatu? Ah, tapi biarlah. Ini tidak penting. Kerjakanlah urusanmu. Maaf bila aku mengganggu.

~o~o~o~

Kaneki tersenyum tipis.

Sent.

Setetes air mata jatuh, membasahi punggung tangannya.

.

.

.

Ya, bila itu yang terbaik untukmu, Hide, jangan pedulikan aku. Dan jangan pernah membuatku peduli padamu untuk seterusnya.

.

.

.

FINISH


(Author's bacot) : Yeyeyeyey~ ini baru namanya fic ngebuttt! Just a drabble with no sense but it's meant for meeehh yeaahh fuck yeah daffa just read it! /nak plis/

Sincerely,

Double Kick